Diterbitkan oleh:
Penerbit Art Music Today
Dusun Jaranan RT 02, Panggungharjo, Sewon, Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta – 55188
Didukung oleh:
Uwit Art Space
Keroncong Pemuda Kekinian
Kroncongan Agawe Santosa
Erie Setiawan
(Editor, Pimpinan Kroncongan
Agawe Santosa)
Keroncong Gadhon
vi Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
DAFTAR ISI
1 INTRODUKSI ............................................................................... 3
Keroncong Gadhon
4 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
pat apresiasi yang baik sekali dari masyarakatnya. Di sana
musik keroncong dapat kita jumpai pada berbagai acara, mu-
lai dari keroncong yang dimainkan di kampung-kampung
sebagai sarana klangenan (berkumpul dan menghibur hati),
hingga acara keroncong yang bertaraf internasional.
Keroncong Gadhon
6 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Beberapa referensi tentang musik keroncong yang te-
lah ada sebelumnya juga sangat membantu penyusunan pe-
nelitian ini. Antara lain buku karangan Harmunah yang ber-
judul Musik Keroncong: Sejarah dan Perkembangannya (1987)
yang mengurai secara ringkas namun padat mengenai seja-
rah, gaya, dan perkembangan musik keroncong. Selain itu
ada buku karangan Agoes Sriwidjadjadi yang berjudul Men-
dayung di Antara Tradisi dan Modernitas (2007). Buku ini
berisikan tentang keberadaan musik keroncong yang berka-
itan dengan fenomena sosial dan manifestasi budaya—mem-
berikan pemahaman lebih lengkap mengenai dinamika pen-
dukung musik keroncong. Tak terkecuali buku babon yang
sering menjadi referensi untuk banyak penelitian mengenai
keroncong, yaitu buku karangan Budiman BJ berjudul Me-
ngenal Keroncong dari Dekat (1979). Buku tersebut lebih de-
tail mengulas inti musik keroncong, meliputi instrumentasi,
teknik bermain musik keroncong, ragam lagu keroncong dan
struktur lagu keroncong. Selain tiga buku tersebut saya juga
menggunakan beberapa referensi mengenai sejarah musik
keroncong yang ditulis antara lain oleh Triyono Bramantyo,
Disseminasi Musik Barat di Timur (2003) dan Victor Ganap,
Keroncong Toegoe (2009).
Keroncong Gadhon
8 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
2
SEKILAS SEJARAH
DAN BENTUK MUSIK KERONCONG
Sekilas Sejarah
Banyak pendapat telah menyatakan dan percaya bah-
wa musik keroncong mulai dikenalkan pada abad ke-16 keti-
ka bangsa Portugis datang ke Nusantara untuk membuka hu-
bungan dagang dan menyebarkan agama. Mereka bertempat
tinggal di beberapa kota daerah pesisir di berbagai pulau, di
antaranya menetap di Jayakarta (sekarang Jakarta).3 Selain
menetap, mereka juga bergaul dengan bangsa pribumi hing-
ga terjadi perkawinan dan menghasilkan keturunan yang di-
namakan mustiza (mestiezen). Kemudian datang pula pera-
nakan Portugis yang lain, di antaranya peranakan India yang
disebut dengan peranakan Gowa. Dari situ terbentuklah
peranakan Indo-Portugis atau disebut juga Portugis Hitam,
yang disebut Merdequas atau Mardjikers, mereka menetap di
daerah Tugu Jakarta. Keroncong mengalami penyebaran ke
beberapa kota di daerah pesisir Nusantara serta membawa
Keroncong Gadhon
10 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
membantu perkembangannya.6 Dengan demikian terjadilah
lagu-lagu keroncong campuran yang dinamakan dengan lagu
stambul.
Keroncong Gadhon
12 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
kembangan dunia rekam melalui perekaman digital. Lagu-
lagu keroncong selanjutnya populer dengan penyebaran
melalui radio ketika radio mulai mengudara tahun 1925 di
Jawa.10 Kusbini merupakan salah satu tokoh yang berperan
dalam melakukan penyebaran musik keroncong melalui ra-
dio. Beliau melakukan siaran radio di beberapa kota antara
lain pada tahun 1933 sampai 1939 di N. I. R. O. M. (Neder-
landsch Indische Radio Omroep Maatschappy) dan C. I. V. R.
O. (Chineesche Inheemsche Radioluisteraars Vereniging Oost
Java). Kedua stasiun tersebut berada di kota Surabaya. Kemu-
dian pada tahun 1942 sampai 1945 di radio Hosokanrikyoku
dan di Keimin Bunka Sidosho di kota Jakarta. Kusbini bero-
lah musik pula dalam film “Djantung Hati” dan “Air Mata
Ibu” di Malang dan Jakarta pada tahun 1940-1942 dengan
produser Majestic Film Co.11 Hingga sekarang masih banyak
radio yang merekam dan menyiarkan musik keroncong salah
satunya adalah radio Swara Kenanga Yogyakarta.
Keroncong Gadhon
14 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
tilah keroncong. “Keroncong” berasal dari terjemahan bunyi
alat musik semacam gitar kecil dari Polynesia (ukulele) yang
bertali lima. Di kemudian hari alat keroncong ini dapat di-
buat dan dikembangkan sendiri oleh orang-orang keturunan
Portugis yang berdiam di kampung Tugu dan hanya bertali
empat; dan musik yang diperoleh dari orkes dengan iringan
keroncong inilah yang dinamakan orang Musik Keroncong.
Istilah ini termasuk juga jenis dan gaya lagu yang dipertun-
jukkan oleh musik keroncong ini.13 Dalam buku yang ditulis
oleh R. Agoes Sri Widjajadi juga terdapat beberapa pendapat
untuk menjabarkan istilah keroncong itu sendiri. Pendapat
tersebut di antaranya adalah menurut Judith Becker, yang
mengatakan bahwa krincing yang dikenakan penari Ngremo
(sebuah tarian dari pulau Madura) kemungkinan merupakan
konotasi atau asosiasi untuk kata keroncong. Suatu kata yang
sama dengan kata keroncong adalah aplikasi gitar kecil yang
digunakan untuk iringan nyanyian-nyanyian keroncong.14
Keroncong Gadhon
16 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
ra kelompok dan dalam kelompok orang yang memainkan
musik keroncong disebut dengan orkes keroncong. Orkes
keroncong terdiri dari: biola, seruling, gitar, ukulele, banyo,
celo dan bass. Budiman BJ berpendapat bahwa sebagai ke-
tentuan dari orkes keroncong harus terdapat ukulele (biasa
disebut cuk). Apabila ada ansambel yang tidak menggunakan
alat musik keroncong (ukulele), itu bukan orkes keroncong.
Dalam orkes keroncong dapat ditambahkan instrumen lain
seperti saksofon, organ, vibraphone, atau ansambel gesek,
tapi instrumen yang tertulis dalam pengertian keroncong di
atas tidak dihilangkan.21
1. Keroncong Asli
2. Stambul
3. Langgam Keroncong
4. Langgam Jawa
5. Keroncong Beat
1. Keroncong Asli
2. Stambul
3. Langgam
4. Langgam Jawa
Keroncong Gadhon
18 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
1. Keroncong Asli
2. Langgam
3. Stambul
4. Lagu Ekstra23
1. Keroncong Asli
3. Langgam
a. Keroncong Asli
Bentuk lagu keroncong asli menggunakan sukat
4/4 dan terdiri dari 28 birama. Pada bentuk lagu ini
terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian A, bagian B, dan
bagian C. Khusus lagu keroncong asli biasanya dimulai
dengan introduksi yang disebut dengan voorspel. Dalam
musik keroncong, voorspel merupakan permainan solo
biola, flute atau gitar dan dimainkan secara improvisa-
si. Di dalam keroncong asli biasanya voorspel itu dibagi
menjadi 3 bagian. Bagian pertama, improvisasi diakhiri
kemudian langsung disambut oleh rekan-rekan pemain
lainnya dengan bunyi serempak raal panjang dalam akor
tonika. Bagian kedua, improvisasi diakhiri kemudian
disambut oleh rekan-rekan yang lain dengan bunyi se-
rempak dan tegas dalam akor dominan septime. Bagian
ketiga, improvisasi diakhiri kemudian disambut oleh re-
kan-rekan pemain lainnya dalam akor tonika dan masuk
dalam tempo irama keroncong dengan mengambil nada-
nada dari melodi lagu.
Keroncong Gadhon
20 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Konstruksi pola penyajian keroncong
asli secara berkesinambungan diawali
dari introduksi (introduction), bentuk
lagu bagian A disebut pula “angkatan”,
musik tengah disebut pula “middenspel”,
bentuk lagu bagian B disebut “ole-ole”,
bentuk lagu bagian C disebut pula “seng-
gakan”, dan diakhiri oleh koda (coda).25
Gambar 1
Bagan bentuk lagu keroncong asli, sumber R. Agoes Sri
Widjajadi, 2007, hal. 44
Keroncong Gadhon
22 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
b. Stambul
Stambul dibedakan menjadi dua, yaitu stambul I
dan stambul II. Stambul I dan stambul II memiliki ben-
tuk yang sama, yaitu terdiri dari dua bagian. Yang mem-
bedakan adalah bentuk lagu stambul II memiliki birama
yang lebih banyak daripada stambul I. Stambul I terdiri
dari 16 birama dan memiliki bentuk lagu dua bagian yai-
tu bagian A dan B. Konstruksi pola penyajian untuk lagu
stambul I diawali dengan introduksi, kemudian bagian A
dilanjutkan bagian B dan diakhiri koda. Untuk introduksi
diawali oleh permainan instrumen gitar tetapi terkadang
juga dimainkan oleh instrumen biola atau flute. Bentuk
lagu bagian A terdiri dari delapan birama yang diisi oleh
vokal. Bentuk lagu bagian B sama dengan bentuk lagu ba-
gian A yaitu terdiri dari delapan birama yang diisi oleh
vokal.27 Berikut ini adalah bagan bentuk dari stambul I:
Keroncong Gadhon
24 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
bentuk pengulangan dari bentuk lagu bagian A dan terdi-
ri dari 16 birama dan diisi oleh vokal. Berikut ini adalah
bagan bentuk dari stambul II:
Gambar 3
Bagan bentuk lagu stambul II, sumber R. Agoes Sri
Widjajadi, 2007, hal. 46
c. Langgam
Bentuk lagu langgam menggunakan sukat 4/4 yang
terdiri dari 32 birama dengan bentuk lagu A – A' – B – A'.
Konstruksi pola penyajiannya hampir sama dengan pola
Keroncong Gadhon
26 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
lagu yang imitatif dengan langgam keron-
cong.28
Keroncong Gadhon
28 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
dan cello. Ketiga instrumen tersebut memberikan corak
yang khas sebagai gaya musikal musik keroncong. Tetapi da-
lam formasi asli instrumen yang digunakan tidak hanya tiga
instrumen tersebut di atas. Dalam permainan langgam Jawa
gaya permainan keroncong mengimitasi dari karawitan. Da-
lam hal ini permainan alat-alat keroncong dimainkan seperti
alat-alat gamelan.
3.
Cello : Kendhang
4.
Bass : Gong
5.
Biola : Rebab
6.
Flute : Seruling
a. Biola
Gambar 5
Foto biola, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
30 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
melodi lagu pada saat interlude dan improvisasi di te-
ngah lagu.
Notasi 1
Notasi Voorspel biola bagian 1, 2 dan 3, umber Budiman
BJ, 1979, hal. 6
b. Flute
Gambar 6
Foto flute, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
32 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
nik glissando juga dipakai oleh instrumen ini untuk me-
mainkan lagu keroncong.
Notasi 2
Notasi Voorspel flute bagian 1, 2 dan 3, Sumber
Budiman BJ, 1979, hal. 7
c. Ukulele / Cuk
Gambar 7
Foto ukulele, koleksi
pribadi
Keroncong Gadhon
34 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
ngan ukulele stem A. Tetapi dalam musik keroncong bi-
asanya pemain ukulele menggunakan tiga senar dengan
stem g”- b’- e” yang disebut dengan ukulele stem E. Senar
yang digunakan untuk instrumen ukulele terbuat dari
bahan nilon. Semula permainan alat musik tersebut de-
ngan teknik permainan yang disebut rasquedo dan pola
permainannya bersahaja. Namun di sekitar tahun 1941-
1942, Abdul Razak telah mengembangkan pola perma-
inan alat musik cuk dengan menggunakan teknik yang
disebut thrill.32 Thrill yang dimaksud tersebut di atas, me-
nurut penulis lebih tepat menggunakan teknik tremolo.
Tremolo adalah teknik memainkan satu nada dengan ce-
pat dan berulang-ulang. Untuk lebih jelasnya bagaimana
penggunaan teknik tremolo dalam permainan cuk, di ba-
wah akan diberikan contoh dalam bentuk notasi. Dalam
musik keroncong pemain cuk biasanya mengembangkan
permainannya sendiri terkadang berimprovisasi sesuai
dengan mood yang timbul saat bermain bersama. Beri-
kut adalah contoh pola ritme iringan yang menampakkan
ciri khas musik keroncong dalam permainan instrumen
ukulele:
Notasi 3
Notasi pola dasar dan perkembangan permainan
ukulele, sumber R. Agoes Sri Widjajadi, 2007, hal. 35
Keroncong Gadhon
36 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Notasi 4
Teknik penulisan dan bunyi yang dihasilkan
d. Cak
Gambar 8
Foto cak, koleksi pribadi
Notasi 5
Notasi pola dasar permainan cak, sumber R. Agoes Sri
Widjajadi, 2007, hal. 36
33 Pono Banoe, 1984, Pengantar Pengetahuan Alat Musik, C.V. Baru, Jakarta, hal.
181
Keroncong Gadhon
38 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Contoh 2 merupakan pola permainan irama tunggal /
engkel
Notasi 6
Notasi pola permainan cak irama tunggal /engkel,
sumber berdasarkan mata kuliah praktek keroncong,
dosen Drs. Siswanto M.Hum)
e. Gitar
Gambar 9
Foto gitar, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
40 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
permainan instrumen gitar pada musik keroncong. Pada
bentuk lagu stambul gitar tidak hanya berperan sebagai
pengiring tetapi turut serta memainkan voorspel dengan
bermain improvisasi melodi seperti biola dan flute se-
belum disambut oleh vokal. Berikut adalah contoh pola
ritme iringan yang menampakkan ciri khas musik keron-
cong dalam permainan instrumen gitar:
Notasi 7
Notasi permainan gitar dalam akor tonika, sumber
Budiman BJ, 1979, hal. 23
Notasi 8
Notasi permainan gitar dalam akor sub-dominan,
sumber Budiman BJ, 1979, hal. 25
Notasi 9
Notasi permainan gitar dalam akor dominan-septime,
sumber Budiman BJ, 1979, hal. 24
f. Cello
Gambar 10
Foto cello, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
42 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
stem C- G- d, atau ada pula yang menggunakan stem D- G-
d. Sebenarnya cello adalah alat musik gesek, tetapi pada
musik keroncong cello dimainkan dengan cara dipetik
(pizzicato). Cara memetik cello keroncong hanya mema-
kai ibu jari dan jari telunjuk saja sehingga menghasilkan
suara yang pendek (staccato) dan memberikan warna su-
ara yang khas dalam musik keroncong. Nada-nada yang
dipetik juga mengikuti nada-nada dalam akor yang dima-
inkan. Permainan cello petik sebenarnya mementingkan
permainan individu yang kuat, sebab cello dalam irama
keroncong bertugas sebagai gendang.36 Sehingga dalam
langgam Jawa pemain cello terkadang memukul badan
cello untuk memberikan efek seperti permainan kend-
hang. Dawai yang dipakai pada cello keroncong berbeda
dengan cello gesek. Cello gesek menggunakan dawai de-
ngan bahan logam tetapi bila cello keroncong menggu-
nakan dawai dengan bahan nilon. Berikut adalah contoh
pola ritme iringan yang menampakkan ciri khas musik
keroncong dalam permainan instrumen cello:
Notasi 10
Notasi pola permainan cello, sumber Budiman BJ, 1979,
hal. 20
Notasi 11
Notasi pola permainan cello, sumber berdasarkan mata
kuliah praktek keroncong, dosen Drs. Siswanto M.Hum
g. Bass
Gambar 11
Foto bass, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
44 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Bentuk instrumen bass hampir sama dengan in-
strumen cello, hanya saja bass berukuran lebih besar.
Dari teknik permainan juga hampir sama, bass dimain-
kan dengan cara dipetik. Bass mempunyai empat dawai
yang terbuat dari bahan nilon dan mempunyai stem nada
E- A- D- G, tetapi ada juga yang menggunakan tiga dawai
dengan stem nada A- D- G. Dalam musik keroncong bass
berfungsi memberikan penekanan pada progresi akor
yang dimainkan serta berperan sebagai pembentuk kete-
patan ritme pada kekuatan irama keroncong. Bass dapat
memainkan filler, terutama pada peralihan akor tonika ke
sub dominan (dengan memainkan nada septime), atau ke
dominan. Berikut adalah contoh pola ritme iringan yang
menampakkan ciri khas musik keroncong dalam perma-
inan instrumen bass:
Notasi 12
Notasi pola permainan bass, sumber Budiman BJ, 1979,
hal. 21-22
Notasi 13
Notasi Pola filler permainan bass, sumber Harmunah,
1996, hal. 28
h. Pembawaan Vokal
Selain pembawaan instrumen, pembawaan vokal
juga mempunyai ciri tersendiri yang menjadikan khas
dalam musik keroncong. Penyanyi keroncong di tuntut
untuk bisa membawakan secara improvisatif dengan co-
rak khas pembawaan vokal keroncong yaitu: cengkok,
gregel, embat dan nggandul seperti halnya dalam kara-
witan, dalam musik barat diistilahkan sebagai nada hias
(ornamentation). Cengkok dalam istilah keroncong mak-
sudnya adalah segala bentuk nada hiasan yang mengem-
bangkan kalimat lagu, artinya mengisi, memperindah
dan menghidupkan kalimat lagu. Gregel merupakan hias-
an nada yang sangat cepat.37 Penyanyi keroncong sering
menyanyikan nada-nada yang tidak tepat pada pukulan,
seperti agak sedikit tertunda. Dalam pembawaan vokal
keroncong, penyanyi dalam menyanyikan nada-nadanya
sering tidak tepat pada pukulan ritmenya. Jadi agak di-
tunda sedikit, yang dalam musik keroncong sering dika-
Keroncong Gadhon
46 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
takan menggantung maat atau dalam istilah bahasa Jawa
disebut nggandul.
Notasi 14
Notasi teknik grupetto dalam vokal keroncong, sumber
R. Agoes Sriwidjajadi, 2007, hal. 40
Notasi 15
Notasi teknik appoggiatura dan mordent dalam vokal
keroncong, sumber R. Agoes Sriwidjajadi, 2007, hal. 40
Keroncong Gadhon
48 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Notasi 16
Notasi teknik opmaat dalam vokal keroncong
39 Victor Ganap, 2011, Krontjong Toegoe, Badan Penerbit Institut Seni Indonesia,
Yogyakarta, hal 6.
Notasi 17
Pola dasar permainan ukulele gaya Solo
Keroncong Gadhon
50 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
permainan cak berlawanan dengan ukulele sehingga dalam
pola permaiananya kedua instrumen ini saling berkaitan.
Pola permainan yang saling berkaitan seperti itu sering dise-
but dengan imbal. Imbal merupakan saling bergantian dalam
menanggapi sesuatu. Rangkap, umpan-mengumpan, saut-
menyaut.42
Keroncong Gadhon
52 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
3
FENOMENA KERONCONG GADHON DI SOLO
Keroncong Gadhon
54 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
gadhon. Dalam kamus istilah karawitan gadhon merupakan
makanan jenis lauk-pauk.47 Ibarat makanan, gadhon adalah
nyamil lauk-pauk, bukan makanan pokok seperti nasi tapi
tetap enak bila dirasakan.48
Keroncong Gadhon
56 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
sering dipakai untuk ngamen. Kegiatan seperti ini sudah dila-
kukan cukup lama. Menurut pengakuan Bapak Tukiyo salah
seorang pelaku gadhon untuk ngamen, beliau sudah melaku-
kan ngamen dengan format gadhon sejak tahun 1961. Pada
saat itu instrumen yang dipakai hanya gitar dan cuk.54 Ng-
amen ini dilakukan dengan cara berkeliling dari rumah ke
rumah.
Keroncong Gadhon
58 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
nafkah yang rata-rata hanya mendapatkan hasil antara Rp.
20.000,- sampai Rp. 30.000,- per-orang setiap harinya. De-
ngan meletakkan sebuah kotak atau yang biasa disebut de-
ngan lodong sebagai tempat para pengunjung memberikan
sebagian uangnya untuk mereka. Tetapi berbeda dengan
Warung Timlo Sastro yang terletak di daerah pasar Gede
Solo. Di sini para pengamen ini dikelola dengan baik. Setiap
hari kami harus menabung Rp. 5000,- yang nantinya akan
dibagikan saat bulan puasa karena pada saat bulan tersebut
warung ini pasti pengunjungnya tidak sebanyak pada bulan-
bulan biasanya.58
58 Budi Wiranto (pelaku gadhon), wawancara tanggal 10 Mei 2013, warung makan
Timlo Solo pukul 02.30, diijinkan untuk dikutip.
59 Richard Nidel, 2005, World Music: The Basic, Taylor and Francis Group, New
York, hal. 230
60 Budiman B. J., Op. Cit., hal. 1
2. Biola 2. Cak
3. Flute 3. Cello
4. Ukulele/ Cuk
1. Biola + Vokal
5. Cak
2. Cak
6. Gitar
3. Cello
7. Cello
8. Bass
Keroncong Gadhon
60 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
1. Vokal
2. Cuk
3. Cak
4. Cello
5. Biola
1. Cak + Vokal
2. Cello
1. Cuk
2. Cak
3. Ketipung
Tabel 1
Tabel perbandingan keroncong formasi asli dan gadhon
1. Cuk
• Pengiring • Pengiring
• Menggantikan fungsi
biola atau flute sebagai
instrumen melodi da-
lam membawakan intro
dan interlude/musik te-
ngah
Keroncong Gadhon
62 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
• Dalam bentuk lagu ke-
roncong asli cuk meng-
gantikan fungsi biola
atau flute dalam mem-
bawakan melodi tengah
sebelum bagian ole-ole.
Tabel 2
Tabel perbandingan fungsi instrumen cuk
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cuk, cak, cello
2. Cak
• Pengiring • Pengiring
Tabel 3
Tabel perbandingan fungsi instrumen cak
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cuk, cak, cello
• Dalam memainkan
lagu dangdut
menggantikan fungsi
kendhang/ ketipung
dangdut
• Merangkap fungsi
instrumen bass
• Memberikan tanda
untuk mengawali
intro
Tabel 4
Tabel perbandingan fungsi instrumen cello
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cuk, cak, cello
Keroncong Gadhon
64 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
untuk perbandingan fungsi instrumen dalam keroncong
formasi asli dan formasi gadhon:
1. Biola
Tabel 5
Tabel perbandingan fungsi instrumen biola
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cak, cello
• Pengiring • Pengiring
Tabel 6
Tabel perbandingan fungsi instrumen cak
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cak, cello
3. Cello
• Pengiring • Pengiring
• Merangkap fungsi
instrumen bass
Tabel 7
Tabel perbandingan fungsi instrumen cello
Keroncong Gadhon
66 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cak, cello
1. Biola
Tabel 8
Tabel perbandingan fungsi instrumen biola
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cuk, cak, cello
2. Cuk
• Pengiring • Pengiring
Tabel 9
Tabel perbandingan fungsi instrumen cuk
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cuk, cak, cello
3. Cak
Keroncong Gadhon
68 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
• Pengiring • Pengiring
Tabel 10
Tabel perbandingan fungsi instrumen cak
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cuk, cak, cello
4. Cello
• Pengiring • Pengiring
• Merangkap fungsi
instrumen bass
Tabel 11
Tabel perbandingan fungsi instrumen cello
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi biola, cuk, cak, cello
1. Cak
• Pengiring • Pengiring
Tabel 12
Tabel perbandingan fungsi instrumen cak
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cak, cello
2. Cello
• Pengiring • Pengiring
Keroncong Gadhon
70 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
• Dalam memainkan
lagu dangdut meng-
gantikan fungsi
kendhang/ ketipung
dangdut
• Merangkap fungsi
instrumen bass
• Memberikan tanda
untuk mengawali
intro
Tabel 13
Tabel perbandingan fungsi instrumen cello
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cak, cello
• Pengiring • Pengiring
Tabel 14
Tabel perbandingan fungsi instrumen cuk
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cuk, cak, ketipung
2. Cak
• Pengiring • Pengiring
• Memberikan tanda
untuk mengawali intro
Tabel 15
Tabel perbandingan fungsi instrumen cak
dalam keroncong format asli dan gadhon dengan
instrumentasi cuk, cak, ketipung
3. Ketipung
Dalam formasi ini instrumen ketipung hanya
sebagai instrumen tambahan. Dalam beberapa jenis
Keroncong Gadhon
72 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
lagu instrumen ketipung menggantikan fungsi in-
strumen cello. Pola permainannya mengimitasi pola
permainan cello keroncong. Instrumen ketipung/
kendang juga merangkap fungsi dari instrumen bass
seperti kita lihat di atas dalam formasi gadhon instru-
men cello juga merangkap fungsi instrumen bass. Da-
lam jenis lagu tertentu ketipung ini berfungsi sebagai
perkusi yang dipakai dalam jenis lagu tersebut misal-
nya dalam jenis lagu bossanova ketipung ini berfung-
si sebagai conga layaknya dalam jenis lagu bossanova
atau dalam jenis lagu dangdut instrumen ketipung ini
berfungsi sebagai kendhang/ ketipung dangdut.
a. Posisi duduk
Banyak elemen yang membentuk keindahan mu-
sik, salah satunya adalah keseimbangan (balance) suara.
Posisi duduk dalam bermain musik ansambel adalah sa-
lah satu elemen dalam pembentukan keseimbangan sua-
ra. Posisi duduk ini ditentukan berdasarkan warna suara
yang dihasilkan instrumen. Karena warna suara tersebut
yang nantinya akan memberikan kesan simbolik yang di-
sampaikan suara itu sendiri kepada pendengarnya.62 Be-
Keroncong Gadhon
74 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
gitu juga dengan musik keroncong. Sebagai musik yang
dimainkan secara ansambel, keroncong sangat memper-
hatikan posisi duduk agar menghasilkan kualitas suara
yang seimbang antar instrumen. Hal ini juga sangat di-
butuhkan oleh para pemain musik karena dalam bermain
ansambel komunikasi antar pemain menjadi hal yang pa-
ling penting. Komunikasi tersebut dapat berjalan dengan
baik apabila keseimbangan suara sudah terbentuk.
Gambar 12
Posisi duduk keroncong formasi asli, koleksi pribadi
Jakarta
Keroncong Gadhon
76 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
ngamen. Posisi duduk para pengamen ini tergantung dari
luas area yang diberikan kepada mereka (pengelola wa-
rung) untuk ngamen.63
Gambar 13
Posisi duduk keroncong formasi gadhon, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
78 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Gambar 15
Posisi duduk keroncong formasi gadhon, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
80 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Gambar 17
Posisi duduk keroncong formasi gadhon, koleksi pribadi
b. Penjarian
Untuk mengetahui cara memainkan instrumen
yang dipakai dalam keroncong formasi gadhon dapat di-
lihat dari penjarian masing-masing alat. Di sini akan di-
bahas mengenai penjarian instrumen yang dipakai dalam
keroncong gadhon di Solo. Dalam hal ini hanya instrumen
yang ditemui penulis saat penelitian saja. Dalam penja-
Keroncong Gadhon
82 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
baran ini penjarian akan dibagi menjadi 2 yaitu: penja-
rian tangan kiri dan tangan kanan. Berikut pembahasan
mengenai penjarian dalam masing-masing alat tersebut:
1. Cuk
Cuk merupakan instrumen berdawai dan dibu-
nyikan dengan cara dipetik seperti pada instrumen
gitar. Cara memegang instrumen cuk yang diguna-
kan para pengamen ini dengan cara meletakkan bodi
cuk tersebut pada paha pemain sebelah kanan, dan
tangan kiri memegang bagian neck. Berikut adalah
contoh gambar cara memegang cuk yang dilakukan
para pengamen gadhon di Solo:
Keroncong Gadhon
84 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Tokolan ini terbuat dari bahan mika yang lentur dan
biasanya mereka membuatnya sendiri. Alat ini ber-
fungsi untuk mempermudah mereka dalam memain-
kan instrumen cuk dan menghasilkan bunyi prolong.
Berikut ini adalah contoh gambar tokolan:
Gambar 20
Tokolan/pick, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
86 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Gambar 22
Posisi penjarian tangan kiri instrumen cuk, koleksi
pribadi
2. Cak
Cak merupakan instrumen berdawai yang
sama seperti instrumen cuk. Yang membedakan in-
strumen cuk dan cak selain jumlah dan bahan senar
seperti telah disebutkan di atas juga pada tuning alat.
Bila cuk merupakan instrumen dengan mengguna-
kan tuning C tetapi cak adalah instrumen dengan
menggunakan tuning G. Cara memegang instrumen
cak juga sama dengan cara memegang instrumen cuk
dengan cara meletakkan bodi cak pada paha kanan
pemain dan tangan kiri memegang bagian neck. Ber-
ikut adalah contoh gambar cara memegang cak yang
dilakukan para pengamen gadhon di Solo:
Keroncong Gadhon
88 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
dengan menggunakan tuning C maka posisi permain-
an cak dimainkan pada posisi V atau pada fret V. Ber-
ikut ini merupakan contoh gambar penjarian tangan
kiri dalam instrumen cak yang dipakai pada penga-
men gadhon:
Gambar 24
Posisi penjarian tangan kiri instrumen cak, koleksi
pribadi
3. Cello
Posisi memainkan instrumen cello dalam mu-
sik keroncong formasi gadhon berbeda dengan posisi
memainkan cello dalam keroncong formasi asli. Bila
dalam keroncong formasi asli cello dimainkan berdi-
ri seperti posisi memainkan cello gesek dalam musik
klasik, tetapi bila cello dalam formasi gadhon dimain-
kan dengan cara dipangku, atau bodi cello diletakkan
Gambar 25
Posisi memegang instrumen cello dalam formasi
asli, koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
90 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Gambar 26
Posisi memegang instrumen cello dalam formasi
gadhon, koleksi pribadi
Gambar 27
Penjarian tangan kiri pada instrumen cello, koleksi
pribadi
Keroncong Gadhon
92 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
4. Biola
Posisi memainkan biola pengamen gadhon di
Solo ini tidak seperti posisi dalam memainkan biola
dalam musik klasik. Karena tidak ada latar belakang
pendidikan musik secara formal, maka posisi meme-
gang biola pada pengamen ini adalah posisi paling
yang nyaman menurut mereka. Berikut ini meru-
pakan contoh gambar posisi memegang biola pada
pengamen gadhon di Solo:
Gambar 28
Posisi memegang instrumen cello dalam formasi
gadhon, koleksi pribadi
Gambar 29
Penjarian tangan kanan biola dalam formasi gadhon,
koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
94 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Gambar 30
Penjarian tangan kiri biola dalam formasi gadhon,
koleksi pribadi
5. Kendhang/Ketipung
Kendhang/ ketipung ini terbuat dari bahan pa-
ralon plastik. Ketipung ini tidak memakai membran
sebagai media suaranya tetapi mempran tersebut di-
ganti dengan ban motor bagian dalam. Cara meme-
gang instrumen ini adalah dengan cara mencepitkan
instrumen tersebut pada kedua kaki. Berikut ini me-
rupakan contoh gambar cara memegang kendhang/
ketipung pada pengamen gadhon di Solo:
Keroncong Gadhon
96 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
6. Gitar
Sebenarnya tidak ada formasi yang menggu-
nakan instrumen gitar tetapi dalam penelitian ini
saya bertemu dengan pemain gitar keroncong yang
dulunya juga pernah menjadi pengamen gadhon. Se-
hingga tidak ada salahnya bila dalam pembahasan ini
ditambahkan instrumen gitar.
Gambar 32
Posisi memainkan gitar keroncong, koleksi pribadi
Gambar 33
Penjarian tangan kanan pada gitar keroncong,
koleksi pribadi
Keroncong Gadhon
98 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
cara menekan senar dengan jari telunjuk, jari tengah
dan jari manis sedangkan jari kelingking memainkan
kendhangan/pola-pola cello keroncong. Berikut ini
merupakan contoh gambar penjarian tangan kiri pada
instrumen gitar yang berfungsi sebagai kendhang-an:
Gambar 34
Penjarian tangan kiri pada gitar keroncong, koleksi
pribadi
c. Pola Permainan
Pola permainan yang dipakai para pengamen gad-
hon ini pada dasarnya sama dengan pola permainan yang
dipakai dalam keroncong formasi asli. Tapi ada beberapa
pola yang dimainkan berbeda dengan pola permainan
pada keroncong formasi asli. Pola-pola yang tidak lazim
1. Cuk
Pola permainan engkel dan dobel cuk juga di-
pakai para pengamen untuk memainkan cuk dalam
formasi gadhon. Berikut ini merupakan pola-pola
permainan cuk pengamen gadhon di Solo :
Notasi 18
Pola cuk dobel dalam pengamen gadhon
Notasi 19
Pola cuk dalam pengamen gadhon
Keroncong Gadhon
100 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Pola ini mirip dengan pola permainan cuk gaya
Jakarta (keroncong Tugu). Tetapi dalam pengamen
gadhon pola ini biasanya dipakai untuk memainkan
jenis lagu dangdut. Dalam pola ini cak bermain de-
ngan ritmis yang sama juga. Jadi untuk pola ini cuk
dan cak tidak bermain secara imbal.
2. Cak
Engkel dan dobel dalam keroncong formasi
asli juga dipakai untuk memainkan gadhon oleh para
pengamen di Solo. Tetapi dalam jenis lagu tertentu,
atau pada formasi tanpa menggunakan cuk sebagai la-
wan main cak, instrumen ini sering membentuk pola
baru. Pola ini dipakai agar ritmisnya terdengar padat.
Berikut ini merupakan pola-pola permainan cak yang
dipakai oleh pengamen gadhon di Solo:
Notasi 20
Pola cak engkel dalam pengamen gadhon
Notasi 21
Pola cak dobel dalam pengamen gadhon
Notasi 22
Pola cak dobel dalam pengamen gadhon
Keroncong Gadhon
102 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
Notasi 23
Pola cak kemprung dalam pengamen gadhon
Notasi 24
Pola cak dobel dalam pengamen gadhon
Notasi 25
Pola cak dobel dalam pengamen gadhon
3. Cello
Pola engkel dan dobel dalam keroncong formasi
asli juga dipakai para pengamen gadhon dalam me-
mainkan musik mereka. Dalam jenis lagu tertentu
yang mereka mainkan pola permainan cello ini se-
ring mengimitasi pola permainan bass dan perku-
si yang dimainkan pada jenis lagu tersebut. Sebagai
contoh dalam musik dangdut, pola permainan cello
mengimitasi pola permainan bass dan kendhang/
Keroncong Gadhon
104 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
ketipung dalam musik dangdut tersebut. Berikut ini
merupakan pola permainan cello pada pengamen
gadhon di Solo:
Notasi 26
Pola cello engkel dalam pengamen gadhon
Notasi 27
Pola cello dobel dalam pengamen gadhon
Notasi 28
Pola cello kothek dalam pengamen gadhon
Notasi 29
Pola cello dangdut dalam pengamen gadhon
4. Biola
Biola dalam formasi gadhon menggunakan
pola-pola yang sama dalam keroncong formasi asli.
Dalam formasi gadhon ini instrumen biola juga me-
mainkan voorspel, intro dan interlude. Karena pola
yang dimainkan oleh pemain gadhon sama dengan
pola yang dimainkan pada keroncong formasi asli
maka pola permainan biola ini dapat dilihat pada bab
II.
Keroncong Gadhon
106 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
5. Kendhang/ketipung
Kendhang/ketipung ini menggantikan fungsi
dari cello sehingga pola-pola permainannya hampir
mirip instrumen cello. Berikut ini merupakan pola
kendhang/ketipung yang dimainkan oleh pengamen
gadhon di Solo:
Notasi 30
Pola ketipung imitasi pola cello dalam pengamen
gadhon
Notasi 31
Pola ketipung dangdut dalam pengamen gadhon
Notasi 31
Pola permainan kendhang-an gitar dalam pengamen
gadhon
Keroncong Gadhon
108 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
1. Bentuk lagu dua bagian
Bentuk lagu dua bagian adalah lagu dengan dua
kalimat/periode yang berlainan.65 Ada berbagai macam
kemungkinan urutan kalimat untuk bentuk lagu 2 bagi-
an antara lain : A B ; AA B ; AA’ B ; A BB’ ; A BB ; AA
BB’. Struktur penyajian pengamen gadhon di Solo biasa-
nya memainkan urutan kalimat AA B dan dimainkan 2
kali. Diawali intro kemudian masuk bentuk lagu bagian
A, bentuk lagu bagian A’, bentuk lagu bagian B, musik te-
ngah/interlude (pada beberapa kelompok tidak menggu-
nakan interlude), setelah itu pengulangan urutan kalimat
dan diakhiri dengan koda.
65 Karl-Edmund Prier, 2004, Ilmu Bentuk Musik, Pusat Musik Liturgi, Yogyakarta,
hal. 7.
Keroncong Gadhon
110 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
2. Bentuk lagu tiga bagian
Bentuk lagu tiga bagian adalah lagu dengan tiga
kalimat/periode yang berlainan.66 Bentuk lagu tiga bagi-
an yang sering dimainkan pengamen gadhon adalah lagu
keroncong asli. Struktur keroncong asli yang disajian
pengamen gadhon di Solo sama dengan struktur bentuk
lagu keroncong asli pada umumnya dan dimainkan 2 kali.
Diawali Voorspel sebelum intro kemudian masuk bentuk
lagu bagian A, musik tengah, bentuk lagu bagian B, ben-
tuk lagu bagian C, interlude (pada beberapa kelompok
tidak menggunakan interlude), setelah itu pengulangan
urutan kalimat keroncong asli dan diakhiri dengan koda.
66 Ibid, hal. 7.
Notasi 33
Cello mengawali sebelum intro dalam pengamen gadhon
Keroncong Gadhon
112 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
lompok ini tidak memainkan irama engkel, jadi dari awal
hingga akhir hanya memainkan irama dobel.
Keroncong Gadhon
116 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong
KEPUSTAKAAN
Keroncong Gadhon
118 Sebuah Alternatif Formasi Ansambel Keroncong