Anda di halaman 1dari 48

Department of Industrial Engineering

Parahyangan Catholic University


2015

Engineering Anthropometry and


Workspace Design (1)

IND 208 – Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi


To begin…

2 PSK & Ergonomi


Aspek manusia dalam bekerja (1)

Suatu sistem produksi terdiri dari faktor-faktor produksi


(5M), dan yang terpenting atau yang menjadi pusat dari
seluruh faktor tersebut adalah Manusia.

3 PSK & Ergonomi


Aspek manusia dalam bekerja (2)
Faktor yang mempengaruhi manusia dalam
bekerja (Sutalaksana, 2006):
Faktor Internal (individual):
 Dari diri sendiri, given, tidak mudah / tidak dapat
diubah.
 Contoh: fisik pekerja, pendidikan, pengalaman,
motivasi, sifat pribadi.
Faktor Eksternal (situasional):
 Dari luar diri, dapat diubah oleh management
(faktor manajemen).
 Terdiri dari: (1) faktor sosial dan keorganisasian.
(2) faktor fisik pekerjaan.
4 PSK & Ergonomi
Aspek manusia dalam bekerja (3)
ENVIRONMENT ORGANIZATION
Physical Purposes
Social Policies
Procedures
Reward Structure
PERSON
Human Attributes
Needs
Factor Skills
Model: Motivations
Intelligence

Tools/Technology TASKS (Activities)


Functions Content
Capabilities Control
Capacities Demands
Usability Interrelationships
Friendliness
Integration

5 PSK & Ergonomi


Aspek manusia dalam bekerja (4)

Gejala Gerhana:

Manusia Pekerjaan

Tidak ada
kesesuaian

Terdapat
kesesuaian

Kondisi ideal

6 PSK & Ergonomi


Aspek manusia dalam bekerja (5)

7 PSK & Ergonomi


Aspek manusia dalam bekerja (6)

8 PSK & Ergonomi


Aspek manusia dalam bekerja (7)

9 PSK & Ergonomi


Definisi Ergonomi (1)

Ergonomi berasal dari kata Yunani:


Ergos = kerja
Nomos = hukum / ilmu

"Ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis


untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai
sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia
untuk merancang sistem kerja sehingga orang dapat
hidup dan dapat bekerja pada sistem itu dengan baik,
yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui
pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman."
(Sutalaksana et al., 2006)

10 PSK & Ergonomi


Definisi Ergonomi (2)

“Ergonomics is a body of knowledge about human


abilities, human limitations, and human
characteristics that are relevant to design.
Ergonomic design is the application of this body of
knowledge to the design of tools, machines, systems,
tasks, jobs, and environments for safe, comfortable,
and effective human use.” (BCPE, 1993).

"A system concerned with the relationship between


human beings, machines, and the work environment.
The object is to obtain the optimum balance between
human capabilities and the demands of the task."
(Barnes, 1980).
11 PSK & Ergonomi
Sejarah perkembangan Ergonomi

 Jaman pra-sejarah.

 Berkembang pesat selama Perang Dunia II, yaitu


untuk desain peralatan militer.
 Saat ini ilmu ergonomi digunakan bukan hanya dalam
bidang militer, tetapi juga dalam bisnis, industri,
desain produk, dan berbagai bidang lainnya.

12 PSK & Ergonomi


Fokus, tujuan, dan pendekatan Ergonomi

Sanders & McCormick (1993):


Focus:
the consideration of human beings in the design.
Objectives:
(1) to enhance the functional effectiveness.
(2) to maintain or enhance certain desirable human
values in the process.
Approach:
systemic application of relevant information about
human characteristics and behavior to the design.

13 PSK & Ergonomi


Prinsip Ergonomi

Fit the job to the man


not
Fit the man to the job

14 PSK & Ergonomi


Bidang kajian Ergonomi (1)

Sutalaksana et al. (2006):


1. Penyelidikan tentang display
 PENGINDERAAN
2. Penyelidikan tentang hasil kerja manusia dan proses
pengendaliannya
 FAAL & BIOMEKANIKA
3. Penyelidikan tentang tempat kerja
 ANTROPOMETRI
4. Penyelidikan tentang lingkungan fisik
 LINGKUNGAN KERJA

15 PSK & Ergonomi


Bidang kajian Ergonomi (2)

Hendrick & Kleiner (2001):


1. Human-machine interface technology
 HARDWARE ERGONOMICS
2. Human-environment interface technology
 ENVIRONMENTAL ERGONOMICS
3. Human-software interface technology
 COGNITIVE ERGONOMICS
4. Human-job interface technology
 WORK DESIGN ERGONOMICS
5. Human-organization interface technology
 MACRO ERGONOMICS
16 PSK & Ergonomi
17 PSK & Ergonomi
18 PSK & Ergonomi
Antropometri (1)

Merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran-


pengukuran terhadap dimensi tubuh manusia.

"The measurement of the dimension and certain other


physical characteristics of the body such as volumes,
centers of gravity, inertia properties, and masses of
body segments.” (Sanders & McCormick, 1993).

19 PSK & Ergonomi


Antropometri (2)
Humans vary in size and strength  Anthropometric
data is used to design workplaces and tools to fit
range of human body dimensions.
Sumber perbedaan pada diri manusia (Sanders &
McCormick, 1993; Wickens et al., 2004):
 Individual
 Usia
 Jenis kelamin
 Etnik
 Perilaku hidup sehari-hari
 Sosio ekonomi
 Generational or secular variability
 Saat hari (time of day) / transient diurnal variability
20 PSK & Ergonomi
Jenis pengukuran antropometri (1)

1. Antropometri Statis (struktural):


yaitu pengukuran manusia yang dilakukan pada posisi
diam (fixed / static) dan umumnya dilakukan secara
linier pada permukaan tubuh.

terdiri atas:
 Skeletal dimensions
(di antara pusat sendi, misal: di antara siku dan
pergelangan tangan).
 Contour dimensions
(skin-surface dimensions, misal: lingkar kepala).

21 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran
antropometri (2)

22 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (3)

Skeletal Dimensions

23 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (4)
Contour Dimensions

24 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (5)

Height : straight line point-point vertical


measure
Breadth : horizontal measure across body
Depth : horizontal measure from front-back
Curvature : follows contour, not closed
Circumference : closed measure around body contour
Reach : measure along long axis of arm or leg

Upper-Arm Depth
Shoulder-Elbow Length (37)
Elbow-Hand Length (41)
25 PSK & Ergonomi
Jenis pengukuran antropometri (6)

Shoulder Breath

26 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (7)

27 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (8)

28 PSK & Ergonomi


Jenis
pengukuran
antropometri
(9)

Tabel Data
Antropometri

29
Jenis pengukuran antropometri (10)

2. Antropometri Dinamis (fungsional):


yaitu pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia
dalam keadaan bergerak (melakukan aktivitas fisik)
atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan
kegiatannya.
Contoh: Pengukuran jangkauan ruang yang
dibutuhkan saat bekerja.

30 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (11)

Antropometri Dinamis (fungsional):

 Coordinated effort of several body segments.


 Zones of convenience, normal working areas.
 Data integrated, algorithms used to develop
contours/topography.

31 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (12)

32 PSK & Ergonomi


Jenis pengukuran antropometri (13)

33
Engineering Anthropometry

Engineering
Anthropometry:
aplikasi antropometri
statis dan
antropometri dinamis
ke dalam rancangan
kerja yang digunakan
manusia.

34 PSK & Ergonomi


Perancangan menggunakan
data antropometri

Tiga prinsip penggunaan data antropometri pada


rancangan:
1. Perancangan berdasarkan individu ekstrim.
2. Perancangan berdasarkan fasilitas yang dapat
disesuaikan.
3. Perancangan berdasarkan harga rata-rata.

Dalam perancangan ini biasanya digunakan ukuran


PERSENTIL.

35 PSK & Ergonomi


Persentil (1)

Persentil ialah ukuran statistik yang sering digunakan


dalam perancangan berdasarkan individu ekstrim yang
menyatakan bahwa berapa bagian dari per seratus
orang yang ada di bawah atau di atasnya.
Percentiles are shown in anthropometry tables and they
tell you whether the measurement given in the tables
relates to the 'average' person, or someone who is
above or below average in a certain dimension.
Deciding whether to use the 5th, 50th, or 95th percentile
value depends on what you are designing and who you
are designing it for.

36 PSK & Ergonomi


First, notice that the graph is
Persentil (2)
symmetrical – so that 50% of
people are of average height or
taller, and 50% are of average
height or smaller. The graph
tails off to either end, because
fewer people are extremely tall
or very short. To the left of the
average, there is a point known
as the 5th percentile, because
5% of the people (or 1 person
in 20) is shorter than this
particular height. The same
distance to the right is a point
known as the 95th percentile,
where only 1 person in 20 is
taller than this height.

37 PSK & Ergonomi


Persentil (3)
Definisi persentil dari Anthropometric Source Book yang
diterbitkan oleh NASA:
“The definition of percentiles is fairly simple. For any
set of data - the weights of a group pilots, for example
- the first percentile is a value which is, on the one
hand, greater than the weights of each of the ligthest 1
% of the pilots and is, on the other hand, less than
each of the heaviest 99% of these men. Similarly, the
second percentile is greater than each of the ligthest
2% and less than each of the heaviest 98%. Whatever
value of K (from 1 to 99), the K-th percentiles is a
value greater than each of the smallest k% of the
weigths and less than the largest (100-K)%”.

38 PSK & Ergonomi


Persentil (4)
Cara menentukan nilai persentil dapat Persentil Perhitungan
dengan: 1 st X - 2.325 x
1. Mengurutkan data ukuran dari 2.5 th X - 1.960 x
yang terkecil sampai yang 5 th X - 1.645 x
terbesar, lalu ambil p% darinya. 10 th X - 1.280 x
50 th X
2. Statistika Deskriptif: dengan 90 th X + 1.280 x
histogram dan rumus. 95 th X + 1.645 x
3. Teori Probabilitas: umumnya 97.5 th X + 1.960 x
memanfaatkan distribusi normal 99 th X + 2.325 x
(z)  Dua parameter yang harus
diperhatikan yaitu nilai rata-rata
(mean) dan standard deviasi(SD).

39 PSK & Ergonomi


Perancangan berdasarkan
individu ekstrim (1)
Perancangan ini bertujuan agar fasilitas yang
dirancang dapat dipakai dengan enak dan nyaman
oleh sebagian besar pemakai (minimal 95% pemakai;
menggunakan persentil 95 atau persentil 5).
Contoh: tinggi pintu, jangkauan panel kontrol dari
operator.

40 PSK & Ergonomi


Perancangan berdasarkan
individu ekstrim (2)
Contoh: penggunaan tinggi popliteal P5 untuk tinggi
tempat duduk, artinya 95% orang (yang berada di atas
nilai persentil tersebut) akan mengunakannya dengan
nyaman, sedangkan 5% orang yang terpendek (di
bawah nilai persentil tersebut) tidak akan nyaman,
karena kakinya menggantung.

41 PSK & Ergonomi


Perancangan berdasarkan
individu ekstrim (5)

42 PSK & Ergonomi


Perancangan berdasarkan
fasilitas yang dapat disesuaikan

Perancangan suatu fasilitas yang


mampu menampung dan bisa
digunakan dengan enak serta nyaman
oleh semua orang yang mungkin
memerlukannya.
Dapat disesuaikan terhadap individu
yang menggunakan.
Tidak selalu dapat diterapkan.
Contoh: kursi sekretaris, kursi
pengemudi mobil, meja gambar
arsitek.

43 PSK & Ergonomi


Perancangan berdasarkan
harga rata-rata (1)
Bukan jalan keluar agar tidak perlu
berhubungan dengan penggunaan
data antropometri yang kompleks;
perlu pertimbangan seksama.
Tidak ada individu “rata-rata”.
Digunakan bila:
 perancangan berdasarkan
individu ekstrim hanya
memberikan kenyamanan pada
sebagian kecil pemakai.
 perancangan berdasarkan
fasilitas yang dapat disesuaikan
tidak layak, antara lain karena
mahal.
44 PSK & Ergonomi
Perancangan berdasarkan
harga rata-rata (2)
Perancangan ini biasanya menggunakan persentil 50
dalam penentuan ukuran-ukuran fasilitas. Contoh:
papan ketik komputer / keyboard, counter pembayaran
di super market.

45 PSK & Ergonomi


Perancangan berdasarkan
harga rata-rata (3)

46 PSK & Ergonomi


Perancangan menggunakan
data antropometri

Perancangan-perancangan di atas perlu dilakukan karena


sangatlah tidak praktis bila dibuat sesuatu yang dapat
cocok untuk semua orang atau populasi (100%), lagi pula
biayanya sangat mahal.

47 PSK & Ergonomi


Next week

 Review Antropometri
 Alat ukur dan bagaimana cara mengukur antropometri
 Tahap-tahap design menggunakan antropometri
 Workspace design

48 PSK & Ergonomi

Anda mungkin juga menyukai