ARTIKEL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami bisa menyelesaikan artikel ilmiah yang berjudul "REDUCTION PENJUALAN TBK DI ERA
PANDEMI."
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Nur Hidayati SE,MM selaku
dosen Mata Kuliah Pengantar Manajemen yang telah membimbing kami dalam
mengerjakan artikel ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatan artikel ilmiah ini.
Artikel ilmiah ini kami buat bertujuan untuk memberikan informasi tentang permasalahan
dan solusi tentang reduction penjualan TBK di era pandemi.
Kami menyadari ada kekurangan pada artikel ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya kami. Kami juga berharap semoga artikel
ilmiah ini bisa bermanfaat untuk semua orang.
Penulis
KELOMPOK 6
ABSTRAK
Pandemi covid-19 yang marak terjadi pada tahun 2020 memberikan dampak yang sangat
besar terhadap perekonomian. Banyak perusahaan yang terdampak pendemi ini dan
mengalami kebangkrutan, akibatnya perusaan terpaksa harus merumahkan karyawannya
dan melakukan pemutusan hubungan kerja. Dan tak banyak juga perusahaan yang
melakukan pengurangan penjualan karena mahalnya cukai dan kurangnya daya beli
masyarakat atas produk tersebut. Dengan ini sebaiknya pihak manajemen perusahaan terus
memantau perkembangan pemasaran produk selama pandemi covid-19. Artikel ini ditulis
untuk membahas mengenai kronologi dan solusi dalam mengatasi masalah ini. Dengan ini
jika terjadi lagi masalah serupa, perusahaan dapat mengetahui cara penindakannya.
ABSTRACT
The COVID-19 pandemic that broke out in 2020 had a huge impact on the economy. Many
companies experienced this pandemic and went bankrupt, as a result, companies were
forced to lay off their employees and terminate their employment. And not many
companies also reduce sales because of the high excise duty and the lack of people's
purchasing power for these products. With this, the company's management continues to
unify product marketing developments during the covid-19 pandemic. This article was
written to discuss the chronology and solutions to this problem. With this, if a similar
problem occurs again, the company can find out how to take action.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
PT Gudang Garam didirikan oleh Surya Wonowidjojo di Kediri, Jawa Timur pada tahun
1958. Tahun 1971 Bentuk badan hukum Gudang Garam diubah menjadi Perseroan Terbatas.
Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang identik dengan Indonesia
yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia. Dengan total
penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan
beragam dengan persentase perokok dewasa yang signifikan, diperkirakan 68% laki-laki
dewasa di Indonesia adalah perokok. Berdasarkan riset pasar Nielsen, pada akhir tahun
2015 Gudang Garam memiliki pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,5% dengan
produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Tahun 1990
Perseroan dengan sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (BEI)
dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 39.500 hingga Rp 64.000 per
lembar saham sepanjang tahun 2015.
Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 36.900 orang yang terlibat
dalam produksi rokok, pemasaran dan distribusi di akhir tahun 2015. Perusahaan juga
memilliki 67 kantor perwakilan daerah dengan 282 titik distribusi di seluruh Indonesia dan
armada penjualan lebih dari 7.000 kendaraan, termasuk sepeda motor untuk melayani
pasar. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota
Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan regional
sekaligus lokasi kantor pusat Perseroan. Fasilitas produksi kedua berlokasi di Gempol, Jawa
Timur yang berjarak 50 kilometer dari Surabaya. Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan
mampu memenuhi permintaan produk rokok yang ada. Perseroan memproduksi berbagai
jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan nikotin (LTN) serta produk tradisional
sigaret kretek tangan. Gudang Garam mengoperasikan fasilitas percetakan kemasan rokok,
dan di samping itu juga memiliki empat anak perusahaan yang sudah beroperasi komersial
yaitu:
Hal ini sejalan dengan perluasan wilayah produksi yang tak hanya berpusat di
Kabupaten dan Kota Kediri saja, melainkan telah merambah hingga Pasuruan. Hingga saat
ini Gudang Garam tetap menjadi pilihan utama pecinta kretek di tanah air. Tak hanya
mencukupi produksi dalam negeri saja, tetapi Gudang Garam juga telah melebarkan
sayapnya hingga ke Malaysia, Brunei dan Jepang. Dengan total lebih dari 20 jenis produk
yang dikeluarkan Gudang Garam telah cukup membuktikan eksistensinya sebagai salah satu
pabrik rokok terbesar di Indonesia. Beberapa produk Gudang Garam yang terkenal yakni
Gudang Garam Merah, Djaja, GG Internasional, GG Surya, GG Mild dan masih banyak lagi.
Ditambah lagi dengan keikutsertaan Gudang Garam menjadi sponsor Piala Dunia FIFA pada
tahun 1958 hingga 1966 dan Piala Dunia 2010, Gudang Garam nantinya akan mampu
menembus pasar internasional.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
METODE PENELITIAN
Penyusunan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar
Manajemen” dengan cara kerja sma satu tim. Dalam proses penyusunan artikel ini kami
menggunakan berbagai referensi yang dapat diakses melalui situs jejaring sosial dan berita
dimasa kasus tersebut terjadi. Dengan ini dapat mengetahui penyebab dari permasalahan
yang dihadapi TBK gudang garam tentang penurunan volume penjualan tbk gudang garam.
Pada tahun 2019 -2020. Permasalahan ini kami selesaikan dengan cara diskusi bersama
temen satu tim.
PEMBAHASAN
(WHO). PT Gudang garam juga menfasilitasi rapid test bagi karyawan, terutama distribusi,
yang berhadapan langsung dengan pelanggan.
Tidak hanya PT gudang garam saja yang mengalami pademi covid-19 tetapi PT
Hanjaya Mandal Sampoerna Tbk (HMSP) juga mengalami hal yang sama. Dalam laporan
keuangan Sampoerna per 2020 juga mengalami penurunan yang sangat drastis.
Melakukan evaluasi dan tinjauan berkala pada laporan penjualan serta tren terbaru. selalu
memantau riwayat penjualan serta faktor yang membuat penjualan anjlok ataupun
sebaliknya.Dengan data tersebut, dapat menentukan produk yang tidak laku dan yang
sangat diminati konsumen. dapat menganalisis tren pasar untuk strategi pemasaran yang
tepat untuk menjual produk yang tidak diminati konsumen.Berdasarkan data tersebut
daapat memperoleh data serta ciri khas baru dalam membuat strategi pemasaran dan
strategi dalam meningkatkan kualitas produk.
Melakukan strategi pemasaran seperti ini. Selain biayanya yang sangat rendah, bisa juga
menggunakan platform media sebagai tempat yang pas untuk mempromosikan bisnis.
Dengan strategi ini, dapat meningkatkan penjualan dan menghabiskan stok barang lama
yang masih tersisa di gudang.
Tingkat penjualan yang menurun bisa terjadi karena kualitas layanan yang tidak baik.maka
harus memastikan setiap pelanggan terlayani dengan baik. Dengan layanan yang baik, maka
bisa mempertahankan pelanggan agar mereka mau membeli produk yang ditawarkan.
KELOMPOK 6
KESIMPULAN
Kinerja perusahaan pada sektor industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah sebagai
berikut :
Dilihat dari nilai Earning Per Share (EPS) nya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memiliki
nilai Earning Per Share (EPS) yang terus naik dari tahun 2010 sampai dengan 2013 dan turun
pada tahun 2014. Hal ini berpengaruh dan lebih menarik minat investor jangka pendek.
Karena investor lebih meminati saham yang memiliki Earning Per Share (EPS) tinggi
dibandingkan saham yang memiliki Earning Per Share (EPS) rendah. Earning Per Share (EPS)
yang rendah cenderung membuat harga saham turun. Sedangkan pada PT Gudang Garam
Tbk nilai Earning Per Share (EPS) juga mengalami kenaikan, namun pada tahun 2012 sempat
mengalami banyak penurunan. Hal tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi investor jangka
panjang yang lebih memilih memikirkan kelangsungan perusahaan.
Dilihat dari nilai Return on Equity (ROE) nya, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, memiliki
kecenderungan nilai Return on Equity (ROE) yang stabil semakin besar Return on Equity
(ROE), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan sehingga
kemungkinan suatu perusahaan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio ini
digunakan oleh para investor untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat memberikan
keuntungan di masa yang akan datang. Return on Equity (ROE) yang lebih tinggi, memiliki
peluang untuk memberikan pendapatan yang lebih besar bagi para pemegang saham.
Sedangkan PT Gudang Garam Tbk mengalami penurunan nilai Return on Equity (ROE) yang
cukup banyak pada tahun 2012 dan masih mengalami sedikit penurunan di tahun 2013.
Walau tahun 2014 mengalami sedikit kenaikan. Hal ini kurang disukai oleh para investor
karena dianggap perusahaan dalam kondisi yang bermasalah
Dilihat dari nilai Debt to Equity Ratio (DER) nya PT Gudang Garam Tbk cenderung stabil dan
jauh lebih baik, hal ini dikarenakan nilai Debt to Equity Ratio (DER) nya dari tahun ke tahun
KELOMPOK 6
cenderung semakin menurun. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang cenderung menurun
semakin baik bagi perusahaan, karena rasio ini merupakan perbandingan antara hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Ini berarti kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang semakin besar dan biaya bunganya tidak besar pula sehingga biaya non usahanya
akan lebih kecil yang menyebabkan laba bersih akan meningkat. Sedangkan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk memiliki nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang terus meningkat
setiap tahunnya. Hal ini disebabkan total hutangnya yang terus bertambah.
Dilihat dari nilai Current Ratio (CR) nya kedua perusahaan sama – sama mengalami
penurunan nilai Current Ratio (CR). PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memiliki nilai
Current Ratio (CR) yang lebih stabil walau terus mengalami penurunan. Sedangkan pada PT
Gudang Garam Tbk memiliki nilai Current Ratio (CR) yang terus menurun setiap tahunnya.
Nilai Current Ratio (CR) yang rendah dapat dianggap kurang mampu untuk membayar
hutang atau melunasi hutang jangka pendeknya.
Dilihat dari nilai Dividend Yield (DY) nya PT Gudang Garam Tbk memiliki nilai Dividend Yield
(DY) yang lebih tinggi namun pada tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup tinggi
pula. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Dividend Yield (DY) yang lebih rendah
adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan
pada harga per saham yang cukup besar namun deviden per saham perusahaan hanya
memiliki sedikit peningkatan.
Dilihat dari nilai Dividend Payout (DP) nya perusahaan yang mempunyai nilai Dividend
Payout (DP) yang lebih tinggi adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, dilihat dari
kenaikan nilai Dividend Payout (DP) dari tahun 2013 hingga tahun 2014 yang cukup besar.
Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Dividend Payout (DP) lebih rendah adalah PT
Gudang Garam Tbk. Bagi investor jangka panjang lebih menyukai Dividend Payout (DP) yang
lebih Dividend Payout (DP) yang lebih rendah dibandingkan Average Return on Common
KELOMPOK 6
DAFTAR PUSTAKA
Qolbi.N. (2020). Gara-gara pandemi Covid-19, volume penjualan Gudang Garam (GGRM)
https://www.sinarmassekuritas.co.id/penjualan-rokok-gudang-garam-terpangkas-
karena-covid-19