NPM : 18507806
Kelas : MJ 6B
Tugas: MJ Strategik
PT HM Sampoerna Tbk
Latar Belakang
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) atau lebih dikenal dengan HM Sampoerna
merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang industri rokok
tembakau sejak tahun 1913. HM Sampoerna memimpin pangsa pasar rokok tembakau Indonesia
sebesar 32.2% pada tahun 2019, dengan produk andalan Dji Sam Soe. Tahun 1989, HM Sampoerna
mencetuskan Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan memperkenalkan
produk Sampoerna A.
Produk Utama dalam Sampoerna A adalah salah satu merek yang dikenal di pasar rokok Indonesia.
HM Sampoerna juga mendistribusikan brand Marlboro yang sudah terkenal di seluruh dunia untuk
penjualan di pasar domestik Indonesia serta memproduksi berbagai jenis merek rokok kretek yang
telah terkenal antara lain Sampoerna Kretek, Sampoerna U, Philip Morris Bold dan Marlboro Filter
Black.
Pada tahun 2005, HM Sampoerna dibeli oleh Philip Morris International, dan menjadi salah satu
bagian dari perusahaan terbesar di dunia dalam bidang industri tembakau. Saat ini HM Sampoerna
adalah anak perusahaan dari PT Philip Morris Indonesia (PMID) dan merupakan afiliasi dari Philip
Morris International Inc. (PMI), perusahaan rokok internasional terkemuka dengan merek
global Marlboro. Operasional HM Sampoerna, antara lain Industri Manufaktur, perdagangan dan
distribusi rokok termasuk juga mendistribusikan merek rokok yang diproduksi oleh Philip Morris
Indonesia yaitu Marlboro.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis mengatakan upaya ini dilakukan
mengingat industri tembakau saat ini telah bergeser ke jenis produk dengan harga yang lebih rendah.
Sedangkan harga ritel A Mild terhadap merk pesaing telah mengalami kenaikan harga pada Oktober
2018. sementara itu, strategi lain dalam upaya menggenjot volume penjualan pihaknya juga
melakukan meningkatkan penjualan untuk pasar ekspor. Belum lama, Sampoerna juga membuka
pasar ekspor baru ke Jepang yang menggenapkan penjualan untuk ekspor menjadi ke 40 negara.
Selain itu, Sampoerna juga mengakui tengah melakukan uji pasar di dalam negeri untuk produk rokok
aerosol dan iQost. Produk jenis iQost ini baru dirilis pada dirilis pada Maret lalu.
Dalam produksi, Untuk membantu pengembangannya, Gudang Garam lantas memikirkan beberapa
terobosan baru dalam pembuatan kreteknya, yakni dengan menggembangkan jenis produk Sigaret
Kretek Mesin (SKM). Tak berhenti sampai di situ, Gudang Garam juga mampu mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990 yang langsung merubah
statusnya dari PT menjadi Perusahaan Terbuka.
Produk yang dihasilkan Gudang Garam juga lebih bervariasi, hal ini dibuktikan dengan produksi
kretek mild pada tahun 2002 yang merupakan hasil dari inovasi terbaru. Hal ini sejalan dengan
perluasan wilayah produksi yang tak hanya berpusat di Kabupaten dan Kota Kediri saja, melainkan
telah merambah hingga Pasuruan.
Hingga saat ini Gudang Garam tetap menjadi pilihan utama pecinta kretek di tanah air. Tak hanya
mencukupi produksi dalam negeri saja, tetapi Gudang Garam juga telah melebarkan sayapnya hingga
ke Malaysia, Brunei dan Jepang. Dengan total lebih dari 20 jenis produk yang dikeluarkan Gudang
Garam telah cukup membuktikan eksistensinya sebagai salah satu pabrik rokok terbesar di
Indonesia. Beberapa produk Gudang Garam yang terkenal yakni Gudang Garam Merah, Djaja, GG
Internasional, GG Surya, GG Mild dan masih banyak lagi. Ditambah lagi dengan keikutsertaan
Gudang Garam menjadi sponsor Piala Dunia FIFA pada tahun 1958 hingga 1966 dan Piala Dunia
2010, Gudang Garam nantinya akan mampu menembus pasar internasional.