Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ILMU KALAM
Diajukan untuk memenuhi tugas
Dosen pembimbing :
Jaya Rukmana S.Th.I., M.A.

Disusun oleh :
Muhamad Ryan Hakim (21120068)
Taufik Abdulllah (21120037)

PROGRAM STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT DAARUL QUR’AN
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan.


Atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa sholawat serta salam
tercurahkan kepada Baginda Agung Rosulullah SAW yang syafaatnya akan kita
nantikan kelak.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidak


sesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Tangerang, 03 April 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 4

PENDAHULUAN 4

1. Latar Belakang 4

2. Rumusan Masalah 7

BAB 2 8

PEMBAHASAN 8

1. Pengertian Syiah 8

2. Cabang-cabang sekte syiah dan doktrin syiah 9

3. Syiah Istna Asy’ariyah 9

4. Syiah
Sab’iyah…………………………………………………………………………………
………………….10
5. Syiah
Zaidiyah…………………………………………………………………………………
………………….11
6. Syiah
Ghulat……………………………………………………………………………………
……………….…11

BAB 3 14

PENUTUP 14

1. Kesimpulan 14

2. Saran 16

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Syiah merupakan sebutan yang dilekatkan bagi mereka pengikut setia


Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiya Allᾱh „anhu, sepupu sekaligus menantu
Rasulullah ShallᾱAllᾱh „alayh Wasallam. Untuk asal usul kelahiran Syiah
terdapat ragam pendapat mengenai hal tersebut, dan pendapat yang paling populer
mengatakan bahwa Syiah muncul setelah terjadinya kegagalan perundingan antara
pihak Khalifah Ali bin Abi Thalib Radhiya Allᾱh „anhu dengan pihak Muawiyah
bin Abi Sufyan dalam perang Shiffin1, atau yang lazim dikenal dengan peristiwa
Tahkim (arbitrase).2 Menurut pandangan orang Syiah sebenarnya yang berhak
untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad Shallᾱ Allᾱh „alayh
Wasallam setelah beliau wafat adalah Ali bin Abi Thalib dan ahlul bait.3
Mengikuti perkembangan Syiah selanjutnya, aliran Syiah mulai tampak secara
nyata menjadi sebuah aliran yang berhaluan politik. Hal seperti ini dimulai sejak
akhir periode pemerintahan Utsman bin Affan Radhiya Allᾱh „anhu yang berada
di Mesir, yang kemudian berlanjut dan tumbuh pesat pada periode Ali bin Abi
Thalib R.A yang berpusat di Kufah, Irak. 4 Karena hal inilah yang membuat para
Revolusioner5 muslim menjadikan politik sebagai bagian dari Islam. Sekitar abad
ke-20 M kaum Syiah termasuk menjadi kelompok Mayoritas,

1
Perang Shiffin merupakan perang yang terjadi antara Muawiyah bin Abi Sufyan dan Ali bin Abi
Thalib Radiya allahu anhu. Perang ini terjadi di wilayah Shiffin, oleh sebab itu perang ini disebut
dengan perang Shiffin. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam :Dirasah Islamiyah II (Jakarta : P.T
Raja Grafindo Persada,2008), 40.
2
Usaha yang dilakukan seorang perantara (orang ke-3) dalam meleraikan sengketa atau
perselisihan. Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru (Surabaya : Amelia
Surabaya, 2003), 24.
3
Sebutan bagi orang-orang keturunan Rasulullah dari putrinya yakni Fatimah az-Zahra binti Nabi
Muhammad Shallᾱ Allᾱh „alayh Wasallam. Jalaludin Rakhmat, Rintihan Suci Ahlul Bait Nabi
(Bandung : P:T Remaja Rosda Karya,1997), Viii.
4
Rochimah et.al, Ilmu Kalam (Surabaya : UIN Sunan Ampel Press, 2013), 49-50.
5
Sebutan bagi orang yang cenderung menghendaki perubahan secara menyeluruh dan
mendasar, bersifat revolusi ; penganut paham politik yang menghendaki perubahan
ketatanegaraan, pemerintahan, sosial dengan sekaligus. Anwar, Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, 830

4
jumlahnya mencapai 57% dari 25 juta penduduk Irak. Komposisi etnis agama di
Irak ialah 53% Arab Syiah, 21% Arab Sunni, 14% Kurdi Sunni, 5% Arab
NonMuslim, 6% Non-Arab Non- Muslim. Pada umumnya umat Syiah didominasi
oleh kawasan Irak selatan dan Timur seperti Bashrah, Karbala, Diwaniyah, Hillah,
„Amarah, Muntafiq, Kut, Najaf, Kazimain, dan Al-Thaurah. Wilayah Karbala dan
Najaf dikenal sebagai kota Suci umat Syiah yang ada di negara Irak. 6 Dan di Irak
inilah banyak lahir sosok cendekiawan-cendekiawan muslim yang berbakat. Salah
satu cendekiawan Syiah yang paling populer abad 20-an yakni Ayatullah
Muhammad Baqir al-Shadr, beliau adalah Salah seorang sarjana, ulama, guru, dan
tokoh politik yang termasyhur di Irak dan Iran. Lahir dan besar di Kazhimain, Irak
dan berasal dari keturunan keluarga religius terkemuka didunia Syiah. 7 Al-Shadr
telah mengajarkan bahwasannya politik merupakan bagian dari Islam, oleh karena
itu ia menyeru dan memberikan semangat kepada kaum muslim agar senantiasa
mengenali dan melestarikan kekayaan khazanah Islam dan melepaskan diri dari
pengaruh-pengaruh eksternal apa pun, seperti (pengaruh marxisme dan
kapitalisme). Ia juga mendorong umat muslim supaya bangun dari tidur
panjangnya dan menyadari bahwa orang-orang barat sedang berusaha untuk
menghanjurkan ideologi Islam dengan cara mendakwahkan ideologi mereka
kepada kaum muslim. Maka dari itu Kaum muslim harus bersatu dan berjuang
dalam hal menolak intervensi seperti itu dalam sistem sosial, ekonomi, dan politik
mereka.8 Dengan bergabungnya dan didirikannya gerakan politik yang
berbasiskan Islam, hal ini tentunya membuat Gerakan al-Shadr dimasa-masa itu
bisa dikatakan memiliki pengaruh yang besar dan dijadikan titik tolak garis
keislaman yang baru bagi kegiatan para Ulama.9 Terjadinya revolusi Islam di
beberapa negara-negara muslim cukup membawa pengaruh pada ulama dan
cendekiawan di Iraq, salah satunya yang tergerak hatinya ialah Baqir al-Shadr,
sejak menyatakan dukungan terbuka terhadap Ayatullah Khomeini dalam

6
Riza Sihbudi,Menyandera Timur Tengah (Jakarta: Mizan, 2007), 67.
7
Chibili Mallat,Menyegarkan Islam : Kajian Komprehanif Pertama Atas Hidup dan Karya
Muhammad Baqir al-Shadr”, Terj. Santi Indra Astuti (Bandung : Mizan, 2001), 21.
8
Muhammad Baqir ash-Shadr,Falsafatuna : pandangan Muhammad Baqir ash-Shadr terhadap
pelbagai aliran filsafat dunia”, Terj. M.Nur Mufid bin Ali (Bandung : Mizan, 1993), 11-12.
9
Sihbudi, Menyandera Timur Tengah, 17.

5
Revolusi Islam yang terjadi di Iran,10 al-Shadr-pun mengekspresikan harapan
perubahan yang sama di negaranya yakni Irak.11 Namun sebelum harapan itu
terwujud secara sempurna, Takdir berkendak lain, al-Shadr dijatuhi hukuman mati
oleh rezim Saddam. Apabila di negara Irak ada Muhammad Baqir al-Shadr
sebagai lentera Islam bagi dunia Syiah di Irak, begitu juga dengan negara Iran
mereka memiliki revolusioner Islam yakni Ruhullah 12 Khomeini.13 Ruhullah kecil
lahir Khomein di Iran bagian Tengah Pada 24 Oktober 1902, keluarga Khomeini
merupakan keturunan dari Sayyid Musawi, beliau memiliki nasab dari Nabi
Muhammad Shallᾱ Allᾱh „alayh Wasallam melalui jalur ketujuh Syiah yakni
Musa alKhazim.14 Selain dikenal sebagai bapak revolusi Islam Iran, beliau juga
seorang ulama, guru besar dan figur terkemuka di pusat teologi Qum. Pentingnya
tema ini diangkat karena disini kita akan tahu tentang bagaimana perjuangan
tokoh-tokoh Islam dunia dalam memperjuangkan agama Islam. Ayatullah Baqir
al-Shadr dan Ayatullah Khomeini adalah sedikit contoh dari pelopor revolusi
Islam di dunia, mereka mencoba untuk membangkitkan semangat para pejuang
Islam untuk melawan kezaliman orang-orang kafir dan mendorong kaum muslim
untuk bangun dari tidur panjangnya dan menyadari bahwa orang-orang imperialis
sedang berusaha untuk mengahancurkan ideologi Islam dengan cara memupuk
ideologi mereka di dunia Islam. Selain itu kedua tokoh ini juga berusaha untuk
menampilkan kebangkitan Islam lewat revolusi Islam dalam kancah dunia sebagai
ideologi yang kuat ke arena politik Internasional. Adanya revolusi Islam yang
terjaditelah berhasil menghancurkan kezaliman dan kediktatoran penguasa yang
lalim,dandapat membawa pengaruh positif bagi dunia, khususnya Islam. Dengan
fakta ini, maka kita dapat belajar tentang bagaimana memperjuangkan dan
membangkitkan kembali kejayaan Islam sebagai agama Rahmatal lil alamin,
10
0TM Aziz,”The Role of Muhammad Baqir Al-Sadr in Shi‟i Political Activism in Iraq from 1958 to
1980”, dalam An Anthology of Contemporary Middle Easten History, Ed. Syafiq Mughni (Canada :
The Indonesia-Canada Islamic Higher Education Project, 2002), 100.
11
Ayatullah Muhammad Baqir Shadr, Khilafah dan Imamah, Terj. Hikmat Danaatmaja(Jakarta :
Nur al Huda, 2012), 178
12
Ruhullah adalah nama kecil dari Khomeini, sedangkan nama aslinya ialah Ruhollah Moussavi.
Azyumardi Azra,Ensiklopedi Islam Jilid 4(Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005), 111.
13
Sebutan Khomeini ini dinisbatkan pada tanah asal kelahirannya yakni Khomein, sebuah kota
kecil yang terletak tidak jauh dari kota Arak (Iran bagian Tengah). Azra,Ensiklopedi Islam Jilid
4,111.
14
Yamani, Wasiat Sufi Ayatullah Khomeini : Aspek Sufistik Ayatullah Khomeini yang Tak Banyak
diketahui (Bandung : Mizan, 2002), 24.

6
meskipun tidak harus dengan melakukan revolusi, banyak hal yang bisa dilakukan
oleh umat Islam tentunya untuk membangun kembali kejayaan Islam yang hampir
pudar ini, salah satu contohnya dengan terus belajar, dan memetik pelajaran dari
masa lalu. Karena kejayaan Islam dan umatnya merupakan sebuah harapan yang
harus ada dan tertanam dalam benak semua orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Lewat studi komparasi atau perbandingan, maka kita akan
mengetahui secara jelas mengenai revolusi Islam Syiah yang dilakukan oleh
kedua tokoh diatas bagi dunia Islam. Alasan mengambil studi komparatif atau
perbandingaannya sendiri ialah bahwasannya kedua tokoh ini yakni Ayatullah
Muhammad Baqir al-Shadr dan Ayatullah Khomeini meski memiliki karakteristik
yang khas dari keduanya dalam mengembalikan kejayaan Islam lewat revolusi
mereka.Tentunya faktor persamaan dan perbedaan tetap ada didalamnya, meski
tidak banyak. Jika dilihat dari unsur intelektual dan agama, mereka memiliki
persamaan dan perbedaan satu sama lain, begitupun dengan unsur-unsur yang
lainnya. Disini penulis mencoba membandingkannya dari unsur kekuasaan,
implementasi gerakan politik,seperti Ayatullah Muhammad Baqir al-Shadr
memiliki pengaruh gerakan politik Syiah di negara Irak sedangkan Ayatullah
Khomeini pengaruhnya besar dalam dunia politik di Iran sehingga beliau
digadang-gadang sebagai bapak revolusi Islam Iran. Sudut pandang pemikiranpun
turut dibandingkan dalam penulisan ini.

2. Rumusan Masalah

1. Pengertian syiah
2. Doktrin ajaran utama Syiah
3. Cabang-cabang Syiah

7
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Syiah

Syiah menurut bahasa berarti pengikut , pendukung , partai, atau


kelompok ,sedangkan secara terminologis adalah sebagian kaum muslimin yang
dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi
Muhammad SAW. Atau oang yang disebut sebagai Ahl albait, point penting dalam
dokrin syiah adalah pernyataan segala petunjuk keagamaan dari para sahabat yang
bukan Alh Al-baith atau para pengikutnya .

Pengertian bahasa terminologis di atas hanya merupakan dasar yang


membedakan syiah dengan syiah yg lain .Didalamnya belum ada penjelasan yang
memadai mngenai syiah .Pengertian di atas merupakan titik tolak penting bagi
mazhab syi'ah dalam mengembangkan dan membangun doktrin -- doktrinnya yang
meliputi egala aspek kehidupan , seperti imamah , taqiyah ,mut'ah dan sebagainya .

Kalangan syiah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syiah berkaitan dengan


masalah pengganti ( khilafah) Nabi SAW. Mereka menolak ke kholifahan Abu
Bakar, Umar bin Khattab , dan Usman bin Affan karna dalam pandangan mereka
hanya Ali bin AbiThalib yang berhak menggantikan Nabi .Kepemimpinan alidalam
pandangan syi'ah tersebut sejalan dengan isyarat -- isyarat yang di berikan Nabi
SAW. Pada masa hidupnya pada awal kenabian , ketika Muhammad SW.
Diperintahkan menyampaikan dakwah kepada kerabatnya , yang pertama tama
menerima adalah Ali bin Abi Thalib bukti utama tentang sahnya Alin sebagai
penerus nabi adalah peristiwa GHADIR KHUMM. Diceritakan bahwa ketika
kembali dari haji terakhir , dalam perjalanan dari Mekkah ke Madinah , disuatu
pdang pasir yang bernama Khadir Khum.

8
Dalam perkembangannya , selain memprjuangkan hak kekholifahan ahl-ah-bait di
hasdapan dinasti Ammariyah dan Abbasiyah ,Syi'ah juga dibagi menjadi bebeberapa
ekte sekte syi'ah itu adalah Itsna Asy'Ariyah , sab'iyah , Zaidiyah dan Gullat.

2. cabang-cabang sekte syiah dan doktrin syiah

a. Syi'Ah ltsna Asy'Ariyah (Syi'ah dua belas / Syi'ah lmamiyah)

Dinamakan Syi'ah Imamiyah karena menjadi dasar aqidahnya adalaah persoalan


imam dalam arti pemimpinn religio politik, yakni Ali berhak menjadi kholifah bukan
hanya karna kecakapannya atau kemuliaan akhlaqnya , tetapi juga karena ia di tunjuk
nas dan pantas menjadi kholifah pewaris kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Syi'ah itsna Asy'Ariyah sepakat bahwa ali adalah penerima wasiat nabi
muhammada seperti yang di tunjukkan nas. Adapun Al- Ausiyah (penerima wasiat)
setelah Ali bin Abi Thalib adalah keturunan dari garis Fatimah , yaitu Hasan Bin Ali
kemudian Husein bin Ali sebagai mana yang disepakati.

 Doktrin-doktrin Syi'ah Itsna Asyariyah


1.Tauhid
Tuhan adalah Esa baik esensi maupun eksistensi-nya.keesaan tuhan adalah mutlak.ia
bereksistensi dengan sendirinya.tuhan adalah qadim.Maksudnya,tuhan bereksistensi
dengan sendirinya sebelum ada ruang dan waktu.
2.Keadilan
Tuhan menciptakan kebaikan dialam semesta ini merupakan keadilan.ia tidak pernah
menghiasi ciptaan-nya dengan ketidakadilan.karena ketidak adilan kelaliman
terhadap yang lain merupakan tanda kebodohan dan ketikmampuan dan sifat ini jauh
dari keabsolutan dan kehendak tuhan.

9
3.Nubuwwah
Setiap makhluk sekalipun telah diberi insting, masih membutuhkan petunjuk,baik
petunjuk dari tuhan maupun dari manusia.Dalam kenyakinan syi'ah itsna Asyariyah,
tuhan telah mengutus 124.000 rasul untuk memberikan petunjuk kepada manusia.
4.Ma'ad
Ma'ad adalah hari akhir(kiamat)untuk menghadap pengadilan tuhan di akhirat.setiap
muslim harus nyakin akan keberadaan kiamat dan kehidupan suci setelah di nyatakan
bersih dan lurus dalam pengadilan tuhan.
5.Imamah
Imamah adalah institusi yang diinagurasikan tuhan untuk memberikan petunjuk
manusia yang dipilih dari keturunan ibrahim dan dielegasikan kepada keturunan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

b. Syi'ah Sab'iyah (Syi'ah Tujuh)

Asal-usul penyebutan syi'ah sab'iyah

Istilah syi'ah sab'aiyah (syiah tujuh) dianalogikan dengan syi'ah itsna


asyariyah. Istilah itu memberikan pengertian bahwa sekte syi'ah sab'iyah hanya
mengakui tujuh imam, yaitu ali, hasan, husain, ali zainal abidin, muhammad al baqir,
ja’far ash shadiq, ismail bion ja’far. Karena dinisbathkan pada imam ketujuh, isma'il
bin ja'far as-shadiq, syi'ah sab'iyah disebut juga syi'ah isma'iliyah.
Syi’ah sab’iyah percaya bahwa islam berdiri atas tujuh pilar, yaitu:
-iman
-thaharah
-shalat
-zakat
-saum
-Menunaikan haji
-jihad

10
 Doktrin imamah dalam pandangan syi'ah sab'iyah
Berkaitan daengan pilar (rukun) pertama, yaitu iman, Qadi an-nu'man (974 M)
memerincinya sebagai berikut. Iman kepada Allah, tiada tuhan selain Allah dan
Muhammad utusan Allah, iman kepada surga, iman kepada neraka, iman kepada hari
kebangkitan, iman kepada hari pengadilan, iman kepada para Nabi dan Rasul, iman
kepada imam, percaya, mengetahui, dan membenarkan imam zaman.
 Kedua, seorang imam adalah penunjukan melalui wasiat. Syarat-syarat menjadi
seorang imam dalam pandangan syiah sab’iyah:
a. imam harus dari keturanan ali atas pernikahannya dengan Fatimah yang
kemudian dikenal dengan ahlul bait.
b. keimaman jatuh pada anak tertua.
C. imam harus maksum..

C. Syi'ah zaidiyah

Asal-usul penamaan zaidiyah

Disebut zaidiyah karena sektea ini mengakui Zaid bin ali sebagai imam ke-lima,
putra imam ke empat, Ali zainal abidin. Kelompok ini berbeda sekte syi'ah lain yang
mengakui Muhammad al-baqir, putra Zainal abidin yang lain, sebagai imam kelima.
Dari nama Zaid bin ali inilah, nama zaidiyah diambil.

 Doktrin imamah menurut syi'ah zaidiyah


Imamah, sebagimana telah disebutkan. Merupakan doktrin fundamental dalam syi'ah
secara umum. Berbeda dengan doktrin imamah yang dikembangkan syi'ah lain,
syi'ah zaidiyah mengembangkan doktrin imamah yang tipikal.
 Doktrin-doktrin syi'ah zaidiyah lainnya
Berbeda dengan syi'ah lain, zaidiyah menolak nikah mut'ah (temporer). Tampaknya
ini merupakan implikasi dari pengakuan mereka atas kekhalifahan Umar bin khattab.
Seperti diketahui, nikah mut'ah merupakan salah satu jenis pernikahan yang
dihapuskan pada masa Nabi SAW.

11
D. syi’ah ghulat
Syiah ghulat. Istilah ghulat berasal dari kata ghala-yaghlu-ghuluw yang artinya
bertambah dan naik. Ghala bi ad-din yang artinya memperkuat dan menjadi ekstrim
sehingga melampaui batas. Syi’ah ghulat adalah kelompok pendukung Ali yang
memiliki sikap berlebih-lebihan atau ekstrim. Lebih jauh Abu Zahrah menjelaskan
bahwa Syi’ah ekstrem (ghulat) adalah kelompok yang menempatkan Ali pada derajat
ketuhanan, dan ada yang mengangkat pada derajat kenabian, bahkan lebih tinggi
daripada Nabi Muhammad.
Sekte-sekte yang terkenal di dalam Syi’ah Ghulat ini adalah Sabahiyah,
Kamaliyah, Albaiyah, Mughriyah, Mansuriyah, Khattabiyah, Kayaliyah, Hisamiyah,
Nu’miyah, Yunusiyah dan Nasyisiyahwa Ishaqiyah. Nama-nama sekte tersebut
menggunakan nama tokoh yang membawa atau memimpinnya. Sekte-sekte ini
awalnya hanya ada satu, yakni faham yang dibawa oleh Abdullah Bin Saba’ yang
mengajarkan bahwa Ali adalah Tuhan. Kemudian karena perbedaan prinsip dan
ajaran, Syi’ah ghulat terpecah menjadi beberapa sekte. Meskipun demikian seluruh
sekte ini pada prinsipnya menyepakati tentang hulul dan tanasukh. Faham ini
dipengaruhi oleh sistem agama Babilonia Kuno yang ada di Irak seperti Zoroaster,
Yahudi, Manikam dan Mazdakisme.

Doktrin-doktrin Syi’ah Ghulat

Menurut Syahrastani ada enam doktrin yang  membuat mereka ektrem yaitu:

1. Tanasukh yang merupakan keluarrnya roh dari satu jasad dan mengambil
tempat pada jasad yang lain. Faham ini diambil dari falsafah Hindu.
Penganut agama Hindu berkeyakinan bahwa roh disiksa dengan cara
berpindah ke tubuh hewan yang lebih rendah dan diberi pahala dengan
cara berpindah dari satu kehidupan kepada kehidupan yang lebih tinggi.
Syi’ah Ghulat menerapkan faham ini dalam konsep imamahnya, sehingga
ada yang menyatakan seperti Abdullah Bin Muawiyah Bin Abdullah Bin
Ja’far bahwa roh Allah berpindah kepada Adam seterusnya kepada imam-
imam secara turun-temurun.
2. Bada’ yang merupakan keyakinan bahwa Allah mengubah kehendakNya
sejalan dengan perubahan ilmuNya, serta dapat memerintahkan dan juga
sebaliknya. Syahrastani menjelaskan lebih lanjut bahwa bada’ dalam
pandangan Syi’ah Ghulat  memiliki bebrapa arti. Bila berkaitan dengan
ilmu, maka artinya menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan yang
diketahui Allah. Bila berkaitan dengan kehendak maka artinya adalah
memperlihatkan yang benar dengan menyalahi yang dikehendaki dan

12
hukum yang diterapkanNya. Bila berkaitan dengan perintah maka artinya
yaitu memerintahkan hal lain yang bertentangan dengan perintah yang
sebelumnya.
3. Raj’ah yang masih ada hubungannya dengan mahdiyah. Syi’ah Ghulat
mempercayai bahwa Imam Mahdi Al-Muntazhar akan datang ke bumi.
Faham raj’ah dan mahdiyah ini merupakan ajaran seluruh sekte dalam
Syi’ah. Namun mereka berbeda pendapat tentang siapa yang akan kembali.
Sebagian mengatakan bahwa yang akan kembali itu adalah Ali dan
sebagian lagi megatakan bahwa yang akan kembali adalah Ja’far As-
Shaddiq, Muhammad bin Al-Hanafiyah bahkan ada yang mengatakan
Mukhtar ats-Tsaqafi.
4. Tasbih artinya  menyerupakan, mempersamakan. Syi’ah Ghulat
menyerupakan salah seorang imam mereka dengan Tuhan atau
menyerupakan Tuhan dengan makhluk. Tasbih ini diambil dari faham
hululiyah dan tanasukh dengan khaliq.
5. Hulul artinya Tuhan berada pada setiap tempat, berbicara dengan semua
bahasa dan ada pada setiap individu manusia. Hulul bagi Syi’ah ghulat
berarti Tuhan menjelma dalam diri imam sehingga imam harus disembah.
6. Ghayba yang artinya menghilangkan Imam Mahdi. Ghayba merupakan
kepercayaan Syi’ah bahwa Imam Mahdi itu ada di dalam negeri ini dan
tidak dapat dilihat oleh mata biasa. Konssep ghayba pertama kali
diperkenalkan oleh Mukhtar Ats-Tsaqafi pada tahun 66 H/686 M di Kufa
ketika mempropagandakan Muhammad Bin Hanafiyah sebagai Imam
Mahdi.

13
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

1)Kaum Syiah berkepercayaan bahawa sahabat2 Nabi SAW kesemuanya murtad


dari agama Islam setelah Rasulullah SAW wafat kecuali beberapa orang sahaja.
2)Kaum Syiah berkeyakinan bahawa para sahabat Nabi SAW(selain beebrapa
orang saja yang mereka sebut dalam buku2 rujukan agama mereka) telah
berkhianat kepada Allah dan RasulNya dan mengkhianati amanat2 yang
Rasulullah serahkan kepada mereka dan mereka telah merobah-robah al-Quran
yang merupakan amanah di tangan mereka.Mereka para sahabat itu dan
barangsiapa mengikuti dan membela mereka adalah kafir yang tidak diterima
amalan maupun kebajikan apapun dari mereka.
3)Kaum Syiah berkepercayaan bahawa Khilafah harus ada pada Ali b Abi Thalib
kemudian anaknya Alhasan, kemuadian alHusain dan kemudian 9 orang lagi dari
anak cucunya alHusain radhiallahu anhum ajmain, dan tidak boleh pada selain
mereka itu sekalipun pada anak2nya alHasan cucu Rasulullah atau keluarga
Rasulullah yang lain.Adapun Abu Bakar, Umar, Usman dan yang lain menurut
Syiah telah merampas kekuasaan dari Ali dan anak2nya.Maka dengan perampasan
itu mereka menjadi ZALIM, FASIQ, KAFIR, WAJIB DILAKNAT DAN WAJIB
KEKAL DALAM NERAKA.(NauzubiLLAH dari kedengkian Syiah)
4)Kaum Syiah percaya bahawa al-Quran yang ada ini sesungguhnya telah
dirobah2, ditambah dan banyak dikurangi dan isinya hanya 1/3 dari Quran yang
asli yang disimpan oleh Imam mereka yang ghaib, Muhammad b Hasan al-Askari
yang akan membawanya nanti apabila dia keluar dari Gua
persembunyiannya.Imam2 kaum Syiah memerintahkan kaum Syiah pengikutnya
untuk memakai alQuran yang ada ini secara terpaksa dan secara taqiyyah sampai
Imam Ghaib mereka itu datang membawa alQuran yang asli yang dihimpun oleh
Amirulmukminin Ali b Abi Thalib RA menurut anggapan dan kepercayaan Syiah
Rawafidz(Wal-IazubiLLAH dari kedurhakaan dan dusta mereka)
5)Kaum Syiah percaya kalau Imam2 mereka mengetahui ilmu ghaib dan
mengetahui yang telah terjadi dan akan terjadi dan mengetahui yang ada di syurga
dan apa yang ada di neraka, dan mereka tidak akan mati terkecuali dengan ikhtiar
dan kehendak mereka sendiri dan darjat mereka lebih tinggi dari darjat para
Malaikat dan para Rasul.Roh2 mereka diciptakan dari cahaya keagungan Allah
seddangkan tubuh2 mereka dan roh2 Syiah mereka Allah ciptakan dari sejenis
tanah yang tersimpan dan terpelihara di bawah Arasy.

6)Kaum Syiah percaya bahawa Sunnah dan hadis2 Nabi SAW yang terhimpun
dalam kitab2 Sahih, Sunan dan musnad2 kaum muslimin Ahlissunnah wal Jamaah
tidak bernilai sayap seekor nyamuk.
7)Kaum Syiah percaya kepada akidah ARRAJ’AH, iaitu kembalinya roh2 ke
jasadnya masing2 di dunia ini sebelum Hari Qiamat di kala Imam mereka yang
Ghaib keluar dari persembunyiannya di mana Imam itu nanti menghidupkan
kembali Ali dan anak2nya beserta para Syiahnya untuk menghukum musuh2nya

14
serta melampiaskan pembalasan dendam kepada mereka yang akan dihidupkan
kembali, juga pada waktu itu.Menurut Syiah, mussuh2 itu adalah;Abu Bakar,
Umar, Usman, Aisyah, Hafsah dan siapa saja yang mengikuti dan membenarkan
mereka dan bersimpati kepada mereka.
8)Kaum Syiah percaya kepada akidah AL-BADA’, iaitu hilangnya sesuatu dari
pengamatan Allah, kemudian Nampak kembali bagiNya.Telah disebutkan oleh
ulaam mereka:ANNUBAKHTI, bahawa Ja’far b Muhammad al-Baqir
menentukan keimaman Ismail anaknya dan menunjuk kepada itu sewaktu Ismail
masih hidup.Tetapi Ismail kemudian mati sewaktu ayahnya Ja’far masih
hidup.Oleh sebab itu kata mereka, Ja’far berkata:TIDAK ADA YANG TAMPAK
BAGI ALLAH DALAM SESUATU HAL SEBAGAIMANA YANG TAMPAK
BAGINYA DALAM ANAK SAYA ISMAIL.(Kitab Firaqus Syiah hal 84).Kaum
Syiah percaya kalau Imam2 mereka itu MAKSUM(tidak dapat lupa, tidak dapat
berbuat salah dan sempurna semenjak mereka lahir sampai mati), sedangkan
Imam mereka Ja’far as-Shadiq yang menurut mereka maksum itu telah
menentukan dan menobatkan keimaman anaknya sendiri yang bernama Ismail
tetapi kemudian Ismail itu meninggal dunia sewaktu ayahnya Ja’far masih
hidup.Maka untuk melepaskan diri dari problem “ISHMAH” ini bahawa Imam
tidak dapat lupa atau silap, mereka mengada2kan Akidah Bada’.Jadi buat mereka
BADA’ adalah tampak bagi Allah dalam hal Ismail yang tadinya tidak
tampak.Jadi buat mereka Allah boleh silap tetapi Imam mereka tidak!(WAL-
IAZUBILLAH).
9)Kaum Syiah percaya kepada TAQIYYAH dan berkata Taqiyyah itu adalah
agamanya dan agama Leluhurnya dan mereka berkata tidaklah beriman
barangsiapa tidak pandai2 bertaqiyyah dan bermain watak.Erti Taqiyyah itu
adalah menampakkan selain yang mereka niat dan sembunyikan.Bila mereka
bertemu orang beriman, mereka katakan kami ini beriman.Tetapi bila mereka
menyendiri dengan tokoh2 mereka, mereka berkata:- Sebenarnya kami tetap
menyertai kamu.Kami hanya memperdaya mereka.Sesungguhnya Allah-lah yang
memperdaya mereka dan menghanyutkan mereka tenggelam dalam kesesatan.
10)Syiah percaya adanya NIKAH MUT’AH yang telah Allah HARAMKAN atas
kaum muslimin sampai hari kiamat.Tetapi aqidah Syiah berkata:Silakan sekaligus
anda kahwin seribu dari perempuan2 itu sebab wanita2 itu adalah wanita2
sewaan.Telah diriwayatkan oleh AlKulani, bahawa Abban b Ta’lab berkata
kepada Ja’far as-Sodiq:ITU TIDAK MENJADI SOAL BAGIMU, YANG
PENTING PERCAYA SAJA APA YANG DIKATAKAN WANITA ITU.Tidak
cukup dengan DUSTA itu saja, malah Syiah menggalakkan serta menghimbau
pengikut mereka untuk kahwin mut’ah dengan berani berdusta atas nama Allah
dan RasulNya dan berkata bahawa Rasulullah SaW bersabda: Barangsiapa kahwin
mut’ah satu kali darjatnya sama dengan darjat alHusain dan barangsiapa kahwin
mut’ah 2 kali maka darjatnya sama dengan darjat alHasan, dan barangsiapa
kahwin mut’ah 3 kali maka darjatnya sama dengan darjat Ali b Abi Thalib, dan
barangsiapa kahwin mut’ah 4 kali maka darjatnya sama dengan darjatku.(Tafsir
Minhajussadiqin 2-493).Demikianlah kejinya dusta dan durhaka mereka kepada
Rasulullah SAW.Mereka juga berkata kahwin mut’ah itu bermula dan berakhir
tanpa saksi, tanpa wali, tanpa warisan, tanpa perceraian dan boleh untuk satu jam,
satu hari atau lebih dari itu, menurut hajat keperluan kepada wanita2 itu.

15
2. Saran
Pada pembahasan yang telah disampaikan, penulis berharap dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis menyadari bahwa masih
banyak yang kurang dari pemaparan tersebut. Masih banyak kesalahan
baik penulisan maupun penjelasan dari penulis.

Untuk itu, kami sangat menerima sekiranya ada kritik dan saran untuk
kami agar bisa belajar lebih baik lagi kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai