Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6

ARTIKEL

“REDUCATION PENJUALAN TBK”

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. ABD HAMID 22101082130


2. ADINDA RAGIL D.T.W 22101082038
3. IMELDA FARADITA 22101082021
4. MARNI RUMEON 22101082016
5. ULFI ALHUSNA SURYA 22101082121

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
KELOMPOK 6

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami bisa menyelesaikan artikel ilmiah yang berjudul "REDUCTION PENJUALAN TBK DI ERA
PANDEMI."

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Nur Hidayati SE,MM selaku
dosen Mata Kuliah Pengantar Manajemen yang telah membimbing kami dalam
mengerjakan artikel ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatan artikel ilmiah ini.

Artikel ilmiah ini kami buat bertujuan untuk memberikan informasi tentang permasalahan
dan solusi tentang reduction penjualan TBK di era pandemi.

Kami menyadari ada kekurangan pada artikel ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya kami. Kami juga berharap semoga artikel
ilmiah ini bisa bermanfaat untuk semua orang.

Malang, 20 Juni 2022

Penulis
KELOMPOK 6

ABSTRAK
Pandemi covid-19 yang marak terjadi pada tahun 2020 memberikan dampak yang sangat
besar terhadap perekonomian. Banyak perusahaan yang terdampak pendemi ini dan
mengalami kebangkrutan, akibatnya perusaan terpaksa harus merumahkan karyawannya
dan melakukan pemutusan hubungan kerja. Dan tak banyak juga perusahaan yang
melakukan pengurangan penjualan karena mahalnya cukai dan kurangnya daya beli
masyarakat atas produk tersebut. Dengan ini sebaiknya pihak manajemen perusahaan terus
memantau perkembangan pemasaran produk selama pandemi covid-19. Artikel ini ditulis
untuk membahas mengenai kronologi dan solusi dalam mengatasi masalah ini. Dengan ini
jika terjadi lagi masalah serupa, perusahaan dapat mengetahui cara penindakannya.

Kata Kuci: penjulan, penurunan dan solusi.

ABSTRACT
The COVID-19 pandemic that broke out in 2020 had a huge impact on the economy. Many
companies experienced this pandemic and went bankrupt, as a result, companies were
forced to lay off their employees and terminate their employment. And not many
companies also reduce sales because of the high excise duty and the lack of people's
purchasing power for these products. With this, the company's management continues to
unify product marketing developments during the covid-19 pandemic. This article was
written to discuss the chronology and solutions to this problem. With this, if a similar
problem occurs again, the company can find out how to take action.

Keywords: sales, decline and solutions.


KELOMPOK 6

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

PT Gudang Garam didirikan oleh Surya Wonowidjojo di Kediri, Jawa Timur pada tahun
1958. Tahun 1971 Bentuk badan hukum Gudang Garam diubah menjadi Perseroan Terbatas.
Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang identik dengan Indonesia
yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia. Dengan total
penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan
beragam dengan persentase perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 68% laki-laki
dewasa di Indonesia adalah perokok. Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun
2015 Gudang Garam memiliki pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,5% dengan
produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Tahun 1990
Perseroan dengan sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (BEI)
dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 39.500 hingga Rp 64.000 per
lembar saham sepanjang tahun 2015.

Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 36.900 orang yang terlibat
dalam produksi rokok, pemasaran dan distribusi di akhir tahun 2015. Perusahaan juga
memilliki 67 kantor perwakilan daerah dengan 282 titik distribusi di seluruh Indonesia dan
armada penjualan lebih dari 7.000 kendaraan, termasuk sepeda motor untuk melayani
pasar. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota
Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional
sekaligus lokasi kantor pusat Perseroan. Fasilitas produksi kedua berlokasi di Gempol, Jawa
Timur yang berjarak 50 kilometer dari Surabaya. Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan
mampu memenuhi permintaan produk rokok yang ada. Perseroan memproduksi berbagai
jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin (LTN) serta produk tradisional
sigaret kretek tangan. Gudang Garam mengoperasikan fasilitas percetakan kemasan rokok,
dan di samping itu juga memiliki empat anak perusahaan yang sudah beroperasi komersial
yaitu:

• PT Surya Pamenang, produsen kertas karton untuk kemasan rokok

• PT Surya Madistrindo, distributor tunggal produk Perseroan


KELOMPOK 6

• PT Surya Air, penyedia layanan jasa penerbangan tidak berjadwal

• PT Graha Surya Media, penyedia jasa hiburan

Untuk membantu pengembangan produksinya, Gudang Garam lantas memikirkan


beberapa terobosan baru dalam pembuatan kreteknya, yakni dengan menggembangkan
jenis produk Sigaret Kretek Mesin (SKM). Tak berhenti sampai di situ, Gudang Garam juga
mampu mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun
1990 yang langsung merubah statusnya dari PT menjadi Perusahaan Terbuka. Produk yang
dihasilkan Gudang Garam juga lebih bervariasi, hal ini dibuktikan dengan produksi kretek
mild pada tahun 2002 yang merupakan hasil dari inovasi terbaru.

Hal ini sejalan dengan perluasan wilayah produksi yang tak hanya berpusat di
Kabupaten dan Kota Kediri saja, melainkan telah merambah hingga Pasuruan. Hingga saat
ini Gudang Garam tetap menjadi pilihan utama pecinta kretek di tanah air. Tak hanya
mencukupi produksi dalam negeri saja, tetapi Gudang Garam juga telah melebarkan
sayapnya hingga ke Malaysia, Brunei dan Jepang. Dengan total lebih dari 20 jenis produk
yang dikeluarkan Gudang Garam telah cukup membuktikan eksistensinya sebagai salah satu
pabrik rokok terbesar di Indonesia. Beberapa produk Gudang Garam yang terkenal yakni
Gudang Garam Merah, Djaja, GG Internasional, GG Surya, GG Mild dan masih banyak lagi.
Ditambah lagi dengan keikutsertaan Gudang Garam menjadi sponsor Piala Dunia FIFA pada
tahun 1958 hingga 1966 dan Piala Dunia 2010, Gudang Garam nantinya akan mampu
menembus pasar internasional.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang menyebabkan sehingga PT. Gudang Garam mengalami penurunan


penjualan?
2. Apa solusi yang tepat untuk PT. Gudang Garam agar hasil penjualannya tetap stabil?

TUJUAN

1. Mengetahui penyebab dari menurunnya penghasilan pada PT. Gudang Garam


2. Mencari atau memberikan solusi-solusi yang tepat pada permasalahan yang di alami
PT. Gudang Garam sehingga hasil penjualan-nya stabil seperti semula.
KELOMPOK 6
KELOMPOK 6

METODE PENELITIAN

Penyusunan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar
Manajemen” dengan cara kerja sma satu tim. Dalam proses penyusunan artikel ini kami
menggunakan berbagai referensi yang dapat diakses melalui situs jejaring sosial dan berita
dimasa kasus tersebut terjadi. Dengan ini dapat mengetahui penyebab dari permasalahan
yang dihadapi TBK gudang garam tentang penurunan volume penjualan tbk gudang garam.
Pada tahun 2019 -2020. Permasalahan ini kami selesaikan dengan cara diskusi bersama
temen satu tim.

PEMBAHASAN

A. Permasalahan Menegenai Penurunan Penjualan PT Gudang garam akibat adanya covid-


19

Dampak pandemi covid-19 PT Gudang Garam mengalami penurunan penjualan


rokok sebesar 8,8% menjadi 42,5 miliar batang dari sebelumnya 46,6 miliyar penurunan
tersebut dialami pada periode januari hingga juni 2020. Penurunan penjualan tersebut
ternyata tidak hanya disebabkan pandemi corona tetapi juga di sebabkan oleh kenaikan
harga barang pokok sejak Februari- Maret. Pandemi covid-19 membuat pilihan daya beli
masyarakat tertentu makin tertekan dan berdampak terhadap permintaan produk
perseorangan adapun dari sisi operasional pabrik rokok perseroaan di paksa berhenti
beroprasi hingga beberapa bulan, berupaya agar penyebarann virus covid-19 menurun
serta menerapkan cuti bersama pelaksanaan cuti bersama telah mengalami pemenuhan
persediaan barang jadi atau barang siap jual deangan demikian tidak menggangu proses
produksi , adapun PT Surya Madistrindo anak perushaan yang merupakan distributor
tunggal produk perseorangan juga menghentikan beberapa kunjungan ke pelanggan
sebasgai upaya pelaksaan social distancing.

Seiring dengan pemberentian kerja yang menyebabkan pada kegiatan perseroaan


tidak berjalan produktif pendapatan perusahaan diprediksi turun kurang dari 25%. Sekitar
32.308 karyawan di bagi menjadi dua bagian yaitu karuyawan tetap dan tidak tetap di
gudang garam, perusahaan menyatakan tidak ada karyawan yang mengalami pemiutusan
kerja/PHK maupun pemotongan gaji karyawan. Gudang garam membuat peraturan pada
protokol kesehatan yang di cetuskan oleh kementerian kesehatan world health Organization
KELOMPOK 6

(WHO). PT Gudang garam juga menfasilitasi rapid test bagi karyawan, terutama distribusi,
yang berhadapan langsung dengan pelanggan.

Tidak hanya PT gudang garam saja yang mengalami pademi covid-19 tetapi PT
Hanjaya Mandal Sampoerna Tbk (HMSP) juga mengalami hal yang sama. Dalam laporan
keuangan Sampoerna per 2020 juga mengalami penurunan yang sangat drastis.

B. Solusi Terhadap Penurunan Penjualan PT Gudang garam


1. Evaluasi dan Analisis Trend Pasar

Melakukan evaluasi dan tinjauan berkala pada laporan penjualan serta tren terbaru. selalu
memantau riwayat penjualan serta faktor yang membuat penjualan anjlok ataupun
sebaliknya.Dengan data tersebut, dapat menentukan produk yang tidak laku dan yang
sangat diminati konsumen. dapat menganalisis tren pasar untuk strategi pemasaran yang
tepat untuk menjual produk yang tidak diminati konsumen.Berdasarkan data tersebut
daapat memperoleh data serta ciri khas baru dalam membuat strategi pemasaran dan
strategi dalam meningkatkan kualitas produk.

2. Promosi Bisnis di Media Sosial

Melakukan strategi pemasaran seperti ini. Selain biayanya yang sangat rendah, bisa juga
menggunakan platform media sebagai tempat yang pas untuk mempromosikan bisnis.

3. Membuat Promo Paket Bundling

Dengan strategi ini, dapat meningkatkan penjualan dan menghabiskan stok barang lama
yang masih tersisa di gudang.

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Tingkat penjualan yang menurun bisa terjadi karena kualitas layanan yang tidak baik.maka
harus memastikan setiap pelanggan terlayani dengan baik. Dengan layanan yang baik, maka
bisa mempertahankan pelanggan agar mereka mau membeli produk yang ditawarkan.
KELOMPOK 6

KESIMPULAN

Kinerja perusahaan pada sektor industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah sebagai
berikut :

1. Earning Per Share (EPS)

Dilihat dari nilai Earning Per Share (EPS) nya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memiliki
nilai Earning Per Share (EPS) yang terus naik dari tahun 2010 sampai dengan 2013 dan turun
pada tahun 2014. Hal ini berpengaruh dan lebih menarik minat investor jangka pendek.
Karena investor lebih meminati saham yang memiliki Earning Per Share (EPS) tinggi
dibandingkan saham yang memiliki Earning Per Share (EPS) rendah. Earning Per Share (EPS)
yang rendah cenderung membuat harga saham turun. Sedangkan pada PT Gudang Garam
Tbk nilai Earning Per Share (EPS) juga mengalami kenaikan, namun pada tahun 2012 sempat
mengalami banyak penurunan. Hal tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi investor jangka
panjang yang lebih memilih memikirkan kelangsungan perusahaan.

2. Return on Equity (ROE)

Dilihat dari nilai Return on Equity (ROE) nya, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, memiliki
kecenderungan nilai Return on Equity (ROE) yang stabil semakin besar Return on Equity
(ROE), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan sehingga
kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio ini
digunakan oleh para investor untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat memberikan
keuntungan di masa yang akan datang. Return on Equity (ROE) yang lebih tinggi, memiliki
peluang untuk memberikan pendapatan yang lebih besar bagi para pemegang saham.
Sedangkan PT Gudang Garam Tbk mengalami penurunan nilai Return on Equity (ROE) yang
cukup banyak pada tahun 2012 dan masih mengalami sedikit penurunan di tahun 2013.
Walau tahun 2014 mengalami sedikit kenaikan. Hal ini kurang disukai oleh para investor
karena dianggap perusahaan dalam kondisi yang bermasalah

3. Debt to Equity Ratio (DER)

Dilihat dari nilai Debt to Equity Ratio (DER) nya PT Gudang Garam Tbk cenderung stabil dan
jauh lebih baik, hal ini dikarenakan nilai Debt to Equity Ratio (DER) nya dari tahun ke tahun
KELOMPOK 6

cenderung semakin menurun. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang cenderung menurun
semakin baik bagi perusahaan, karena rasio ini merupakan perbandingan antara hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Ini berarti kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang semakin besar dan biaya bunganya tidak besar pula sehingga biaya non usahanya
akan lebih kecil yang menyebabkan laba bersih akan meningkat. Sedangkan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang terus meningkat
setiap tahunnya. Hal ini disebabkan total hutangnya yang terus bertambah.

4. Current Ratio (CR)

Dilihat dari nilai Current Ratio (CR) nya kedua perusahaan sama – sama mengalami
penurunan nilai Current Ratio (CR). PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memiliki nilai
Current Ratio (CR) yang lebih stabil walau terus mengalami penurunan. Sedangkan pada PT
Gudang Garam Tbk memiliki nilai Current Ratio (CR) yang terus menurun setiap tahunnya.
Nilai Current Ratio (CR) yang rendah dapat dianggap kurang mampu untuk membayar
hutang atau melunasi hutang jangka pendeknya.

5. Dividend Yield (DY)

Dilihat dari nilai Dividend Yield (DY) nya PT Gudang Garam Tbk memiliki nilai Dividend Yield
(DY) yang lebih tinggi namun pada tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup tinggi
pula. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Dividend Yield (DY) yang lebih rendah
adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan
pada harga per saham yang cukup besar namun deviden per saham perusahaan hanya
memiliki sedikit peningkatan.

6. Dividend Payout (DP)

Dilihat dari nilai Dividend Payout (DP) nya perusahaan yang mempunyai nilai Dividend
Payout (DP) yang lebih tinggi adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, dilihat dari
kenaikan nilai Dividend Payout (DP) dari tahun 2013 hingga tahun 2014 yang cukup besar.
Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Dividend Payout (DP) lebih rendah adalah PT
Gudang Garam Tbk. Bagi investor jangka panjang lebih menyukai Dividend Payout (DP) yang
lebih Dividend Payout (DP) yang lebih rendah dibandingkan Average Return on Common
KELOMPOK 6

Equity namun mempunyai prospek perkembangan atau pertumbuhan perusahaan yang


lebih baik dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Qolbi.N. (2020). Gara-gara pandemi Covid-19, volume penjualan Gudang Garam (GGRM)

makin turun. https://amp.kontan.co.id/news/gara-gara-pandemi-covid-19-volume-


penjualan-gudang-garam-ggrm-makin-turun

Iqplus. (2020). Penjualan Rokok Gudang Garam Terpangkas Karena Covid-19.

https://www.sinarmassekuritas.co.id/penjualan-rokok-gudang-garam-terpangkas-
karena-covid-19

Anda mungkin juga menyukai