Anda di halaman 1dari 29

7/5/21

ARGUMENTASI HUKUM

1
Dr. Jemmy J. Pietersz, S.H., M.H.

#jjpietersz #argum entasihukum

2 Peristilahan

Penalaran Hukum
(legal reasoning)

Argumentasi Hukum
(legal argument)

#jjpietersz #argum entasihukum

1
7/5/21

3 Penalaran Hukum

´Proses psikologis (terdiri dari ide, keyakinan,


dugaan) yang dilakukan untuk sampai pada
keputusan atau kasus yang dihadapi (dalam arti
luas)
´Argumentasi yang melandasi suatu keputusan
(logika)
´Hubungan antara pertimbangan/alasan dengan
keputusan
´Alasan atau pertimbangan yang mendukung
keputusan
#jjpietersz #argum entasihukum

4 Argumentasi Hukum

´Keterampilan ilmiah dalam rangka pemecahan


masalah-masalah hukum
´Membutuhkan pengetahuan dan keahlian
spesifik di bidang hukum
´Pre maupun Post Factum

#jjpietersz #argum entasihukum

2
7/5/21

5 Kaitan Penalaran Hukum dan


Argumentasi Hukum
´Penalaran dalam arti sempit bermakna ”giving
reasons” (pemberian alasan-alasan) =
Argumentasi
´Penalaran Hukum (legal reasoning) sama
maknanya dengan Argumentasi Hukum (legal
argument)
´Dalam pengertian LOGIKA, argumentasi (hukum)
merupakan hasil dari proses penalaran (hukum)
#jjpietersz #argum entasihukum

6 Struktur Argumentasi Hukum


´ LOGIKA
´ Alur premis menuju pada konklusi dari suatu argumentasi
harus logis, baik menggunakan rule based reasoning
maupun principle based reasoing
´ Ex falso quolibet (dari yang sesat kesimpulannya keliru)
´ Ex vero nonnisi verum (dari yang benar kesimpulannya benar)
´ DIALEKTIKA
´ Melalui dialektika suatu argumentasi diuji, terutama pada
argumentasi pro kontra
´ PROSEDURAL
´ Rule of law dalam proses argumentasi dalam
penanganan sengketa (pemeriksaan pengadilan)
#jjpietersz #argum entasihukum

3
7/5/21

7 Makna Argumentasi Hukum

´ Suatu ketrampilan ilmiah (ars) yang bermanfaat untuk


dijadikan pijakan oleh para ahli hukum dalam
mendapatkan dan memberikan solusi hukum
´ Argumentasi hukum yang baik bagi setiap aktivitas
profesi hukum dapat digunakan sebagai parameter:

”praktisi hukum yang berdebat yuridis dan berdebat kusir”

#jjpietersz #argum entasihukum

8 Karakter Normatif Ilmu Hukum


(SUI GENERIS)
´ Sifat normatif Ilmu Hukum bukan sebagai ilmu empiris
´ Ilmu Hukum terjemahan dari kata JURISPRUDENCE
bukan LEGAL SCIENCE

Lex = Wet = Loi = Undang-Undang


Ius = Recht = Droit = Hukum

#jjpietersz #argum entasihukum

4
7/5/21

9 Sifat dan Substansi Ilmu Hukum

´ Ilmu Hukum bersifat ilmu preskriptif dan ilmu terapan


´ Substansi Ilmu Hukum:
´ Perbedaan penafsiran teks peraturan karena
peraturan tidak jelas
´ Kekosongan aturan hukum
´ Perbedaan penafsiran atas fakta

#jjpietersz #argum entasihukum

10 Kekhasan Bahasa Hukum

´ Khas bahasa hukum pada fungsinya yang normatif


´ Isi normatif:
´ Perintah (gebod), kewajiban untuk melakukan
sesuatu
´ Larangan (verbod), kewajiban untuk tidak melakukan
sesuatu
´ Izin (toestemming, permisi), kebolehan khusus
terhadap sesuatu yang sebelumnya dilarang
´ Dispensasi (vrijstelling), kebolehan khusus terhadap
sesuatu yang sebelumnya diperintahkan
#jjpietersz #argum entasihukum

10

5
7/5/21

11 Karakter Norma Hukum

Alamat yang • umum


dituju • individual
• abstrak
Hal yang diatur
• konkret
• terus menerus
Daya laku
• sekali selesai

#jjpietersz #argum entasihukum

11

12 Karakter Norma Hukum

Isi norma menentukan wilayah penerapan

Isi norma berbanding terbalik


dengan wilayah penerapan

#jjpietersz #argum entasihukum

12

6
7/5/21

13 Substansi Norma Hukum

´ berisikan suruhan (ought to be / ought to do)


´ Perintah (gebod)
´ Larangan (verbod)
´ Kebolehan (mogen)

#jjpietersz #argum entasihukum

13

14 Sifat Norma Hukum

´ Imperatif, wajib dilaksanakan


´ Fakultatif/alternatif, bersifat bebas untuk
dilaksanakan

#jjpietersz #argum entasihukum

14

7
7/5/21

15 Logika

´Logika dalam bahasa Latin berasal dari kata


”logos” yang berarti perkataan atau sabda
´Ada ungkapan ”alasannya tidak logis”,
“argumentasinya logis”
´Logis berarti masuk akal

#jjpietersz #argum entasihukum

15

16 Pengertian Logika

´ Ilmu untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang


lurus dalam memperoleh suatu kebenaran (Thaib Thair
A. Mu’in)
´ Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum
yang digunakan membedakan penalaran yang betul
dengan penalaran yang salah (Irving M. Copi)
´ Penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir
benar (George F. Kneller)

#jjpietersz #argum entasihukum

16

8
7/5/21

17

Logika adalah suatu pertimbangan akal atau


pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa

#jjpietersz #argum entasihukum

17

18 Logika dalam Argumentasi Hukum

´ Penalaran adalah satu bentuk pemikiran (R.G. Sukadijo)


´ Bentuk pemikiran yang sederhana
o Pengertian (concept) KATA
o Proposisi (statement) KALIMAT
o Penalaran (reasoning) ARGUMENTASI

Pengertian Proposisi Penalaran


´ Tidak ada proposisi tanpa pengertian dan tidak ada
penalaran tanpa proposisi
#jjpietersz #argum entasihukum

18

9
7/5/21

19 Faktor Kegagalan Argumentasi

´ Argumentasi tersebut memuat premis yang


terbentuk dari proposisi yang keliru.
Artinya, jika sebuah argumen memuat satu premis
yang keliru, maka argumen tersebut akan gagal
dalam menetapkan kebenaran kesimpulan
´ Argumentasi memuat premis-premis yang tidak
berhubungan dengan kesimpulan yang akan dicari
Artinya, sebuah argumen yang premis-premisnya
tidak berhubungan dengan kesimpulannya
merupakan argumen yang sesat
#jjpietersz #argum entasihukum

19

20 Premis Keliru

Contoh I
Premis 1 : TNI harus menjalankan fungsi sipil dan militer
Premis II : Tentara bayaran tidak memperhatikan fungsi sipil
Konklusi : TNI tanpa fungsi sipil sama dengan tentara bayaran

Contoh II
Premis 1 : PP dibuat untuk melaksanakan undang-undang
Premis II : UU No. 23 Tahun 2014 belum ada PP-nya
Konklusi : UU No. 23 Tahun 2014 belum dapat dilaksanakan
#jjpietersz #argum entasihukum

20

10
7/5/21

21 Premis Tidak Berhubungan

Contoh I
Premis 1 : Sifat Tuhan adalah kekal abadi
Premis II : Pancasila memuat nilai-nilai yang kekal abadi
Konklusi : Tuhan dan Pancasila identik

Contoh II
Premis 1 : Hukum itu keras karena demikian bunyinya
Premis II : Meja ini keras
Konklusi : Meja ini sama dengan hukum
#jjpietersz #argum entasihukum

21

22 Deduksi dalam Argumentasi Hukum

´ Metode deduksi berkaitan dengan penerapan suatu


aturan hukum pada suatu kasus
´ Metode deduksi dalam argumentasi hukum
menggunakan Silogisme
´ Silogisme adalah suatu proses pengambilan keputusan/
kesimpulan dari dua macam premis yang ada
sebelumnya

#jjpietersz #argum entasihukum

22

11
7/5/21

23

´ Deduksi di dalam Civil Law System disebut Rule


Based Reasoning (Argumentation Based on Rules)
´ Dalam Common Law System tidak dikenal model
argumentasi deduksi, karena argumentasi beranjak
dari kasus (metode induksi)
´ Model induksi dikenal dengan Principle Based
Reasoning (Argumentation Based on Precedent)

#jjpietersz #argum entasihukum

23

24 Silogisme

A=B Premis Mayor aturan hukum (JIKA)


B=C Premis Minor fakta hukum (DAN)
A=C Konklusi putusan hukum (MAKA)

Contoh:
Melampaui batas kecepatan adalah melanggar hukum
Johny telah melampaui batas kecepatan
Johny melanggar hukum
#jjpietersz #argum entasihukum

24

12
7/5/21

25 Perbedaan dalam Logika Hukum

´ Hakekat hukum (the Nature of Law)


Aturan-aturan perilaku berupa hukum positif dan
norma-norma moral dan sering menimbulkan
ketidaksesuaian
´ Sumber-sumber hukum (Resources of Law)
Berupa produk legislatif dan yurisprudensi serta hirarki
´ Jenis-jenis hukum (the Kinds of Law)
Hukum privat dan hukum publik dengan karakter yang
berbeda
#jjpietersz #argum entasihukum

25

26 Induksi Dalam Argumentasi Hukum

´ Logika deduksi kesimpulan ditarik dari pernyataan


yang bersifat umum abstrak menuju pernyataan yang
bersifat konkrit individual
´ Logika induksi kesimpulan ditarik dari pernyataan
yang bersifat khusus/individual atau kasus menuju
pernyataan yang bersifat umum abstrak (aturan hukum)
´ Penanganan perkara di pengadilan selalu berawal dari
langkah induksi

#jjpietersz #argum entasihukum

26

13
7/5/21

27 Macam Berpikir Induksi

´ GENERALISASI proses penalaran yang bertitik tolak dari


beberapa peristiwa individual menjadi kesimpulan yang
bersifat umum yang mengikat seluruh peristiwa sejenis
yang telah diselidiki
´ ANALOGI proses penalaran dari satu peristiwa menuju
peristiwa lain yang sejenis (sama pada prinsipnya)
kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada
peristiwa yang pertama, terjadi pula pada peristiwa yang
lain
´ KAUSALITAS proses penalaran yang bertitik tolak dari
suatu peristiwa yang dianggap sebab menuju pada
kesimpulan sebagai akibat
#jjpietersz #argum entasihukum

27

28 Analogi

´ Kadang-kadang UU terlalu sempit ruang lingkup yang


diaturnya, sedangkan peristiwanya demikian pesat dan
beragam
´ Ketika UU secara eksplisit tidak mengatur suatu peristiwa
khusus yang terjadi, maka hakim dapat menggunakan
pola pikir analogi untuk menemukan hukumnya
´ Dengan analogi, maka peristiwa yang sejenis, mirip,
serupa dengan yang diatur dalam UU diberlakukan
sama dengan yang dimaksudkan dalam UU

#jjpietersz #argum entasihukum

28

14
7/5/21

29 Analogi Doktrin Hukum

´ Analogi Doktrin Hukum adalah membandingkan kasus


yang sedang dihadapi dengan kasus yang secara
eksplisit diatur dalam aturan hukum/undang-undang
´ Menurut Pasal 1576 KUHPerdata bahwa jual beli tidak
menghapuskan sewa menyewa. Bagaimana kalau
dalam praktek dijumpai peristiwa hukumnya bukan jual
beli melainkan hibah? Apakah hibah tidak
menghapuskan sewa menyewa? Antara hibah dan jual
beli memiliki persamaan esensial, yaitu peralihan hak.
Dengan demikian, secara analogi hibah juga tidak
menghapuskan hak sewa menyewa
#jjpietersz #argum entasihukum

29

30 Analogi Preseden

´ Analogi Preseden adalah membandingkan fakta-fakta


dari kasus-kasus yang dihadapi dengan fakta-fakta dari
kasus-kasus yang sudah diputuskan terdahulu, apakah
kasus yang dihadapi memiliki kesamaan esensial
dengan kasus yang terdahulu (analog) sehingga untuk
hal yang sama diputus juga yang sama
´ Misalnya perbedaan harga/kurs tahun yang silam
dengan yang sekarang, dipergunakan harga standar
emas
´ Analogi ini sudah menjadi jurisprudensi

#jjpietersz #argum entasihukum

30

15
7/5/21

31 Kausalitas

´ Kausalitas mempunyai makna penting dalam ilmu


hukum, baik dalam hukum pidana, hukum perdata dan
hukum administrasi
´ Akan tetapi, penalaran kausalitas dalam bidang hukum
berbeda antara jenis/macam/aspek hukum yang satu
dengan hukum yang lain
´ Hubungan kausalitas dalam hukum pidana belum tentu
sesuai untuk hukum perdata atau hukum administrasi
mengenai sengketa TUN

#jjpietersz #argum entasihukum

31

32 ´ Kausalitas dalam bidang Hukum Pidana


Perbuatan ------------------------------------------ Mati
Sebab Akibat

´ Kausalitas dalam bidang Hukum Perdata


Wanprestasi/PMH -------------------------------- Kerugian
Sebab Akibat

´ Kausalitas dalam bidang Hukum Administrasi


Keputusan/Tindakan TUN --------------------- Kerugian
Sebab Akibat
#jjpietersz #argum entasihukum

32

16
7/5/21

33 Asas Preferensi Hukum

´ Asas lex superior derogaat legi inferiori (aturan


hukum superior mengesampingkan aturan hukum
inferior)
´ Asas lex spesialis derogaat legi generali (aturan
hukum khusus mengesampingkan aturan hukum
umum)
´ Asas lex posterior derogaat legi priori (aturan
hukum terbaru mengesampingkan aturan hukum
lama)

#jjpietersz #argum entasihukum

33

34 Norma hukum yang bermasalah

´ Konflik norma asas preferensi hukum


´ Norma kabur (vague norm) penemuan hukum
´ Norma terbuka (open texture) penemuan hukum

#jjpietersz #argum entasihukum

34

17
7/5/21

35 Penyelesaian Konflik Norma

´Pengingakaran (disavowal)
´Re-Interpretasi (reinterpretation)
´Pembatalan (invalidation)
´Pemulihan (remedy)

#jjpietersz #argum entasihukum

35

36 Pengingkaran

´ Langkah ini seringkali merupakan suatu paradoks,


dengan mempertahankan bahwa tidak ada konflik
norma
´ Konflik ini terjadi berkenaan dengan asas lex specialis
´ Contoh: membedakan wilayah hukum antara hukum
privat dan hukum publik

#jjpietersz #argum entasihukum

36

18
7/5/21

37 Reinterpretasi

´ Reinterpretasi dengan mengikuti asas-asas preferensi,


menginterpretasi kembali norma yang utama dengan
cara yang lebih fleksibel
´ Menginterpretasi norma preferensi, kemudian
menerapkan norma tersebut dengan
mengesampingkan norma lain

#jjpietersz #argum entasihukum

37

38 Pembatalan

´ Pembatalan abstrak dan formal


Pembatalan dilakukan oleh suatu lembaga khusus (MA
dan MK)
´ Pembatalan praktikal
Tidak menerapkan norma tersebut dalam kasus konkrit

#jjpietersz #argum entasihukum

38

19
7/5/21

39 Pemulihan

´ Mempertimbangkan pemulihan dapat membatalkan


satu ketentuan
´ Misalnya: dalam hal satu norma yang unggul dalam arti
Overruled Norm. Berkaitan dengan aspek ekonomi
maka sebagai ganti membatalkan norma yang kalah
dengan cara memberikan kompensasi

#jjpietersz #argum entasihukum

39

40 Penemuan Hukum

´ Penemuan hukum adalah proses pembentukan hukum


oleh hakim atau petugas-petugas hukum lainnya yang
diberi tugas melaksanakan hukum terhadap peristiwa-
peristiwa hukum yang konkret
´ Penemuan hukum dilakukan melalui penafsiran hukum
(interpretasi hukum)

#jjpietersz #argum entasihukum

40

20
7/5/21

41 Jenis-Jenis Penafsiran Hukum

´ Penafsiran gramatikal
´ Penafsiran teleologis (sosiologis)
´ Penafsiran sistematis
´ Penafsiran historis
´ Penafsiran komparatif
´ Penafsiran futuristik
´ Penafsiran restriktif dan ekstensif
´ Penafsiran argumentium a contratio
#jjpietersz #argum entasihukum

41

42 Kesesatan Dalam Argumentasi Hukum

´ Fallacy (sesat berpikir) adalah proses argumentasi


yang sebenarnya tidak logis, salah arah dan
menyesatkan
´ Fallacy adalah suatu gejala berpikir yang salah
yang disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip
logika tanpa memperhatikan relevansinya
´ Sebuah kesimpulan harus ditunjang argumentasi
yang benar dan sesuai nalar

#jjpietersz #argum entasihukum

42

21
7/5/21

43 Model Kesesatan

´ Jika orang mengemukakan penalaran yang sehat


dan ia sendiri tidak melihat kesesatannya Penalaran
tersebut disebut Paralogis
´ Jika penalaran sesat itu dengan sengaja digunakan
untuk menyesatkan orang lain, maka disebut Sofisme
´ Penalaran dapat sesat karena bentuknya tidak sahih
(tidak valid), terjadi karena pelanggaran kaidah-kaidah
logika
´ Karena tidak ada hubungan logis antara premis dan
konklusi, Kesesatan ini dinamakan Kesesatan
Relevansi mengenai materi penalaran
#jjpietersz #argum entasihukum

43

44 Jenis-Jenis Fallacy dalam Argumentasi


Hukum
Argumentum ad Ignorantiam
Argumentum ad Verecundiam
Argumentum ad Hominem
Argumentum ad Misericordiam
Argumentum ad Baculum

#jjpietersz #argum entasihukum

44

22
7/5/21

45 Argumentum ad Ignorantiam

´ Kesesatan terjadi bila orang mengargumentasikan


suatu proposisi sebagai benar karena tidak terbukti
salah atau suatu proposisi salah karena tidak
terbukti benar
´ Dalam bidang hukum, argumen ini dapat dilakukan
jika dimungkinkan oleh hukum

#jjpietersz #argum entasihukum

45

46
´ Pasal 1865 BW
Penggugat harus membuktikan kebenaran dalilnya,
sehingga ia apabila tidak dapat membuktikan
kebenaran dalilnya, gugatan dapat ditolak
´ Pasal 107 UU PTUN
Hakim yang menetapkan beban pembuktian.
Gugatan tidak dapat ditolak atas dasar penggugat
tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya karena
beban pembuktian berada pada tergugat

#jjpietersz #argum entasihukum

46

23
7/5/21

47 Argumentum ad Verecundiam

´ Menolak atau menerima argumentasi tidak


didasarkan pada nilai penalaran, melainkan lebih
didasarkan pada kebesaran nama dan
kewibawaan, kekuasaan, keahlian siapa yang
mengajukan argumentasi tersebut
´ Dalam bidang hukum, argumentasi ini tidak sesat
jika suatu yurisprudensi menjadi yurisprudensi tetap

#jjpietersz #argum entasihukum

47

48 Argumentum ad Hominem

´ Menolak atau menerima argumentasi tidak


didasarkan pada buruknya penalaran, tapi lebih
disebabkan keadaan pribadi yang menyampaikan
argumentasi
´ Dalam bidang hukum argumentasi ini bukan
kesesatan, jika digunakan menolak saksi palsu /
tidak mengetahui kondisinya

#jjpietersz #argum entasihukum

48

24
7/5/21

49 Argumentum ad Misericordiam

´ Argumentasi yang bertujuan menimbulkan empati


dan belas kasihan
´ Dalam bidang hukum argumentasi ini tidak sesat
jika digunakan untuk meminta keringanan hukuman
(Klementia dalam Pleidoi)
´ Argumentasi ini merupakan kesesatan, jika
digunakan untuk pembuktian tidak bersalah

#jjpietersz #argum entasihukum

49

50 Argumentum ad Baculum

´ Menerima atau menolak argumentasi hanya


karena ancaman dan menimbulkan perasaan
takut
´ Dalam bidang hukum, argumentasi ini tidak sesat
apabila digunakan untuk mengingatkan orang
tentang suatu ketentuan hukum

#jjpietersz #argum entasihukum

50

25
7/5/21

51 Langkah-Langkah Pemecahan
Masalah Hukum
´ Pengumpulan fakta
´ Klasifikasi hakekat permasalahan hukum
´ Identifikasi dan pemilihan isu hukum yang relevan
´ Penemuan hukum yang berkaitan dengan isu
hukum
´ Penerapan hukum

#jjpietersz #argum entasihukum

51

52 Pengumpulan Fakta

´ Perbuatan hukum
´ Peristiwa hukum
´ Keadaan hukum

Contoh :
Pembunuhan perbuatan hukum
Kelahiran peristiwa hukum
Di bawah umur keadaan hukum

#jjpietersz #argum entasihukum

52

26
7/5/21

53 Klasifikasi Hakekat Permasalahan


Hukum
´ Berkaitan dengan pembagian hukum positif (hukum
publik, hukum privat, hukum fungsional)
´ Hukum publik : HTN, HAN, Hukum Pidana
´ Hukum privat : hukum perdata, hukum dagang
´ Hukum fungsional : hukum lingkungan, hukum
perburuhan
´ Dalam sistem peradilan berkaitan dengan kompetensi
absolut

#jjpietersz #argum entasihukum

53

54 Identifikasi dan Pemilihan Isu Hukum

´ Isu hukum berisi pertanyaan tentang fakta dan


pertanyaan tentang hukum
´ Pertanyaan tentang fakta yang sebenarnya didukung
oleh alat-alat bukti
´ Isu hukum civil law system (normatif) diawali dengan
statute approach dan diikuti oleh conceptual approach

#jjpietersz #argum entasihukum

54

27
7/5/21

55 Penemuan Hukum yang Berkaitan


dengan Isu Hukum
´ Dalam pola Civil Law, hukum utamanya ialah legislasi
´ Langkah pertama statute approach
´ Langkah kedua identifikasi norma
´ Langkah ketiga conceptual approach

#jjpietersz #argum entasihukum

55

56 Penyusunan Opini Hukum

´ Fakta Hukum
´ Isu Hukum
´ Analisa Isu Hukum
´ Kesimpulan

#jjpietersz #argum entasihukum

56

28
7/5/21

57

Selamat Belajar

#jjpietersz #argum entasihukum

57

29

Anda mungkin juga menyukai