Anda di halaman 1dari 14

A.

ANALISIS ISU STRATEGIS

1. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja


Kondisi lingkungan meliputi kondisi Internal dan eksternal, dan untuk mengetahui
seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi Pencapaian kinerja organisasi diperlukan
analisis SWOT. Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan
peluang terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT
Analisis SWOT didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap
sebagai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat
ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
organisasi pada masa yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang
dihadapi.

Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini


berdasarkan analisis SWOT dapat

Peluang

I
II Stable
Aggressive

Selective Rapid
Kekuatan
X
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat

Nice Concentric

III IV
Y
Ancaman
ditunjukkan sebagai berikut:

Anatomi Kuadran
a) Kuadran I

Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara
agresif sangat terbuka karena organisasin memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu.
Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang lebih
agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar/pangsa pasar).
2. Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan pasar
(membuka pasar baru / segmentasi pasar).
3. Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan produk-
produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang telah ada maupun penciptaan
produk baru.
b) Kuadran II

Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh
apabila secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada.
Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan, pemberlakuan
tarif yang kompetitif (pricing policy), dan sebagainya.

c) Kuadran III

Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang
sangat kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai
kelemahan yang dimiilikinya.
d) Kuadran IV

Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan
upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk unggulan
tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan beberapa ancaman yang
menghadang, dan semakin ekstensif terutama dengan diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala
bidang tidak terkecuali bisnis kesehatan.

 Analisis SWOT
1. Analisis Internal (SW)
a. Sumberdaya Manusia

Kekuatan Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa (S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah pegawai belum sesuai analisa jabatan       -1    
2 76% berstatus PNS   2        
3 IGD, Poli Umum, Gigi dilayani dokter / dokter gigi     3      
4 90% Bidan D3     3      
5 50% Paramedis D3   2        
6 Tenaga Fungsional lain lengkap   2        
7 Staf Administrasi kurang lengkap         -2  
8 Pengemudi ambulan belum ada           -3
9 Tenaga rumah tangga cukup   2        
10 Tenaga keamanan (satpam) belum ada         -2  
11 Sikap terhadap perubahan     3      
12 Kedisiplinan       -1    
13 Komitmen pegawai terhadap Puskesmas     3      
  JUMLAH 0 8 12 -2 -4 -3
  TOTAL 20 -9
  NILAI 11
b. Jenis Pelayanan dan Mutu pelayanan

No Obyek Yang dianalisa Kekuatan ( S ) Kelemahan


(W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Pelayanan Dasar sesuai standart     3 -1    
2 Pelayanan pengembangan ada   2        
3 Pelayanan inovasi (Konsul Psikologi) ada 1          
4 Administrasi Pelayanan jamkes bervariasi           -3
5 Waktu tunggu lama         -2  
6 Pelayanan UKM berjalan cukup baik     3      
  JUMLAH 1 2 6 -1 -2 -3
  TOTAL 9 -6
  NILAI 4

c. Sarana Prasarana
No Obyek Yang dianalisa Kekuatan ( Kelemahan
S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lahan strategis     3      
2 Lahan luas           -3
3 Mudah dijangkau     3      
4 Penataan ruang (termasuk ruang pelayanan)   2        
5 Alat medis dalam jenis dan jumlah lengkap   2        
6 Perawatan alat cukup   2        
7 Sarana fisik cukup   2        
8 Sarana transportasi cukup   2        
9 Inventaris kantor kurang         -2  
10 SMILE belum optimal         -2  
11 Soft ware dan perangkat hukum lengkap 1          
12 Internet Belum Maksimal       -1    
  JUMLAH 1 10 6 -1 -4 -3
  TOTAL 17 -8
  NILAI 9

d. Dana

Kekuatan ( Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 adanya dana Kapitasi JKN     3      
2 adanya dana DAK non Fisik (BOK)     3      
  JUMLAH 0 0 6 0 0 0
  TOTAL 6 0
  NILAI 6

Rangkuman Analisi SW (Faktor Internal)

Penilaian
No Obyek Yang dianalisa
Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W ) Nilai
1 Sumber Daya Manusia 20 -9 11
Jenis pelayanan dan mutu
2 pelayanan 9 -6 4
3 Sarana prasarana 17 -8 9
4 Dana 6 0 6
  JUMLAH 52 -23 30

2. Analisis Eksternal (OT)


a. Sosial budaya masyarakat / Sumber Daya Manusia

   
No Obyek Yang dianalisa
- -
1 2 3 -3
1 2
1 Jumlah penduduk relatif banyak     3      
2 Jumlah Pasangan Usia Subur banyak     3      
3 Jumlah Balita banyak     3      
4 Budaya gotong royong     3      
-
5 Budaya PHBS kurang          
2
6 Kecamatan sehat   2        
7 Hubungan Lintas sektoral cukup baik     3      
8 Dukungan Kader dan TOMA cukup baik     3      
-
  JUMLAH 0 2 18 0 0
2
  TOTAL 20 -2
  NILAI 11

b. Sarana dan Prasarana


Kekuatan ( Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Bangunan baru   2        
2 Pemanfaatan Sarpras untuk pihak lain 1          
Bantuan sarana dan prasarana dari pihak lain yang tidak
3 1          
mengikat
  JUMLAH 2 2 0 0 0 0
  TOTAL 4 0

c. Ekonomi
Kekuatan ( Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
1 Tingkat pendapatan masyarakat     3      
2 Fluktuasi harga bahan pokok         -1  
3 Kenaikan harga BBM     3   -1  
  JUMLAH 0 0 6 0 -2 0
  TOTAL 6 -2
  NILAI 4

d. Sistem aturan dan Kebijakan

Kekuatan ( Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
 1 UU no 8 thn 1999 ttg Perlindungan Konsumen.       -1    
 2 UU no 1 thn 2004 ttg Perbendaharaan Negara     3      
 3 UU no 29 thn 2004 ttg Praktek Kedokteran   2        
 4 PP no 74 thn 2012 ttg Pengelolaan keuangan BLUD     3      
Permendagri no 79 thn 2018 ttg Badan Layanan Umum
 5     3      
Daerah (BLUD)
 6 Standarisasi harga       -1    
 7 Kebijakan sirkulasi anggaran (APBD, BOK, Jamkes)         -2  
Perbedaan peraturan pertanggungjawaban yang berbeda
 8         -2  
antara pusat dan daerah (BOK,BPJS)
  JUMLAH 0 2 9 -2 -4 0
  TOTAL 11 -6
  NILAI 5

e. Pesaing

Kekuatan ( Kelemahan
No Obyek Yang dianalisa S) (W)
1 2 3 -1 -2 -3
  Terdapat Dokter Pratek yang bekerjasama dengan BPJS       -1    
  Terdapat Bidan Praktek Swasta       -1    
  Terdapat Apotik Swasta dan Toko Obat       -1    
  Promosi oleh pesaing       -1    
  Kerjasama operasional dngan pesaing   2        
  JUMLAH 0 2 0 -4 0 0
  TOTAL 2 -4
  NILAI -2

Rangkuman analisis OT (Faktor eksternal)


Penilaian
No Obyek Yang dianalisa Kelemahan
Kekuatan ( S )
(W) Nilai
1 Sosial budaya / SDM 20 -2 11
2 Sarana dan Prasarana 4 0 4
3 Ekonomi 6 -2 4
4 System peraturan dan kebijakan 11 -6 5
5 Pesaing 2 -4 -2
  JUMLAH 43 -14 22
Kekuatan

30 (30,22)

Ancaman Peluang
22

Kelemahan

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Berbek di Kuadran I, atau pada kuadran Agressive
tumbuh

Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda terhadap posisi
Puskesmas Berbek sebagai berikut :

a. Faktor Internal SWOT

Hasil identifikasi Faktor internal

No. Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

  Pelayanan Pelayanan Laboratorium Pelayanan Laboratorium


dengan fotometer belum 24 jam
Adanya pelayanan program Belum adanya Homecare
yang mendukung upaya
promotive, preventif, kuratif,dan
rehabilitatif (pencegahan HIV,
kanker leher rahim,hepatitis,
tuberculosis,dll).
Masyarakat lebih  
mengutamakan pengobatan
melalui fasilitas kesehatan milik
pemerintah.
UGD, Rawat inap, Poned 24  
jam dan pelayana UKM
Tarif pelayanan di Puskesmas  
terjangkau sesuai Perda
Sarana Penunjang Pelaya nan  
cukup tersedia.
2 Organisasi dan SDM Puskesmas sebagai unit Resistensi perubahan bagi
pelaksana teknis daerah. sebagian SDM
Sebagian besar kualifikasi Reward dan punishment
SDM sesuai kompetensi belum optimal
3 Keuangan Puskesmas mendapat Subsidi Penentuan tarif di tentukan
dari Pemerintah dan pemerintah
Memperoleh dana kapitasi
karena bekerja sama dengan
Puskesmas
  Belum ada tenaga akuntan

4 Sarana / prasarana Program Kesehatan yang telah Lahan parkir kurang


berjalan serta dukungan memadai
saranaa pelayanan kesehatan
menjadi ujung tombak
pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
Adanya alat pemeriksaan Obat yang disediakan oleh
penunjang TCM dan Cryoterapi pemerintah tidak sesuai
Dipuskesmas dengan kondisi penyakit
yang muncul.
Gedung Puskesmas yang baru Reangen Untuk triple
untuk pelayanan Rawat eliminasi untuk calon
jalan,rawat inap, Poned yang pengantin belum ada
nyaman

b. Faktor Eksternal SWOT


Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional adjugement terhadap empat
bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang
dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional adjugement yang dilakukan diperoleh hasil
sebagai berikut:

No. Bidang Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)


identifikasi
1 Pelayanan Jenis kebutuhan pelayanan Tuntutan Pelayanan prima dari
kesehatan berkembang masyarakat
Adanya peluang rujukan Adanya pesaing pelayanan
masuk pelayanan TCM dan sejenis yang lebih menjanjikan
Cryoterapi
Peluang diversifikasi produk Semakin banyaknya institusi
pelayanan pelayanan kesehatan swasta
2 Organisasi dan SDM Peluang kerja sama dengan Rekrutment pegawai oleh
pihak III pemerintah
Perubahan status sebagai Adanya keinginan pegawai
pelaksana PPK-BLUD mencari kesejahteraan pada
institusi lain
3 Keuangan Peluang perubahan pola Subsidi pemerintah semakin
pengelolaan keuangan lebih berkurang
mandiri dan fleksibel
Peluang pengembangan UBS Pola tarif kurang
(Unit Bisnis Strategis) menguntungkan
Masih adanya subsidi Puskesmas Belum BLUD
pemerintah untuk pembiayaan
masyarakat miskin
  Gaji MOU Belum UMR
4 Sarana / prasarana Pengembangan fasilitas Status lahan dapat diambil alih
oleh pemerintah
adanya dukungan kebijakan Kerusakan Sarana / prasarana
daerah untuk pemenuhan
sarana dan prasarana
kebijakan Universal Health Sarana/prasarana tertinggal
Coverage (UHC) system perkembangan IPTEK
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) tahun 2020
Banyaknya penduduk dari luar Distribusi obat tidak memenuhi
wilayah kerja Puskesmas semua permintaan obat
Berbek yang berobat ke
Puskesmas Berbek sehingga
pasien tersebut bisa
dipindahkan kepesertaannya
ke Puskesmas Berbek.
Dekat dengan pasar  
Bisa di akses dengan  
angkutan umum
Bantuan peralatan dari  
pemerintah dan pihak III
c. Pembobotan

Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik internal
maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut terhadap
kinerja Puskesmas. Adapun bobot masing-masing faktor / bidang adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan = 35% (0,35)
2. Organisasi dan SDM = 25% (0,25)
3. Keuangan = 20% (0,2)
4. Sarana/prasarana = 20% (0,2)

Adapun pembobotan subfaktor (indikator) akan ditentukan kemudian setelah dilakukan


adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel penghitungan.
Sedangkan skor rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 1—5 sebagai
berikut:
Skor 5 = sangat kuat
Skor 4 = kuat
Skor 3 = cukup
Skor 2 = lemah
Skor 1 = sangat lemah

Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk weakness
(kelemahan) dan threat (ancaman) bernilai negatif.

d. Penentuan Posisi
1. Nilai Kekuatan (Strenght)

Bidang Bobot
No Rating
identifikas Kekuatan (Strenght) Faktor Faktor Nilai (D)
. (C)
i (A) (B)
Pelayanan Laboratorium
0,35 0,25 4 0,35
dengan fotometer
Adanya pelayanan program
yang mendukung upaya
promotive, preventif,
kuratif,dan rehabilitatif 0,35 0,25 4 0,35
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim,hepatitis,
tuberculosis,dll).

Masyarakat lebih
  Pelayanan mengutamakan pengobatan
melalui fasilitas kesehatan 0,35 0,15 3 0,1575
milik pemerintah.
UGD, Rawat inap, Poned 24
jam dan pelayana UKM 0,35 0,25 5 0,4375
Tarif pelayanan di
Puskesmas terjangkau 0,35 0,25 4 0,35
sesuai Perda
Sarana Penunjang Pelaya
0,35 0,2 5 0,35
nan cukup tersedia.
Jumlah       1,995
Puskesmas sebagai unit
0,25 0,2 5 0,25
pelaksana teknis daerah.
Organisasi
2 Sebagian besar kualifikasi
dan SDM 0,25 0,2 4 0,2
SDM sesuai kompetensi
Jumlah     0,45
Puskesmas mendapat
Subsidi dari Pemerintah dan
Memperoleh dana kapitasi 0,2 0,18 5 0,18
3 Keuangan karena bekerja sama
dengan Puskesmas
Jumlah     0,18
4 Sarana / Program Kesehatan yang 0,2 0,15 4 0,12
prasarana telah berjalan serta
dukungan saranaa
pelayanan kesehatan
menjadi ujung tombak
pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
Adanya alat pemeriksaan
penunjang TCM dan 0,2 0,2 5 0,2
Cryoterapi Dipuskesmas
Gedung Puskesmas yang
baru untuk pelayanan Rawat
0,2 0,2 5 0,2
jalan,rawat inap, Poned
yang nyaman
Jumlah 3,4     0,52

2. Nilai Kelemahan (Weakness)

Bidang Bobot
No Rating
identifikas Kelemahan (Weakness) Faktor Faktor Nilai (D)
. (C)
i (A) (B)
Pelayanan Laboratorium
0,35 0,3 2 0,21
belum 24 jam
  Pelayanan
Belum adanya Homecare 0,35 0,25 3 0,2625
        0,4725
Resistensi perubahan bagi
0,25 0,2 3 0,15
sebagian SDM
Organisasi
2 Reward dan punishment
dan SDM 0,25 0,2 3 0,15
belum optimal
        0,3
Penentuan tarif di tentukan
0,2 0,25 3 0,15
pemerintah
3 Keuangan
Belum ada tenaga akuntan 0,2 0,29 3 0,174
        0,324
Lahan parkir kurang
0,2 0,18 2 0,072
memadai
Obat yang disediakan oleh
pemerintah tidak sesuai
0,2 0,2 3 0,12
Sarana / dengan kondisi penyakit
4 yang muncul.
prasarana
Reangen Untuk triple
eliminasi untuk calon 0,2 0,18 2 0,072
pengantin belum ada
        0,264

3. Nilai Peluang (Opportunity)


Bidang Bobot
No Rating Nilai
identifikas Opportunity (Peluang) Fakto
. (C) (D)
i Faktor (A) r (B)
Jenis kebutuhan pelayanan
0,35 0,25 4 0,35
kesehatan berkembang
Adanya peluang rujukan
masuk pelayanan TCM dan 0,35 0,3 5 0,525
1 Pelayanan Cryoterapi
Peluang diversifikasi
0,35 0,3 4 0,42
produk pelayanan
        1,295
Peluang kerja sama
0,25 0,18 4 0,18
dengan pihak III
Organisasi
2 Perubahan status sebagai
dan SDM 0,25 0,2 5 0,25
pelaksana PPK-BLUD
        0,43
Peluang perubahan pola
pengelolaan keuangan 0,2 0,2 4 0,16
lebih mandiri dan fleksibel
3 Keuangan Peluang pengembangan
0,2 0,2 5 0,2
UBS (Unit Bisnis Strategis)
Masih adanya subsidi
0,2 0,15 4 0,12
pemerintah untuk
pembiayaan masyarakat
miskin
        0,48
Pengembangan fasilitas 0,2 0,2 5 0,2
adanya dukungan
kebijakan daerah untuk
0,2 0,25 4 0,2
pemenuhan sarana dan
prasarana
kebijakan Universal Health
Coverage (UHC) system 0,2 0,25 5 0,25
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) tahun 2020
Banyaknya penduduk dari
luar wilayah kerja
Sarana /
4 Puskesmas Berbek yang
prasarana
berobat ke Puskesmas
0,2 0,2 4 0,16
Berbek sehingga pasien
tersebut bisa dipindahkan
kepesertaannya ke
Puskesmas Berbek.
Dekat dengan pasar 0,2 0,2 4 0,16
Bisa di akses dengan
0,2 0,2 4 0,16
angkutan umum
Bantuan peralatan dari
0,2 0,15 4 0,12
pemerintah dan pihak III
        1,25

4. Nilai Ancaman (Threat)

Bidang Bobot
No Rating Nilai
identifikas Ancaman (Threat) Faktor Faktor
. (C) (D)
i (A) (B)
Tuntutan Pelayanan prima
0,35 0,25 3 0,2625
dari masyarakat
Adanya pesaing pelayanan
sejenis yang lebih 0,35 0,2 3 0,21
1 Pelayanan menjanjikan
Semakin banyaknya institusi
pelayanan kesehatan 0,35 0,2 3 0,21
swasta
        0,6825
Rekrutment pegawai oleh
0,25 0,15 2 0,075
pemerintah
Organisasi Adanya keinginan pegawai
2
dan SDM mencari kesejahteraan pada 0,25 0,18 3 0,135
institusi lain
        0,21
Subsidi pemerintah semakin
0,2 0,2 3 0,12
berkurang
Pola tarif kurang
0,2 0,2 3 0,12
3 Keuangan menguntungkan
Puskesmas Belum BLUD 0,2 0,18 2 0,072
Gaji MOU Belum UMR 0,2 0,15 2 0,06
        0,372
Status lahan dapat diambil
0,2 0,15 3 0,09
alih oleh pemerintah
Kerusakan Sarana /
0,2 0,18 2 0,072
prasarana
Sarana / Sarana/prasarana tertinggal
4 0,2 0,18 2 0,072
prasarana perkembangan IPTEK
Distribusi obat tidak
memenuhi semua 0,2 0,2 3 0,12
permintaan obat
        0,354
REKAPITULASI PENGHITUNGAN SWOT

No FAKTOR KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) PELUANG (O) ANCAMAN (T)


  Pelayanan 1,995 0,4725 1,295 0,6825
  Organisasi SDM 0,45 0,3 0,43 0,21
  Keuangan 0,18 0,324 0,48 0,372
  Sarana/Prasarana 0,52 0,264 1,25 0,354
  Jumlah 3,145 1,3605 3,455 1,6185
  Selisih (S-W) dan (O-T) 1,7845 1,8365

Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (1,7845) dan
selisih (O-T) sebesar (1,8365). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan selisih
antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk menggambarkan
posisi Puskesmas. Dengan demikian diperoleh titik koordinat [X , Y ] yaitu [(1,7845), (1,8365)]
sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi demikian berarti
menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau sebagai market leader. Dengan
diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:

Peluang

I
II

STABIL GROWTH

1,8365

Kelemahan Kekuatan

1,7845

DEFENSIF Y DIVERSIFIKASI

III IV
Acaman

Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat kearah sumbu datar,
sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga pertumbuhan sehingga bisa ke arah kuadran II

Penjelasan Analisis SWOT pada faktor Eksternal dan Internal


Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang
bersumber pada internal maupun dari eksternal. Strategi organisasi dalam mencapai target mengedepankan aspek
Pelayanan, Pengerahan SDM, Organisatoris, Keuangan dan Promosi. Kebijakan manajemen yang diambil dalam
pencapaian kinerja adalah mengembangkan partisipasi aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan,
dan pembagian tugas sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya dalam penempatan
tenaga semacam paramedic, dilihat dari kompetensi dan kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan
unit pelayanan yang sesuai. Guna memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan
ditempuh dengan cara pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam pemecahan masalah
pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam lintas sektor, selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai
sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan sebagai berikut :

  STRATEGI SO STRATEGI WO
Mengoptimalkan jenis layanan dan Memberikan pelayanan yang
ketersediaan alat kesehatan yang telah terbaik, menerapkan standart
Pelayanan dimiliki oleh puskesmas dengan pelayanan serta meningkatkan
memanfaatkan adanya kebijakan keramah tamahan, senyum,
daerah untuk pemenuhan sarana sapa dan salam. Menciptakan
prasaran(S1, S2, S3,O1,O2) inovasi inovasi yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat (W1, W2,
O1,O2,O3)
Mempromosikan tentang pelayanan
kesehatan Puskesmas berbek melalui
berbagai media(S3, S4, S5, S6,
O1,O2,O3)  
mengoptimakan komintmen
Meningkatkan mutu layanan yang bisa Pimpinan tentang Kebijakan
menarik pihak ke 3 untuk defferensiasiasi Layanan,
Organisasi berkerjasama(O4,S3)
dan SDM Komitmen petugas(W3,W4,
O4,O5)
Memaksimalkan perubahan status
menjadi PPK-BLUD(S8,O5)  
Membuka jenis Pelayanan yang
berbeda dengan Puskesmas Lain Meningkat keleluasaan
Keuangan Sehingga bisa menjadi faktor yang pengeloaan keuangan sehingga
menarik kujungan pasien (S9, O6,O dapat menambah kesejateraan
O7,O8) pegawai (W5, W6, O6,O7,O8)
Meningkatkan kepercayaan, Meningkatkan kerjasama dengan
kenyamanan terhadap Puskesmas pihak ketiga dalam
dengan adanya bangunan baru meningkatkan pelayanan,
Puskesmas Berbek (S10, S12, O9, O11) Sarana prasarana, dan
kompetensi Petugas(W7, W8,
O9,O10)
membuka pelananan 24 jam sehingga Meningkatkan komitmen
masyarakat mudah untuk mengakses karyawan dan karyawati
pelayanan(S11, O10) Puksesmas dalam peningkatan
Sarana / layanan (W7,
prasarana O11,O12,O13,O14,O15)
Memasang penunjuk arah untuk
memudahkan akses menuju Puskesmas
(S11, O12,O13,O14)  
Mengaktifkan forum komunikasi
kecamatan sehat untuk mendukung
program Puskesmas (S6,O1)  
Meningatkan Mutu pelayanan
Puskesmas (S12, O15)  

  STRATEGI ST STRATEGI WT
Meningkatkan mutu layanan dengan Meningkatkan mutu ,
panduan SOP pelayanan (S1,T1) defferensiasi, dan inovasi
layanan agar Puskesmas
menjadi pilihan masyarakat
dalam mengakses pelayanan
kesehatan (W1, W2,
T1,T2,T3,T4)
Pelayanan mengoptimakan komintmen Pimpinan
tentang Kebijakan defferensiasiasi
Layanan (S2,S3, T2)  
Memberikan Informasi Kepada
Masyarkat terkai dengan jenis layanan
dan ketenagaan Puskesmas yang
profesional (S4, S5, S6, T3,T4)  
Meningkatkan akses lanayan UGD, Meningkatkan komintmen
Rawat Inap dan Poned untuk Pimpinan untuk
meningkatkan kesejateraan karyawan memaksimalakan pelayanan
Organisasi
(S7,S8,T5,T6) kesehatan dan untuk
dan SDM
meningkatkan kompetensi
petugas yang ada di Puskesmas
(W3, W4, T5, T6)
membuat defferensiasi dan inovasi Mengajukan BLUD Puskesmas
layanan untuk meningkatkan agar Puskesmas lebih
Keuangan pemasukan kepada Puskesmas (S9, mempunyai flesibilitas dalam
T7,T8,T9,T10) pengaturan keuangan (W5,W6,
T6,T7,T8, T9,T10)
Mengoptimakan dukungan kebijakan Mengatasi kesengjangan Gaji
pemerintah dalam pemenuhan sarana PNS dan MOU dengan
Sarana / dan prasarana (S10,S11,S12, meningkatkan Komintmen
prasarana T11,T12,T13,T14) pimpinan terhadap perubahan
tata kelola PPK-BLUD
(W7,W8,W9, T11,T12,T13,T14)

Anda mungkin juga menyukai