Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Biologi Indonesia 7 (1): 121-131 (2011)

Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal Ekor Panjang


Takydromus sexlineatus Daudin, 1802 (Lacertilia :Lacertidae)

Mumpuni
Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, Gedung Widyasatwaloka, Jl. Raya Jakarta Bogor Km.46
Cibinong, Jawa Barat 16911

ABSTRACT

Sexual Dimorphism, Reproduction and Prey of Long Tailed Lizard Takydromus sexlineatus
Daudin, 1802 (Lacertilia :Lacertidae). The morphology and reproductive biology of Takydromus
sexlineatus were studied in Bogor. Males are larger than females. There is sexual dimorphism on
head size and tail length (larger and longer tail on males) of body size among sexually mature
adults, apparently as a consequence of sexual selection. The diet of T. sexlineatus consists of
variety of insects and their larvae, arachnids, decapods and snails. Most of the diet are insect
(more than 70 % for adults and juveniles). There are higher prey competitions at adult skinks
between males and females, adult females and juveniles, but not between adult males and
juveniles. The length of adult males and females are 44.6 - 58.1 mm and 49.6 - 62.3 mm respec-
tively, lay eggs throughout the year with 2 -3 clutches, per clutch consists of 1 - 3 eggs.

Key words: Lizard, Takydromus, Ecology, Sexual Dimorphism, Prey, Reproduction, Bogor, Indo-
nesia

PENDAHULUAN selatan sampai Semenanjung Malaysia


dan beberapa pulau di Indonesia. Hingga
Kadal suku Lacertidae tersebar di saat ini di Indonesia hanya diwakili oleh
dunia lama seperti Eropa, Asia dan Takydromus sexlineatus dengan daerah
Afrika, tetapi tidak di daerah Madagas- sebaran Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
car dan Australia. Sebaran jenisnya pal- Selain di Indonesia kadal ini juga memiliki
ing berlimpah di Afrika, dibandingkan daerah sebaran di India, Myanmar, Thai-
dengan daerah Oriental yang memiliki land, Vietnam, Cina dan Malaysia ( Das
jenis terbatas atau jarang (Smith 1935). 2004; De Rooij 1915).
Menurut Frank & Ramus ( 1995), suku Takydromus sexlineatus dikenal
Lacertidae terdiri atas 200 jenis dari 29 dengan nama umum kadal ekor panjang.
marga. Takydromus adalah salah satu Kadal ini memiliki badan langsing dengan
marga yang terdiri atas 10 jenis yang ekor yang sangat panjang, sekitar tiga kali
sudah dipertelakan, dengan daerah panjang badan. Punggung berwarna
sebaran di Asia bagian Timur dan bagian coklat kehijauan dengan garis hitam tebal
Tenggara, mulai dari Pulau di bagian pal- di sisi punggung dan terkadang disertai
ing Utara Jepang yaitu Hokkaido pola bintik berwarna terang. Bagian
dilanjutkan ke Korea, daratan Cina, samping badan berwarna hijau
Kepulauan Ryukyu dan Taiwan dan ke kekuningan. Di sekitar Bogor, kadal ini

121
Mumpuni

dikenal dengan nama lokal (Sunda) Gadog (31 spesimen) dan Sindang Barang
"Orong-orong " dan umumnya dapat (40 spesimen) yang dikumpulkan antara
ditemukan di lahan-lahan terbuka yang bulan November- Desember 1992. Data
ditumbuhi semak, dan rumput. kualitatif yang dikumpulkan berupa pola
Deskripsi dan sebaran jenis kadal warna, sedangkan data kuantitatif beru-
Takydromus sexlineatus ini telah pa karakter morfometrik yang meliputi
diungkapkan oleh De Rooij (1915) dan berat badan (BB), panjang badan (PB),
Smith (1935). Demikian pula mengenai panjang kepala (PK), lebar kepala (LK)
variasi morfologi sisik pelindung kepala dan panjang ekor (PE). PB diukur dari
telah diinformasikan oleh Mumpuni ujung moncong sampai lubang anus, PK
(1995), perbedaan jenis kelamin secara diukur dari ujung moncong hingga
morfologi (kualitatif) oleh Smith (1935) tengkuk (belakang sisik occipital), LK
dan Arnold & Burton (1985); beberapa diukur pada bagian kepala yang paling
aspek ekologi seperti populasi dan lebar, dan PE diukur dari lubang anus
peranan ekologis beberapa jenis dari suku sampai dengan ujung ekor. Semua
Lacertidae di berbagai daerah subtropik pengukuran panjang dilakukan mengguna-
sudah banyak diungkapkan (Telford kan jangka sorong digital dengan tingkat
1969; Jackson & Telford 1975; Dirk ketelitian 0,05 mm. Panjang ekor tidak
1991), sebaliknya untuk daerah tropika diperhitungkan dalam analisis jika ekor
terutama untuk jenis kadal T. sexlineatus kadal tidak lengkap. Selanjutnya data
masih sangat terbatas informasi morfometrik tersebut distandarisasi
biologinya ( Manthey & Grossmann dengan membagi panjang badan. Untuk
1997; Das 2004), sehingga untuk membedakan karakter yang diamati
menambah informasi dan pengetahuan antara kadal jantan dan betina digunakan
mengenai kadal ekor panjang ini, penulis uji ANOVA dengan satu pembeda yaitu
akan mengungkapkan mengenai jenis kelamin. Analisis statistik dilakukan
perbedaan jenis kelamin secara morfologi dengan menggunakan perangkat lunak
(kuantitatif), musim dan kemampuan SPSS ver.12.
reproduksi serta jenis mangsanya Spesimen yang diperiksa dilakukan
(peranannya sebagai predator ). pemilahan dan pengelompokan sesuai
dengan jenis kelamin dan tingkatan umur
BAHAN DAN CARA KERJA (dewasa atau anakan/ remaja) dengan
cara mengamatinya pada morfologi luar
Kadal T. sexlineatus yang digunakan maupun dengan mengamati kondisi
dalam penelitian ini merupakan spesimen reproduksi /kematangan gonade nya.
koleksi yang telah diawetkan dalam Kadal betina dikategorikan dewasa
larutan ethanol 70 % yang disimpan di apabila di dalam rongga badannya
Laboratorium Herpetologi, Museum ditemukan adanya folikel yang
Zoologi Bogor, Bidang Zoologi, Puslit berkembang dan berwarna krem /
Biologi-LIPI. Sebanyak 71 ekor kadal kekuningan pada bagian ovariumnya
berasal dari wilayah Bogor, yaitu dari dengan diameter lebih dari 2 mm dan/atau

122
Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal

adanya telur dalam saluran oviduknya dan total rataan 305,11 mm dengan kisaran
atau adanya penebalan pada bagian 221,6 - 356,1 mm, sedangkan betina
oviduknya. Sedangkan pada kadal jantan dewasa dengan rataan 262,63 mm
dewasa ditunjukkan dengan adanya dengan kisaran antara 190,6 - 343,3 mm.
warna putih pada saluran reproduksi Dari morfologi luar kadal jantan dan
(ductus efferent) yang menunjukkan betina yang belum dewasa sulit
adanya sperma atau ditandai dengan dibedakan, tetapi yang sudah dewasa
kondisi testis yang padat berisi atau kadal jantan memiliki sepasang garis-
membengkak. garis putih atau terang yang jelas di bagian
Untuk mengetahui jenis mangsa samping punggung, mulai dari belakang
kadal ini, dilakukan pembedahan untuk mata sampai depan pangkal ekornya dan
mengeluarkan isi lambung yang terdapat biasanya juga memiliki bulatan- bulatan
pada masing-masing specimen dan warna putih atau terang yang dibatasi oleh
diamati jenis mangsanya dengan warna coklat atau gelap yang terdapat di
menggunakan mikroskop binokuler. bagian samping badannya. Pola warna
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai/ tersebut tidak dimiliki oleh kadal betina
indeks tumpang tindih pakan (O) maupun yang belum dewasa. Perbedaan
mengikuti Krebs (1989) untuk mengeta- morfologi secara kualitatif seperti ini juga
hui kondisi kompetisi dalam antar individu dikemukakan oleh Smith (1935). Untuk
berdasarkan tingkat umur maupun jenis kadal anakan biasanya memiliki ekor
kelamin. berwarna orange kecoklatan dan seiring
dengan bertambahnya umur, warna
HASIL oranye akan berubah dan menjadi coklat
kehijauan setelah dewasa.
Dimorfisme Seksual Dari pengamatan morfologi secara
Dari pengamatan kadal sebanyak 70 kuantitatif, antara kadal jantan dan betina
spesimen, 26 spesimen berupa kadal dewasa menunjukkan perbedaan pada
jantan dewasa, 27 spesimen berupa kadal berat badan dan panjang kepala-badan.
betina dewasa, sedangkan sisanya 17 Pada kadal jantan tampak memiliki berat
spesimen berupa remaja dan anakan. badan rataan lebih tinggi dari pada
Kadal jantan dewasa memiliki panjang betinanya, yaitu masing-masing

Gambar 1. Kadal betina Takydromus sexlineatus.

123
Mumpuni

2,768±0,47 gram dan 2,582± 0,476 gram pada kadal anakan. Dari mangsa yang
sedangkan panjang kepala dan badan masih utuh berukuran paling kecil 2 mm
rataan pada betina tampak lebih besar berupa Arachnida dan yang paling besar
dari pada jantannya, yaitu masing-masing berupa ulat Lepidoptera (larva) dengan
55,063 ±2,847 mm dan 54,561±3,218 mm. panjang 25 mm. Dari specimen kadal
Hasil uji ANOVA dengan 1 pembeda yang diperiksa ditemukan sebanyak 16
jenis kelamin menunjukkan terdapat macam jenis pakan pada jantan dewasa
perbedaan yang sangat nyata antara dan sebanyak 23 macam jenis pakan
jantan dan betina pada rasio PE/PB ditemukan pada kadal betina dewasa,
(F h=11,739; P<0,001), PK/PB (F h= sedangkan pada kelompok anakan
95,248; P<0,001) dan LK/PB (Fh=69,065; ditemukan sebanyak 19 macam jenis
P<0,001). Kadal jantan memiliki kepala pakan. Jenis mangsa kadal dewasa
yang lebih besar baik panjang maupun antara jantan dan betina serta anakannya
lebarnya bila dibandingkan dengan secara rinci disajikan pada Tabel 1. Dari
betinanya, masing-masing dengan rataan Tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa
13,292± 0,652 mm dan 6,473± 0,324 mm macam pakan kadal ekor panjang
pada yang jantan dan 12,251± 0,45 mm sebagian besar berupa Arthropoda
dan 5,963± 0,254 mm pada kadal betina. terutama kelompok serangga yang
Selain itu panjang ekornya tampak lebih termasuk dalam ordo Coleoptera, Diptera,
panjang pada kadal jantan dibandingkan Hemiptera, Homoptera , Hymenoptera,
dengan kadal betina, masing- masing Lepidoptera Odonata, Orthoptera, dan
250,555± 38,502 mm dan 207,571 ± 43,46 Thysanoptera. Arthropoda lain seperti
mm. Panjang ekor kadal ini sangat Arachnida dan Decapoda juga menjadi
mencolok bila dibandingkan dengan bagian dari mangsa kadal. Kelompok
panjang badannya, terutama pada kadal moluska merupakan bagian dari macam
jantan dapat mencapai lebih dari 4,5 kali pakan kadal ini, dengan prosentasenya
panjang kepala dan badannya sedangkan sangat kecil.
pada betina hanya 3,7 kali panjang kepala Dari kelompok serangga sebagian
dan badannya. besar mangsanya dapat diidentifikasi
sampai dengan suku, tetapi mangsa yang
Mangsa dan Peranan sudah hancur hanya dapat diidentifikasi
Dari sebanyak 71 sampel kadal yang sampai pada tingkatan ordo saja.
diamati, hanya 2 spesimen yang isi Serangga penting baik jumlah maupun
lambungnya kosong dan 69 sampel prevalensinya oleh kadal dari semua
sisanya ditemukan berbagai macam jenis tingkat umur (> 15 %) dalam penelitian
mangsa. Dalam satu lambung terdapat 0 ini adalah kelompok Diptera (nyamuk),
- 7 jenis mangsa dengan jumlah bervariasi Homoptera (Delphacidae), Hymenoptera
dari 0 sampai 22 individu mangsa (Formicidae), Lepidoptera (larva) dan
Sedangkan rataan jumlah individu mangsa Orthoptera (Acridiidae). Selain itu Arach-
tiap kadal adalah 3-4 pada dewasa nida juga merupakan bagian mangsa yang
jantan, 7 - 8 pada betina dewasa dan 7 penting. Sedangkan macam mangsa yang

124
Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal

lain hanya diperoleh secara serentak/ dewasa dengan anakan kompetisinya


bersama-sama saja. Gambaran antara 6 lebih rendah (O = 0,5).
macam mangsa penting yang dipilih oleh Hasil analisa isi lambung juga
tingkatan jenis kelamin dan umur kadal, menunjukkan adanya infeksi parasit
dapat dilihat pada Gambar 1. Dari Gambar (nematode) pada kadal dewasa dengan
1 terlihat bahwa induk betina dan anakan persentase antara 5 - 6%, sedangkan
lebih memilih mangsa laba-laba (Arach- pada kadal anakan tidak ditemukan
nida) sebanyak lebih dari 65%, sedangkan adanya infeksi nematode. Jumlah cacing
Acrididae ( > 40%) dan Delphacidae (> yang ditemukan dalam lambung kadal
35%) lebih disukai oleh kadal dewasa, dewasa berkisar antara 1 sampai 2
baik jantan maupun betina dan lebih sedikit individu.
disukai oleh kadal yang belum dewasa.
Nyamuk (Diptera) lebih dipilih oleh kadal Reproduksi
yang belum dewasa dibandingkan dengan Dari sebanyak 71 spesimen kadal
yang dewasa meskipun hanya 30 % dan yang diamati, baik secara morfologi
semut suku Formicidae (> 30 %) lebih maupun reproduksi kadal jantan dengan
dipilih oleh kadal jantan dewasa maupun panjang badan 44,6 - 58,1 mm dan 49,6
anakan/yang belum dewasa dan kurang - 62,3 mm pada pada kadal betina sudah
dipilih oleh kadal dewasa betina, menunjukkan dewasa kelamin. Tetapi dari
sebaliknya ulat dari suku Lepidoptera koleksi MZB yang lain, kadal betina dari
(>40%) lebih banyak dipilih oleh kadal jenis yang sama, dengan panjang badan
betina daripada jantan dewasa dan 48,8 mm sudah menunjukkan dewasa
anakan. kelamin dengan ditemukan adanya folikel
Kesamaan mangsa diantara kuning dengan diameter 4 mm.
tingkatan umur dan jenis kelamin cukup Spesimen yang digunakan dalam
tinggi. Hal ini tercermin dari nilai tumpang penelitian ini merupakan koleksi bulan
tindih pakan (O) yang cukup tinggi antara November - Desember dan sebanyak
jantan dengan betina dewasa (O) = 0,88) lebih dari 80 % kadal betina sedang
dan antara anakan dengan betina dewasa dalam masa reproduksi aktif. Hal ini
sangat tinggi (O = 0,93), sedangkan jantan terlihat dari 27 induk betina dewasa,
80
60
40
20 Jantan
0 betina
Anakan

Gambar 1. Prevalensi kadal dalam memilih macam mangsa

125
Mumpuni

Tabel 1. Jenis mangsa kadal T. sexlineatus di Bogor pada periode November - Desember 1992.
(%)
Macam mangsa Kadal jantan dewasa Kadal betina dewasa Kadal anakan/remaja
( Bangsa /suku) (n = 27 ) ( n = 27 ) ( N =17 )
∑individu Lambung isi ∑individu Lambung isi ∑individu Lambung isi
mangsa mangsa mangsa mangsa mangsa mangsa
ARTHROPODA
Arachnida 12(11,21) 6 (22,22) 52(24,41) 18(66,66) 25(20,88) 12(70,55)
Decapoda 7 (6,54) 5(18,52) 9(4,22) 1(3,70) 7(5,83) 5(29,41)
INSECTA 86(80,37) 152(70,69) 87(72,5)
Coleoptera - - 3 (1,45) 2 (7,4) 4 (3,33) 3 (17,64)
Staphilinidae - - - - 1 (0.83) 1 (5,88)
Coleoptera (larva) - - 1 (0,47) 1 (3,70) - -
unidentified - - 2(0,98) 1(3,70) 3 (2,5) 2 (11,76)
Diptera 15(14,01) 7 (25,92) 33(15,53) 15(65,94) 31(25,82) 12 (70,58)
Calliphoridae - - 1 (0,47) 1 (3,70) - -
Syrphidae - - - - 1 (0,83) 1 (5,88)
Culicidae - - 2 (0,98) 1 (3,70) - -
Tipulidae 2 (1,87) 1 (3,7) 4 (1,88) 3 (11,11) - -
Diptera (nyamuk) 10 (9,34) 4(14,81) 19 (8,92) 6 (22,22) 23(19,16) 5 (29,41)
Diptera (lalat) 3 (2,80) 2 (7,41) 7 (3,28) 4 (14,81) 6 (5) 5 (29,41)
unidentified - - - - 1 (0,83) 1 (5,88)
Hemiptera 1 (0,93) 1 (3,7) - - - -
Homoptera 24(23,36) 11(40,74) 53(48,35) 16(59,25) 22(18,33) 6(35.29)
Aphididae - - 3 (1,41) 1 (3,70) - -
Delphacidae 23(21,49) 10(37,04) 47(22,06) 12(44,44) 21 (17,5) 5 (29,41)
Psyllidae - - - - 1 (0,83) 1 (5,88)
unidentified 2 (1,87) 1 (3,7) 3 (1,41) 3 (11,11) - -
Hymenoptera 16(14,94) 10(37,03) 9(4,23) 7(22,21) 15(12,49) 9(52,93)
Braconidae - - 1 (0,47) 1 (3,70) 1 (0,83) 1 (5,88)
Formicidae 15(14,01) 9 (33,33) 6 (2,82) 4 (14,81) 12 (10) 6 (35,29)
Hymenoptera - - 1 (0,47) 1 (3,70) 1 (0,83) 1 (5,88)
unidentified 1 (0,93) 1 (3,7) 1 (0,47) 1 (3,70) 1 (0,83) 1 (5,88)
Lepidoptera (larva) 8 (7,47) 7 (25,92) 15 (7,04) 12(44,44) 4(3,33) 3(17,65)
Odonata 1 (0,93) 1 (3,70) 4(1,88) 4(14,81) 4(3,32) 3(17,64)
Odonata (capung) - - 1 (0,47) 1 (3,70) 2 (1,66) 1 (5,88)
Odonata(nympha) 1 (0,93) 1 (3,70) 3 (1,41) 3(11,11) 2 (1,66) 2 (11,76)
Orthoptera 21(19,61) 18(66,66) 34(16) 21(85,17) 8(6,66) 6(35,29)
Acridiidae 15(14,01) 12(44,44) 26(12,21) 16(59,25) 6 (5) 4 (23,53)
Grillidae 3 ( 2,80) 3 (11,11) 6 (2,81) 3 (11,11) 2 (1,66) 2 (11,76)
unidentified 3 ( 2,80) 3 (11,11) 2 (0,98) 2 (7,41) - -
Thysanoptera - - 1 (0,47) 1 (3,70) - -
Thripidae - - 1 (0,47) 1 (3,70) - -
MOLUSCA
Gastropoda 1 (0,93) 1 (3,7) - - - -
Jumlah 107 213 120

126
Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal

sebanyak 9 ekor mengandung telur di yang mengandung 2 butir telur pada


dalam oviduknya, 4 ekor menunjukkan oviduk sebelah kiri saja dan 2 induk yang
baru saja mengeluarkan telur dan 16 ekor lain ditemukan folikel berkembang di
menunjukkan adanya folikel yang ovarium sebelah kiri, meskipun ditemukan
membesar dan berwarna krem (awetan pula satu ekor induk dengan folikel
basah). Dari 4 ekor induk yang baru berkembang pada ovarium sebelah kanan.
mengeluarkan telur tersebut 2 ekor induk Telur kadal ekor panjang ini berbentuk
dengan folikel yang berkembang, dan bulat panjang dengan panjang rataan 10,3
diantara induk yang mengandung telur 5 mm (kisaran 7,8 - 11,5 mm) dan lebar
ekor diantaranya juga mengandung folikel rataan 4, 55 mm (kisaran 4,55 - 5,9 mm).
yang berkembang. Hanya 3 ekor induk Hasil pengamatan terhadap lama masa
yang tidak mengandung folikel yang inkubasi menunjukkan waktu inkubasi
berkembang maupun telur di dalam telur kadal ini adalah 45 hari dan selama
oviduknya. inkubasi volume telur juga bertambah,
Jumlah folikel dalam ovarium kadal yaitu dari volume rataan 10,4 x 5,35 mm
yang diamati ini bervariasi dari 3 sampai sampai 13,75 x 9,45 mm pada 1 minggu
8 butir folikel dengan rataan 6 butir. menjelang menetas.
Folikel yang berkembang dan berwarna Pengamatan pada spesimen kadal
kuning pada induk kadal yang diamati jantan dewasa, sebanyak 26 ekor
berjumlah antara 1- 3 butir dengan diam- menunjukkan sedang aktif reproduksi
eter mulai dari 1,6 - 6,2 mm. Folikel yang ditunjukkan dengan kondisi testisnya yang
belum berkembang biasanya bening tidak secara umum berisi dengan diameter
berwarna. rataan panjang 3,89 mm (2,9 - 4,8 mm)
Dari penelitian ini tampak bahwa dan lebar rataan 1,91 mm (1,4 - 2,7 mm).
kadal ini dalam setahun mampu bertelur
lebih dari satu kali, hal ini ditunjukkan PEMBAHASAN
dengan adanya follikel dengan ukuran
yang berbeda pada beberapa induk betina Dimorfisme sex biasa terjadi pada
yang diamati, meskipun dalam oviduknya bangsa reptil, hal ini terjadi pula pada
sudah mengandung telur yang siap kadal ekor panjang Takydromus
dikeluarkan atau adanya tanda pada sexlineatus, baik secara kualitatif
oviduknya yang tebal. Sedangkan dari 9 maupun kuantitatif. Perbedaan morfologi
induk yang mengandung telur di dalam secara kuantitatif terutama pada panjang
oviduknya semuanya berjumlah 2 butir, total, panjang dan lebar kepala serta
masing-masing dari kedua sisi oviduknya panjang ekor. Bagian kepala - badan yang
kecuali 1 ekor induk hanya dari oviduk lebih panjang pada kadal betina
sebelah kiri saja. Aktivitas reproduksi dibandingkan dengan jantan meskipun
pada kadal ini pada umumnya terjadi pada tidak berbeda nyata . Hal ini juga
kedua sisi kiri dan kanan, tetapi peneluran dinyatakan oleh Arnold & Burton (1985)
tidak selalu berasal dari kedua sisi alat bahwa kadal suku Lacertidae secara
reproduksinya, seperti ditemukan 1 induk umum pada jantan memiliki kepala lebih

127
Mumpuni

besar dan dengan badan lebih pendek bila dilakukan analisis, tetapi dari penampakan
dibandingkan dengan yang betina. Selain diameternya sangat nyata berbeda, yaitu
itu kadal jantan menunjukkan penampilan lebih besar pada yang jantan dan hal ini
berat badan maupun panjang total yang umum terjadi pada bangsa reptil. Reptil
lebih besar ukurannya terutama panjang jantan memiliki alat reproduksi berupa
ekornya, jika dibandingkan dengan sepasang hemipenis yang terdapat di
betinanya tetapi memiliki panjang badan dalam pangkal ekor.
yang lebih pendek (antara ketiak kaki Kadal ekor panjang merupakan
depan dan belakang). Hal ini dapat predator yang oportunis terlihat dari
diterima karena badan yang lebih panjang berbagai jenis mangsa yang ditemukan
pada induk betina berfungsi untuk dalam lambungnya, terutama serangga
menyediakan ruang terutama pada lebih dari 70 % dengan sebagian besar
proses perkembangan telur-telurnya di berupa Homoptera dan Diptera (Tabel 1).
dalam tubuh induk. Pada jenis kadal Kadal marga yang sama di Jepang seperti
dewasa Eumeces fasciatus dan E. Takydromus tachydromoides, mangsa
inexpectatus di Amerika bagian utamanya juga serangga tetapi sebagian
Tenggara, keduanya juga memiliki kepala besar berupa Lepidoptera dan Homoptera
lebih besar pada yang jantan dibandingkan (Jackson & Telford 1975). Bahkan pada
betina, tetapi E. inexpectatus jantan jenis Lacertidae yang berukuran besar
memiliki ukuran badan lebih besar seperti Lacerta lipina di Spanyol sebagian
dibandingkan betinanya dan terjadi mangsanya adalah Coleoptera tetapi
sebaliknya dengan jenis Eumeces memangsa vertebrata seperti tikus dan
fasciatus (Vitt & Cooper 1986). Antara mencit, kadal, ular dan burung dalam
kadal dewasa dan anakan yang belum jumlah kecil (Castilla et al.1991). Selain
dewasa tidak dilakukan uji perbedaan berbagai serangga dan invertebrata lain,
seperti yang dilakukan antara parameter beberapa jenis kadal suku ini juga makan
badan kadal dewasa jantan dan betina, daun dan bunga (Arnold & Burton1985).
tetapi pada kadal Podarcis yang termasuk Kompetisi dalam mendapatkan
dalam suku yang sama menunjukkan pakan cukup tinggi antara kadal dewasa
bahwa dimorfisme sex terjadi hanya pada betina dan jantan serta betina dewasa
kadal yang sudah dewasa dan tidak pada dengan anakan. Tingginya kompetisi ini
kadal yang belum dewasa (Kaliontzopou- dapat disebabkan oleh kesamaan dalam
lou et al. 2010). Meskipun demikian penggunaan microhabitat, kesamaan
dimorfisme sex tidak terjadi pada semua waktu mencari mangsa atau kemung-
jenis kadal suku Lacertidae, seperti kinan kesamaan alat sensor untuk mengi-
pengamatan pada kadal Takydromus dentifikasi mangsa (Vitt & Cooper 1986).
sylvaticus bahwa antara jantan dan Panjang badan kadal dewasa T.
betina dewasa memiliki pola warna dan sexlineatus pada penelitian ini dengan
kisaran ukuran badan yang sama (Tang rataan 54,561 mm dengan kisaran 44,6 -
et al. 2007). Pangkal ekor pada kadal T. 58,1 mm pada kadal jantan dan 55,063
sexlineatus antara jantan dan betina tidak mm dengan kisaran 49,6 - 62,3 mm pada

128
Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal

pada kadal betina. Sedangkan panjang sepasang folikel yang berkembang


ekor rataan 250,55 mm dengan kisaran dengan diameter 5 mm di dalam
177 - 298 mm pada yang jantan dan ovariumnya. Sedangkan 2 ekor specimen
207,57 mm dengan kisaran 141 - 281 mm (Lace. 3653-54 ) dari Cibinong Life Sci-
pada betina, lebih kecil dari yang ence yang dikoleksi pada bulan Septem-
dinyatakan Manthey dan Grossmann ber juga ditemukan folikel yang
(1997), bahwa kadal T.sexlineatus berkembang masing-masing 1 dan 2 butir
dewasa memiliki ukuran rataan 61 mm folikel pada ovariumnya. Dari
dengan ekor rataan 300 mm. Disini pengamatan ini tampak bahwa kadal ini
tampak juga bahwa kadal jantan bertelur sepanjang tahun, meskipun
mencapai dewasa dengan ukuran badan tampak adanya masa puncak reproduksi.
lebih kecil dibandingkan kadal betinanya, Adanya variasi pada jumlah dan ukuran
hal ini juga terjadi pada kadal T. telur pada kadal ini tampaknya karena
tachydromoides di Jepang, kadal jantan bervariasinya umur induk maupun
mencapai dewasa pada ukuran panjang ukurannya. Seperti terjadi pada kadal
badan dan kepala 38 mm dan 41 -50 mm Takydromus yang lain, pada tingkatan
pada betinanya meskipun kedua jenis umur 1 - 4 tahun menunjukkan bahwa
kelamin mencapai dewasa pada umur jumlah telur dan berat telur tiap kali
yang sama mendekati 8 - 9 bulan setelah peneluran akan bertambah sesuai dengan
menetas (Jackson & Telford 1975; bertambahnya umur induk dan bukan
Telford 1969). dipengaruhi oleh ukuran induk (Telford,
Ditemukannya induk kadal yang baru 1969). Aktivitas reproduksi pada kadal
saja bertelur maupun adanya telur di betina umumnya terjadi pada kedua sisi
dalam oviduk sekaligus ditemukan organ reproduksi tetapi sebagian kecil
adanya folikel dengan ukuran yang juga ditemukan aktif hanya pada salah
berbeda menunjukkan bahwa kadal ini satu sisi seperti dinyatakan Telford, 1969
bertelur 1 - 3 kali dalam setahun. Seperti bahwa folikel yang dihasilkan antara
pada kadal marga yang sama di Jepang ovarium kiri dan kanan tidak ada
multiparus 2 - 3 kali dalam setahun perbedaan nyata meskipun sebelah kanan
(Telford 1969). Sedangkan jika dilihat tampaknya lebih aktif.
masa reproduksi dalam setahun
tampaknya induk kadal ini bertelur KESIMPULAN
sepanjang tahun, karena selain pada bulan
November - Desember merupakan Dari penelitian ini dapat disimpulkan
puncak aktif reproduksi, dari specimen kadal Takydromus sexlineatus jantan
kadal betina yang dikoleksi dari Sumatera memiliki panjang dan lebar kepala lebih
(MZB. Lace. 7293) pada bulan Mei, besar bila dibandingkan betinanya.
menunjukkan adanya telur di dalam Demikian juga ekor pada kadal jantan lebih
oviduknya dan spesimen dari TN. Gunung panjang dibandingkan dengan betina.
Halimun (MZB.Lace. 2594) yang Kadal ini bertelur sepanjang tahun tetapi
dikoleksi pada bulan Januari ditemukan ada masanya terjadi puncak reproduksi

129
Mumpuni

antara lain bulan November - Desember. Food Habits and Predatory Role of
Jumlah setiap kali bertelur 1 - 3 butir dan the Japanese Lacertid Takydromus
dalam setahun mampu bertelur 1 - 3 kali. tachydromoides. Copeia 2: 343 -
Mangsa kadal ini terutama serangga 351
terutama kelompok Diptera dan Kaliontzopoulou, A., MA. Carretero &
Homoptera GA. Llorente. 2010. Sexual
dimorfisme in traits related to loco-
UCAPAN TERIMA KASIH motion : ontogenetic patterns of
variation in Podarcis wall lizards.
Penulis menyampaikan terima kasih Biol. J. Lin. Soc 99 : 530-543
kepada L.E. Pudjiastuti (Museum Krebs, CJ. 1989. Ecological Methodol-
Zoologicum Bogoriense-LIPI) yang telah ogy. Harper & Harper & Row Pub-
membantu dalam identifikasi serangga lishers, New York. Manthey, U &
mangsa kadal yang diamati. W. Grossmann. 1997. Amphibien
and Reptilien Südostasiens. Nature
DAFTAR PUSTAKA und Tier-Verlag, Münster, Berlin,
Mumpuni.1995. Morphological Variation
Arnold, EN. & JA. Burton. 1985. A Field on Lizard Head Shields,
guide to the Reptiles and Amphib- Takydromus sexlineatus Daudin.
ians of Britain and Europe.Collins Zoo Indonesia 25: 10 - 11
Grafton Street, London. Smith, MA. 1935. The Fauna of British
Das, I. 2004. A Pocket Guide Lizards of India, including Ceylon and
Borneo. Natural History Publica- Burma. Reptilia and Amphibia
tions (Borneo), Sabah. Vol. II- SAURIA. Taylor and
De Roiij, N. 1915. The Reptiles of the Francis, Red Lion Court, Fleet
Indo-Australian Archipelago I. Street London.
Lacertilia, Chelonia Emydosau- Tang, XS., SQ. Lul & WH. Chou. 2007.
ria with 132 illustrations. E.J. Description of Male Takydromus
Brill Ltd. London. sylvaticus (Squamata: Lacertidae)
Castilla, AM., D. Bauwens, & GA. from China, with Notes on Sexual
Llorente.1991. Diet Composition of Dimorphism and a Revision of the
the Lizard Lacerta lepida in Cen- Morphological Diagnosis of the
tral Spain. J. Herpetology 25:1 : Species. Zool. Sci. 24: 496-503
30 -36 Telford, Jr., SR. 1969. The Ovarian Cycle,
Frank, N. & E. Ramus. 1995. A com- Reproductive Potensial, and Struc-
plete Guide to Scientific and Com- ture in a Population of the Japanese
mon Names of Reptiles and Am- Lacertid Takydromus tachydro-
phibians of the World.NG Publish- moides. Copeia 3: 548 - 567
ing Inc RD#3 Box 3709-C Vitt, L.J & WE. Cooper, Jr . 1986. Skink
Pottsvile.377 Reproduction and Sexual Dimor-
Jackson, DR. & SR. Telford, Jr. 1975. phism : Eumeces fasciatus in the

130
Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal

Southeastern United States, with


Notes on Eumeces inexpectatus.
J.Herpetology 20 (1) : 65 - 76
Vitt, LJ. &WE. Cooper,Jr. 1986. Forag-
ing and Diet of a Diurnal Predator
(Eumeces laticeps) Feeding on Hid-
den Prey. J. Herpetology 20(3) :
408 - 415

Memasukkan Januari 2011


Diterima: Maret 2011

131

Anda mungkin juga menyukai