Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ISLAM

Nama : Lu'lu Fadhilah


Nim : 043585327

No Tugas Tutorial
1 Jelaskan perbedaan hak milik individu, hak milik negara, dan hak milik umum dalam
Islam!
2 Jelaskan bagaimana implementasi kepemilikan dalam distribusi perspektif ekonomi
Islam!
3 Bagaimana perilaku permintaan ekonomi Muslim? Gambarkan dalam bentuk kurva
iso maslahah dan jelaskan!
4 Jelaskan bentuk-bentuk kemaslahatan dalam produksi!
5 Jelaskan perbedaan orientasi penawaran dalam ekonomi konvensional dan menurut
Islam!

Jawaban!!!

1. - Hak milik individu (Al-milkiyat al-fardiyah/privat property), ialah hak individu yang di akui syariah
dimana dengan hak tersebut seseorang dapat memiliki kekayaan yang bergerak maupun tidak bergerak.
Contohnya hak atas barang pribadi seperti perhiasan, sepeda motor, pakaian, rumah dan lain-lain.

- Hak milik negara (Al-milkiyat al-dawlah/state private), ialah harta yang merupakan hak seluruh kaum
Muslim yang pengelolaannya menjadi wewenang khalifah. Misalnya kekayaan alam seperti minyak
bumi, batu bara, emas, dan lain-lain.

- Hak milik umum (Al-milkiyyat al-'ammah/public property), ialah izin syariat atas suatu komunitas untuk
bersama-sama memanfaatkan benda atau barang tersebut. Seperti jembatan, jalan raya, taman kota,
dan lain-lain.

2. Aktivitas distribusi atas kepemilikan harta kekayaan dalam islam didasarkan pada adanya kemurahan
hati dan kepentingan sosial sebagaimana perintah Allah SWT. Berbeda dengan prinsip ekonomi
konvensional yang cenderung memaksimalkan kepuasan individu dengan tidak memerdulikan
kepentingan individu lain. Dengan adanya perbedaan dalam hal kepedulian atas kepentingan sosial,
seorang muslim tetap dapat memperoleh kepuasan maksimal walaupun harta kekayaannya dibagikan
kepada orang lain, seperti zakat, infak, waqaf, dan sedekah.

3. Permintaan merupakan perilaku konsumen dalam aktivitas ekonomi, perilaku konsumen merupakan
perilaku yang di tunjukkan untuk mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa
yang dianggap mampu memuaskan kebutuhan mereka.

Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang antara lain, yaitu harga barang yang
bersangkutan, harga barang lain yang terkait, selera konsumen, jumlah penduduk, dan tingkat
pendapatan (Daniel, 2004,), dengan uraian sebagai berikut :

- Harga barang yang bersangkutan


Harga merupakan nilai dari suatu barang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan barang tersebut
(KBBI).

- Harga lain yang terkait

Harga suatu barang dapat mempengaruhi jumlah permintaan barang lain, apabila harga pada suatu
barang mengalami perubahan, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap permintaan barang lain.

- Selera Konsume

Selera merupakan preferensi dan kecenderungan konsumen terhadap barang sehingga membeli barang
tersebut.

- Jumlah penduduk

Jumlah penduduk disuatu wilayah dapat mempengaruhi jumlah permintaan suatu barang di wilayah
tersebut.

- Tingkat pendapatan

Pendapatan merupakan sumber daya bagi konsumen untuk membeli suatu barang dan jasa.

Dalam hal ini terdapat dua pendekatan untuk mengetahui perilaku konsumen yaitu pendekatan
maslahah marginal yang didasarkan pada pandanagan bahwa manfaat atau berkah atas suatu kegiatan
konsumsi bisa dirasakan dan diukur oleh konsumen, dan pendekatan maslahah iso maslahah dapat
dirasakan dengan berkahnya, namun tidak dapat diukur seberapa besarnya maslahah.

Karakteristik Iso Maslahah

Kurva Iso Maslahah menunjukkan kombinasi dua barang atau jasa yang memberikan maslahah yang
sama dan setiap konsumen memiliki alternatif kombinasi berbagai barang atau jasa yang diperkirakan
memiliki maslahah yang sama.

Gambar tersebut menjelaskan bahwa setiap titik mempunyai


tingkat maslahah yang sama meskipun kombinasi barang yang
terkandung berbeda pada masing-masing titik tentunya masing-
masing barang tersebut halal dan memiliki hubungan subtitusi
yang dekat.
Berikut bentuk kurva iso mashlahah

Bentuk kurva iso maslahah berbentuk cembung dan


memiliki slope negatif yang berarti menunjukkan
adanya mekanisme subtitusi antara kedua barang
dengan subtitusi dekat tidak sempurna. Tingkat
substitusi yang sama ini menunjukkan pergerakan dari
kiri atas ke kanan bawah untuk mendekati subtitusi barang lain.

4. A. Kemaslahatan dharuri. Kemaslahatan ini adalah kepentingan yang harus ada untuk terwujudnya
kemaslahatan dunia dan akhirat.

B. Kemaslahatan hajji, yakni kepentingan yang harus ada demi terwujudnya kemaslahatan yang
tanpanya kemaslahatan hidup masih dipertahankan, akan tetapi dalam kesulitan dan tidak normal.

C. Kemaslahatan tahsini, yakni perwujudan kepentingan yang tidak bersifat dharuri dan tidak bersifat
haji. Dengan kata lain, jika kepentingan ini tidak terwujud, maka tidak menyebabkan kesulitan apalagi
mengancam kelangsungan hidup.

5. Konsep pemasaran konvensional secara singkat bersifat market-driven (didorong oleh keinginan
pasar) yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara
menciptakan value bagi mereka. Konsekuensi dari pemasaran konvensional adalah untuk mendorong
volume penjualan sebanyak-banyaknya dan pada akhirnya guna memperoleh keuntungan yang setinggi-
tingginya.

Dalam transaksi jual beli terdapat suatu permintaan dan penawara, yang mana permintaan dan
penawaran akan bertemu pada satu titik. Dan akan selalu ada permintaan dan penawaran disetiap
kegiatan perekonomian. Dalam bisnis islam maupun konvensional sangat dibutuhkan uang untuk alat
tukar menukar dalam kegiatan perekonomian. Hanya saja dalam bisnis islam setiap tindakan
perekonomian diatur sesuai syariat islam. Sehingga orientasi bisnis dalam islam tidaklah hanya mencari
keuntungan saja, namun juga memperhatikan keberkahan dan manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai