NIM : 20210710087 Kelas :A Dosen Pengampu : Rhafidilla Vebrynda, M.I.Kom
Tanggal : 22 April 2022
a.1 Profil Singkat Pengusaha
Nama Lengkap : Susilo Wonowidjojo Nama Lain : Cal Daoping Tanggal Lahir : 18 November 1956 Tempat Lahir : Kediri Pekerjaan : Pengusaha a.2 Deskripsi Usaha PT. Gudang Garam Tbk Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi.
a.3 Latar Belakang Usaha dari PT. Gudang Garam Tbk
PT Gudang Garam Tbk berdiri pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie yang berganti nama menjadi Surya Wonowidjojo. Pada awal berdirinya, Gudang Garam merupakan industri rumahan yang memproduksi kretek yang bernama SKL dan SKT. Karena permintaan pasar yang kian meningkat, akhirnya pada 1960 dibukalah cabang di Gurah, yang letaknya 13 km dari kota Kediri yang pada saat itu masih mempekerjakan 200 orang karyawan. Pada tahun 1968, tepatnya bulan September didirikan unit produksi yang bernama Unit I dan Unit II di atas lahan seluas 1000 meter persegi guna mengiringi perkembangan usaha yang kian meningkat. Tak lama dari itu, Gudang Garam yang awalnya merupakan industri rumahan berubah menjadi Firma pada tahun 1969. Dua tahun kemudian, karena kemajuan produksi yang makin lama semakin tinggi, Gudang Garam resmi berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang didukung fasilitas berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari pemerintah membuat Gudang Garam semakin kokoh. Untuk membantu pengembangan produksinya, Gudang Garam lantas memikirkan beberapa terobosan baru dalam pembuatan kreteknya, yakni dengan menggembangkan jenis produk Sigaret Kretek Mesin (SKM). Tak berhenti sampai di situ, Gudang Garam juga mampu mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990 yang langsung merubah statusnya dari PT menjadi Perusahaan Terbuka. Produk yang dihasilkan Gudang Garam juga lebih bervariasi, hal ini dibuktikan dengan produksi kretek mild pada tahun 2002 yang merupakan hasil dari inovasi terbaru. Hal ini sejalan dengan perluasan wilayah produksi yang tak hanya berpusat di Kabupaten dan Kota Kediri saja, melainkan telah merambah hingga Pasuruan. Hingga saat ini Gudang Garam tetap menjadi pilihan utama pecinta kretek di tanah air. Tak hanya mencukupi produksi dalam negeri saja, tetapi Gudang Garam juga telah melebarkan sayapnya hingga ke Malaysia, Brunei dan Jepang. Dengan total lebih dari 20 jenis produk yang dikeluarkan Gudang Garam telah cukup membuktikan eksistensinya sebagai salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia. Beberapa produk Gudang Garam yang terkenal yakni Gudang Garam Merah, Djaja, GG Internasional, GG Surya, GG Mild dan masih banyak lagi. Ditambah lagi dengan keikutsertaan Gudang Garam menjadi sponsor Piala Dunia FIFA pada tahun 1958 hingga 1966 dan Piala Dunia 2010, Gudang Garam nantinya akan mampu menembus pasar internasional. a.4 Deskripsi Usaha PT. Gudang Garam Tbk Saat ini 1. Perkembangan Usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diproyeksikan mampu menjual 80 miliar batang rokok sepanjang tahun ini. Pada semester pertama 2021, emiten rokok ini telah menjual 45,6 miliar batang. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya menuturkan, prediksi penjualan hingga tutup tahun ini didorong oleh penjualan produk sigaret kretek mesin full flavor (SKM FF) yang sudah mencapai 39,9 batang di semester pertama 2021 dibandingkan 35,8 miliar batang pada semester pertama tahun lalu. Produk SKM FF seperti GG International dan GG Surya 16 telah menjadi produk unggulan perusahaan. Sementara itu, sigaret kretek tangan (SKT) dan low tar serta low nikotin (SKM LTLN) buatan mesin GGRM membukukan volume penjualan yang lebih rendah, masing-masing sebesar 2,2% dan 43,5% secara tahunan di semester pertama 2021. SKM LTLN GGRM saat ini hanya memberikan kontribusi 2,8% terhadap total volume penjualannya. Menurut Christine, meski segmen SKT juga membukukan pertumbuhan volume penjualan, Gudang Garam tidak mendapatkan dampak yang baik karena pesaingnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), memimpin di segmen tersebut. Dengan begitu, secara keseluruhan GGRM berhasil membukukan volume penjualan yang lebih tinggi sebesar 7% yoy pada semester pertama 2021 menjadi 45,6 miliar batang. "Kami memperkirakan GGRM akan membukukan volume penjualan 80 miliar batang pada 2021," ujar Christine. tahun depan, pemerintah telah menetapkan target cukai tumbuh 11,9%. Mirae Asset melihat GGRM telah melakukan beberapa penyesuaian harga jual rata- rata atawa average selling price (ASP) yang agresif, terutama di kuartal ketiga ini. Meskipun begitu, Christine meyakini Gudang Garam masih memiliki beberapa produk yang tidak sepenuhnya mematuhi harga jual eceran minimum pemerintah untuk mempertahankan pangsa pasar. Dengan kenaikan cukai yang signifikan untuk produk SKM tahun ini, Mirae Asset meyakini margin keseluruhan Gudang Garam akan tetap dalam tren menurun karena perusahaan juga belum sepenuhnya melewati kenaikan cukai 2020. Belum lagi jika GGRM akan menghadapi kenaikan cukai signifikan lainnya untuk 2022 "Kami memperkirakan margin laba kotor keseluruhan 11,2% di 2021 dibandingkan 10,8% di semester pertama 2021 karena perkiraan penyesuaian ASP kami yang lebih tinggi," terang Christine. Oleh sebab itu, Mirae Asset meningkatkan rekomendasi dari jual ke tahan. Pihaknya juga menyempurnakan perkiraan dengan target harga baru Rp 29.500 yang didasarkan pada EPS 2021 dan target price to earning ratio (PER) 11 kali yang tidak berubah. Pada akhir perdagangan Rabu (22/9), harga saham GGRM turun Rp 50 atau 0,16% ke level Rp 31.400 per saham. 2. Masalah yang dihadapi saat ini Di tengah pandemi Covid-19, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I-2020. Masing- masingnya meningkat 4,1% year on year (yoy) menjadi Rp 27,26 triliun dan 3,9% yoy menjadi Rp 2,45 triliun. Meskipun begitu, manajemen Gudang Garam mengungkapkan, telah terjadi penurunan volume penjualan pada triwulan pertama 2020. Merebaknya pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020 membuat tantangan kian berat. Pasalnya, daya beli masyarakat makin tertekan sehingga akan berdampak terhadap permintaan produk Dari April hingga saat ini, volume penjualan terlihat menunjukkan penurunan yang lebih tajam," ungkap manajemen PT Gudang Garam Tbk. Terlebih lagi, pemberlakuan tarif cukai baru menyebabkan peningkatan harga rokok. Berdasarkan riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dirilis tanggal 30 April 2020, harga jual rata-rata brand andalan GGRM dapat naik 1%-2% year to date (ytd). Sebut saja GG International yang naik 1,1% menjadi Rp 18.800 per bungkus dan Surya 16 yang naik 2% menjadi Rp 24.900 per bungkus. "Dari April hingga saat ini, volume penjualan terlihat menunjukkan penurunan yang lebih tajam," ungkap manajemen PT Gudang Garam Tbk. Terlebih lagi, pemberlakuan tarif cukai baru menyebabkan peningkatan harga rokok. Berdasarkan riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dirilis tanggal 30 April 2020, harga jual rata-rata brand andalan GGRM dapat naik 1%-2% year to date (ytd). Sebut saja GG International yang naik 1,1% menjadi Rp 18.800 per bungkus dan Surya 16 yang naik 2% menjadi Rp 24.900 per bungkus. Sementara itu, harga jual rata-rata produk yang lebih murah bisa naik 8% ytd. Contohnya, Surya Pro Mild yang meningkat 8,2%, dari Rp 18.400 per bungkus menjadi Rp 19.900 per bungkus, GG Signature Mild 16 naik 7,6% ke Rp 19.900 per bungkus dari Rp 18.500 per bungkus, dan harga GG Surya PRO 16 yang naik 7,6% dari Rp 18.500 per bungkus menjadi Rp 19.900 per bungkus Oleh karena itu, manajemen Gudang Garam akan bersiaga dan terus memantau situasi terkait Covid-19 dengan seksama. Gudang Garam juga berupaya memastikan kepatuhan terhadap protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO). GGRM juga memfasilitasi rapid test bagi karyawan distribusi terutama yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Bagi karyawan yang bekerja dari rumah, Gudang Garam menyediakan prasarana yang dibutuhkan agar pegawai tetap dapat melakukan pekerjaannya semaksimal mungkin a.4 Nilai Nilai yang di dapat dari Profil Pengusaha Susilo Wonowidjojo 1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan. 2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan. 3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain. 4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.