Oleh:
NIM: 17323131
Pembimbing:
1
YOGYAKARTA
2021
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................7
1.4 Cakupan Penelitian........................................................................................................8
1.5 Tinjauan Pustaka...........................................................................................................8
1.6 Kerangka Pemikiran....................................................................................................10
1.7 Argumen Sementara....................................................................................................13
1.8 Metode Penelitian.........................................................................................................14
1.8.1 Jenis Penelitian......................................................................................................14
1.8.2 Subjek dan Objek Penelitian................................................................................14
1.8.3 Metode Pengumpulan Data..................................................................................14
1.8.4 Proses Penelitian....................................................................................................14
1.9 Sistematika Pembahasan.............................................................................................15
3
PendahuluanPENDAHULUAN
4
Ayatullah Baqir al-Shadr pemimpin syiah di Irak. Setelah itu pasca Arab
Springs konflik Irak terulang kembali di Bahrain, pemerintahan Bahrain yang
sunni melakukan tindakan diskriminasi pada Juni 2016 yaitu dengan melucuti
status kewarganegaraan Sheikh Isa Qassem diawali penutupan kantor dan
pembekuan aset kelompok oposisi Syiah terkemuka di dengan yang memicu
demonstrasi besar-besaran di Bahrain (BBC News Indonesia, 2016). Konflik
Yaman pasca Arab Spring terjadi antara kelompok Hutsi yang beraliran Syiah
melawan pemerintah yang beraliran Sunni.
Iran dan Arab Saudi sendiri seperti yang kita ketahui saling merebutkan
pengaruhnya di Timur Tengah. Sejak terjadinya revolusi Iran, hubungan antara
Iran dan Arab Saudi semakin buruk. Iran dengan gagasan revolusionernya
ingin menyebarkan ide dan gagasan tersebut di Timur Tengah dan juga Iran
dan Arab sendiri memiliki keyakinan sekte yang berbeda, Arab Saudi
6
merupakan islam Sunni dan Iran merupakan islam Syiah. Iran telah dianggap
ingin membangun pengaruhnya di Timur Tenggah, dengan adanya Arab Springs
Iran memanfaatkan momentum itu untuk menyebarkan pengaruhnya di Suriah,
Bahrain dan Yaman. Karena hal tersebut Arab Saudi yang merupakan
kekuatan Sunni menjadi penyeimbang kekuatan dalam merebutkan
pengaruhnya di Timur Tengah. Bagi Arab Saudi dan koalisinya Iran
merupakan ancaman, secara tidak langsung Arab Saudi dan Iran terlibat dalam
perang proksi (Marcus, 2017).
Yaman merupakan wilayah strategis bagi Iran diakrenakan Yaman
merupakan kunci bagi Iran untuk memperkuat pengaruhnya di wilayah Timur
tengah dan untuk menghadapi saingan Iran di Kawasan tersebut. Oleh karena
itu, Iran berperan aktif di Yaman dengan menjalin aliansi dengan kelompok
Hutsi untuk mewujudkan kepentingan nasional Iran. Peran Iran di Yaman
sangat menonjol ketika presiden Saleh berhasil di lengserkan. Iran
meningkatkan dukungan politik, media, keuangan, dan militernya terhadap
kelompok Hutsi.
Iran percaya bahwa mereka mampu menguasai Yaman maka akan
terciptanya keamanan regional bagi Iran menginggat bahwa rival sekterian
negara - -negara tetangga Iran merupakan ancaman bagi Iran. Tidak hanya di
Yaman, Iran juga menerapkan strategi tersebut di Irak, Suriah, Lebanon, dan
Bahrain. Negara-negara tersebut menjadi garis pertahanan Iran untuk
membendung pengaruh negara rivalnya di kawasan tersebut. Iran
menggunakan soft power dan hard power untuk memperluas pengaruh dan
dominasinya di Yaman, Irak, Suriah, Lebanon dan Bahrain. Dalam strategi soft
power Iran menggunakan politik Syiah dan alat media. Dalam politik Syiah Iran
telah membangun aliansi sejak lama dengan kelompok-kelompok Syiah di
berbagai negara untuk membangun pengaruh ideologi Iran. Hutsi sebagai salah
satu contoh nyata bagaimana politik Syiah berhasil di terapkan untuk
memperluas pengaruh ideologi Iran. Kelompok Hutsi telah melakukan
kampanye anti barat dan anti zionis. Iran memberikan beasiswa bagi pemuda
Hutsi untuk melanjutkan studi di Universitas di Iran untuk menyusupi
pemikiran revolusi Iran agar diterapkan oleh generasi muda Hutsi. Iran juga
telah berkontribusi dalam mendirikan beberapa lembaga keagamaan untuk
menyebarkan sekte Dua Belas (Ja'fariyah) di Yaman, dalam lingkaran ini
7
gerakan Houthi didirikan atas dukungan Iran, dan beberapa sekolah dan
lembaga seperti: "The Supreme Dar Al Uloom" yang dibangun dengan dana
Iran dan jumlah mahasiswanya mencapai 1500 mahasiswa. Iran juga
memanfaatkan alat media sebagai jembatan untuk mempermudah pengaruh
Iran di Yaman. Iran telah merekrut dan memberi pelatihan oleh para
professional media di Yaman. Iran berhasil merekrut lebih dari 1300
profesional media Yaman yang telah dilatih di beberapa negara seperti
Lebanon, Irak, dan Iran dalam teknologi dan perangkat lunak khusus untuk
penyiaran satelit, dan untuk berbagai peran media seperti direktur, pembawa
acara untuk TV/radio. Iran juga mendanai saluran satelit di Yaman yang
menggabarkan keberpihakanya terhadap Iran dan Hutsi. Iran juga mendukung
beberapa media cetak di Yaman sebagai alat propaganda Iran di Yaman. Iran
telah menggunakan media sebagai senjata untuk menyebarkan narasi dan
menggiring opini publik tentang pemikiran revolusiuner ideologi Iran sebagai
negara penyelamat “tertindas” dan negara yang menggerakan perlawanan
terhadap ketidakadilan. Beberapa surat kabar yang secara langsung
mendukung Hutsi adalah Al-Masar, Demokrati, Haqeeqah, Balagh, Haweyah,
Ummah, Sawt Syura. Beberapa surat kabar yang secara tidak langsung
mendukung proyek Hutsi dan Iran adalah Share' dan Oulah. Selain itu, banyak
situs web dan akun media sosial telah diluncurkan yang didukung dan
dikoordinasikan oleh lobi media pro-Iran di Yaman.
Iran juga melakukan strategi hard power dalam memperluas
pengaruhnya, dalam hal ini Iran mendukung dan memberikan bantuan berupa
pasokan senjata dan pelatihan militer terhadap kelompok Hutsi. Dukungan ini
meningkat dari tahun 2011 ketika presiden Saleh lengser. Iran secara
terselubung telah membantu kelompok Hutsi dengan menggirimkan amunisi
serta peralatan tempur lainya. Hal itu terlihat jelas ketika kelompok Houthi
berhasil menguasai ibukota Sana’a pada tahun 2014, terdapat peningkatan
kemampuan bertempur kelompok Hutsi. Iran dengan sekutunya yaitu Hizbullah
telah menyelundupkan senjata cangih melalui jalur laut secara ilegal. Hal itu
terbukti dengan di cegatnya beberapa kali kapal pengirim senjata Iran di
perairan territorial Yaman oleh koalisi Arab. Pada 27 Februari 2016, Angkatan
Laut Australia berhasil mencegat sebuah perahu layar dan menyita 2000
Senapan Kalashnikov, 100 roket dan senjata lainnya. Pada tanggal 20 Maret
8
2016, sebuah kapal perusak Prancis menyita 2.000 Kalashnikov senapan dan
lusinan senapan Dragunov sniper, rudal anti-tank, dan peralatan lainnya (Al-
Qadhi, 2018).
9
intervensi militer melawan Hutsi guna mengembalikan pemerintahan presiden
Abdrabbuh Mansur Hadi. (Sari, 2018). Dan di tahun 2015 hingga 2018 Iran terlibat
proxy war dengan Arab Saudi dikarenakan Arab Saudi dan koalisinya melakukan
intervensi militer melawan Hutsi guna mengembalikan pemerintahan presiden
Abdrabbuh Mansur Hadi.
10
kesamaan ideologi yaitu menganut Syiah. Iran merupakan negara penganut
Syiah imamiyah terbesar di dunia ingin melakukan penyebaran syiah imamiyah
di penjuru dunia. Setelah terjadinya revolusi Iran pada tahun 1979 Imam
Khomeini menegaskan bahwa Iran akan melakukan ekspor ideologinya ke
penjuru dunia. Pada saat itu pemimpin Houthi yaitu Badruddin al-Houthi
sangat dekat dengan Khamenei anak dari Imam Khomeini dan terpengaruh
akan ideologi dan mengagumi sosok imam Khomeinei yang pada akhirnya
membuat kelompok Houthi tersusupi oleh ideologi Iran. Sejak terjadinya
revolusi, Iran sangat berambisi untuk menyebarkan ideologi dan pemikiran
revolusinya ke seluruh negara muslim. Dengan adanya ambisi tersebut Iran
telah berhasil menancapkan pengaruhnya di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman
dengan berafiliasi dengan aktor non negara dan membentuk kekuatan militer di
luar Iran untuk mempermudah Iran dalam menancampkan dan mengontrol
negara-negara tersebut. Dalam hal ini kelompok Syiah Houthi merupakan
bentuk dari proxy Iran dalam menyukseskan pengaruhnya di Yaman (Charin,
2016).
12
1.6 Kerangka KonsepPemikiran
Dalam penelitian ini, penulis membutuhkan teori atau konsep guna
menjadi landasan dalam penelitiannya. Oleh karena itu, penulis menggunakan
Foreign Policy Analysis Theory yang ditulis oleh Valerie M. Hudson. Bahwa
Foreign Policy Analysis Theory atau teori analisis kebijakan luar negeri dapat
membantu menganalisis suatu keputusan. Di mana, dalam teori tersebut
terdapat faktor - faktor yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan
kebijakan luar negeri dan pembuat keputusan kebijakan luar negeri. Kemudian,
Valeri Hudson juga menjelaskan perspektif Foreign Policy Analysis Theory
adalah sumber dari semua politik internasional dan semua perubahan dalam
politik internasional yang mana manusia tertentu menggunakan kepentingannya
untuk bertindak secara individu atau kelompok.
13
bahwa Iran bukanlah ancaman bagi negara manapun. Teheran ingin interaksi
dengan dunia internasional, termasuk negara-negara tetangga” (Taufik, 2016).
Kemudian, juga terlihat karakteristik dari Presiden Hassan Rouhani
ketika menghadapi Konflik Yaman. Bahwa, menurutnya adanya intervensi
dari Arab Saudi menghambat hubungan Teheran dan Riyadh, yang mana
negara tersebut mendukung Pemerintah Yaman dan terhadap teroris di
Yaman. Presiden Hassan Rouhani menekan Arab Saudi untuk menghentikan
dukungannya terhadap Pemerintah Yaman. (Tempo.co, 2017).
2. Pengambilan Keputusan Kelompok: Dinamika Kelompok Kecil,
Organisasi Proses, dan Politik Birokrasi
Pengambilan Keputusan Kelompok yang dikemukakan oleh Valerie
Hudson, menegaskan bahwa unsur-unsur struktur kelompok, seperti distribusi
kekuasaan dalam kelompok serta jenis peran yang dimainkan oleh anggota
kelompok, akan memiliki konsekuensi penting bagi proses kelompok dan
mungkin memiliki konsekuensi untuk pilihan kebijakan luar negeri (Hudson,
2014). Bahwa, presiden sebagai pemimpin memegang kekuasaan utama akan
berperilaku berbeda dari kelompok lain, yang mana memiliki kekuasaan yang
cukup besar.
Dalam teori ini, Menurut Valerie Hudson organisasi merupakan “kaki
tangan” pemerintah untuk mengumpulkan informasi dan memproses informasi
tersebut menjadi kebijkan suatu negara. Sebagian besar keputusan kebijakan
luar negeri tingkat tinggi diimplementasikan melalui organisasi eksekutif besar,
seperti departemen dan lembaga. Sedangkan,
Menurut Valerie Hudson, pPolitik birokrasi adalah persilangan kompleks antara
dinamika kelompok kecil, proses organisasi, kekuatan politik domestik, dan
karakteristik pribadi individu yang relevan. Sebagian besar politik birokrasi
terjadi dalam kelompok antar lembaga, yang merupakan salah satu sarana
terpenting untuk situasi penting, tetapi nonkrisis, yang harus ditangani dalam
pemerintahan.
3.
4.
5.
6. Budaya dan Identitas Nasional
14
Menurut Valerie Hudson bBudaya dan indentitas nasional sangat
berpengaruh dalam pembuatan kebijakan suatu negara dikarenakan budaya
dan iIdentitas nasional merupakan suatu motivasi dan landasan aturan dalam
membuat kebijkan (Hudson, 2014). Jika dilihat dari artinya budaya merupakan
suatu cara hidup cara berpikir, perasaan dan reaksi yang terpola yang
berkembang pada suatu kelompok dan diwariskan dari masa lampau ke
generasi berikutnya. Sedangkan arti dari Identitas nasional adalah ciri khas
dan jati diri dari suatu negara.
15
berkonflik, posisi netral mungkin tampak lebih diinginkan. Selain itu juga
sumber daya alam dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara.
16
kelompok antar lembaga, yang merupakan salah satu sarana terpenting untuk situasi
penting, tetapi nonkrisis, yang harus ditangani dalam pemerintahan.
Konflik Yaman merupakan konflik internal antara pemerintah dengan
kelompok Hutsi. Hutsi merupakan kelompok minoritas Syiah di Yaman yang menjadi
oposisi melawan pemerintahan Ali Abdullah Saleh. Yaman dan Husti terlibat konflik
sejak tahun 1990an dan puncaknya ketika milisi Hutsi dapat menguasai sebagian
besar wilayah Yaman termasuk ibukota Yaman yaitu Sanaa pada tahun 2014. Konflik
di Yaman semakin parah karena adanya campur tangan negara asing yang saling
memiliki kepentingan. Terdapat dua negara yang memiliki pengaruh besar di kawasan
Timur Tengah terlibat dalam konflik Yaman yaitu Iran dan Arab Saudi. Iran
merupakan negara Syiah yang memiliki hubungan buruk dengan Arab Saudi, tentu
saja dalam konflik Yaman Iran dan Arab Saudi merupakan pihak yang saling
bersebrangan. Arab Saudi sendiri mendukung pemerintahan Yaman sedangakan Iran
mendukung milisi Hutsi.
Iran memainkan perannya dalam konflik Yaman dengan memberikan bantuan
dan dukungan politik, militer dan ekonomi terhadap milisi Hutsi.
17
1.8.2 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Iran dan Yaman yang mana
Irankedua negara tersebut memiliki hubungan yang tidak baik t. Iran terlibat
dalam konflik di Yaman dengan membantu kelompok Hutsi yang sedang
terlibat perang saudara dengan pemerintahan sah Yaman. Objek dalam
penelitian ini adalah konflik Yamanketerlibatan Iran dalam konlik Yaman.
18
Bab 1 merupakan pengantar penelitian, terdiri dari latar belakang
penelitian, rumusan penelitian, tujuan penelitian, cakupan penelitian,
tinjauan penelitian, kerangka pemikiran, argumen sementara, metode
penelitian, sistematika pembahasan.
Bab 2
19
Daftar Pustaka
Al-Qadhi, M. H. (2018). The Iranian Role In Yamen And Its Implication On Regional
Security. Riyadh: Arabian Gulf Centre for Iranian Studies.
Asmardika, R. (2015, Maret 28). Kronologi Konflik Yaman hingga Kini. Retrieved from
Okezone.com: https://news.okezone.com/read/2015/03/28/18/1125649/kronologi-
konflik-yaman-hingga-kini
BBC Indonesia. (2021, April 29). Putra Mahkota Saudi Ingin Hubungan Baik dengan
Iran, Apa Sebabnya? Retrieved from https://news.detik.com/:
https://news.detik.com/bbc-world/d-5550944/putra-mahkota-saudi-ingin-
hubungan-baik-dengan-iran-apa-sebabnya
BBC News Indonesia. (2016, Juni 21). Jenderal Iran peringatkan Bahrain soal status
ulama Syiah. Retrieved from bbc.com:
https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/06/160621_dunia_protes_ulama_bah
rain
Fa'izah, A. Z. (2021, September 9). Penyebab Perang Suriah yang Terjadi Bertahun-
Tahun, Penting Diketahui. Retrieved from Merdeka:
https://www.merdeka.com/trending/penyebab-perang-suriah-yang-terjadi-
bertahun-tahun-penting-diketahui-kln.html
Hudson, V. M. (2014). Foreign Policy Analysis Classic and Contemporary Theory. United
Kingdom: Rowman & Littlefield.
Liputan6.com. (2019, November 05). 5-11-2006: Bunuh Ratusan Warga Syiah, Saddam
Hussein Divonis Mati. Retrieved from liputan6.com:
https://www.liputan6.com/global/read/4102761/5-11-2006-bunuh-ratusan-warga-
syiah-saddam-hussein-divonis-mati
20
Marcus, J. (2017, November 18). Apa yang melatarbelakangi perselisihan Arab Saudi
dan Iran? Retrieved from bbc.com: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
42036425
Prabowo, G. (2020, 12 02). Sejarah Krisis Yaman (1992). Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/02/141340169/sejarah-krisis-
yaman-1992?page=all
Republika.co.id. (2015, April 10). Presiden Iran Peringatkan Para Penyerang Houthi di
Yaman. Retrieved from Republika.co.id:
https://www.republika.co.id/berita/nmkgno/presiden-iran-peringatkan-para-
penyerang-houthi-di-yaman
sari, N. (2018). Pemutusan Hubungan Diplomatik Antara Iran dan Yaman Tahun 2015-
2017. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2118-2130.
Taufik, A. (2016, April 2016). Meski Kembangkan Nuklir, Hassan Rouhani: Iran Bukan
Ancaman. Retrieved from https://news.okezone.com:
21
https://news.okezone.com/read/2016/04/07/18/1357094/meski-kembangkan-
nuklir-hassan-rouhani-iran-bukan-ancaman
Tempo.co. (2017, Agustus 2017). Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung
Teroris Yaman . Retrieved from https://dunia.tempo.co:
https://dunia.tempo.co/read/904632/iran-pro-milisi-houthi-minta-saudi-berhenti-
dukung-teroris-yaman/full&view=ok
Tempo.co. (2019, Mei 21). Iran Membantu Houthi, Hadapi Arab Saudi di Yaman.
Retrieved from https://fokus.tempo.co/:
https://fokus.tempo.co/read/1207728/iran-membantu-houthi-hadapi-arab-saudi-
di-yaman/full&view=ok
22