Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM DAN CIRI-CIRI ALIRAN HUKUM ISLAM

Makalah ini Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Hukum Islam

Dosen Pengampu:
Riky Rustam, S.H., M.H., M.Kn.

Nama Mahasiswa
Bintang Ramadhan (22410852)
Audia Nafasya (22410853)
Aulia Citra Ayudia (22410854)
Salsabila Berlyan (22410855)
Inayah Harosta S (22410856)
Shavira Amany (22410857)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia telah eksis selama ribuan bahkan jutaan tahun lamanya, dari yang
sudah diketahui hingga yang belum diketahui secara pasti hingga saat ini.
Agama hadir dengan segala kebaikan dan keburukannya jika ingin ditelisik
lebih jauh. Salah satu agama terbesar dan tua di dunia yaitu adalah agama
Islam. Agama Islam sungguh memberikan dampak yang sangat signifikan
dalam bingkai historiografi dunia. Cerita, karangan, hingga hikayat yang
menyentuh hati pada masa itu memberikan implikasi besar ditatanan negara
pada saat itu.

Islam sebagai agama rahmatan li al-alamin diterima dimasyarakat karena


ajaran yang dibawa mudah dimengerti yakni tentang aqidah, syariah, dan
akhlak.1 Secara internal agama Islam tidak terdapat perbedaan antara suku, ras
dan negara, semuanya satu dalam naungan Islam, atau dapat penulis
artikulasikan “unity in diversity”. Ajaran ini tersebar melalui perdagangan
pendidikan dan budaya bukan dengan menjajah. Hal ini yang menjadi
pembeda dengan ajaran agama lain sehingga boros dari segi waktu. Islam
yang hadir dengan kendaraannya yaitu perdagangan, para pedagang arab
datang ke bumi nusantara melalui jalur laut dengan rute dari Aden menyisir
pantai menuju Maskat, Raisut, Siraf, Guadar, Daibul, Pantai Malabar yang
meliputi Gujarat, Keras, Quilon, dan Kalicut kemudian menyisir pantai
Karamandel seperti Saptagram ke Chitagong, Akyab, Selat Malaka,
Peureulak, Lamno, Barus, Padang, Banten, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban,
Gresik, Ampel, Makassar, Ternate, dan Tidore.2

Mengelaborasi agama Islam adalah sesuatu hal yang menarik sehingga


kami, para penulis sangat tertarik untuk mengusung tema ini. Walau Islam
adalah sebuah agama, namun banyak sekali aliran didalamnya yang menjadi
1
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintas Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Nusantara, 2001), Hlm. 3.
2
Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,
2007), Hlm. 323.
primordial dalam berfikir para kaum penganutnya. Makalah yang jauh dari
kata sempurna ini adalah gerbang awal bagi kami untuk menyajikan penelitian
yang lebih baik dikemudian hari, maka kritik dan saran akan sangat membantu
kami dalam mengevaluasi diri.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Aliran Hukum Islam?
2. Apa sajakah macam-macam dan ciri-ciri Aliran Hukum Islam?

C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dan Urgensi Pembahasan ini adalah untuk:
1. Memahami arti dari pengertian Aliran Hukum Islam.
2. Mengetahui apa sajakah macam-macam dan ciri-ciri dari Aliran
Hukum Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Hukum Islam


Hukum Islam adalah seperangkat peraturan yang diturunkan oleh
Allah SWT, melalui rasul-Nya untuk disebarluaskan dan di taati oleh umat
manusia guna mencapai ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
Secara garis besar Hukum Islam adalah norma-norma yang ketetapannya
dibuat oleh Allah Swt.

Aliran hukum islam timbul karena berbagai penafsiran para ahli


agama atau istilahnya mazhab adalah pendapat seorang Imam tentang
hukum suatu peristiwa yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits.
Munculnya mazhab-mazhab dalam hukum islam dipengaruhi oleh antara
lain; semakin berkembangnya wilayah kekuasaan Islam, muncul ulama
besar pendiri mazhab yang ajarannya diusahakan oleh murid-muridnya
untuk disebarluaskan dengan cara mendirikan pusat studi khusus tentang
fiqih, adanya permasalahan politik seperti perbedaan pandangan di
kalangan muslim tentang permasalahan politik seperti pengangkatan
khalifah dari suku apa, ikut memberikan saham bagi umat munculnya
berbagai mazhab dalam hukum Islam. (Mardani, 2010).

B. Macam-macam dan Ciri-ciri Aliran Hukum Islam


1. Salafiyah
Salafiyah atau Salafisme (Arab : ‫ السلفية‬as-Salafiyyah) merupakan
salah satu cara dalam agama Islam yang mengajarkan syariat Islam
secara murni tanpa keadaan tambahan dan pengurangan, sesuai syariat
yang aci pada generasi Muhammad dan para sahabat, setelah mereka
dan orang-orang setelahnya.
Kata salafiyah berasal dari kata kerja salafa, yaslufu, salafan yang
3
berarti sudah berlalu, sudah lewat, atau yang terdahulu. Dalam
terminologi Islam, secara umum digunakan untuk menunjuk kepada
tiga generasi terbaik umat muslim yaitu sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in.
Ketiga generasi ini dianggap sebagai contoh terbaik bagaimana Islam
dipraktikkan.4

Salafiyah berarti "mengikuti teladan terbaik umat Islam". Istilah ini


(teladan terbaik umat Islam) adalah istilah yang digunakan untuk
merujuk pada tiga generasi terbaik dari umat Islam; Muhammad dan
para sahabat, tabi’in, dan kemudian tabi’ut tabi’in. Orang-orang yang
mengikuti gerakan Salafiyah (secara umum disebut salafi/as-salafy)
percaya bahwa tiga generasi terbaik Muslim; Muhammad dan para
sahabatnya, dan generasi setelah mereka, adalah contoh bagaimana
Islam harus dihayati.

Para ulama yang tergolong salaf, adalah sebagai berikut:

o Al Bukhary,
o Muslim,
o Ibnu Taimiyah,
o Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab,
o At-Tirmidzi, dan
o An-Nasa’i.

Aliran salaf mempunyai beberapa ciri-ciri (karakteristik) seperti yang


dinyatakan oleh Ibrahim Madzkur sebagai berikut :5

3
Sejarah Pemikiran Kalam (Aliran Salafiyah), 2017,
http://mium24.blogspot.com/2017/06/sejarah-pemikiran-kalam-aliran-salafiyah.html, Diakses 14
Desember 2022.
4
https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Salafiyah_34975_p2k-unkris.html, Diakses 14
Desember 2022.
5
Muhammaddin, Aliran Kalam Salafiyah, 2017.
1. Mereka lebih mendahulukan riwayat (naqli) daripada dirayah
(aqli)
2. Dalam persoalan pokok-pokok agama dan persoalan cabang-
cabang agama
hanya bertolak dari penjelasan al-Kitab dan as-Sunna
3. Mereka mengimani Allah tanpa perenungan lebih lanjut (Dzat
Allah) dan
tidak mempunyai faham anthropomorphisme (menyerupakan
Allah dengan makhluk)
4. Mengartikan ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan makna lahirnya
dan tidak berupaya untuk mentakwilnya.

2. Al-Ahbasy

Al-Ahbasy adalah sebuah aliran yang didirikan oleh Abdullah bin


Muhammad bin Yusuf Al-Harawi Al-Habasyi di Lebanon dengan
memanfaatkan dampak buruk perang internal berupa kebodohan dan
kemiskinan dan menyeru kepada manhaj ahli kalam, sufi, dan
kebatinan dengan tujuan merusak akidah islam dan persatuan kaum
muslimin. Abdullah Al-Habasyi banyak menulis kitab yang dicetak
dan disebarkan oleh percetakan Dar Al-Masyari’ Al-Khairiyah di
Beirut. Kitab-kitab yang ditulisnya bermacam temanya, antara lain;
akidah, fikih, tasawuf, hadist,dan tajwid.6

 Kitab-kitab akidah karyanya; Izzhar Al-Aqidah As-sunniyah bi


Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah, Al-Mathalib Al-Wafiyyah
Syarh Al-Aqidah An-Nasafiyyah, dan Ad-Dalil Al-Qawim ala
Ash-Shirath Al-Mustaqim.
 Kitab-kitab fikih karyanya; Bughyah Ath-Thalib bi Ma’rifah Al-
Ilm Ad-Dini Al-Wajib dan Ad-Durr Al-Mufid fi Durus Al-Fiqh wa
At-Tauhid.

6
https://alsofwa.com/397-firqah-ahbasy/, (Diakses 14 Desember 2022).
 Kitab-kitab tasawuf karyanya; Syarh kitab Sullam At-taufiq ila
Mahabbah Allah ala At-Tahqiq karya syaikh Abdullah Baalawi,
dan Ar-Rawa ih Az-Zakiyyah fi Maulid Khair Al-Bariyyah.
 Kitab hadits karyanya; At-Ta-qib Al-Hatsits ala Man Tha’ana fi
Ma Shahha min Al-Hadits.
 Kitab tajwid karyanya; Ad-Durr An-Nadhid fi Ahkam At-Tajwid.7

a. Pemikiran Akidah Kelompok Al-Ahbasy


Pemikiran kelompok Al-Ahbasy adalah pemikiran Asy’ari murni.
Hal ini tampak dalam buku-buku yang ditulis Syaikh Abdullah Al-
Harawi. Syaikh Al-Harawi menafsirkan masalah qada dan qadar
dengan penafsiran kasab-nya Asy’ari. Ia menjelaskan perkataan Imam
An-Nasafi dalam buku akidahnya, “Allah adalah pencipta semua
perbuatan hamba dari kekafiran dan keimanan, ketaatan, dan
kemaksiatan. Semuanya adalah atas kehendak dan keinginan-Nya, dan
hukum-Nya, keputusan-Nya, dan takdir-Nya”.

Syaikh Al-Harawi mensucikan Allah dari tempat dan


membenarkan wujud Allah untuk kemungkinan secara akal. Ia berkata.
“Allah Mahakaya dari semesta alam. Artinya Allah tidak
membutuhkan dari semua selain-Nya secara azali dan abadi. Allah
tidak membutuhkan tempat untuk berdiam atau sesuatu untuk tinggal
di dalamnya atau mebutuhkan arah. Karena Allah tidak seperti sesuatu.
Allah tidak berupa benda yang tebal atau benda yang halus. Bertempat
di suatu ruang adalah ciri tubuh yang kasar dan tubuh yang halus.
Tubuh yang kasar dan halus memiliki ciri berada di suatu arah dan
tempat.”

b. Pemikiran Sufi Kelompok Al-Ahbasy

7
Ensiklopedia Aliran dan Madzhab di Dunia Islam, Hlm. 37.
Pemikiran kelompok ini berdasarkan pada karamah para wali,
tawassul dengan orang-orang saleh, istighatsah dengan para ahli kubur
dan mengambil berkah dengan peninggalan-peninggalan mereka.
Syaikh Abdurrahman As-Sisbi Al-Hamawi, Syaikh Thahir Al-Kiyali
Al-Himshi mendapat ijazah dalam Thariqah Al-Qadiriyah dari Syaikh
Ahmad Al-Arbini dan lainnya.

3. Syiah

Syiah pada awalnya adalah mahzab politik dan berkembang seiring


waktu menjadi mahzab fiqih. Para golongan syiah berpendapat
khalifah sebagai kepala kepemerintahannya dan termasuk ke dalam
rukun islam dalam mengangkatnya, mekanisme pengangkatan khalifah
menurut syiah dibagi menjadi 2 yaitu:8

a. Mengangkat dengan cara menunjuk berdasarkan ketentuan


keturunan fattimah putri Rasullulah.
b. Berdasarkan musyawarah dan juga berdasarkan keturunan fatimah
putri Rasullulah.

Paham Syiah mampu menunjukkan keberhasilannya dalam


membangun peradaban Iran dengan menentang hegemoni kekuasaan
Barat.

Aliran Syiah dibagi menjadi 4 (empat) yakni:

1. Aliran Al-Zaidiyah
2. Aliran Syiah Itsna Asy’ariah
3. Syiah Al-Kaisaniyah
4. Syiah Sab’iyah

Ciri-ciri (karakteristik) dari aliran Syiah antara lain:9


8
Muhammad Siddiq Armia, serpihan pemikiran hukum islam dalam mazhab syiah, Hlm. 89.
9
Mila Febrianti, Aliran syiah dan pemikirannya, Hlm. 89.
1. penghianat,
2. penyimpangan seksual yang mengerikan,
3. kebencian hasad dan dengki,
4. mendahulukan akal diatas perasaan,
dll.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Madzhab salafiyah menjalankan kegiatan keagamaan dengan
berlandaskan pada syariat-syariat islam yang asli atau sudah ada sejak
zamaan kenabian. Madzhab ini memiliki ciri: 1) berpegang teguh pada
nash Al-Quran dan Hadits Nabi, 2) Mendahulukan akal dan syara’, 3)
berpatokan pada salaf as-shalih, 4) menganggap bahwa seorang
muslim harus mencontoh generasi Muhammad & para sahabat, tabi’in,
tabi’ut tabi’in.

B. Saran
Makalah ini, disusun untuk memberikan penjelasan mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan “Macam-Macam Dan Ciri-Ciri Aliran
Hukum Islam”. Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan
agar pembaca mampu memahami dengan baik mengenai aliran hukum
islam, macam aliran hukum islam (Salafiyah, Al-Ahbasy, dan Syiah),
serta ciri dari setiap aliran.
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, M. (2020). Aliran Syiah Dan Pemikirannya. Jurnal Mimbar: Media


Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani, 6(1), 86-97.
https://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/mimbar/article/download/
805/556
Irham, M., Zuhdi, M. A., & Fath, K. (2015). Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di
Dunia Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Mariam & Fauzi, M., (2018). Sorotan Sejarah Kemunculan Syiah dan Aliran
Utamanya. Journal al-Muqaddimah, 6(2), 57-70.
http://mjs.um.edu.my/index.php/MUQADDIMAH/article/download/155
86/9340/30851
Muhammaddin, M. (2015). Aliran Kalam Salafiyah. Jurnal Ilmu Agama:
Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama, 16(1), 1-14.
https://media.neliti.com/media/publications/99146-ID-aliran-kalam-
salafiyah.pdf
Armia, M. S. (2018). Serpihan Pemikiran Hukum Islam Dalam Mazhab
Syiah. Dusturiyah: Jurnal Hukum Islam, Perundang-undangan dan
Pranata Sosial, 7(2), 88-99.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/dustur/article/viewFile/3262/2269

Website
https://alsofwa.com/397-firqah-ahbasy/

Anda mungkin juga menyukai