Anda di halaman 1dari 43

MP-ASI Bergizi Seimbang

sebagai Salah Satu Strategi


Menurunkan Risiko
Defisiensi Zat Gizi dan
Mencegah Dampak Kesehatan
Jangka Panjang
IDA RESTYANI, SST., M.Kes, RD

INSTALASI GIZI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2020
MATERI

1. MP-ASI

2. MP-ASI BERGIZI SEIMBANG


3. MP-ASI BERGIZI SEIMBANG untuk
MENURUNKAN RISIKO DEFISIENSI
ZAT GIZI
2
MP-ASI
(Makanan Pendamping ASI)

• Makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang


diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain ASI
• Merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga

Sumber: Jurnal Pangan dan Agroindustri. Sept 2015


MP-ASI
(Makanan Pendamping ASI)
• Makanan yang diberikan kepada bayi ketika memasuki usia 6 bulan.
• Pada usia 6 bulan, kandungan ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi bayi,
sehingga diperlukan makanan yang mampu melengkapi kekurangan
tersebut.
• Apabila MP-ASI diberikan sebelum usia bayi 6 bulan, dapat menimbulkan
masalah pencernaan dan infeksi.
• Apabila MP-ASI terlambat diberikan, maka tumbuh kembang bayi akan
terganggu (growth faltering).

Sumber: WHO, 2009


Mengapa MP-ASI Harus Diberikan?

Terdapat energy gap: selisih kebutuhan energi yang dibutuhkan bayi


dengan energi yang dihasilkan oleh ASI untuk bayi.

Terdapat iron gap: selisih kebutuhan zat besi yang dibutuhkan bayi
dengan zat besi yang diperoleh dari ASI untuk bayi.

Terdapat perkembangan fisiologis yang menyebabkan bayi dapat


memetabolisme ASI dan mencerna tekstur makanan yang lebih beragam

Sumber: Aulia, 2018; Campoy, et al, 2018


MP-ASI DAPAT DIMULAI KETIKA

1 2 3
Anak dapat duduk Anak mulai tertarik Anak menjadi lebih
tegap dan menahan dengan makanan, lapar dan tetap
kepalanya sendiri misalnya mencoba menunjukkan tanda
dengan tegak meraih makanan lapar, seperti sering
yang ada di gelisah walapun ibu
hadapannya rutin memberikan ASI

Sumber: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, 2018


6
Strategi Pemberian MP-ASI

TEPAT
ADEKUAT
WAKTU

DIBERIKAN
AMAN DAN
SECARA
HIGIENIS
RESPONSIF
7
KEBUTUHAN GIZI BAYI SESUAI USIA
(sesuai AKG 2019)
Zat Gizi Satuan 0-5 bulan 6-11 bulan 1-3 tahun
Energi Kkal 550 800 1350
Protein Gram 9 15 20
Lemak Gram 31 35 45
Karbohidrat Gram 59 105 215
Serat Gram 0 11 19
Air ml 700 900 1150
Vitamin A RE 375 400 400
Folat mcg 80 80 160
Biotin mcg 5 6 8
Kolin mg 125 150 200
Vitamin C mg 40 50 40
Vitamin D mcg 10 10 15
Vitamin E mcg 4 5 6

Kalsium mg 200 270 650

Besi mg 0,3 11 7
Iodium mcg 90 120 90
8
Seng mcg 1,1 3 3
KEBUTUHAN ENERGI TAMBAHAN DARI MP-ASI
(menurut WHO)
Zat Gizi Satuan 6-8 bulan 9-11 bulan 12-23 tahun
Energi Kkal 200 300 550

1000

800
550
600 0 300
200
0
400

200

0
0-2 bulan 3-5 bulan 6-8 bulan 9-11 bulan 12-23 bulan
Sumber: WHO, 2009
ENERGI ASI ENERGI MP-ASI

9
SELISIH KEBUTUHAN ZAT GIZI yang HARUS
DIPENUHI OLEH MP-ASI (untuk usia 12-23 bulan)

100%
20
Persentase Kebutuhan

80% 45
60
60% 90
MP-ASI
Harian

40% 80
ASI
55
20% 40
10
0%
ENERGI PROTEIN ZAT BESI VITAMIN A
Zat Gizi

Sumber: WHO, 2009

10
PRINSIP PEMBERIAN MP-ASI
1. Terapkan ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan, dan perkenalkan MP-ASI pada
usia 6 bulan sambil tetap meneruskan ASI

2. Lanjutkan pemberian ASI sesuai permintaan bayi (on-demand) hingga


usia 2 tahun

3. Terapkan pemberian makan secara responsive, sesuai prinsip perawatan


psikososial

4. Terapkan hygiene sanitasi ketika menyiapkan makanan dan memberi


makan

5. Ketika usia 6 bulan beri makanan dalam jumlah kecil dan tingkatkan
jumlahnya sesuai usia bayi, sambil tetap memberi ASI
PRINSIP PEMBERIAN MP-ASI
6. Tingkatkan konsistensi dan variasi makanan secara bertahap sesuai
usia bayi
7. Tingkatkan frekuensi pemberian MP-ASI sesuai usia bayi

8. Berikan makanan mengandung zat gizi lengkap untuk memenuhi


kebutuhan bayi

9. Gunakan MP-ASI yang telah difortifikasi atau suplemen vitamin –


mineral sesuai kebutuhan
10. Tingkatkan asupan cairan ketika bayi sakit, dengan menyusui lebih
sering, memotivasi anak makan makanan lunak kesukaannya.
Setelah sembuh, beri makanan lebih sering dan motivasi anak untuk
makan lebih banyak
TUJUAN MP-ASI

• Memberikan zat gizi yang cukup bagi kebutuhan bayi atau balita
guna pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotorik yang
optimal.
• Mendidik bayi supaya memiliki kebiasaan makan yang baik
• Pemberian MP-ASI harus sesuai dengan kemampuan mencerna bayi,
yaitu mulai usia 6 bulan.
• Pemberian MP-ASI tidak tepat waktu memiliki dampak bagi tubuh
bayi.
Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
• Dampak langsung berupa diare, sulit BAB (konstipasi) dan muntah. Bayi
juga menjadi tidak terlalu menginginkan ASI. Akibatnya jumlah ASI yang
dihasilkan oleh Ibu juga ikut berkurang.
• Sedangkan dampak jangka panjang berupa obesitas. Anak yang mengalami
obesitas karena waktu pemberian MP-ASI yang kurang tepat bisa
berlangsung hingga dewasa nanti.
• Dampak lainnya berupa gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan
bisa terjadi pada bayi yang mendapat asupan MP-ASI dengan gizi tidak
seimbang.
Pemberian MP-ASI yang Terlambat
• Pemberian MP-ASI yang terlambat bisa mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan bayi atau
Stunting. Hal ini dikarenakan zat-zat yang terkandung dalam ASI
tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan.

• Selain mengganggu pertumbuhan, pemberian MP-ASI yang


terlambat mengakibatkan bayi sulit untuk menerima makanan
pendamping. Akibatnya bayi bisa mengalami Picky Eater.
USIA, PERKEMBANGAN ANAK, TAHAPAN MP-ASI
PERKEMBANGAN ANAK TEKSTUR FREKUENSI MP- JUMLAH
MP-ASI ASI MP-ASI

Pada Usia 4-6 bulan:


- Menunjukkan respon membuka mulut ketika
0-6
sendok didekatkan
bulan - Dapat memindahkan makanan dari sendok ke
mulut

- Bayi dapat memindahkan makanan dari 1 sisi


mulut ke mulut lainnya 3 sdm hingga
6-9 2-3x makan utama
- Gigi depan bayi mulai tumbuh ½ mangkuk
bulan - Bayi dapat menelan makanan dengan tekstur
1-2x selingan
ukuran 250 ml
yang lebih kental

- Bayi dapat merapatkan bibir ketika disuapi untuk


9-12 membersihkan makanan di sendok 3-4x makan utama ½ mangkuk
bulan - Bayi dapat menggigit makanan dengan tekstur 1-2x selingan ukuran 250 ml
lebih keras sejalan dengan pertumbuhan gigI

- Dapat beradaptasi dengan semua tekstur


¾ hingga 1
makanan, namun belum dapat mengunyah 3-4x makan utama
12-24 mangkuk
dengan sempurna 1-2x selingan
bulan - Mulai beradaptasi dengan segala menu yang
penuh ukuran
250 ml 16
diberikan, termasuk menu keluarga
TEKSTUR MP-ASI
PUREE
• Makanan yang dihaluskan hingga menjadi bubur kental
MASHED
• Makanan yang dilumatkan hingga halus

MINCED
• Makanan yang dicincang halus

CHOPPED
• Makanan yang dicincang kasar

FINGER FOODS
• Makanan yang dapat dipegang anak

MAKANAN KELUARGA
• Makanan yang juga dikonsumsi keluarga (haluskan seperlunya)
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Telur, daging, ayam,


Protein hewani dan Pemberian jus buah
ikan diberikan dalam
nabati diberikan sejak tidak disarankan untuk
keadaan matang
usia 6 bulan anak di bawah 1 tahun
sepenuhnya

Hindari pemberian
Pastikan kebersihan makanan dengan kadar
Madu diberikan setelah
tangan anak sebelum lemak tinggi, pemanis
anak usia 1 tahun
makan dan penyedap rasa
tambahan

Pisahkan talenan yang Pastikan kebersihan Minyak, mentega,


digunakan untuk bahan tangan ibu dan santan dapat digunakan
makanan matang dan peralatan untuk sebagai penambah
mentah menyiapkan MP-ASI kalori
MP-ASI
BERGIZI SEIMBANG
Adalah susunan makanan sehari–
hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi
makanan
19
Bahan Makanan untuk Membuat MP-ASI
Serealia dan Umbi umbian (Karbohidrat)

• Jenis serealia seperti beras, beras merah merupakan


sumber utama karbohidrat dan kaya akan vitamin B
• Pada tahap awal disarankan untuk memberikan
satu jenis sereal terlebih dahulu dikarenakan sereal
berpotensi untuk menimbulkan alergi pada bayi
• Kentang dan ubi terutama ubi merah, dapat
dijadikan MP-ASI dengan merebus dan
menghaluskannya hingga lembut terlebih dahulu
Protein penting untuk pertumbuhan
Bahan Pangan Hewani
Kacang-Kacangan
(Protein Hewani)
(Protein Nabati)

1. Kacang hijau, kacang kedelai, kacang 1. Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi
merah, kacang polong dan lain-lain. antara lain, daging sapi dan ayam pilihan
yang tidak berlemak, ikan segar yang
2. Kacang tanah tidak dianjurkan karena
dihaluskan dan tanpa duri seperti fillet salmon,
dapat menyebabkan alergi
fillet ikan kakap, dan fillet gurami, telur.
2. Terkadang putih telur dapat memacu alergi.
Sebaiknya diberikan secarabertahap dengan
porsi kecil. Jika bayi alergi maka segera
dihentikan.
Sayur dan Buah (Vitamin dan Mineral)

1. Sayuran yang kaya akan kandungan karotennya


seperti sayuran berwarna jingga dan hijau.
Contohnya wortel, tomat merah, bayam,
kangkung, labu kuning dan lainnya.
2. Sayuran mengandung gas seperti kol, kembang
kol, lobak sebaiknya tidak diberikan karena
makanan tersebut dapat membuat perut bayi
kembung.
3. Untuk buah sebaiknya pilih buah yang berwarna
jingga dan tidak asam seperti, pepaya, pisang,
jeruk manis, apel, melon, alpukat dan lainnya.
Lemak dan Minyak
1. Memberi rasa lebih gurih dan makanan
menjadi lebih lunak dan mudah ditelan.

2. Beberapa jenis lemak yang dapat


ditambahkan antara lain mentega, keju dan
jenis minyak yang umum digunakan yaitu
minyak kelapa, santan, minyak kacang,
minyak jagung dan lainnya.
MP-ASI BERGIZI SEIMBANG
untuk MENURUNKAN RISIKO
DEFISIENSI ZAT GIZI
PENYEBAB UMUM
MASALAH GIZI

FAKTOR LANGSUNG FAKTOR TIDAK LANGSUNG

• Berhubungan dengan asupan • Berhubungan dengan


gizi atau konsumsi makanan pengetahuan ibu tentang
terhadap zat gizi tertentu atau makanan bergizi, pendidikan
penyakit infeksi. orang tua, pendapatan dalam
• Asupan ASI dan MP-ASI keluarga
MP-ASI Harus Bergizi Seimbang

Gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Pemberian gizi


yang baik untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal

Usia 0 – 24 bulan merupakan masa kritis dalam pertumbuhan dan


perkembangan anak, karena di masa ini periode tumbuh kembang
anak yang paling optimal.

Rendahnya mutu MP-ASI menjadi salah satu sebab terjadinya gangguan


tumbuh kembang bayi dan anak usia 12-24 bulan.

Jurnal Kesehatan Andalas, 2014; 3(2)R


STRATEGI UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN NUTRISI

Gunakan bahan makanan sumber kaya nutrisi


Nutrisi Penting yang Dibutuhkan MP ASI
• Zat besi (hati ayam, daging merah, seafood, kacang merah,
kedelai, bayam, kangkung, tahu, daging ayam, kuning telur).
• Kalsium (kedelai, jeruk, almond, bayam, susu).
• Vitamin C (jeruk, jambu, pepaya, kiwi, tomat, bayam, brokoli).
• Vitamin A (wortel, tomat, pisang, umbi-umbian, bayam).
• Vitamin D (susu, kuning telur, ikan, sereal).
• Asam lemak omega 3 (salmon, telur, kacang-kacangan, daging
sapi).
Bahan makanan sumber zat besi

Telur ayam Tempe Kacang Hijau

2.8 mg/100 g 1.2 mg/100 g 1.5 mg/100 g 1.4 mg/100 g

Namun, dibutuhkan bahan makanan dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan harian

Misal untuk memenuhi kebutuhan 11 mg zat besi/hari = 378 g daging sapi


PERANAN ZAT BESI PADA 1000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN
• Zat besi termasuk mikronutrien yang berperan penting
• 65% zat besi di tubuh manusia terdapat di hemoglobin (sel darah merah)
• Kekurangan zat besi dapat menyebabkan:

Penurunan skor IQ Tumbuh kembang Rentan infeksi


terhambat
Pemberian MP-ASI sesuai anjuran, memberikan kontribusi
pemenuhan AKG. Diantaranya energi, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral
ABSTRACT

Age 1 up to 3 year represent the all important age from entire/all growth step. It was referred by golden age period which physical, motorik,
intellectual, emotional, Ianguage, and social growth very quickly. This age child own the very big potency, but the potency will emerge if
getting food treatment, health, attention, adequate education and affection. Nervous system brain of child which grow normally reach 80%
from weight of adult brain before age 3 year (Vilda, 2012). Malnutrition which anaemia of iron deficiencies give the big impact inclusive of
degrading capacities work, degrading hot regulation, trouble of body impenetrability, trouble of digestion channel, and degrade the cognate
ability. Child which less gizi experience of the resistance in growth motoric, that way also the child with anaemia of iron deficiencies(Olney,
et al., 2007). This research aim to to analyse the relation between the giving complementary foods of breast milk accuracy with the anaemia
occurence of Age 1 up to 3 year child (batita) in integrated service post at The Tasikmadu Public Health Care. Research used by is analytic
observational with the cross sectional approach. Research conducted in integrated service post at The Tasikmadu Public Health Care.
Research took time since February up to July 2017. Population in this research is entire all incoming batita to integrated service post at The
Tasikmadu Public Health Care at February up to April 2017 as much 79 batita. Technique of intake sample used is Random Sampling with
the respondent as much 62 batita. Analyse the data use the Chi Square Test. Result of research show the accuracy of giving breast milk
complementary food as much 37 people ( 59,7%) and some of minimizing imprecise as much 25 people ( 40,3%). Accurate by respondent
most that isn’t amemia as much 37 people ( 59,7%) and some of minimizing the anaemia as much 25 people ( 40,3%). From 62
respondents, most which don’t experience of the anaemia as much 37 one who consisted of by 1 because of inaccurate of giving breast
milk complementary foods and 36 correct of giving breast milk complementary foods. research result obtained that there is
significant relation between the giving complementary foods of breast milk accuracy with the anaemia
occurence seen by Pearson Chi Square Asimp. Sig equal to 0,00 ( Asimp.Sig 0,00 < 0,05).
KESIMPULAN
• MP-ASI adalah Makanan atau minuman yang mengandung zat gizi
yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain ASI
• Pemberian MP-ASI harus sesuai usia, perkembangan anak dan tahapan
MP-ASI
• MP-ASI harus mengandung gizi seimbang yaitu mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta
memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan.
• MP-ASI bergizi seimbang dapat menurunkan risiko defisiensi zat gizi dan
mencegah dampak kesehatan jangka panjang.
Referensi
● Asterini, W., Sugiyono, S., Hoerudin, H. and Prangdimurti, E., Pengaruh Fortifikasi V itamin A dan Zat Besi Terenkapsulasi
pada Tepung Ubi Kayu dan Aplikasinya pada Pembuatan Flakes. agriTECH, 38(4), pp.424-432.
● Aulia, R., 2018. Panduan MP-ASI WHO 2018 (online) https://www.mpasi.org/artikel/panduan-mpasi-who. Diakses pada
23 November 2020 pukul 20.58
● Campoy, C., Campos, D., Cerdo, T., Diéguez, E. and García-Santos, J.A., 2018. Complementary feeding in developed
countries: the 3 Ws (When, What, and Why?). Annals of Nut rit ion and Met abolism, 73, pp.27-36.
● Chadare, F.J., Idohou, R., Nago, E., Affonfere, M., Agossadou, J., Fassinou, T.K., Kénou, C., Honfo, S., Azokpota, P.,
Linnemann, A.R. and Hounhouigan, D.J., 2019. Conventional and food‐to‐food fortification: An appraisal of past
practices and lessons learned. Food Science & Nut rit ion, 7(9), pp.2781-2795.
● Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia
● Prawitasari, T., 2016. Kandungan Zat Besi pada Produk Makanan Bayi Siap Saji. Sari Pediatri, 14(4), pp.265-8.
● Santosa, H., Handayani, N.A., Nuramelia, C. and Sukma, N.Y.T., 2016. Pemanfaatan hati ayam sebagai fortifikan zat besi
dalam bubur bayi instan berbahan dasar ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.). Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 1(1).
● UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, 2018. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia
● WHO. 2009. Infant and Young Child Feeding: Model Chapt er for t extbook for medical st udent s and allied healt h
professionals. Printed in France.

42

Anda mungkin juga menyukai