Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

Nama : 1. Kesya Simanjuntak (E1C019059)

Dosen pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Yosi Fenita, MP.

2. Ir.Hidayat, M.Sc.

3. Dr. Irma Badarina, S.Pt., MP.

Asisten Praktikum : 1. Andre Setiawan (E1C018077)

2. Ferten Bele Akness Kenebi(E1C018010)

3. Hendrawan (E1C018 )

4. Widya Aprilinita (E1C018 )

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN..........................................................................................................................iii

Latar Belakang............................................................................................................................iii

Tujuan.........................................................................................................................................iii

BAB II............................................................................................................................................iv

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................iv

BAB III..........................................................................................................................................vii

METODOLOGI............................................................................................................................vii

BAB IV..........................................................................................................................................xii

HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................xii

BAB V...........................................................................................................................................24

PENUTUP.....................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25

LAMPIRAN..................................................................................................................................26

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Enam ciri wirausahawan ideal antara lain percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil,
kepemimpinan yang lugas (luwes dan tegas), punya kemampuan mengambil resiko yang wajar,
kreatif menghasilkan inovasi yang orisinil, berorientasi ke depan dan kekuatan menemukan pasar.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul
kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar,
dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber
daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang
tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau
bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.

rencara usaha adalah dokumen yang sangat penting bagi seorang wirausahawan. Rencana
usaha dibutuhkan oleh perorangan atau lembaga keuangan untuk mempertimbangkan kemungki-
nan penanaman modal atau meminjamkan uang untuk membiayai usaha yang mereka usulkan.
Rencana usaha perlu untuk membantu para pemilik usaha kecil untuk merencanakan usaha me-
reka dimasa mendatang, terutama mengkaji di atas kertas sejauh mana usaha yang mereka usu-
lkan akan mendatangkan keuntungan.

1.2 Tujuan
 Untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan
 Mahasiswa dapat meningkatkan kreatifitas
 Melatih mental untuk menjadi wirausahaan
 Menambah pengalaman kewirausahaan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan


baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan
utama.Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil
resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Suryana, 2003).

Faktor keberhasilan wirausaha mahasiswa yang dilihat dari elemen place, meliputi
jangkauan pasar dan lokasi usaha, keunikan tempat. Jangkauan pasar berkaitan dengan online
marketing, yang mampu menjangkau keluasan yang tidak berbatas wilayah. Pelaku usaha yang
mampu menjangkau pasar baik secara online maupun offline maka usahanya berhasil. Jangkauan
pasar online dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dalam memperkenalkan produk, karena
melalui internet tidak terbatas ruang dan waktu, serta tersedia untuk diakses setiap saat (Widayati,
2018).

Secara umum usaha yang berkembang di tengah-tengah massyarakat meliputi bidang


produksi barang, industri pengolahan bahan baku menjasi barang jadi, jasa, agrowisata, dan usaha
perdagangan. Untuk itu, praktikan mencari peluang peluang usaha yang bisa dikembangkan
seperti yang ada dimasyarakat melalui majalah trubus dan skripsi untuk melatih dan menciptakan
kreativitas dalan mencari peluang usaha.( Buchari. 2005)

Faktor keberhasilan wirausaha mahasiswa yang dilihat dari elemen produk, meliputi
branding, kemasan, pelayanan dan garansi. Branding berkaitan dengan kompetitor. Wirausaha
Mahasiswa berpendapat bahwa dengan strategi branding mereka ingin menempatkan produk
pada posisi bersaing kompetitif dengan produk lain (Nastain, 2017).

Secara umum peluang usaha yang berkembang ditengah masyarakat meliputi bidang
pruduksi barang, industry pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau industry
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, jasa seperti jasa pendidikan, jasa pelatihan,
agrowisata dan usaha perdagangan. Adanya ragam usaha diharapkan dapat meningkatkan
motivasi mahasiswa untuk memulai suatu kegiatan kewirausahaan (Hendri, B.E, Sukarjo,
Prasetyo. 2015).

Faktor keberhasilan wirausaha mahasiswa yang dilihat dari elemen people, meliputi
penanganan komplain, interaksi dan rekruitmen. Penanganan komplain berkaitan dengan
pelayanan pasca pembelian. Penanganan pengaduan/komplain terhadap ketidakpuasan atas
pelayanan yang konsumen terima, serta usaha untuk memperbaiki masalah yang timbul, akan
mendorong persepsi pelanggan terhadap citra usaha sehingga akan menaikkan keuntungan jangka
panjang bagi penyedia produk/jasa (Ravenska, 2019).

Desain produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut,
seperti gaya hidup, fitur dan bentuk atau penampilan produk. Desain produk dibuat agar produk
dapat diterima oleh masyarakat, mempunyai kualitas yang baik, harga yang terjangkau, dan
menarik (Susetyarsi, 2013).

Kemasan yang baik menurut memiliki ciri-ciri diantaranya dapat menyesuaikan


berdasarkan fungsinya sebagai salah satu cara untuk mempromosikan produk, menarik minat
konsumen untuk membeli suatu produk. Kemasan ini dapat memberikan kemudahan-kemudahan
kepada konsumen (convenience), misalnya mudah dibuka, mudah diletakan dan lain-lain,
memberikan identitas atau brand kepada suatu produk ( Harminingtyas R 2013).

Logo dibuat bukan sekedar merek dagang atau simbol perusahaan,melainkan harus mau
merepresentasikan korporasi dan mampu memberikankepercayaan dalam tempo sesingkat
mungkin. Logo harus mudah diingat, mengesankan, berciri khas, dan tidak terlalu rumit. Sebuah
logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui corporate culture,
posotioning, historis atau aspirasi. Apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah lebih penting
daripada seperti apa rupanya. Penekananya pada makna diluar atau dibalik wujud logo
itu(Rustan, 2009).

Sebuah logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui corporate
culture, posotioning, historis atau aspirasi. Apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah lebih
penting daripada seperti apa rupanya. Penekananya pada makna diluar atau dibalik wujud logo itu
(Rustan, 2009).
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Meningkatkan Percaya Diri Dan Kemampuan Promosi Produk
 Kaset CD karaoke
 VCD player
 Soundsistem
 TV/LCD
3.1.2 Identifikasi Peluang Usaha Berdasarkan Penelitian Iptek Dan Majalah Populer
 buah artikel (skripsi) 5 edisi majalah Trubus (prodi pertanian), alat-alat
tulis
3.1.3 Keterampilan Iptek (Produk Ide Kreatif)
 Bahan jadi bakso dan nuget
 Tepung panir
 Telur
 Panci
 Kompor
3.1.4 Menghitung Analisa Usaha
 Alat tulis
 Kalkulator
 Laptop ( Microsoft Office Word )
3.1.5 Pengemasan Produk Untuk Meningkatkan Nilai Jual
 Materi disesuaikan dengan mata acara praktikan yang sedang berlangsung
 Kantong plastik
 Kotak stereafoam
 Kotak plastik
 Plastik sealer
3.1.6 Uji Coba Pemasaran Reel
 Bermacam produk yang sudah dikemas
3.1.7 Membuat Logo Dan Brand
 Kertas kerja
 Pensil
 Laptop
 program correl
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Meningkatkan Percaya Diri Dan Kemampuan Promosi Produk
 Setiap peserta praktikum menyiapkan CD karaoke, lalu memilih sebuah
lagu
 Menyajika lagu dengan suara dan gaya yang menarik perhatian pelanggan
 Menyampaikan orasi atau promosi produk diantara bait lagu yang
dibawakan
 Lima orang mahasiswa pendengar menjadi juri, menilai praktikan.
Variabel yang dinilai antara laian a). penampilan, b). volume suara, c).
ketertarikan pendengar, d). artikulasi (kejelasan kata), dan e). intonasi
suara
 Dosen pembimbing mengumpulkan nilai dari pendengar dan digabung
dengan nilai dosen pembimbing
3.2.2 Identifikasi Peluang Usaha Berdasarkan Penelitian Iptek Dan Majalah Populer
 Menyiapkan majalah/tabloid populer
 Membuat kolom matrik kerja (lihat lampiran kerja)
 Mengidentifikasi peluang usaha dengan cara :
 Menentukan objek gambar, catat judul, edisi majalah, bidang usaha
pada kolom matrik kerja
 Menelusuri peluang usaha dari masing-masing bidang usaha secara
detail pada objek (peluang usaha utama), dimulai dari kiri ke kanan
atau sebaliknya, dari atas ke bawah atau sebaliknya. Jika pada
objek tidak tersurat peluang usaha, maka praktikan harus mampu
bernalar/berimajinasi peluang-peluang usaha, baik jenis usaha
utama, maupun usaha pendukung atau usaha pelengkap
(diversivikasi usaha).
 Jika sudah ketemu peluang usahanya, maka langsung dimasukkan
ke bidang usaha pada matrik kolom kerja ( bidang usaha : bidang
usaha eksplorasi (sector hulu), produksi barang (penyediaan bahan
baku), industri pengolahan dari bahan baku menjadi barang siap
pakai/konsumsi, bidang usaha jasa/gagasan/ide
(pendidikan/pelatihan/magang, pemandu, konsultasi,
ekspedisi/transportasi, penyewaan) dan jasa perdagangan.
 Menemukan teknik peluang adalah dengan cara menentukan
peluang usaha di eksplorasi (sector hulu), kemudian untuk
selanjutnya dimasukkan peluang usaha turunannya
3.2.3 Keterampilan Iptek (Produk Ide Kreatif)
 Mengukus bahan jadi dari nuget dan bakso menggunakan panic
 Membentuk bahan nuget yang sudah dikukus sesuai dengan yang telah
dianjurkan
 Memecahkan telur dan menaruhnya kedalam wadah
 Menuang tepung panir kedalam wadah
 Membaluri bahan nuget yang sudah di cetak kedalam adonan telur dan
tepung panir dengan 2 kali pengulangan
3.2.4 Menghitung Analisa Usaha
 Susun daftar alat (investasi) beserta ukuran, jumlah dan harga yang akan
digunakan (bentuk table)
 Susun nama-nama bahan (modal kerja) yang akan digunakan, berdasarkan
volume dan harga (bentuk table)
 Tentukan siklus waktu dalam satu kali produksi (bervasiasi bergantung
pada jenis usaha dan tujuan yang diinginkan).
 Hitung seluruh biaya investasi dan biaya modal kerja serta biaya lain-lain
dalam bentuk rupiah)
 Buat analisis usaha berdasarkan tingkat keuntungan: titik pulang pokok
(Break event point), jangka waktu pengembalian modal (pay back
periode), (Benefit/Cost)
3.2.5 Pengemasan Produk Untuk Meningkatkan Nilai Jual
 Bahan-bahan dimasukkan ke dalam kantong plastik
 Steker plastik sealer disambungkan ke arus listrik, sehingga lampu merah
menyala, setelah stabil akan mati dengan sendirinya.
 Pasang tombol sesuai ketebalan plastik, sesuai dengan tebal plastik yang
digunakan (kisaran 1-10)
 Pasang bagian kantong plastik yang akan disegel, di atas meja plastik
sealer kemudian tekan dengan tuas penekan. Tombol akan menyala,
kemudian segera mati begitu plastik telah disegel.
 Matikan peralatan sengan cara mencabut steker listrik dan kabel dirapikan.
3.2.6 Uji Coba Pemasaran Reel
 Masing-masing kelompok mahasiswa 3 produk barang yang telah dikemas
 Melakukan promosi penjualan dengan membuat selebaran promosi
 Melakukan penjajakan pemasaran pada toko pertanian, supermarket, toko-
toko dengan membawa contoh barang
 Melakukan penjualan langsung ke keonsumen di sekitar anda : teman,
orang tua, tetangga se RT dan orang lain yang anda prediksikan sebagai
pangsa pasar.
 Mencatat reaksi pembeli terhadap mutu produk, harga jual, mutu kemasan.
3.2.7 Membuat Logo Dan Brand
 Mahasiswa diberi asistensi tentang arti, makna dan logo dan brand, peran,
fungsi dan manfaat logo dan brand, syarat-syarat menciptakan logo dan
brand, cara membuat logo dan brand dan makna pewarnaan
 Mahasiswa menentukan tema usaha yang akan dilakukan, riset (observasi)
baik di lapangan maupun melalui media internet atas logo dan brand yang
dimiliki orang lain, sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Adapun hal-hal
yang harus di observasi antara lain :
• Apa jenis perusahaan tersebut ?
• Siapa target market perusahaan tersebut ?
• Siapa kompetitor perusahaan tersebut ?
• Bagaimana posisi perusahaan tersebut dimata masarakat?
• Apakah perusahaan sudah memiliki nilai-nilai desain sebelumnya?
• Berapa budget yang dibutuhkan untuk menyelesaikan LOGO
tersebut ?
• Berapa lama target penyelesaian LOGO tersebut ?

 Mahasiswa melakukan konsep gambar logo dan brand Briefing, melalui


sket gambar yang akan dibuat (dapat langsung pada kertas kerja atau
menggunakan program Correl)

 Mahasiswa melakukan feedback dan feedback atas gambar logo yang


sedang dibuat

 Mahasiswa melakukan presentasi atas logo dan brand yang dibuat dan
sekaligus sudah melengkapi pewarnaan dan makna dari setiap bentuk dan
warna logo.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
4.1.1 Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Promosi Produk

Kriteria yang dinilai


Mahasiswa yang
No. Penampilan Volume Ketertarikan Artikulasi Intonas
dinilai
suara pendengar i suara

1.

4.1.2 Identifikasi Peluang Usaha Berdasarkan Penelitian Iptek Dan Majalah Populer

Lembar kerja : Daftar hasil identifikasi Peluang Usaha dari Skripsi/artikel majalah

No Judul Peluang usaha yang bisa dikembangkan


. skripsi/artikel/
tabloid
Analisis Usaha 1. Bidang ekstraksi/eksplorasi :
Pembuatan Tempe  Pengolahan ampas kedelai untuk bahan makanan
Kedelai di tambahan (konsentrat) pada pakan ternak
Kabupaten
Purworejo
2. Bidang produksi :
 Olahan fermentasi : kecap, oncom, tauco, tempe
 Olahan tanpa fermentasi : yuba, sere, susu,
kedelai, tahu, tauge dan tepung kedelai

3. Bidang industri :
 Industri pengolahan tempe kedelai
 Industri pengolahan tahu
 Industri pengolahan ikan

4. Bidang jasa perdagangan :


 Perdagangan tempe
 Perdagangan tahu
 Perdagangan olahan bahan dasar kedelai menjadi
kerupuk ketela, kerupuk upik, emping mlinjo,
lanting, roti

5. Bidang jasa pelayanan :

a. Pendidikan/Pelatihan/magang :
 Pengolahan hasil pertanian

b. Transportasi :
 Mengangkut produksi untuk dipasarkan

c. Pemandu (Guidence) :
 Proses pembuatan tempe kedelai

d. Konsultan :
 Budidaya kedelai untuk pembuatan bahan
makanan

e. Sewa/rental :
 Rumah industri pengolahan

4.1.3 Keterampilan Iptek (Produk Ide Kreatif)


4.1.4 Menghitung Analisa Usaha

Analisis Usaha : Bakso dan nugget


1.Pengeluaran

No Pengeluaran Harga Satuan Jumlah Asumsi:umur Nilai Susut


ekonomi
(Frekuensi
Pakai)

Biaya Modal Tetap

1. Kompor Rp 300.000 1 5 tahun RP 60.000

2. Kukusan Rp 200.000 1 3 tahun Rp 66.600

3. Loyang Rp 15.000 5 2 tahun Rp 37.500

Rp 164.100

Untuk pembutan nugget dan bakso


Rp 164.100/2 = Rp 82.050

Biaya Modal
Tidak Tetap

No Pengeluaran Jumlah Harga Total


1. Daging ayam 10 kg Rp 33.000 Rp 330.000

2. Telur 4 butir / 2 kg Rp 40.000 Rp 40.000

3. Tepung Panir 5 bungkus Rp 15.000 Rp 75.000

4. Tepung sagu 5 bungkus Rp 8.000 Rp 40.000

5. Bawang merah 1 kg Rp 30.000 Rp 30.000

6. Bawang putih 1 kg Rp 26.000 Rp 26.000

7. Mentega 1 bungkus Rp 10.000 Rp 10.000

8. Merica 10 sachet Rp 1.000 Rp 10.000

9. Royko 10 sachet Rp 500 Rp 5.000

10. Garam 1 bungkus Rp 3.000 Rp 3.000

11. Stiker 10 peaces Rp 5.000 Rp 50.000

12. Mica 1 pack Rp 36.000 Rp 36.000

13 Gas 1 tabung Rp 23.000 Rp 23.000

Rp 687.000

Pengeluaran untuk pembuatan nugget Rp 687.000

Pengeluaran untuk pembuatan bakso tidak memakai tepung panir dan telur pengeluaran
menjadi Rp 563.000

Pengeluaran total pembuatan nugget dan bakso : Rp 1.414.100

2.Pendapatan

No Pemasukan Jumlah Harga Total


1. Nugget 60 Rp 35.000 Rp 2.100.000

2. Bakso 10 Rp 50.000 Rp 500.000

Keuntungan dari Nugget :

Berat total
x Harga jual – modal
Berat satuan

10.000 gr
x Rp2.100.000 –687.000
450 gr

22,2 x Rp 2.100.000 – Rp 687.000

22,2 X Rp 1.413.000

31.368.600

Keuntungan dari Bakso :

Berat total
x Harga jual – modal
Berat satuan

10.000 gr
x Rp 500.000 –563.000
500 gr

2 x Rp 500.000 – Rp 563.000

2 x -63.000 -123.000
BEP (unit) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (Harga Jual Per Unit Produk – Biaya
variabel setiap unit produk

Nugget :

BEP =Rp 687.000/(35.000 – 1.367)

= Rp 687.000/33.632

= Rp 20.426

Bakso :

BEP = Rp 563.000 / (50.000 – 8.205)

=Rp 563.000 / 41.795

= Rp 13.470

4.1.5 Pengemasan Produk Untuk Meningkatkan Nilai Jual

4.1.6 Uji Coba Pemasaran Reel


4.1.7 Membuat Logo Dan Brand
4.1 Pembahasan
4.1.1 Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Promosi Produk

Kemampuan menemukan peluang pasar  dapat dilatih dengan mengemukakn


pendapat, berpromosi, memperlihatkan contoh produk dan lain-lain. Jika dipandang
dari sudut pandang ekonomi, maka tujuan promosi ini adalah sebagai efek dari
komunikasi, yaitu: menumbuhakan persepri pelanggan terhadap suatu kebutuhan
(category need), memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk
kepada konsumen ((brand awareness), mendorong pemilihan terhadap suatu
produk  (brand attitude), membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand
facilitation), mengimbai kelemahan suatu unsur bauran pemasaran lain (purchase
facilitation), dan menanamkan cintra produk dan perusahaan (positioning) (Chandar,
2002).

Berdasarkan hasil penilaian dari penampilan yang diperlihatkan pratikan sudah


cukup bagus. Tingkat kepercayaan diri pratikan memumpuni produk yang di
promosikan masing-masing pratikan, ini dikarenakan telah berlatih sebelumnya. Sebab
beberapa hari sebelum dilaksanakan acara ini pratikan sudah diminta mempersiapakan
diri dan mencari produk yang cocok untuk dipromosikan masing-masing praktikan.

Kriteria penilaian selanjutnya Volume suara, disini para praktikan memiliki


ciri khas suara masing-masing, namun pada dasarnya volume suara mereka cukup
baik. Dari 23 praktikan memang ada beberapa praktikan yang mungkin kurang
percaya diri sehingga pada saat tampil volume suara mereka kurang jelas dan terkesan
gugup serta mengurangi nilai suatu pesan yang ingin mereka sampaikan.

Ketertarikan pendengaran pada dasarnya berkaitan erat dengan volume suara,


sebab apabila volume suara jelas maka informasi yang di sampaikan akan sampai pada
para pendengar sehingga akan tertarik atas apa yang telah di promosikan dan di
nyanyikan tersebut. Hampir semua praktikan menyampaikan informasi dengan baik,
sehingga mereka dapat menarik pendengar dan mampu menciptakan peluang pasar.
Namun masih ada beberapa praktikan belum bisa menarik perhatian para pendengar,
mungkin dikarenakan masih malu-malu dan tidak memiliki rasa percaya diri serta
kurangnya menguasai suatu materi.

Artikulasi erat kaitannya dengan bahasa keseharian para praktikan. Secara


teknik praktikan cukup jelas, nyaring, dan merdu menyampaikan sesuatu yang mereka
bawakan. Selain itu artikulasi akan di pengaruhi oleh keadaan fisik dan tingkat
kepercayaan diri peserta. Dari penilaian yang sudah didapat masih bayak para
praktikan yang berbica terbata-bata, hal ini terjadi karena para praktikan kurangnya
menguasahi materi dari produk yang di tawarkan.

Penilaian terakhir intonasi suara. Bernyanyi dan promosi dengan intonasi yang
bagus dapat menarik pelanggan. Dalam intonasi suara yang di sampaikan seorang
pendengar akan menikmati dan menghayati makna suatu informasi yang disampaikan
dengan jelas sehingga mudah dimengerti. Namun masih ada praktikan yang kurang
dalam intonasi suara bahkan ada yang ketus menjawab suatu pertanyaan, ini
dikarenakan mereka masih mengangap bahwa ini hanya simulasi saja bukan yang
sebenarnya.

4.1.2 Identifikasi Peluang Usaha Berdasarkan Penelitian Iptek Dan Majalah Populer

Dari daftar hasil praktikum yang didapatkan dapat dilihat bahwa banyak sekali
usaha yang dapat dikembangkan untuk menjadi suatu barang atau jasa yang baru. Dari
judul-judul yang didapatkan banyak sekali usaha-usaha yang sebelumnya tidak
terpikirkan oleh kita ternyata bisa menjadi sebuah usaha yang baru. Peluang - peluang
usaha yang paling mudah diadapatkan informasinya adalah dari majalah-majalah
popular dibandingkan dengan peluang usaha dari skripsi, karena menurut saya
referensi di dalam majalah lebih banyak, terdapat gambar – gambar yang membuat
kita semakin kreatif untuk menciptakan peluang sebuah usaha, jika dari skripsi kita
hanya bisa menemukan satu judul dan banyak kata - kata yang sulit untuk dipahami.
Mengidentifikasi peluang usaha dari majalah popular dan skripsi yaitu 2 judul dan 1
judul dari skripsi, dapat dilihat pada tabel teridentifikasi banyak peluang usaha pada
majalah popular dengan judul ” Analisis Usaha Pembuatan Tempe Kedelai di
Kabupaten Purworejo”. Ini bisa jadi dikarenakan kedelai tidak asing ditelinga kita dan
bahkan yang bisa menjadi peluang usaha nya tidak hanya dari buahnya saja namun
dari ampasnya saja bisa dimanfaatkan dan dijadikan peluang usaha. Judul “Analisis
Usaha Pembuatan Tempe Kedelai di Kabupaten Purworejo” hanya sebagai salah satu
contoh saja dari sekian banyak judul yang di identifikasi, semua judul yang di
identifikasi peluang usahanya yang ditampilkan dimajalah popular mempunyai
peluang usaha dan nilai komersil yang tinggi sehingga dapat meningkatkan
pengembangan suatu produk atau jasa. Dari teori dapat kita ketahui mengenai peluang
usaha bahwasannya Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang
seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan mendapat
keuntungan. banyak peluang yang di sia - siakan, sehingga berlalu begitu saja karena
tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum tentu berani
memanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir
kriatif serta berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat
memanfaatkan peluang.

Secara umum peluang usaha yang berkembang ditengah masyarakat meliputi


bidang pruduksi barang, industry pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi
atau industry pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, jasa seperti jasa pendidikan,
jasa pelatihan, agrowisata dan usaha perdagangan. Adanya ragam usaha diharapkan
dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk memulai suatu kegiatan
kewirausahaan (Hendri, B.E, Sukarjo, Prasetyo. 2015).

4.1.3 Keterampilan Iptek (Produk Ide Kreatif)

Kreativitas dan inovasi mempunyai peranan yang penting dalam menjalankan


sebuah bisnis. Seringnya banyak kesuksesan yang didapat oleh pebisnis diawali
dengan kreativitasnya menemukan inovasi pengembangan produk bisnisnya. Daya
kreativitas tersebut selayaknya dilandasi dengan cara berpikir yang maju, ide baru, dan
berbeda dibandingkan produk-produk yang telah ada. Jika pebisnis mampu
memaksimalkan kreativitas untuk melahirkan sebuah inovasi, maka bisnis yang
dikelola akan mampu pula tampil berbeda dibandingkan dengan bisnis serupa lainnya. 

Barang produksi dari industri kreatif memang tampil dan terlihat berbeda
daripada produk lain yang sejenis di dunia bisnis. Hal ini dikarenakan produk yang
dihasilkan merupakan hasil dari kreativitas yang menghadirkan sesuatu yang inovatif,
otentik, unik, dan bisa saja menjadi pioner dalam bidangnya. Inovasi dan kreativitas
yang tercipta dari industri inilah yang semestinya mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah.

Hal ini lantaran semakin tumbuhnya industri kreatif di Indonesia, maka akan
menunjukan bahwa ekonomi Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. Secara
otomatis menjadi indikasi bahwa perekonomian di Indonesia selangkah lebih maju
dibandingkan para pesaingnya di bidang yang sama. Seperti yang dikatakan Nastain
(2017) bahwa faktor keberhasilan wirausaha mahasiswa yang dilihat dari elemen
produk, meliputi branding, kemasan, pelayanan dan garansi. Branding berkaitan
dengan kompetitor. Wirausaha Mahasiswa berpendapat bahwa dengan strategi
branding mereka ingin menempatkan produk pada posisi bersaing kompetitif dengan
produk lain.

4.1.4 Menghitung Analisa Usaha

Secara definisi analisa usaha adalah aktivitas yang meliputi memprediksi,


merencanakan, melakukan penelitian, melakukan evaluasi terhadap bisnis Anda. Apa
tujuannya? Tujuannya yaitu agar bisnis yang akan Anda dirikan terhindar dari
kemungkinan terburuk atau resiko terburuk. Hal ini karena kita sudah mengetahui apa
saja kemungkinan terburuk yang akan terjadi untuk bisnis Anda, sehingga Anda sudah
bisa mempersiapkan solusi terbaik untuk masalah tersebut jika terjadi di tengah
perjalanan bisnis.

4.1.5 Pengemasan Produk Untuk Meningkatkan Nilai Jual

Fungsi utama sebuah pengemasan haruslah dapat melindungi produknya.


Contoh, untuk produk makanan sebaiknya menggunakan alumunium foil karena
menghindari cahaya langsung dari sinar matahari. Kemudian harus bisa melindungi
dari benturan sehingga produk di dalamnya tidak rusak. Untuk mengetahui hal
tersebut, sebaiknya dilakukan pengetesan untuk mengetahui kadar keamanan pada
kemasan. Konsumen tentu bukan hanya melihat kemasan saja, tetapi kualitas produk
di dalamnya harus tetap terjaga

Kemasan yang baik menurut Harminingtyas R (2013) memiliki ciri-ciri


diantaranya dapat menyesuaikan berdasarkan fungsinya sebagai salah satu cara untuk
mempromosikan produk, menarik minat konsumen untuk membeli suatu produk.
Kemasan ini dapat memberikan kemudahan-kemudahan kepada konsumen
(convenience), misalnya mudah dibuka, mudah diletakan dan lain-lain, memberikan
identitas atau brand kepada suatu produk. Perkembangan-perkembangan yang terjadi
dalam industri pengemasan. Jenis-jenis kemasan sangat beragam, diantaranya
kemasan yang berasal dari bahan logam, plastik, kertas dan kaca.
Kemasan berfungsi sebagai sarana promosi. Di mana faktor ini sebagai nilai tambah
dari kedua hal di atas. Tanpa berjalannya kedua hal di atas, sistem promosi tidak bisa
berjalan. Maka bisa dikatakan promosi adalah pelengkap dari sebuah kemasan.
Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu mengundang konsumen untuk
mengetahui lebih lanjut produk apa yang ditawarkan. Jika semua itu dapat berjalan,
kemasan tersebut sudah bisa dikatakan berhasil.

Dalam membuat desain kemasan menjadi salah satu pemicu penjualan sebuah
produk karena berdasarkan fungsinya. Desain kemasan merupakan suatu nilai tambah
yang dapat dijadikan sebagai perangkap emosional yang sangat ampuh untuk
menjaring konsumen. Dalam konteks komunikasi visual, desain sudah menjadi bagian
dari tim dalam industri komunikasi. Desain juga sudah menjadi salah satu aspek yang
berpengaruh dalam membentuk perilaku suatu masyarakat dan perkembangan
ekonominya.

Oleh sebab itu, desain kemasan digadang-gadang mempunyai pengaruh yang


besar terhadap minat beli konsumen. Khususnya unsur desain bentuk dan warna
kemasan yang sangat berpengaruh dibandingkan dengan faktor lainnya. Sehingga
unsur-unsur tersebut sangat dibutuhkan dalam menciptakan desain kemasan yang baik
dan tepat. Adapun penjabaran mengenai fungsi kemasan di bawah ini, bermaksud agar
dapat dijadikan acuan para produsen dalam pembuatan kemasan.

4.1.6 Uji Coba Pemasaran Reel

Salah satu proses yang bersifat penting dalam wirausaha adalah pemasaran
(marketing). Secara sederhana, pemasaran merupakan proses di mana suatu produk
dapat dikenalkan oleh konsumen. Dalam proses pemasaran terdapat banyak cara untuk
melaksanakannya. Salah satunya, yakni dengan pemasaran secara langsung. Besarnya
intensitas pemasaran tentunya akan menarik minat konsumen sehingga tercipta
penjualan produk yang tinggi. Selain itu, pemasaran berposisi sebagai penentu apakah
sebuah usaha dapat terus berkembang dan bertahan dalam persaingan. Untuk
menghasilkan ketercapaian hal-hal tersebut, dibutuhkan adanya kolaborasi antara
kualitas produk yang maksimal beserta sumber daya manusia yang ahli terutama
dalam bidang penjualan.
4.1.7 Membuat Logo Dan Brand

Logo sampai kini telah mengalami perkembangan yang signifikan, berasal dari
bahasa yunani yaitu logos, dari awal yang berarti kata, pikiran pembicaraan, akal budi
sampai berarti yang dikaitkan dengan simbol, citra dan semiotik. Kini logo bagai
sebuah bendera, tanda tangan dan sebuah lambang secara langsung tidak menjual,
tetapi memberi sebuah identitas, informasi, persuasi yang pada akhirnya sebagai alat
pemasaran. Istilah logo merupakan sebutan secara umum. Jika dilihat lebih spesifik,
logo bisa berupa rangkaian huruf, bentuk gambar, atau gabungan huruf dan gambar.
Logo yang berupa olahan huruf disebut Logotype dan logo yang berwujud gambar
disebut Logogram. Logo yang memuat rangkaian huruf dan gambar tidak memiliki
sebutan khusus. Secara lazim ketiga jenis simbol tersebut disebut logo.

Sebuah logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui
corporate culture, posotioning, historis atau aspirasi. Apa yang diartikan atau
dimaksudkan adalah lebih penting daripada seperti apa rupanya. Penekananya pada
makna diluar atau dibalik wujud logo itu (Rustan, 2009).

Logo dibuat bukan sekedar merek dagang atau simbol perusahaan,melainkan


harus mau merepresentasikan korporasi dan mampu memberikankepercayaan dalam
tempo sesingkat mungkin. Logo harus mudah diingat, mengesankan, berciri khas, dan
tidak terlalu rumit. Sebuah logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang
disimbolkan, melalui corporate culture, posotioning, historis atau aspirasi. Apa yang
diartikan atau dimaksudkan adalah lebih penting daripada seperti apa rupanya.
Penekananya pada makna diluar atau dibalik wujud logo itu.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-


penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan
dan kekayaan bukan tujuan utama.Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur)
adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi
tidak pasti.

Melalui praktikum ini mahasiswa dapat memenuhi tugas kewirausahaan


mahasiswa, dapat meningkatkan kreatifitas, melatih mental untuk menjadi
wirausahaan, menambah pengalaman kewirausahaan, menanamkan jiwa
kewirausahaan pada diri mahasiswa.

5.2 Saran

Dalama melakukan peratikum sebiakannya pratikan dapat menggunakan


waktunya sebaik mungkin karne waktu yang diberikan sangatla terbataas dan juga
agar lebih serius ketika melakukan prtaikum
DAFTAR PUSTAKA

Buchari. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta.

Harminingtyas .(2013). Pembeli terhadap keputusan impulse buying di carrefour


hypermarket.

Ekonomi Dan Bisnis, 2242–2259.

Nastain, M. (2017). Branding dan Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(6), 1276–1285.

Suryana, , 2003. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Jakarta : PT. Salemba Empat.

Susetyarsi, T. (2013). Analisis pengaruh strategi desain produk terhadap minat beli konsumen

padaskuter matik yamaha merek mio fino di kota Semarang. Jurnal STIE Semarang,
5(2), 33–49.

Widayati, K. D. (2018). Implementasi SWOT strategi pemasaran online dan offline pada PT
RotiNusantara Prima cabang Jatiasih, Bekasi. Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 2(2), 209

2016. http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal /index.php/widyacipta

Hendri (2015). Pengaruh pemilihan lokasi terhadap kesuksesan usaha berskala mikro/kecil di

komplek shopping centre Jepara. Media Ekonomi Dan Manajemen, 30(1), 56–67.

Ravenska, J. (2019). Pengaruh penanganan keluhan, pemulihan layanan dan nilai jasa
terhadap

kepuasan pelanggan menggunakan jasa Go-jek. 3.

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. PT. Gramedia Pustaka Utama.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai