Anda di halaman 1dari 9

KORUPSI DAN PENCEGAHANNYA DALAM

PERSPEKTIF ISLAM

DISUSUN OLEH:

1. MALVA LENA SANTOSO


2. MUHAMMAD ALDY DIANARDI
3. ANISSAH SABRINA
4. ARDITHA SYAHRANI
5. SHIFAUL HIDAYAT
6. SULTON NADA QAUMI
DEFINISI KORUPSI
KORUPSI MERUPAKAN TINDAKAN YANG MELAWAN HUKUM DENGAN TUJUAN
UNTUK MEMPERKAYA DIRI SENDIRI YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN
NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA.

RAGAM BENTUK KORUPSI


Perbuatan yang merugikan negara
Suap
Gratifikasi
Penggelapan dalam jabatan
Perbuatan curang
Benturan kepentingan dalam pengadaan

-01
HUKUM KORUPSI
Ulama menggunakan kaidah fikih dalam Mejelaksan keharaman harta korupsi. Karena , selama
sebuah perubahatan dipandang sebagai hal yang haram, maka selama itu juga diharamkan
untuk menggunakan hasil dari cara tersebut

BEBERAPA DALIL YANG MENJELASKAN HARAMNYA KORUPSI


·QS AL-MAIDAH :42
·QS AL-MAIDAH: 2
QS AN-NISA’ 4:29

PENDAPAT SAHABAT DAN TABI’IN MENGENAI KORUPSI

-02
·Ibnu Mas’ud
“Suap itu adalah apabila seorang memiliki keperluan pada yang lain dan
memberinya hadiah dan hadih itu diterima.”
·Umar bin Abdul Aziz
“Hadiah pada zaman Nabi adalah hadiah. Pada zaman sekarang adalah suap.”
HUKUM KORUPSI DI INDONESIA
Sedangkan di Indonesia sendiri memiliki UU yang mengatur tentang tindak pidana korupsi, UU tersebut ialah

·Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Melawan Hukum untuk Memperkaya Diri
·Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Menyalahgunakan Kewenangan
·Pasal 5 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Menyuap Pegawai Negeri
·Pasal 7 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Pemborong Berbuat Curang
·Pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Pegawai Negeri Menerima Hadiah/Janji
Berhubungan dengan Jabatannya
·Pasal 12 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Pegawai Negeri Memeras dan Turut Serta Dalam
Pengadaan Diurusnya
·Pasal 12 B UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: Gratifikasi dan Tidak Lapor KPK

-03
MOTIF-MOTIF KORUPSI
Proses korupsi bisa terjadi secara samar, licin, dan sangat licik. Motif seseorang dalam melakukan
korupsi tidak hanya untuk memperoleh keuntungan secara materi, tapi juga agar bisa meningkatkan
hubungan pertemanan, percintaan, status, dan pencitraan, serta membuat orang lain jadi terkesan,
terpesona, dan mudah terpengaruh (Graaf & Huberts, 2008).

FAKTOR INTERNAL
Aspek perilaku individu
meliputi sifat tamak atau rakus manusia, moral yang
kurang kuat, san gaya hidup konsumtif.
Aspek sosial FAKTOR EKSTERNAL
Terjadi karena dorongan perilaku keluarga. Karena Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi

-04
lingkungan keluarga lah yang secara kuat memberi Aspek ekonomi
dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan Aspek politis
sifat baik seseorang yang sudah menjadi sifat pribadinya. Aspek organisasi
PENCEGAHAN PELAKU TINDAK PIDANA KOSUPSI DALAM HUKUM ISLAM

-05
BENTUK SANKSI BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI SESUAI
HUKUM PIDANA ISLAM
Terdapat upaya bentuk-bentuk tradisional mengenai pidana Islam sebagaimana ditentukan dalam
Al-Quran dan As-Sunnah serta dinamika penafsiran inovatif atau pengembangan bentuk-bentuk
pidana Islam itu

-06
UPAYA ISLAM DALAM MEMBENDUNG BUDAYA KORUPSI
Upaya Islam yang dilakukan Umar bin Khattab r.a. dalam membendung budaya korupsi
bisa dilakukan dengan:

-07

Anda mungkin juga menyukai