Anda di halaman 1dari 68

UAS

STUDIO PERANCANGAN ARISTEKTUR VI

“CGD BUILDING”
Dosen Pembimbing :
Raksa M. Subki, Lic.Rer.Reg.

Dosen Pengampu :
Ir. Rachy Sukardi, M.T.

UNIVERSITAS KEBANGSAAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
SITE 1

Human System
Prilaku Perorangan : Independen, Tertib
Personal Of Culture : Sunda ( Sopan Santun )
Sistem Masyarakat Setempat : Aksi Kamisan di Area depan Gedung Sate setiap hari kamis
Jalan sering dilalui pengguna sepeda
Area Pedestrian digunakan sebagai tempat berinteraksi
Usia : Mayoritas Remaja ( 13 – 17 Tahun ) dan Dewasa ( 18-45 Tahun )
Klasifikasi Pendidikan : Semua Jenjang Pendidikan
Level Ekonomi : Menengah Ke Atas

Building System
• Definisi Bangunan
Mixed use building merupakan bangunan multi fungsi yang terdiri dari satu atau beberapa massa bangunan yang
terpadu dan saling berhubungan secara langsung dengan fungsi yang berbeda.. CGD ini memiliki beberapa fungsi
bangunan,yaitu :
1. Bangunan Sewa
SITE 1
Menurut Cyrill M. Haris dalam bukunya Dictionary of Architecture and Construction, kantor
berarti bangunan yang digunakan untuk tujuan profesional ataupun administrasi dan tidak ada bagian yang
dipergunakan untuk keperluan hunian, kecuali oleh para penjaga dan pemberasih kantor.
2. Retail
Menurut Levy dan Weitz Pengertian Retail merupakan satu rangkaian aktivitas/kegiatan bisnis dalam menambah
nilai guna barang serta jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.
3. Auditorium
auditorium/au·di·to·ri·um/ n bangunan atau ruangan besar yang digunakan untuk mengadakan pertemuan umum,
pertunjukan, dan sebagainya ( KBBI )
• Pendekatan Pelaku dan Kelompok Aktivitas
Pengguna bangunan CGD adalah mereka yang secara langsung melakukan aktivitas di dalam bangunan ini, berda
sarkan hasil studi banding dan literatur, pelaku aktivitas
yang terdapat dalam bangunan CGD dapat dikelompokkan menjadi :
1. Kelompok Pengguna Kantor Sewa
2. Kelompok Pengguna Retail
3. Pengguna Auditorium
Building System
1. Pengguna Kantor Sewa ( Badan Usaha Milik Negara )

Tamu / Pengunjung Tamu Pemerintah dalam dan luar Negeri

Pengunjung yang mempunyai tujuan Bekerja Sama


Kelompok Utama
Pengunjung yang mempunyai tujuan hanya Berkunjung

Penyewa 58 BUMN Sejawa Barat

Kelompok Pengelola General Manager Asisten Manager

Sekretaris C
Manager Front Office Staff
G
Manager Akuntan Staff
D
Manager Pemasaran Staff

Manager Personalia Staff

Manager Engineering Staff


Building System
2. Retail

Kelompok Utama Pengunjung Retail Pengunjung yang datang khusus berbelanja

Pengunjung yang mempunyai tujuan berbelanja dan berekreasi

R
Pengunjung yang mempunyai tujuan hanya berekreasi
E
T
Penyewa 26 Kabupaten/ Kota Sejawa Barat
A
I
Kelompok Pengelola General Manager Bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan secara keseluruhan. (1 orang)
L

Sekretaris Bertanggung jawab langsung pada General Manajer. (1 orang)

Manajer Office Operation Yaitu bertanggung jawab langsung atas kegiatan pengelola bangunan. (1 orang)

Manajer Building Operation Yaitu bertanggung jawab langsung atas kegiatan pemeliharaan bangunan. (1 orang)

Divisi General Affair Melayani kegiatan operasional pengelola dalam kantor (1 kadiv, 9 staff)

Divisi Marketing Yaitu bertanggung jawab dalam memperkenalkan bangunan kepada masyarakat dengan tujuan memperoleh pengunjung
sebanyak-banyaknya. (1 kadiv, 5 staff)

Divisi Finance & Accounting Mengurusi masalah keuangan bangunan maupun perusahaan. (1 kadiv, 2 kasi, 4 staff)

Divisi Costumer Service Mengurusi maAsalah pelayanan terhadap pengunjung dan tamu pemerintahan. (1 kadiv, 8 staff)

Divisi Housekeeping Bagian divisi operasional yang mengurusi perawatan bangunan maupun lansekap. (1 kadiv, 3 kasi, 30 staff dengan
3 shift)
Building System

Divisi Security & Parking R


Kelompok Pengelola Bagian dari divisi operasinal yang khusus mengurusi dan mengkoordinasi keamanan dan parkir. (1 kadiv, 2 kasi
, 90 staff dengan 3 shift) E
T
Divisi Engineering Bagian dari divisi operasional yang khusus mengurusi perlengkapan bangunan dari segi pemeliharaan maupun
operasional. (1 kadiv, 4 kasi, 20 staff dengan 3 shift) A
I
Divisi Entertainment Bagian dari divisi operasional yang khusus mengurusi dan mengadakan acaraacara hiburan dan event-event
L
khusus untuk menghibur pengunjung. (1 kadiv, 5 staff)

Jadi, jumlah pengelola yang dibutuhkan pada pusat perbelanjaan pada CGD ini yaitu 194 orang.

Kelompok
KelompokPendukung
Pengelola Yaitu bagian dari pengelola yang mempunyai tugas berhubungan langsung dengan bangunan yang terdiri dari staff engineering.

Kelompok Pengelola Merupakan bagian dari pelengkap kegiatan utama. Kelompok kegiatan utama dapat berupa perbankan atau Anjungan Tunai Mandiri.
Building System

Dari keterangan diatas maka dapat diketahui struktur organisasi pengelola, yaitu: R
E
General Affair Div Staff
T
Finance Spv Staff
Marketing Div
A
Manager Office Operation Acc Spv Staff I
Finance & Acc Div Staff L

Customer Service Div Staff

Housekeeping Spv Staff

HouseKeeping Div Gardener Spv Staff

Civil Spv Staff


General Manager

Security Spv Staff


Security & Parking Div
Parking Spv Staff

Manager Office Operation Mechanical Spv

Electrical Spv
Staff
Sekretaris Engineering Div
Ac Spv

Elevator Spv

Entertertainment Div Staff


A
Building System
U
Pengunjung umum; pengunjung yang datang dengan tujuan rekreasi, tertarik menikmati pameran/pagelaran untuk mendapatkan pengalaman dan
3. Auditorium D
kepuasan tertentu.
I
Kelompok Utama
T
Pengunjung khusus; pengunjung baik domestik maupun mancanegara yang mempunyai tujuan bisnis, mengikuti acara konvensi atau dikategorikan
O
sebagai peserta konvensi.
R
I
Kelompok Pengelola General Manager Bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan secara keseluruhan. (1 orang)
U
M
Sekretaris Bertanggung jawab langsung pada General Manajer. (1 orang)

Manajer Office Operation Yaitu bertanggung jawab langsung atas kegiatan pengelola bangunan. (1 orang)

Manajer Building Operation Yaitu bertanggung jawab langsung atas kegiatan pemeliharaan bangunan. (1 orang)

Divisi General Affair Melayani kegiatan operasional pengelola dalam kantor (1 kadiv, 9 staff)

Divisi Marketing Yaitu bertanggung jawab dalam memperkenalkan bangunan kepada masyarakat dengan tujuan memperoleh pengunjung
sebanyak-banyaknya. (1 kadiv, 5 staff)

Divisi Finance & Accounting Mengurusi masalah keuangan bangunan maupun perusahaan. (1 kadiv, 2 kasi, 4 staff)

Divisi Costumer Service Mengurusi maAsalah pelayanan terhadap pengunjung dan tamu pemerintahan. (1 kadiv, 8 staff)

Divisi Housekeeping Bagian divisi operasional yang mengurusi perawatan bangunan maupun lansekap. (1 kadiv, 3 kasi, 30 staff dengan
3 shift)

Kelompok Pendukung Meliputi peserta kegiatan pameran, kontraktor, supplier, pengisi acara, dan sektor industri lainnya.
Building System
Kelompok Aktivitas dan Kebutuhan Ruang
Berdasarkan hasil studi banding yang telah penyusun lakukan, maka kegiatan dan kebutuhan ruang yang terdapat pada CGD adalah sebagai berikut: K
NO PELAKU DAN JENIS KEGIATAN AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG 3
B
Tamu Pemerintah dalam dan luar Negeri Berkunjung/ Bekerja sama dengan BUMN Ruang Tamu
( Relasi Kerja, relasi Bisnis, Dewan Direksi / Pemegang Saham ) Meeting Kantor Sewa U
K Ruang Meeting T
E Kegiatan Berbelanja Retail Store
L Pengunjung Kegiatan Rekreasi Auditorium U
O Lavatory Foodcourt H
M Bersantai di Taman
P Lavatory A
O N
K Penyewa Kantor Sewa Bekerja Kantor Sewa
Melayani tamu yang berkunjung Ruang Meeting
U Meeting Auditorium
R
T Penyewa Retail Menjual Produk Barang Retail Store
A Melayani Pembeli Gudang U
M Menerima Pembayaran Kasir
A
A Istirahat Ruang Istirahat
Wudhu Tempat Wudhu N
Lavatory Lavatory
G
Shalat Mushola
Meeting Ruang Meeting

General Manager Pengelolaan Administratif Ruang Kerja


P Pengelolaan Pusat Retail & BUMN Ruang Meeting
E Koordinasi Pengelola Ruang Tamu
N Istirahat Mushola
G Shalat Lavatory
E Lavatory
L
O Manager Pengelolaan Bangnan
L Pemeliharaan Bangunan Ruang Kerja
A Istirahat Ruang Meeting
Shalat Mushola
Lavatory Lavatory
Building System

NO PELAKU DAN JENIS KEGIATAN AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG

P Sekretaris Melakukan Koordinasi & Bertanggung Jawab Langsung kepada General Manager Ruang Meeting
E Asisten Manager Ruang Kerja
N Melakukan koordinasi divisi & Staff
G Pengelolaan Ruang Kerja
E
L K
Penerima Tamu Mencatat dan menerima tamu yang dating
O 3
Receptionist
L
A
Kepala Divisi Melakukan Koordinasi Dicisi Ruang Operator B
Pengelolaan
Ruang Meeting U
Kepala Seksi Melakukan koordinasi divisi & Staff Ruang Kerja T
Pengelolaan
Ruang Kerja U
Staff Menyiapkan Arsip H
Pengelolaan Ruang Kerja
A
Kelompok Aktivitas Pelengkap Menyediakan Jasa Mesin ATM ATM
Perbankan
N

Kelompok Aktivitas Pelayanan Kegiatan Sembahyang Mushola


Kegiatan Pelayanan Pengunjung Kesehatan & Keamanan Ruang Wudhu R
Ruang PPPK U
Pos Keamanan
A
Kelompok Aktivitas Pendukung Kegiatan Keamanan Pos Keamanan
N
Petugas Keamanan Memeriksa dan Mencatat Keluar Masuk Barang Loading Dock
Lavatory Lavatory G

Pemeliharaan Ruang Utilitas


Teknisi Mekanikal Elektrikal Mechanical Elektrical Gudang Alat
Penyimpanan dan Pemeliharaan Gudang Perabot
Pengelolaan Utilitas Bangunan

Parkir Pengunjung Parkir Umum


Parkir Parkir Pengelola Parkir Pengelola
Parkir Service Parkir Service
Building System

Pendekatan Persyaratan Ruang CGD


1) Kelompok Kegiatan Utama 4) Kelompok Kegiatan pelayanan
a. Kelompok ruang public yang terbuka untuk umum : • Mempunyai jalur sirkulasi yang terpisah dari sirkulasi kegiatan utama
• Diperlukan kesan akrab dan representatif • Penempatan mekanikal elektrikal, berhubungan dengan mesin-mesin yang dipakai,
• Sebagai ruang sirkulasi harus dapat mengedepankan kesan terfokus pada unit retail
terpisah dari area hunian atau dipisahkan dari bangunan utama atau ditempatkan pada
• Sebagai ruang penerima harus mudah dicapai
ruang kedap suara agar tidak bising
• Sebagai pengikat antar unit retail
b. Kelompok ruang privat untuk ruang retail :
5) Kelompok Kegiatan pendukung
• Hubungan/pencapaian ke dalam ruang retail jelas dan mudah
• Mempunyai jalur sirkulasi yang terpisah dari sirkulasi kegiatan utama
• Perlu adanya kenyamanan dan ketenangan
• Penempatan mekanikal elektrikal, berhubungan dengan mesin-mesin yang dipakai,
• Penataan interior yang akrab dan nyaman
• Memenuhi syarat fisiologis ruang yang melputi suhu, penghawaan, penerangan, suara, dan
terpisah dari area hunian atau dipisahkan dari bangunan utama atau ditempatkan pada

warna ruang kedap suara agar tidak bising

2) Kelompok Kegiatan Pengelola :


• Penempatannya tidak terlalu diekspose, untuk menampilkan kesan hunian sebagai
fungsi utamanya
• Ruang pengelola harus mudah dicapai dari public area tetapi terpisah dari area
penghuni
• Sebagai ruang kerja harus teratur, rapi representative
PERSYARATAN RUANG

3) Kelompok Kegiatan Pelengkap


• Megutamakan pelayanan terhadap semua pengunjung
• Sebagai fasilitas bersama, pencapaian harus relative sama mudahnya dari unit hunia
• Keberadaannya tidak mengganggu ke-privasi-an dan kenyamanan penghuni
Building System

Pendekatan Hubungan Kelompok Ruang, Berdasarkan pelaku dan aktivitas kegiatan yang dilakukan, maka pendekatan hubungan terhadap hubungan kelompok ruang adalah:

Kelompok Aktivitas Utama Kelompok Aktivitas Pelengkap

Kelompok Aktivitas Pengelola

Kelompok Aktivitas Pelayanan Kelompok Aktivitas Pendukung

Hubungan Langsung

Hubungan Tidak Langsung

Pendekatan Hubungan Kelompok Ruang


Environment System

Flow Activity

Pendekatan Hubungan Kelompok Ruang


Kriteria
Land Use : Penentuan lokasi untuk CGD diharapkan berada di bagian wilayah kota yang memiliki karakteristik dan fungsi lahan sebagai bagian dari pusat
pemerintahan tempat perbelanjaan dan niaga sejawa barat.

Keberadaan Bangunan Sejenis: Bangunan CGD ditujukkan untuk melengkapi kebutuhan & Pelengkap Bangunan sebelumnya yaitu Gedung Sate

Aksesibilitas: Untuk mencapai lokasi, lokasi tersebut berada dalam jaringan transportasi kota seperti angkutan umum.

Kedekatan dengan fasilitas Penunjang Lain : Fasilitas-fasilitas penunjang seperti berupa permukiman, permahan penduduk, dan perhotelan dapat menjadi
daya tarik yang mampu meningkatkan potensi pengunjung. Sehingga penentuan lokasi yang berada di area ini akan turut meningkatkan kualitas CGD.

Program Ruang
Program Ruang

1. Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang


Untuk menentukan kapasitas CGD, dilakukan pendekatan dari makro ke mikro, secara makro yaitu pendekatan luas mall secara keseluruhan kemudian dilanjutkan ke mikro yaitu perhitungan
luas elemen-elemen didalam pusat perbelanjaan.

2. Pendekatan Kapasitas
Pendekatan kapasitas dilakukan untuk mengetahui jumlah atau daya tampung yang terdapat pada masing-masing ruang. Pendekatan kapasitas dilakukan dengan pendekatan jumlah pengunjung pada
Gedung Sekitar, yaitu Gedung Sate, Museum Geologi dan Lapangan Gasibu dengan jumlah pengunjung rata-rata perhari sebanyak 1300 pengunjung, dan untuk bangunan retail Menggunakan Studi Banding
Beberapa pusat pembelanjaan kerajinan di daerah Bandung

Nama Pengunjung/Hari

Gedung Sate 1000/ Hari

Museum Geologi 1000-2000/Hari

Gasibu 1000 / Hari

Pasar Baru Trade Center

Jalan Cihampelas

Pasar Cibaduyut

Sinsin Art Shop

Souvenirshop 39

Rupa-Rupi Handicraft
Building System
Perhitungan asumsi transportasi karyawan kantor sewa
Pendekatan kapasitas pengguna berikut ini dibagi berdasarkan kelompok kegiatan:
• Asumsi 1 unit kantor sewa difasilitasi tempat parkir = 2 mobil (rasio 8% dari jumlah karyawan 1 kantor sewa)
1. Kelompok Aktivitas Utama
• Asumsi menggunakan moda angkutan umum 60% dari jumlah karyawan 1 unit kantor sewa
a. Retail Store Menurut De Chiara (1969), jumlah retail store yang terdapat di mall regional
(dengan prediksi fasilitas Angkutan Umum, Bus Kota menjadi pilihan utama dan sekaligus mematuhi peraturan
center adalah 40 – 80 retail store.
jalur 3 in 1) = 60% x 25 orang = 15 orang
Untuk mendapatkan kapasitas maksimal, maka penentuan jumlah Retail Besar adalah 26 unit
Sisanya menggunakan motor = {25 – (2 + 15)} = 8 motor /32%
( Mewakili 26 Kabupaten )
Perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :
1. Mobil
b. Perhitungan luas per unit Kantor Sewa berdasarkan panduan Bangunan Komersil oleh Endy
Jumlah mobil karyawan kantor sewa 58 unit x 2 mobil = 116 mobil
Marlina adalah kapasitas memadai untuk grup kerja, mempunyai modul ruang sewa dengan
Jumlah mobil tamu pada kantor sewa = 6 mobil
luas area minimal 40 m² dan maksimal 150 m².
Total jumlah mobil = 116 + 6 = 122 mobil
Kriteria Kantor Sewa yang direncanakan adalah Kantor Sewa Fungsi Majemuk terdiri dari unit-unit
terkecil, disesuaikan dengan modul struktur dan pertimbangan hal diatas perhitungannya adalah : Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2
Flow untuk manufer = 50%
- Asumsi luas untuk tiap unit kantor sewa adalah = 96 m²
Luas parkir mobil = (122 mobil x 12,5 m2) + flow 50%
- Asumsi untuk sirkulasi (horizontal, vertical) dan flow keleluasaan gerak 20%
= 1525 m2 + 1762 m2 = 2287 m2
- Banyaknya unit terkecil kantor sewa perlantai = 12 unit kantor sewa tiap lantai.
- Asumsi karyawan kantor sewa perunit ± 25 orang (manajer + karyawan). 2. Motor
- Jumlah karyawan keseluruhan pada bangunan Kantor Sewa
Jumlah motor karyawan kantor sewa = 58 x 8 = 464
= 58 unit x 25 orang = ± 1.450 orang
- Asumsi jumlah tamu dari 58 unit kantor sewa adalah 10%. Perhitungannya motor Standar perhitungan NAD, 1 motor = 1 m x 2 m = 2 m2
= 58 x 10% =5,8 orang, dibulatka 6 orang tamu Flow untuk kenyamanan fisik = 30%
- Jumlah orang setiap hari di dalam bangunan kantor sewa ± 1.456 orang. (1.450
Luas parkir motor = (464 motor x 2 m2) + flow 30%
orang + 6 orang =1.456 orang)
= 928 + 279

= 1207 m2
Building System
2. Motor
Pendekatan kapasitas pengguna berikut ini dibagi berdasarkan kelompok kegiatan: Jumlah Motor karyawan pengelola retail 60 % dari 194 karyawan = 117 Motor
2. Kelompok Aktivitas Pengelola Jumlah Pengunjung Retail = 60 % x 250 = 150 motor

Kegiatan Pendekatan Kapasitas Total jumlah motor = 117+ 150 = 267 motor
General manager Asumsi hanya terdiri dari kepala 1 orang
Motor Standar perhitungan NAD, 1 motor = 1 m x
Sekretaris Asumsi hanya terdiri dari kepala 1 orang
2m=2m
Manager Office Asumsi terdiri dari kepala, kepala divisi,ke 33 orang
Operation pala seksi dan staff Flow untuk kenyamanan fisik = 30%

Manager Asumsi terdiri dari kepala, kepala divisi, 159 orang Luas parkir motor = (267 motor x 2 m2) + flow 30%
Building Operation kepala seksi dan staff
= 534 + 160 = 694 m2

• General Maganer -> Luas Minimal untuk 1 ruang general manager dengan 2 tamu dan lemari arsip = 25m2 3. Bus Parawisata
• Ruang Sekretaris -> Luas minimal untuk 1 ruang sekretaris dengan dua tamu dan meja komputer = 15 m2
• Ruang Manajer dan Kepala Divisi -> Luas minimal ruang kerja adalah 20 m2 Asumsi Bus Parawisata 20% dari 26 Kabupaten = 5 Bis Parawista

• Ruang rapat -> 4 % dari luas total 2 Ukuran Besar, 3 Ukuran Sedang

3. Kelompok Aktivitas Pelengkap - Bus Besar : 2 x ( 13,5 x 2,5 ) = 67,5 m2 (PP Nomor 55 Tahun 2012 )
• ATM Center (10 unit) -> Berdasarkan Studi Banding memiliki luas + 2 m2 tiap Unitnya. Luas Total 2 x 10= 20 m2
- Bus Sedang : 3 x ( 6 x 2,1 ) = 37,8 m2 (PP Nomor 55 Tahun 2012 )

4. Kelompok Aktivitas Parkir ( 1500 sehari ) 6 trip . 1500/6 = 250/trip - Flow untuk manufer = 50%
1. Mobil
Total Parkir Bus : ( 67,5 + 37, 8 ) + Flow 50%
Jumlah mobil karyawan pengelola retail 10 % dari 194 karyawan = 20 Mobil
Jumlah Pengunjung Retail = 20 % x 250 = 50 mobil = 105,3 + 52,65 = 157,95
Total jumlah mobil = 20 + 50 = 70 mobil

Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2


Flow untuk manufer = 50%
Luas parkir mobil = (70 mobil x 12,5 m2) + flow 50% = 875 m2 + 438 m2 = 1313 m2
Building System

Flow Activity
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Building System

Pendekatan Besaran Ruang


Dasar perhitungan ruang CGD didapat dari standar yang diambil dari beberapa sumber literatur, antara lain :

EN : Ernest Neufert, Data Arsitek TS : Joshep de Chiara, Time Saver Standarts for Building Types ED : Edward D. Milis, Planning Building for Habitation Commerce and Industry SB : Studi Banding As : Asumsi
Aspek Perancangan
• Perancangan diharapkan dapat mengintegritaskan beberapa massa bangunan dalam satu site
• Mempertimbangkan desain yang konstektual terhadap iklim dan cuaca setempat dan kondisi lingkungan sekitar tanpa menghilangkan ciri khas bangunan itu sendiri
• Merancang program ruang yang tepat dan komprehensif agar dapat mewadahi semua kegiatan pengguna dalam kapasitas yang besar dan memudahkan sirkulasi dalam bangun
• Pemilihan modul bangunan yang sesuai dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas ruang dalam mewadahi aktivitas pengguna yang beragam Aspek Tapak
• Merancang bangunan agar sesuai dengan regulasi yang ada
• Pengolahan lansekap yang diharapkan menunjang aktivitas dan sirkulasi yang baik
• Tapak yang berada di jalan utama memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi sehingga pada tapak diperlukan perlakuan khusus untuk menanggulangi kebisingan yang ditimbulkan
dari jalan
• Lokasi site berada dikawasan yang tepat untuk membuat bangunan dengan fungsi prasarana dan pelayanan umum

Tujuan Perancangan
• Perencanaan disini di fokuskan untuk mengeksplore bangunan pusat perekonomian jawa barat
• Menjadikan bangunan yang memiliki daya Tarik masyarakat di kawasan Gedung Sate.
• Menjadikan bangunan yang dapat memberikan fasilitas pada masyarakat.
• Penerapan tema yang diambil diharapkan dapat menjawab respon atas permasalahan lingkungan yang terjadi

Tujuan fungsional
• Menjadikan bangunan yang berfungsi sebagai Penunjang ekomomi di Jawa Barat
• Sebagai wadah aktivitas dan kreatifitas baru
• Menjadikan bangunan yang fungsional tanpa menggangu bangunan disekitarnya

Tujuan sosial budaya


• Menciptakan kawasan ajang gaul bagi generasi milenial sehingga lebih mencintai produk dalam negeri,
• - Mendukung masyarakat kreatif serta mandiri sebagai program dari pemerintah daerah
• Diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar site
Environment System

1. Tinjauan Tapak
Nama Proyek : Revitalisasi Kawasan Gedung Sate
Fungsi Proyek : Mixed Use Building
Owner : Pemerintah Jawa Barat
Sifat Proyek : Fiktif
Lokasi : Jl. Sentot Alibasyah, Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler
Luas Site : 29.282 m2
Batas Site : Utara -> Jl Surapati ( CGD 2 )
Selatan -> Jl. Diponegoro ( Taman Lansia )
Timur -> Jl Sentot Alibasyah ( Museum Geologi )
Barat -> Jl Sentot Alibasyah ( Gasibu )
2. Regulasi
KDB Maksimum : 70 % x 28.000 m2 = 19.600 m2
KLB Maksimum : 5.6 Luas Lantai Maksimum 100.000 m2
GSB : ½ dari lebar Rumija
Jalan Arteri
KDH : 20 % x 29.280 m2 = 5600 m2
KTB : Maksimal 100 %
Area Parkir : Motor, Mobil & Bus Parawisata
Environment System

3. Kriteria Lahan Bandung Merupakan pusat bisnis dan ekonomi yang sibuk Di Provinsi Jawa Barat, banyak peluang

• Berada Di Kawasan Perkantoran pekerjaan, pendidikan, Serta fasilitas public yang dikunjungi masyarakat luar daerah. Peluang

• Lokasi Site Berada di pusat kota tersebut bisa Dijadikan sebagai sarana untuk menciptakan wadah aktivitas pusat perdagangan baru di
• Pencapaian Akses yang Mudah jawa barat untuk mendongkrak perekonomian dan memperkenalkan produk jawa barat di mata nasional
• Adanya Sarana Transportasi Umum yang dapat Di Akses di Sekitar Kawasan maupun Internasional.
4. Dasar Pertimbangan
• Tapak Berada di Dekat Jalan Utama, Sehingga Menyebabkan Adanya Suara Bising Sebagai Akibat
• Tapak Memiliki Potensi Sebagai Kawasan Pemerintahan
Dampak Lingkungan.
• Kemudahan Pencapaian Lokasi
• Tapak Berada Di Dekat Bangunan Komersil, Bangunan Cagar Budaya, Perkantoran, dan Permukiman Warga.
• Bisa Menjadi Icon Baru .
• Lokasi site dekat dengan infrastruktur dan utilitas.
• Aksebilitas.
5. Kondisi Eksisting Tapak

Strength

Memiliki kemudahan mobilitas dengan dilalui jalan utama Jl. Surapati dan Jl Diponegoro dekat
dengan pemberhentian Bus
yaitu Halte Geologi dan Halte Perpustakaan Kementerian ESDM sehingga dapat mudah di jangk
Penduduk au dengan kendaraan umum dan dapat mendukung masayrakat untuk menuju site
Penduduk

Weakness
Area Komersil Luas site existing yang kurang memadai untuk menciptakan satu kawasan Central Government Di
strict.
Maka dibutuhkan perluasan site

Penduduk
Eksisting

Opportunity
Area Komersil
Berada dikawasan yang tepat untuk membuat bangunan dengan fungsi prasarana dan pelayanan umum
Area Komersil
Penduduk

: AREA K O MER S I L
: AREA PER MU K I MA N
: LOKASI EKSISTING
Environment System

Sistem Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki

P O TENSI
• Akses menuju tapak dapat dijangkau melalui 2 akses jalan sekitar tapak yang terletak di lokasi strategis. Sehngga
memudahkan akses ke tapak bagi pengguna angkutan umum yang dapat mengakses melalui sisi Barat yaitu Jalan
Sentot Alibasyah dan Sisi Selatan yaitu jalan Diponegoro.
• Bagi pengguna kendaraan pribadi dapat diakses dari 2 jalan sekitar Tapak.
• Bagi Pejalan kaki dapat mengakses dari 2 jalan
• Tingkat Pejalan K aki sangat rendah

KE N DALA
• Akses pejalan kaki seperti di sekitar tapak belum menimbulkan rasa nyaman
• para penggunanya karena tidak ada trotoar dan polusi yang dibaw a oleh kendaraan .
• Pejalan Kaki M enggangu sirkulasi kendaraan .

SOLU SI
• Menambahkan Pedestrian di sekeling tapak dengan fasilitas dan material yang juga
dapat digunakan kaum difable.
• Menambahkan vegetasi di tepi trotoar sebagai penyaring dari polusi yang disebabkan
Jl Diponegoro oleh kendaraan.
Jl Sentot Alibasyah

Analisa Aksesibilitas

POTENSI
• A ksesibilitas men u ju tapak san gat berpotensi u n tu k mempermudah akses menuju tapak. Selain itu kepadatan di Jl. Sentot Alibasyah tidak terlalu padat.

KENDALA
• Perletakkan aksesibilitas pada dalam tapak apabila tidak diolah dengan maksimal ketika adanya event/ Pameran berlangsung akan menimbulkan akses persilangan yang
dapat men imbu lkan K emacetan .

SOLUSI
• M emberikan aletn atif u n tu k jalu r kelu ar masu k di perbanyak.
Environment System

Analisis Orientasi Matahari


POTENSI
• Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Alternatif Energi Tambahan pada Bangunan
• Sinar Matahari dapat digunakan untuk Pencahayaan Alami Bangunan Pada Siang Hari.
• Muka Bangunan Utama Arah Barat Terpapar Sinar Matahari Sore.

KENDALA
• Panas Sinar Matahari Akan Menyebabkan Suhu Dalam Ruangan Naik.
• Dengan tingkat panas yang cukup tinggi apabila tidak adanya buffer untuk bangunan dapat mengakibatkan silau dan dapat menggangu kegiatan
yang ada pada bangunan.
SOLUSI
• Pengoptimalan Desain Secondary Skin Dan Ruang Terbuka Hijau Disekitar Bangunan Sangat Diperlukan Nantinya. Penggunaan Penghawaan
Buatan Dan Naungan Untuk Kegiatan Outdoor Juga Sangat Diperlukan.
• Menggunakan Sudut Bukaan Yang Sesuai Dengan Sudut Datangnya Matahari.
• Menggunakan Material/Warna Cerah Untuk Bangunan Agar Dapat Menghambat Proses Radiasi Panas Dari Matahari.

Analisis Arah Angin


POTENSI
• Angin Cenderung Berorientasi Dari Selatan Ke Barat Daya
• Dengan adanya angin yang tergolong sedang, pemanfaatan aliran udara sangat diperlukan guna mendukung penggunaan penghawaan alami
pada bangunan.

KENDALA
• Angin yang Berasal Dari Sekeliling Tapak Berpotensi Membawa Polusi Udara Dari Kegiatan Sekitar Tapak Seperti Asap Kendaraan dan
Kegiatan Produksi.
SOLUSI
• Pengoptimalan Desain Secondary Skin Dan Ruang Terbuka Hijau Disekitar Bangunan Sangat Diperlukan Nantinya. Penggunaan Penghawaan
Buatan Dan Naungan Untuk Kegiatan Outdoor Juga Sangat Diperlukan.
• Menggunakan Sudut Bukaan Yang Sesuai Dengan Sudut Datangnya Matahari.
• Menggunakan Material/Warna Cerah Untuk Bangunan Agar Dapat Menghambat Proses Radiasi Panas Dari Matahari.
Environment System

Analisis Kebisingan

POTENSI

• - Kebisingan Dari luar Gedung Dapat Mengganggu Aktifitas.

KENDALA

• Sumber Kebisingan Paling Besar Berasal dari sekitar tapak


• Sumber Kebisingan dari luar berasal dari Jalan Raya yang Berada Di Sisi Utara dan selatan Tapak. Jika Tidak Diantisipasi Dengan Baik,
Sumber Kebisingan Akan Sangat Mengganggu Kegiatan Yang Berlangsung.

SOLUSI

• Perletakan Bangunan Akan Agak Sedikit Jauh Dari Sumber Kebisingan Dan Penggunaan Vegetasi Yang Rimbun Di Area Sekitar
Kebisingan Akan Sangat Berguna Meredam Suara.
• Menggunakan Material Yang Dapat Meredam Kebisingan Dari Dalam Bangunan

Analisis View Tapak

POTENSI

• View Disekitar Tapak Rata-Rata Adalah Bangunan Cagar Budaya, Komersil dan Permukiman Penduduk. View Terbaik Ada Pada Arah Selatan Tapak. Yaitu Jalan Diponegoro dan ke Arah barat yaitu
Jalan Sentot Alibasyah

• Fasad Bangunan Lainnya mengarah Utara. Menyesuaikan Desain.

KENDALA

• Fasad Bangunan Bagian Selatan Kurang Terlihat, Dikarenakan Tertutup Dinding Pembatas Beton.

S OL U S I

• View Dari Dalam Dan Luar Bangunan Akan Difokuskan Pada Sisi Selatan
• Focal Point Sisi Hook Bangunan Di Buat Lebih Tinggi.
Environment System

Analisis Drainase
POTENSI

• Saat curah hujan yang cukup tinggi dapat dijadikan potensi sebagai pengehemat pengeluaran air dari PDAM dengan melakukan
penampungan air hujan untuk digunakan pada kebutuhan air di dalam bangunan.

KENDALA

• Ketika terjadi hujan yang berlebihan dapat mengakibatkan genangan air pada tapak.
• Saluran Sekunder Jl Sentot Alibasyah Berukuran Relatif Kecil

SOLUSI

• Menggunakan material perkerasan pada tapak seperti paving blok sehingga air hujan yang jatuh ke tanah tidak meyebabkan genangan.

• Memberikan drainase tersier pada bagian tapak untuk mengalirkan air ke drainase sekunder yang sudah tersedia di sekeliling tapak.

• Menaikkan permukaan tapak lebih tinggi daripada jalan sekitar sehingga dapat mempercepat proses pengaliran air dari drainase tersier ke

drainase sekunder.

S A LU R A N T S A LU R A N T
ERSIER ERSIER M E N YE R A P A I R

-.
SALURAN S E P E R M U K A A N TAPAK
KU N D E R

JALAN ± 0 . 0 0
Utilitas System

Pendekatan utilitas berupa pendekatan sistem pencahayaan, sistem akustik, sistem pengkondisian udara, sistem pencegahan bahaya kebakaran, sistem penangkal petir, jaringan air
bersih, jaringan air kotor dan jaringan sampah.
S is t em M ekan ikal

A. Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Bersih, Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur artetis (deep well boaring) dengan kedalaman 100 meter lebih. Ada dua macam sistem
pendistribusian air bersih, yakni :
1. D own Feed S ys t em , Air bersih dari saluran PAM/ deep well masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir, dengan menggunakan pompa air bersih dinaikkan ke

reservoir pada atap bangunan untuk selanjutnya secara gravitasi air dialirkan ke tiap-tiap ruang yang membutuhkan.
2. U p Feed S ys t em Air bersih dari saluran PAM atau deep well masuk ke dalam distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir, dengan menggunakan pompa air bersih didistribusikan
ke tiap-tiap lavatory.
B. Sistem Pengolahan Air Buangan, Sistem pembuangan air kotor dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. S is t em p emb u an g an air b ekas , Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian pakaian, cucian peralatan makan, atau peralatan memasak dan beberapa macam cucian lainnya.Pipa

pembuangan digunakan pipa-pipa PVC atau pipa beton dengan diameter yang diperhitungkan ukurannya. Mengingat panjang PVC 4 m, maka tiap 4 m dibuat sambungan atau dihubungkan dengan
pipa- pipa lain. Untuk pipa vertikal, hubungannya menggunakan sambungan dengan sudut lebih kecil dari 90 derajat sehingga tidak terjadi air memgalir balik. Pembuangan air bekas ini dapat dialirkan
ke saluran lingkungan atau saluran kota.
2. S is t em p emb u an g an air limb ah , Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran atau air yang berasal dari lavatory. Saluran air limbah di tanah atau di dasar bangunan dialirkan
pada jarak sependek mungkin dan tidak diperbolehkan membuat belokan-belokan tegak lurus, dialirkan dengan kemiringan 0,5 – 1 % ke dalam septictank.
• Terdapat 2 macam air buangan, yaitu air kotor dan air hujan, dengan 3 sistem buangan, antara lain :
1. Sistem Terpisah (Separate Sistem), Air kotor dan air hujan ditampung dan dialirkan oleh sistem masing – masing secara terpisah. Pemilihan system ini didasarkan atas beberapa pertimbangan
antara lain:
• Periode musim hujan dan kemarau yang lama
• Kuantitas yang jauh berbeda antara buangan air kotor dan air hujan
• Air buangan memerlukan pengolahan terlebih dahulu sedangkan air hujan tidak perlu dan harus secepatnya dibuang ke sungai
Utilitas System

3. S is t em P en g elolaan S amp ah

Pembuangan sampah pada bangunan retail pada umumnya adalah dengan menggunakan tempat sampah, yaitu sampah dari masing-masing ruangan maupun bangunan, dikumpulkan pada kantong-
kantong sampah, kemudian dibuang melalui shaft sampah yang langsung sampai ke lantai dasar, di mana terdapat penampungan sampah. biasanya karyawan kebersihan mengambil sampah dari
tiap koridor dan titik – titik peletakan kantung sampah untuk dimasukkan ke tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah-sampah tersebut akan dialihkan ke luar tapak oleh Dinas
Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA.
4. S is t em P emad aman K eb akar an

Instalasi pemadam api pada bangunan tinggi menggunakan peralatan pemadam api instalasi tetap. Sistem deteksi awal bahaya (Early Warning Fire Detection), yang secara otomatis memberikan
alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam. Terbagi atas dua bagian, yaitu system otomatis dan sistem semi otomatis.
• Pada sistem otomatis, manusia hanya diperlukan untuk menjada kemungkinan lain yang terjadi. Sistem deteksi awal terdiri dari :
1. Alat deteksi asap (smoke detector), Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila ada asap di ruang tempat alat tersebut dipasang
2. Alat deteksi nyala api (flame detector), Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultraviolet yang dipancarkan nyala api tersebut.
3. Hydrant kebakaran, Hidran kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air. Jumlah pemakaian hidran adalah satu buah per l
uasan 800m2. Hidran ini dibagi menjadi:
• Hidran kebakaran dalam Gedung, Selang kebakaran dengan diameter antara 1,5”-2” harus terbuat dari bahan yang tahan panas, dengan panjang 20-30 meter.
• Hidran kebakaran di ruang luar, Hidran di ruang luar menggunakan katup pembuka dengan diameter 4” untuk 2 kopling, diameter 6” untuk 3 kopling dan mampu mengalirkan air 250 galon/menit
atau 950 liter/menit untuk setiap kopling.
4. Sprinkler, Alat ini bekerja bila suhu udara di ruangan mencapai 60 oC – 70 oC. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan menyemburkan air. Setiap sprinkler head dapat melayani luas area 1
0-20m2 dengan ketinggian ruangan 3 meter. Jarak antara dua sprinkler head biasanya 4 meter di dalam ruangan dan 6 meter di koridor.Sprinkler biasanya diletakkan di dalam ruangan dan koridor
5. Fire Extenghuiser, Berupa tabung yang berisi zat kimia, penempatan setiap 20-25 meter dengan jarak jangkauan seluas 200-250 cm.
Utilitas System

5. S is t em P emad aman P et ir

Penangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimum bangunan 2 lantai (terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya). Ada beberapa system instalasi penan
gkal petir, antara lain :
1. Sistem Konvensional atau Franklin, Batang yang runcing dari bahan copper spit dipasang paling atas dan dihubungkan dengan batang tembaga menuju ke elektroda yang ditanahkan. Sistem ini
merupakan penangkal petir non radioaktif sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitar.
2. Sistem Sangkar Faraday, Sistem ini merupakan system penangkal petir yang biasa digunakan di Indonesia. Bentuknya berupa tiang setinggi 30cm, kemudian dihubungkan dengan kawat menuju ke
ground. Memiliki jangkauan yang luas.
3. Sistem Preventor, System ini merupakan pengembangan dari sistem franklin, dengan menambahkan alat yang dipasang pada ujung penangkal franklin yang disebut preventor. Preventor mengandung
radio aktif yang sanggup menghasilkan ion – ion listrik dalam jumlah besar. Ion tersebut dapat menghantarkan listrik ke tanah.

5. Sistem Elektrikal

A. Sistem Penyediaan dan Distribusi Listrik


Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah melalui transformator (trafo), aliran tersebut didistribusikan ke tiap-tiap unit kantor dan fasilitas, melalui meteran yang letaknya jadi
satu ruang dengan ruang panel (hal ini dimaksudkan untuk memudahkan monitoring). Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan automatic switch system yang secara otomatis
(dalam waktu kurang dari 5 detik) akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus.
Generator set mempunyai kekuatan 70% dari keadaan normal. Perlu diperhatikan bahwa generator set ini membutuhkan persyaratan ruang tersendiri, untuk meredam suara dan geta
ran yang ditimbulkan. Biasanya untuk mereduksi getaran dan suara ini digunakan double slab, pada ruang ini juga bisa dilapisi dengan rockwall.

B. Sistem Komunikasi
Berdasarkan penggunaannya, system telekomunikasi dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu :
1. Komunikasi Internal, Komunikasi yang terjadi dalam satu bangunan. Alat komunikasi ini antara lain intercom, handy talky (untuk penggunaan individual dua arah). Biasanya digunakan untuk komunikasi
antar pengelola atau bagian keamanan. Untuk sistem ini menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange)
2. Komunikasi Eksternal, Komunikasi dari dan keluar bangunan.Alat komunikasi ini dapat berupa telepon maupun faximile. Biasanya digunakan untuk komunikasi keluar oleh pengelola.
Utilitas System

C. S is t em P en g h awaan

1) Penghawaan alami, Sistem penghawaan alami dengan menggunakan system silang (cross ventilation). Berbagai cara dapat digunakan untuk memungkinkan ventilasi silang antara lain dengan mem
berikan bukaan pada dinding bangunan yang berlawanan atau berhadapan untuk sirkulasi udara bersih dan kotor. Digunakan pada ruang-ruang selain unit kantor maupun ruang service seperti lavatory,
gudang, dan dapur. Untuk bangunan berbentang lebar, system penghawaan alami digunakan untuk keadaan tertentu.

2) Penghawaan Buatan, Penghawaan buatan dapat dengan menggunakan AC (Air Conditioner) dan exhaust fan serta blower pada ruang tertentu. Penggunaannya adalah sebagai berikut:
• AC Split atau AC Stempat, Disebut setempat karena udara yang dikondisikan hanya pada salah satu ruangan, seperti pada retail dan kantor.
• AC Sentral, Sistem ini memerlukan menara pendingin (water cooling tower) yang ditempatkan di luar bangunan. Pada bangunan ini, AC Central diletakkan di ruang-ruang public seperti arena
pertandingan, koridor, hall, lobby, dan sebagainya. Untuk mengalirkan udara, menggunakan sistem ducting.
• Exhaust Fan, Digunakan pada lavatory, pantry, dan dapur serta ruang – ruang servis untuk mekanikal elektrikal.
• Blower, Blower digunakan pada ruang generator.
D . S is t em P en c ah ayaan (L ig h t in g )

Terdapat dua macam system pencahayaan yang dapat digunakan pada CGD Building yaitu:
1. Pencahayaan alami, Dengan intensitas cahaya matahari yang besar, terang langit dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan pada siang hari pada bangunan mall ini. Ruangan yang dapat
memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami yaitu ruang servis, ruang pengelola, dan ruang penunjang. Selain itu, lobby juga dapat terkena cahaya alami, sehingga menghemat peng
gunaan listrik apabila tidak digunakan.

2. Pencahayaan Buatan, Diutamakan penggunaan penerangan buatan pada ruang utama yaitu ruang retail agar dapat menciptakan suasana yang dibutuhkan. Pada umumnya, system pencahayaan ini
digunakan pada seluruh ruangan.
E . S is t em A u d io V is u al

Perlengkapan sound system dan audio visual yang digunakan pada mall adalah sebagai berikut:
1. Public Address sebagai sarana untuk mengumumkan informasi ke seluruh penjuru bangunan
2. Microphone dan speaker, yaitu alat pengeras suara yang digunakan pada ruang utama
3. Audio High fidelity, yaitu alat untuk memberikan suara dan music
4. CCTV, digunakan untuk memantau keamanan pada bangunan
Utilitas System
C. S is t em P en g h awaan

1) Penghawaan alami, Sistem penghawaan alami dengan menggunakan system silang (cross ventilation). Berbagai cara dapat digunakan untuk memungkinkan ventilasi silang antara lain dengan mem
berikan bukaan pada dinding bangunan yang berlawanan atau berhadapan untuk sirkulasi udara bersih dan kotor. Digunakan pada ruang-ruang selain unit kantor maupun ruang service seperti lavatory,
gudang, dan dapur. Untuk bangunan berbentang lebar, system penghawaan alami digunakan untuk keadaan tertentu.

2) Penghawaan Buatan, Penghawaan buatan dapat dengan menggunakan AC (Air Conditioner) dan exhaust fan serta blower pada ruang tertentu. Penggunaannya adalah sebagai berikut:
• AC Split atau AC Stempat, Disebut setempat karena udara yang dikondisikan hanya pada salah satu ruangan, seperti pada retail dan kantor.
• AC Sentral, Sistem ini memerlukan menara pendingin (water cooling tower) yang ditempatkan di luar bangunan. Pada bangunan ini, AC Central diletakkan di ruang-ruang public seperti arena
pertandingan, koridor, hall, lobby, dan sebagainya. Untuk mengalirkan udara, menggunakan sistem ducting.
• Exhaust Fan, Digunakan pada lavatory, pantry, dan dapur serta ruang – ruang servis untuk mekanikal elektrikal.
• Blower, Blower digunakan pada ruang generator.

f. P en d ekat an A s p ek T ekn is
Sistem Struktur, Pendekatan sistem struktur yang akan digunakan pada mall di Kota Bogor harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Keseimbangan, agar massa bangunan tidak bergerak
2. Fungsional, agar sesuai dengan fungsinya yang didasarkan atas tuntutan besaran ruang, pola sirkulasi, sistem utilitas, dan lainnya.
3. Estetika struktur merupakan bagian dari ekspresi arsitektur yang serasi dan logis.
4. Kestabilan, bangunan tidak goyah akibat gaya luar dan punya daya tahan terhadap gangguan alam, misalnya gempa, angin besar, dan kebakaran.
5. Kekuatan, berhubungan dengan kesatuan seluruh struktur yang menerima beban.
6. Ekonomis, baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaan.

Sementara untuk modul pada bangunan ini akan menggunakan sistem grid yang disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya modu
l bangunan, antara lain :

1. Jalur sirkulasi,

2. Tata letak perabot, dan

3. Dimensi bahan bangunan yang ada di pasaran

4. Komposisi massa bangunan


KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS KEBANGSAAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
Konsep Perancangan Arsitektur

Judul Projek CGD Salakanagara

Salakanegara, Merupakan Kerajaan Sunda tertua di nusantara. Yang artinya : negara perak. Selain mengedukasi masyarakat Jawa Barat
mengenai nama kerajaan sunda tertua tersebut,Diharapkan , dengan adanya Revitalisasi ini mampu menjadikan pusat pemerintahan
jawa barat menjadi lebih terintegrasi dan berkualitas sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jawa barat .
Usulan Tema
Lestari , pelestarian menurut KBBI berarti upaya pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana
dan menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya
CGD Salakanagara ini dirancang dengan tema lestari . dengan menggabungkan cirikhas arsitektur colonial yang terdapat pada
gedung sate dengan arsitektur nusantara ( neo vernakukular ) secara bijaksana sehingga bangunan CGD tersebut bertahan di tengah
perkembangan zaman (memiliki sifat yang dinamis). Karena itu ada bentukan kata kerja Melestarikan yang menjadi sangat aktif, sebab
diperlukan tindakan untuk memulihkan apa yang rusak kembali kepada keadaan dan kapasitas semula.Sangat sesuai dengan kondisi
saat ini, dimana fungsi &bentuk arsitektur sekitar kurang sesuai dengan kontekstual yang ada pada gedung sate.
Usulan Konsep

Hybrid Architecture ( Allusion iconic culture )


Charles Jenks mengatakan bahwa Hibrid adalah sebuah metode untuk menciptakan sesuatu dengan pola-pola lama (sejarah), namun
dengan bahan dan teknik baru .
konsep tersebut relevan dengan CGD Salakanagara ini, karena konsep tersebut dapat bertahan di tengah perkembangan zaman
tanpa melupakan sejarah . konsep yang digunakan banyak menggambil cirikhas dari bangunan kolonial dan ikon kebudayaan di
jawa barat yang nantinya digabungkan dengan Ciri khas aristektur gedung sate yang kemudian di tranformasikan ke dalam bentuk
arsitektur CGD Salakanagara ini. Suatu pembangunan boleh berkelanjutan . Tetapi berjelanjutan untuk apa? Untuk menghasilkan
negeri atau kota yang lestari, tentunya . Jadi makna arsitektur berkelanjutan sejalan dengan menghasilkan pusat pemerintahan jawa
barat yang nantinya menjadi pilar utama perekonomian sekaligus menjadi landmark baru di jawa barat .
GUBAHAN
MASSA

Badak Heuay

Simbol penghormatan dan


Julang Ngapak penyambutan
DAFTAR PUSTAKA

https://cyberhub.id/catalog/detail/b5bbf3f4-7c88-4ddb-aece-1b38f6e08aaf#:~:text=Jumlah%20penduduknya%20pada%20tahun%202011,kecamatan%20dan%205.877%20desa%2Fkelurahan.
https://www.academia.edu/35627618/DAFTAR_BUMN_BUMD_DI_KOTA_BANDUNG_DAN_JAWA_BARAT_NO_NAMA_ALAMAT_TLP_FAX
https://www.republika.co.id/berita/q5pqjn414/tiga-pemandu-wisata-siap-sambut-pengunjung-gedung-sate#:~:text=Ervin%20mengatakan%2C%20pihaknya%20juga%20menyiapkan,sampai%201.
000%20orang%20per%20hari.
https://travel.kompas.com/read/2014/01/28/1441469/Pengunjung.Museum.Geologi.Bandung.Meningkat.
https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-belanja-murah-di-bandung-yang-wajib-dikunjungi/
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.
20.
21.
BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO

PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

KETERANGAN :
1. BANGUNAN (CGD )
2. DROP OFF
3. IN TO SITE
4. OUT TO SITE
5. BONGKAR MUAT BARANG
6. PARKIR MOBIL
7. PARKIR MOTOR
8. PARKIR BUS
7
9. AREA HIJAU
5 5 1.
KETERANGAN
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

18.
19.
20.
21.
BANGUNAN
DROP
LAYBAY

OUT
IN
RAMP
OFF (GOR)

PARKIR
TOTO

PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
SITE
BASEMENT
MOBIL
MOTOR
SITE
BASEMENT

PEDESTRIAN
JLN.
AREA SOEKARNO
ENTRANCE
ENTRANCE
HIJAU
BUS

JLN. PARAKAN
PERUMAHAN
LOTTE
HATTA

MART SAAT

10. MAIN ENTRANCE


11. SIDE ENTRANCE

6 12. PEDESTRIAN
13. JL. SENTOT ALIBASYAH
14. JL. SURAPATI
15. JL. DIPONEGORO
16. PERUMAHAN
12
17. PERUMAHAN
18. GASIBU
12

3
9
9

10

14

15 4 3 11 11 3 2

BIG BUS
8
10
9

BIG BUS
12 9
2

9 9 9

12
4 12 2

BLOK PLAN 13
- SKALA 1 : 500

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : BLOK PLAN NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 500 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.
20.
21.
BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO

PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

KETERANGAN :
1. BANGUNAN (CGD )
2. DROP OFF
3. IN TO SITE
4. OUT TO SITE
5. BONGKAR MUAT BARANG
7 14 6. PARKIR MOBIL
5 5 7. PARKIR MOTOR
8. PARKIR BUS
9. AREA HIJAU
6
1.
KETERANGAN
2.
3. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OFF (GOR)

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. OUT
IN
RAMP
PARKIR
TOTO
SITE
BASEMENT
MOBIL
MOTOR
SITE
BASEMENT

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
JLN.
AREA SOEKARNO
ENTRANCE
ENTRANCE
HIJAU
BUS HATTA

18.
19.
20.
21. JLN. PARAKAN
PERUMAHAN
LOTTE MART SAAT

10. MAIN ENTRANCE


11. SIDE ENTRANCE
12. PEDESTRIAN
13. JL. SENTOT ALIBASYAH
12 14. JL. SURAPATI
15. JL. DIPONEGORO
12 16. PERUMAHAN
17. PERUMAHAN
18. GASIBU
9
9

14

15 4 1 1 3 2

BIG BUS
8

BIG BUS
12 9
3

9 9 9

12
4 12 2

13

BLOK PLAN
- SKALA 1 : 500

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : BLOK PLAN NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 500 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
AR-B-11
A
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

565
B

346
C

720
D

720
E

360
F

720
A A
AR-B-11 AR-B-11

6,862
G

720
H

360
I

720
J

720
K

346
L

565
M

488 358 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 358 488

12.500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

DENAH LANTAI 1
AR-B-11

- SKALA 1 : 250
A

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH LANTAI 1 NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

720
D

720
E

360
F

720

5.040
G

720
H

360
I

720
J

720
K

720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720

12.500

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

DENAH LANTAI 2
- SKALA 1 : 250

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH LANTAI 2 NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

AR-B-11
A
C

720
D

720
A A
AR-B-11
E AR-B-11

360
F

720

5.040
G

720
H

360
I

720
J

720
K

720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720

12.500

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
AR-B-11
A

DENAH LANTAI TIPIKAL


- SKALA 1 : 250

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH LANTAI TIPIKAL NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

AR-B-11
A
C

720
D

720
A A
AR-B-11
E AR-B-11

360
F

720

5.040
G

720
H

360
I

720
J

720
K

720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720

12.500

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
AR-B-11
A

DENAH LANTAI 6
- SKALA 1 : 250

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH LANTAI 6 NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

DENAH LANTAI 1
- SKALA 1 : 250

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH LANTAI 1 NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 A

565
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 B

346
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 C

PS1 PS1

720
C'

PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 D

PS1 PS1

720
D'

PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 E

360
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 F

720

6,862
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 G

720
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 H

360
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 I

PS1 PS1

720
I'

PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 J

PS1 PS1

720
J'

PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 K

346
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 L

565
PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 PS1 M

488 358 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 358 488

12.500

1 2 3 3' 4 4' 5 5' 6 6' 7 8 9 10 11 12 13 14 14' 15 15' 16 16' 17 17' 18 19 20

200
16 40 24 40 24 40 16

400 KOLOL 600X600

30
SP SP SP

70
70
200

200
SP SP

60
DENAH RENCANA FOOTPLAT FOOTPLAT

70
- D10-150

70
SKALA 1 : 250 SP SP SP
2000X2000X600

30
0 250 500 750 1000 1250 8 D 13 70 60 70
D10-150 200
8 D 13
PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH FOOTPLAT NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
K1 K1 KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.
20.
21.
BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO

PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

K1 K1 K1 K1 K1 K1 A

565
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 B

346
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 C

K1 K1

720
C'

Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp

K1 Kp K1 Kp K1 Kp K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 Kp K1 Kp K1 K1 Kp K1 Kp K1 K1 D

K1 Kp Kp K1

720
D'

Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp Kp

K1 K1 K1 K1 K1 K1 Kp K1 K1 K1 K1 Kp K1 Kp K1 K1 Kp K1 Kp K1 K1 E

360
Kp Kp
K1 K1 K1 K1 Kp K1 K1 K1 K1 K1 Kp K1 K1 Kp K1 K1 Kp K1 Kp K1 K1 K1 K1 F

720
Kp Kp Kp Kp Kp Kp

Kp Kp

6,862
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 G

Kp

720
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 H

360
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 I

K1 K1

720
I'

K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 J

K1 K1

720
J'

K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K

346
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 L

565
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 M

488 358 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 358 488

12.500

1 2 3 3' 4 4' 5 5' 6 6' 7 8 9 10 11 12 13 14 14' 15 15' 16 16' 17 17' 18 19 20

KOLOM K1 KOLOM KP
600X600 150X150

D10 - 150 D10 - 150


DENAH RENCANA KOLOM 16 Ø 16 4 Ø 13
- SKALA 1 : 250

0 250 500 750 1000 1250


TUL. UTAMA 16 D 16 TUL. UTAMA 4 D 13
TUMPUAN LAPANGAN TUMPUAN TUMPUAN LAPANGAN TUMPUAN
SENGKANG SENGKANG
D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150 D10 - 150

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH RENCANA KOLOM NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
A
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

565
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
B

346
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 C

720
C'

S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
D

720
D'

S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
E

360
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
F

720
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1

6,862
G

720
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 H

360
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 I

720
I'

S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
J

720
J'

S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 K

346
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 L

565
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 M

488 358 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 358 488

12.500

1 2 3 3' 4 4' 5 5' 6 6' 7 8 9 10 11 12 13 14 14' 15 15' 16 16' 17 17' 18 19 20

TABEL PENULANGAN SLOOF


TYPE S1 (300X500)
TULANGAN
TUMPUAN LAPANGAN
300 300

POTONGAN

DENAH RENCANA SLOOF

500

500
- SKALA 1 : 250

0 250 500 750 1000 1250 TULANGAN ATAS 5 D16 3 D16


TULANGAN BAWAH 3 D16 3 D16
TULANGAN PINGGANG 3 D16 5 D16
SENGKANG D10-150 D10-150

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : DENAH SLOOF NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 250 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

488 358 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 358 488

12.500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

TAMPAK DEPAN
- SKALA 1 : 300

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : TAMPAK DEPAN NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 300 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

TAMPAK SAMPING KANAN


- SKALA 1 : 300

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : TAMPAK DEPAN NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 300 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

488 358 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 720 358 488

12.500

20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

TAMPAK BELAKANG
- SKALA 1 : 300

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : TAMPAK DEPAN NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 300 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
KETERANGAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. BANGUNAN
DROP
LAYBAY
OUT
IN
RAMP
TOTO
SITE
BASEMENT
OFF
SITE(GOR)
BASEMENT

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. PARKIR
RTH
MAIN
SIDE
PEDESTRIAN
ENTRANCE
ENTRANCE
MOBIL
MOTOR
BUS

16.
17.
18.
19.
20.
21. AREAPARAKAN
JLN.
PERUMAHAN
LOTTESOEKARNO
HIJAU
MART SAAT
HATTA

TAMPAK SAMPING KANAN


- SKALA 1 : 300

PARAF
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR MATA KULIAH : STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI GAMBAR : TAMPAK DEPAN NAMA : DINEU RESTA FADILLA DOSEN : IR. RACHY SUKARDI,M.T.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERANCANGAN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN NILAI
JUDUL TUGAS : CENTRAL GOVERMENTAL DISTRICT SKALA : 1 : 300 NPM : 20191210084 DOSEN : RAKSA M SUBKI REG, Lic,Rer.Reg.
MAKET
UAS
STUDIO PERANCANGAN ARISTEKTUR VI

“CGD BUILDING”

Dosen Pengampu :
Ir. Rachy Sukardi, M.T.

UNIVERSITAS KEBANGSAAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
3D EXPECTATION
3D EXPECTATION
3D EXPECTATION
Environment System

3. Kriteria Lahan Bandung Merupakan pusat bisnis dan ekonomi yang sibuk Di Provinsi Jawa Barat, banyak peluang

• Berada Di Kawasan Perkantoran pekerjaan, pendidikan, Serta fasilitas public yang dikunjungi masyarakat luar daerah. Peluang

• Lokasi Site Berada di pusat kota tersebut bisa Dijadikan sebagai sarana untuk menciptakan wadah aktivitas pusat perdagangan baru di
• Pencapaian Akses yang Mudah jawa barat untuk mendongkrak perekonomian dan memperkenalkan produk jawa barat di mata nasional
• Adanya Sarana Transportasi Umum yang dapat Di Akses di Sekitar Kawasan maupun Internasional.
4. Dasar Pertimbangan
• Tapak Berada di Dekat Jalan Utama, Sehingga Menyebabkan Adanya Suara Bising Sebagai Akibat
• Tapak Memiliki Potensi Sebagai Kawasan Pemerintahan
Dampak Lingkungan.
• Kemudahan Pencapaian Lokasi
• Tapak Berada Di Dekat Bangunan Komersil, Bangunan Cagar Budaya, Perkantoran, dan Permukiman Warga.
• Bisa Menjadi Icon Baru .
• Lokasi site dekat dengan infrastruktur dan utilitas.
• Aksebilitas.
5. Kondisi Eksisting Tapak

Strength

Memiliki kemudahan mobilitas dengan dilalui jalan utama Jl. Surapati dan Jl Diponegoro dekat
dengan pemberhentian Bus
yaitu Halte Geologi dan Halte Perpustakaan Kementerian ESDM sehingga dapat mudah di jangk
Penduduk au dengan kendaraan umum dan dapat mendukung masayrakat untuk menuju site
Penduduk

Weakness
Area Komersil Luas site existing yang kurang memadai untuk menciptakan satu kawasan Central Government Di
strict.
Maka dibutuhkan perluasan site

Penduduk
Eksisting

Opportunity
Area Komersil
Berada dikawasan yang tepat untuk membuat bangunan dengan fungsi prasarana dan pelayanan umum
Area Komersil
Penduduk

: AREA K O MER S I L
: AREA PER MU K I MA N
: LOKASI EKSISTING
Environment System

Sistem Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki

P O TENSI
• Akses menuju tapak dapat dijangkau melalui 2 akses jalan sekitar tapak yang terletak di lokasi strategis. Sehngga
memudahkan akses ke tapak bagi pengguna angkutan umum yang dapat mengakses melalui sisi Barat yaitu Jalan
Sentot Alibasyah dan Sisi Selatan yaitu jalan Diponegoro.
• Bagi pengguna kendaraan pribadi dapat diakses dari 2 jalan sekitar Tapak.
• Bagi Pejalan kaki dapat mengakses dari 2 jalan
• Tingkat Pejalan K aki sangat rendah

KE N DALA
• Akses pejalan kaki seperti di sekitar tapak belum menimbulkan rasa nyaman
• para penggunanya karena tidak ada trotoar dan polusi yang dibaw a oleh kendaraan .
• Pejalan Kaki M enggangu sirkulasi kendaraan .

SOLU SI
• Menambahkan Pedestrian di sekeling tapak dengan fasilitas dan material yang juga
dapat digunakan kaum difable.
• Menambahkan vegetasi di tepi trotoar sebagai penyaring dari polusi yang disebabkan
Jl Diponegoro oleh kendaraan.
Jl Sentot Alibasyah

Analisa Aksesibilitas

POTENSI
• A ksesibilitas men u ju tapak san gat berpotensi u n tu k mempermudah akses menuju tapak. Selain itu kepadatan di Jl. Sentot Alibasyah tidak terlalu padat.

KENDALA
• Perletakkan aksesibilitas pada dalam tapak apabila tidak diolah dengan maksimal ketika adanya event/ Pameran berlangsung akan menimbulkan akses persilangan yang
dapat men imbu lkan K emacetan .

SOLUSI
• M emberikan aletn atif u n tu k jalu r kelu ar masu k di perbanyak.
Environment System

Analisis Orientasi Matahari


POTENSI
• Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Alternatif Energi Tambahan pada Bangunan
• Sinar Matahari dapat digunakan untuk Pencahayaan Alami Bangunan Pada Siang Hari.
• Muka Bangunan Utama Arah Barat Terpapar Sinar Matahari Sore.

KENDALA
• Panas Sinar Matahari Akan Menyebabkan Suhu Dalam Ruangan Naik.
• Dengan tingkat panas yang cukup tinggi apabila tidak adanya buffer untuk bangunan dapat mengakibatkan silau dan dapat menggangu kegiatan
yang ada pada bangunan.
SOLUSI
• Pengoptimalan Desain Secondary Skin Dan Ruang Terbuka Hijau Disekitar Bangunan Sangat Diperlukan Nantinya. Penggunaan Penghawaan
Buatan Dan Naungan Untuk Kegiatan Outdoor Juga Sangat Diperlukan.
• Menggunakan Sudut Bukaan Yang Sesuai Dengan Sudut Datangnya Matahari.
• Menggunakan Material/Warna Cerah Untuk Bangunan Agar Dapat Menghambat Proses Radiasi Panas Dari Matahari.

Analisis Arah Angin


POTENSI
• Angin Cenderung Berorientasi Dari Selatan Ke Barat Daya
• Dengan adanya angin yang tergolong sedang, pemanfaatan aliran udara sangat diperlukan guna mendukung penggunaan penghawaan alami
pada bangunan.

KENDALA
• Angin yang Berasal Dari Sekeliling Tapak Berpotensi Membawa Polusi Udara Dari Kegiatan Sekitar Tapak Seperti Asap Kendaraan dan
Kegiatan Produksi.
SOLUSI
• Pengoptimalan Desain Secondary Skin Dan Ruang Terbuka Hijau Disekitar Bangunan Sangat Diperlukan Nantinya. Penggunaan Penghawaan
Buatan Dan Naungan Untuk Kegiatan Outdoor Juga Sangat Diperlukan.
• Menggunakan Sudut Bukaan Yang Sesuai Dengan Sudut Datangnya Matahari.
• Menggunakan Material/Warna Cerah Untuk Bangunan Agar Dapat Menghambat Proses Radiasi Panas Dari Matahari.
Environment System

Analisis Kebisingan

POTENSI

• - Kebisingan Dari luar Gedung Dapat Mengganggu Aktifitas.

KENDALA

• Sumber Kebisingan Paling Besar Berasal dari sekitar tapak


• Sumber Kebisingan dari luar berasal dari Jalan Raya yang Berada Di Sisi Utara dan selatan Tapak. Jika Tidak Diantisipasi Dengan Baik,
Sumber Kebisingan Akan Sangat Mengganggu Kegiatan Yang Berlangsung.

SOLUSI

• Perletakan Bangunan Akan Agak Sedikit Jauh Dari Sumber Kebisingan Dan Penggunaan Vegetasi Yang Rimbun Di Area Sekitar
Kebisingan Akan Sangat Berguna Meredam Suara.
• Menggunakan Material Yang Dapat Meredam Kebisingan Dari Dalam Bangunan

Analisis View Tapak

POTENSI

• View Disekitar Tapak Rata-Rata Adalah Bangunan Cagar Budaya, Komersil dan Permukiman Penduduk. View Terbaik Ada Pada Arah Selatan Tapak. Yaitu Jalan Diponegoro dan ke Arah barat yaitu
Jalan Sentot Alibasyah

• Fasad Bangunan Lainnya mengarah Utara. Menyesuaikan Desain.

KENDALA

• Fasad Bangunan Bagian Selatan Kurang Terlihat, Dikarenakan Tertutup Dinding Pembatas Beton.

S OL U S I

• View Dari Dalam Dan Luar Bangunan Akan Difokuskan Pada Sisi Selatan
• Focal Point Sisi Hook Bangunan Di Buat Lebih Tinggi.
Environment System

Analisis Drainase
POTENSI

• Saat curah hujan yang cukup tinggi dapat dijadikan potensi sebagai pengehemat pengeluaran air dari PDAM dengan melakukan
penampungan air hujan untuk digunakan pada kebutuhan air di dalam bangunan.

KENDALA

• Ketika terjadi hujan yang berlebihan dapat mengakibatkan genangan air pada tapak.
• Saluran Sekunder Jl Sentot Alibasyah Berukuran Relatif Kecil

SOLUSI

• Menggunakan material perkerasan pada tapak seperti paving blok sehingga air hujan yang jatuh ke tanah tidak meyebabkan genangan.

• Memberikan drainase tersier pada bagian tapak untuk mengalirkan air ke drainase sekunder yang sudah tersedia di sekeliling tapak.

• Menaikkan permukaan tapak lebih tinggi daripada jalan sekitar sehingga dapat mempercepat proses pengaliran air dari drainase tersier ke

drainase sekunder.

S A LU R A N T S A LU R A N T
ERSIER ERSIER M E N YE R A P A I R

-.
SALURAN S E P E R M U K A A N TAPAK
KU N D E R

JALAN ± 0 . 0 0
KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS KEBANGSAAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
Konsep Perancangan Arsitektur

Judul Projek CGD Salakanagara

Salakan agara , Meru p akan Keraj aan Sunda tertua di n u s ant ara . Yang art i n ya : negara perak. Selain men ged u kasi mas yarakat Jawa Barat
men gen ai nama keraj aan sunda tertua t ers ebut ,Di harapkan , dengan adanya Revi t ali s asi ini mampu menj adi kan pusat pemeri nt ahan
jawa barat menjadi lebih t eri n t egrasi dan b erku ali t as s eh i n gga dapat men d orong p ert u mbuh an ekonomi jawa barat .

Usulan Tema
Les ta ri, p eles t ari an men u ru t KBBI b erart i u p aya p en gelolaan s u mber d aya alam yan g men j ami n p eman faat an nya s ecara b i j aks an a
d an men j ami n kes i n amb ungan p ers ed iaannya d en gan t et ap memeli h ara d an men i n gkat kan ku ali t as n i lai d an kean ekaragaman n ya
CG D Salakanagara i n i di rancang dengan t ema les t ari . dengan menggabungkan ci ri khas ars i t ekt ur coloni al yang t erdapat pada
ged u n g s at e d en gan ars i t ekt ur n u s an tara ( n eo vern aku ku lar ) s ecara b i j aks ana s eh i ngga b an gu nan CG D t ers eb u t b ert ah an d i t en gah
p erkemb an gan zaman ( memi li ki s i fat yan g d i n ami s). Karen a i t u ad a b en t ukan kat a kerj a Meles t ari kan yan g men j ad i s an gat akt i f, s eb ab
d i p erlu kan t i n d akan u n t u k memu li h kan ap a yan g ru s ak kemb ali kep ad a kead aan d an kap as i t as s emu la.Sangat s es uai d en gan kon d i s i
s aat i n i , d i man a fu n gs i &b en t uk ars i t ekt ur s eki t ar ku ran g s es uai d en gan kon t eks t ual yan g ad a p ad a ged u n g s at e.

Usulan Konsep

Hybrid Architecture ( Allusion iconic culture )


Ch arles J en ks men gat akan b ah wa Hi b ri d ad alah s eb u ah met od e u n t uk men ci p t akan s es u at u d en gan p ola-p ola lama ( s ej arah ), n amu n
d en gan b ah an d an t ekn i k b aru .
konsep tersebut relevan dengan CGD Sa l a ka nagara ini, karena konsep tersebut dapat bertahan di tengah perkem ba ngan zaman
tanpa m el upaka n sejarah . konsep yang di g unaka n banyak m eng g ambil cirikhas dari bangunan kolonial dan ikon kebuda y aan di
jawa barat yang nantinya di g abungka n dengan Ciri khas a ri s tektur gedung sate yang kemudian di tra nf ormasika n ke dalam bentuk
a rs i tektur CGD Sa l a ka nagara ini. Suatu pem bang unan boleh berkel a njutan. Tetapi berjel a njutan untuk apa? Untuk m eng hasi lka n
negeri atau kota yang lestari, tentunya. Jadi makna a rs i tektur berkel a njutan sejalan dengan m eng hasil ka n pusat pem eri ntahan jawa
barat yang nantinya menjadi pilar utama perekonomi an s ekal i gus menjadi landmark baru di jawa barat .
GUBAHAN

MASSA

KONSEP ALLUSION DIAMBIL DARI BENTUK PENINGGALAN KERAJ


AAN SALAKANAGARA

KANTORSEWA ( BUMN )

AUDITORIUM/ CONVENTION HALL

TOWER (RUANG PERTEMUAN )

UNIT KOPERASI & RETAIL


( PUSAT PROMOSI SE-JAWA BARAT)

BASEMENT

Anda mungkin juga menyukai