Anda di halaman 1dari 6

TUGAS Agenda 2 Asyncronous Hari Ke-2

Nama : Dr. Evi Wulansari, MM.

NDH : 01

Kelompok : 01

PKA Angkatan 2

ANALISIS ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH GUNUNGJATI KOTA CIREBON pada Bagian Umum dan Keuangan

Rumah Sakit Daerah Gunung Jati merupakan rumah sakit umum tipe B dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 423 tempat tidur. Dalam

pengelolaannya dipimpin oleh seorang direktur dan tiga wakil direktur. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi bagian umum yang

terdiri atas urusan kepegawaian dan rumah tangga, bagian keuangan yang terdiri atas urusan anggaran, perbendaharaan, dan akuntansi, serta

bagian Program dan Evaluasi yang mengurusi Program dan Pelaporan, Hukum , Humas dan Pemasaran serta Sistem Informasi manajemen Rumah

Sakit.
Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kota Cirebon yang menggunakan pola

pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pola pengelolaan BLUD menguntungkan karena fleksibilitasnya sehingga pendapatan RS

dapat langsung digunakan sendiri. Namun tentunya ada konsekuensi yaitu harus mencari pendapatan sendiri agar dapat menjalankan

operasional. Sebagai rumah sakit rujukan propinsi maka RSGJ menerima pasien dari wilayah Cirebon dan sekitarnya bahkan dari Brebes dan

Tegal. Pelanggan RSGJ sebanyak 97% adalah peserta BPJS. Karena BPJS merupakan asuransi Kesehatan maka pembayarannya tidak dapat

langsung diterima saat pasien pulang. RS harus melakukan beberapa tahap untuk kemudian dapat melakukan klaim kepada BPJS. Saat ini

pengklaiman BPJS baru dapat diterima lima bulan setelah bulan pelayanan. Hal ini tentu mengganggu likuiditas rumah sakit dan menurunkan

kemampuan rumah sakit dalam membiayai operasional RS.

Rumah Sakit Daerah Gunung Jati juga sudah menerapkan sistem remunerasi dalam pembayaran jasa pelayanan untuk karyawannya.

Namun sistem ini belum sempurna. Penerimaan remunerasi yang diterima belum menghitung kinerja pegawai secara nyata sehingga belum bisa

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pembiayaan pegawai. Dalam hal pengelolaan aset dan barang petugas masih kesulitan dalam

menginventarisir karena keterlibatan banyak pihak dan pola pengadaan dari distributor yang terkadang tidak sesuai dengan permintaan.

Dalam penyusunan pelaporan dan evaluasi juga sering terkendala data yang lama dikumpulkan dari masing-masing unit. Permasalahan

lain adalah belum semua layanan sudah terdigitalisasi sehingga pelayanan masih terhambat dan klaim juga masih terhambat. Sementara untuk
dalam bidang tata laksana organisasi masih harus diperjuangkan untuk pembuatan payung hukum rumah sakit sebagai organisasi berbadan

khusus.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan bagian umum dan keuangan adalah:

A. Terlambatnya klaim BPJS

B. Sistem penilaian kinerja belum optimal

C. Pengelolaan aset dan barang belum optimal

D. Lambatnya pelaporan dan evaluasi

E. Digitalisasi rumah sakit

F. Rumah sakit sebagai unit organisasi berbadan khusus

Dari beberapa permasalahan di atas maka perlu dicari isu strategis yang akan dijadikan sebagai prioritas area perubahan. Cara mencari

isu utama dari beberapa permasalahan yang ada dapat menggunakan beberapa cara. Berikut ini adalah tabel pencarian isu strategis

berdasarkan pengaruh beberapa isu yang ada terhadap organisasi.


ISU STRATEGIS
NO ISU STRATEGIS/MASALAH
A B C D E F
1 Memiliki pengaruh yang signifikasi terhadap
3 3 2 1 2 2
pencapaian renstra RS

2 Merupakan salah satu indikator kinerja utama


3 1 3 1 1 1
(IKU)

3 Dampak positif yang ditimbulkan terhadap publik 3 1 1 1 3 2

4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan RS 3 3 2 2 3 2

5 Kemudahan untuk ditangani 3 2 1 3 1 1

Jumlah hasil penilaian


15 10 9 8 10 8
Rangking 1 2 3 4 2 4

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terlambatnya klaim BPJS merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan

karena berpengaruh besar terhadap pencapaian rencana strategis rumah sakit yaitu untuk membiayai perwujudan visi dan misi rumah sakit

dan merupakan indikator kinerja utama dari rumah sakit terkait pencapaian target pendapatan.
Selain cara di atas, karena mempertimbangkan ada beberapa kriteria yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan isu

strategis yang dijadikan proyek perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Administrasi, maka didapat penilaian sebagai berikut:

Bobot Isu Strategis


No. Kriteria
Kriteria A B C D E
1 Aktual 20 20 15 10 20 20

2 Spesifik 10 10 10 5 10 10

3 Transformasi 10 10 10 5 5 10

4 Relevan 10 10 10 10 10 10

5 Inovatif 20 15 10 10 10 10

6 Dapat dilaksanakan
30 20 15 15 20 5
sesuai masa pelatihan

100 85 70 55 75 65

Dari kedua cara pemilihan isu strategis didapatkan isu terlambatnya klaim BPJS sebagai isu utama yang menjadi area perubahan. Dengan

adanya area perubahan di bidang keuangan diharapkan RSGJ menjadi organisasi yang berkinerja tinggi.

Anda mungkin juga menyukai