6. Revenue
Total pendapatan bersih Perseroan tahun 2019 turun tipis 0,6% dibandingkan tahun 2018
menjadi Rp106,1 triliun, terutama disebabkan oleh berkurangnya peluang strategi harga
akibat tidak adanya kenaikan cukai rokok di tahun 2019. Pendapatan Perseroan dari
penjualan rokok domestik berasal dari tiga kategori, yakni Sigaret Kretek Mesin (SKM),
Sigaret Kretek Tangan (SKT), dan Sigaret Putih Mesin (SPM).
- presentase berdasarkan segmen usaha, atau
Volume penjualan SKM turun 1,9% dari 72,0 miliar batang menjadi 70,7 miliar batang,
terutama akibat melemahnya penjualan Sampoerna A seiring makin lebarnya kesenjangan
harga dengan produk-produk lebih murah, yang terkompensasi sebagian oleh kinerja
penjualan produk Dji Sam Soe Magnum Mild dan Marlboro Filter Black yang tetap kuat.
Pendapatan bersih dari SKM meningkat 0,1% menjadi Rp74,4 triliun, mewakili 70,1% dari
total pendapatan bersih di tahun 2019 (2018: 69,6%), terutama didorong oleh dampak
anualisasi harga.
Volume penjualan SKT menurun 7,9% dari 20,0 miliar batang menjadi 18,4 miliar batang
pada 2019, mencerminkan penurunan pada segmen SKT secara keseluruhan, yang juga
berdampak pada menurunnya pendapatan bersih SKT sebesar 4,4% menjadi Rp19,7 triliun.
Volume penjualan SPM sebesar 9,3 miliar batang tidak mengalami perubahan yang
signifikan dari tahun lalu, sementara pendapatan bersihnya meningkat sebesar 1,5% menjadi
Rp11,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya (2018: turun sebesar 9,9% dibandingkan
dengan 2017) sebagai akibat dari penetapan harga yang tepat.
7. Proyeksi Bisnis
- Model Business
- Macro impacts
- Key Assumtions
- Business Focus
- Distribution Expansion
- Katalis positif maupun negative untuk perusahaan
Positif :
a. HMSP mendapat sentimen positif dari penyederhanaan cukai. Pemerintah
mengeluarkan stimulus untuk industri rokok melalui Peraturan Menteri Keuangan
Nomor. 77/PMK.01/2020. Pertama, penyerdehanaan struktur tarif cukai hasil
tembakau pada tahun 2021. Struktur tarif cukai saat ini berjumlah 10 layer, nantinya
akan menjadi lima layer. Kedua, stimulus berupa relaksasi pembayaran pita cukai.
Nilai total relaksasi sebesar Rp 27,9 Triliun dari 84 pabrik yang mengajukan relaksasi.
Penyederhanaan ini akan berlanjut hingga 2024 menjadi tiga layer. Penyederhanaan
struktur tarif cukai ini menguntungkan perusahaan tier-1 dalam industri rokok
dibanding dengan tier-2, karena berakibat naiknya biaya cukai di struktur biaya
perusahaan tier-2.
b. Keseriusan pemerintah menjalankan kembali kebijakan simplifikasi atau
penyederhanaan tarif cukai hasil tembakau dinilai akan menciptakan keseimbangan
industri hasil tembakau. Kebijakan ini akan membuat perusahaan besar, yang
diantaranya merupakan perusahaan asing, tidak lagi bersaing langsung dengan
perusahaan menengah dan kecil yang sebagian besar lokal.
Negatif :
a. Untuk industri rokok, kenaikan tarif cukai rata-rata 24 persen dan harga jual eceran
sebesar 46 persen, yang berlaku pada 2020, serta pandemi Covid-19 menjadi dua
faktor utama yang memberikan dampak signifikan pada kinerja industri ini yang telah
menyebabkan penurunan volume penjualan hingga dua digit
b.
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
10. Rencana bisnis di masa depan. (Muat semua informasi, siapa pihak afiliasinya, nilai
kerjasama, waktu pelaksanaan, waktu selesai, dll)
12. Kesimpulan akhir: perkirakan apakah nanti prospek bisnisnya akan berdampak ke
sektoralnya atau hanya berdampak ke dia sendiri. gunakan analisa dan asumsi
makroekonomi