Disusun oleh :
NIM : F0217065
MANAJEMEN
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air
yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam
sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok
kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi,
mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek
linting-mesin (SKM). Bagi Anda para penikmat kretek sejati, komitmen kami adalah
memberikan pengalaman tak tergantikan dalam menikmati kretek yang terbuat dari bahan
pilihan berkualitas tinggi.
Berawal dari industri rumahan, perusahaan kretek Gudang Garam telah tumbuh dan
berkembang seiring tata kelola perusahaan yang baik dan berlandaskan pada filosofi Catur
Dharma. Nilai-nilai tersebut merupakan panduan kami dalam tata laku dan kinerja
perusahaan bagi karyawan, pemegang saham, serta masyarakat luas.
Apa yang dicapai Gudang Garam saat ini tentunya tidak terlepas dari peran penting sang
pendiri, Surya Wonowidjojo. Beliau adalah seorang wirausahawan sejati yang dimatangkan
oleh pengalaman dan naluri bisnis. Di mata para karyawan, beliau bukan hanya berperan
sebagai pemimpin, melainkan juga merupakan sosok seorang bapak, saudara, serta sahabat
yang amat memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Surya Wonowidjojo meninggal dunia pada 28 Agustus 1985 dengan meninggalkan kesan
mendalam bukan hanya di mata karyawan, melainkan juga di hati masyarakat Kediri dan
sekitarnya. Beliau merupakan seorang panutan yang menanamkan nilai-nilai luhur bagi
perusahaan, yang dituangkannya ke dalam Catur Dharma Perusahaan:
1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu
kebahagiaan.
2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain.
4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
Didirikan pada tahun 2002, PT. Surya Madistrindo adalah perusahaan yang dimiliki oleh
PT. Gudang Garam Tbk. untuk menjalankan distribusi produk-produk sigaret Gudang Garam
bersama dengan 3 perusahaan distribusi lainnya. Di tahun 2009, SM ditunjuk sebagai
distributor tunggal yang memegang kendali strategi distribusi dan field marketing untuk
seluruh wilayah Indonesia.
1.2.1 BRAND
Dewan Komisaris Gudang Garam. Anggota Dewan Komisaris PT Gudang Garam Tbk saat
ini ada 4 orang, terdiri atas:
Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Direksi PT Gudang Garam
Tbk saat ini ada 8 orang, terdiri atas:
1. Susilo Wonowidjojo
2. Heru Budiman
3. Fajar Sumeru
4. Herry Susianto
5. Buana Susilo
6. Istata Taswin Sidharta
7. Sony Sasono Rahmadi
8. Ginawati
VISI
Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan
dalam industri rokok domestik.
MISI
Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi yang memenuhi, bahkan melebihi
harapan konsumen sekaligus memberikan manfaat bagi semua Stakeholder.
TUJUAN
1. Menjadi perusahaan rokok terkemuka di Indonesia ataupun dunia
2. Menjadi perusahaan yang masuk skala internasional
3. Memeberikan kualitas terbaik bagi konsumen
4. Menjadi pusat rokok no 1 di Indonesia
Catur Dharma yang merupakan misi Perseroan:
1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan
suatu kebahagiaan.
2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang
lain.
4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
Pertumbuhan konsumsi swasta menguat, didukung oleh nilai Rupiah yang stabil dan
menurunnya inflasi. Pertumbuhan investasi terus menguat didukung oleh pemulihan harga
komoditas yang terus berlanjut, reformasi yang terus berlanjut untuk memperbaiki
lingkungan bisnis, menurunkan tingkat suku bunga, dan sentimen bisnis yang lebih baik.
Defisit neraca berjalan Indonesia terus menyusut sebesar 1,0 persen dari PDB,
didukung oleh ekspor yang meningkat lebih cepat dibandingkan dengan impor, ditambah
dengan guncangan positif perdagangan reguler yang terus berlanjut. Untuk tahun 2017,
secara keseluruhan defisit transaksi berjalan tersebut diperkirakan tidak berubah dari tahun
2016 sebesar 1,8 persen dari PDB.
Kebijakan fiskal tahun 2017 telah membuat langkah awal yang kuat, dengan
membaiknya kinerja penerimaan dan kualitas belanja, mendukung pertumbuhan
perekonomian. Pelaksanaan anggaran sampai akhir bulan Mei menunjukkan defisit fiskal
yang lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Defisit fiskal untuk tahun 2017 diperkirakan mencapai 2,6 persen dari PDB. Perkiraan
perekonomian positif karena adanya perekonomian global yang mendukung dan kondisi
fundamental dalam negeri yang kuat.
Selain itu untuk proyeksi ekonomi di tahun 2018 presiden Joko Widodo menetapkan telah
asumsi dasar ekonomi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
2018. Asumsi dasar ekonomi RAPBN 2018 adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4 persen pada tahun 2018. Pertumbuhan
ekonomi yang optimis tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat
yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor.
Inflasi diperkirakan tetap dapat terjaga di tingkat 3,5 persen, didukung oleh perbaikan
kapasitas produksi nasional, stabilisasi harga, serta harga komoditas global yang
masih relatif rendah.
Nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
membangun upaya penguatan di sektor keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada 2018
diperkirakan sekitar 5,3 persen. Antisipasi pasar dalam menghadapi kebijakan Bank
Sentral Amerika Serikat serta kondisi inflasi domestik yang terkendali berkontribusi
dalam upaya pengendalian tingkat suku bunga SPN 3 bulan.
Asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar US$ 48 per
barel. Peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global
menjadi faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak pada 2018.
Volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama 2018 diperkirakan mencapai 2
juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 800
ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,2 juta barel setara minyak per hari.
Analisis Industri
Meskipun berpotensi membaik tahun depan, isu pelemahan daya beli masih menjadi
fokus utama sektor konsumsi sepanjang tahun 2018. Sepanjang tahun berjalan hingga akhir
pekan lalu, indeks sektor konsumer tumbuh cukup baik kendati masih underperform terhadap
IHSG. Indeks sektor konsumer tercatat tumbuh 11,64%, sementara IHSG tumbuh 14,25%.
Sepanjang tahun berjalan, kinerja IHSG lebih banyak ditopang oleh pertubuhan sektor
finansial, industri dasar dan kimia, serta pertambangan masing-masing 31,16%, 22,87%, dan
14,35%.
Walau tidak sebaik ketiga sektor ini, sektor konsumer masih tumbuh lebih baik
dibandingkan dengan sektor agribisnis (-6,42%), properti dan konstruksi (-3,28%), aneka
industri (0,35%), atau infrastruktur, utilitas dan transportasi (9,67%). Bisnis sektor konsumsi
tahun ini memang cukup ketat di tengah isu pelemahan daya beli, perlambatan konsumsi,
serta pemulihan ekonomi. Sektor ritel yang menjadi bagian dari sektor ini pun menghadapi
tantangan serius disrupsi e-commerce.Selama tahun berjalan sektor konsumsi masih menjadi
penyumbang pertumbuhan GDP Indonesia lebih dari 50%. Hal ini sejatinya menjadi katalis
positif bagi investasi di sektor ini.
Hal ini juga didukung mayoritas harga komoditas yang diperkirakan akan membaik
tahun depan serta keputusan pemerintah menghapus PPN 13 bahan pokok untuk menjaga
kestabilan harganya melalui PMK Nomor 116 Tahun 2017. Selain itu, tahun politik sudah
akan dimulai tahun depan yang kemungkinan akan mendorong pengeluaran masyarakat dan
alokasi dana politik. Surat Menteri Keuangan Nomor 277/MK.02/2017 pada 29 Maret 2017
menetapkan dana parpol naik 1.000%.
Tahun depan, penjualan ritel e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai
US$8,59 miliar dan akan terus bertumbuh setidaknya US$2 miliar per tahun hingga mencapai
sekitar US$16,48 miliar pada 2022. Dengan basis kinerja yang rendah tahun ini, potensi
pertumbuhan tahun depan berpotensi cukup tinggi mengingat sifatnya sebagai kebutuhan
pokok tidak mungkin akan selalu mengalami kelesuan penjualan.
Strategy Implementation
1. Untuk memperkuat dan mempertahankan segmen pasar maka perlu dilakukan
R&D untuk mendapatkan cita rasa yang pas
Melakukan inovasi produk.
3. Ikut terjun dalam produk-produk yang sekarang dilakukan pesaing, yaitu dalam
memproduksi rokok rendah tar dan endah nikotin, untuk meraih segmen pasar perokok baru.
PEMBAHASAN
a. Pemasaran
Kualitas produk yang konsisten dan upaya tanpa henti dalam pemasaran dan distribusi
memiliki andil besar dalam meningkatkan baik volume maupun pendapatan penjualan.
Kinerja tahun 2017 memantapkan keyakinan kami untuk terus mengukuhkan keberadaan
Perseroan di pasar. Kondisi alam ikut menunjang hasil panen tembakau yang lebih baik
dibandingkan tahun sebelumnya, dimana musim hujan yang berkepanjangan berimbas pada
hasil panen.
Selain sumber daya alam yang melimpah dan banyaknya penduduk usia muda, daya
pikat lain indonesia adalah munculnya peluang besar di sektor jasa akibat perkembangan
pesat teknologi informasi mobile – salah satu penanda pertumbuhan di masa mendatang.
Berbekal merek yang telah dikenal masyarakat di dalam negeri, dengan jaringan di seluruh
nusantara, Gudang Garam mampu memanfaatkan berbagai jalur baru untuk
berkomunikasi dengan konsumen, di samping sektor ritel moderen maupun tradisional,
sejalan dengan kemajuan perekonomian indonesia yang banyak diminati berbagai
pihak.
b. Pemprosesan / Distribusi
c. Keuangan
1. Modal Kerja
Kebutuhan pendanaan terutama adalah untuk modal kerja,yang dipenuhi dari fasilitas
pinjaman jangka pendek dari sejumlah bank lokal dan asing. Seluruh fasilitas pinjaman
ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan kedua belah pihak. Jumlah
dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar uang.
Periode bunga pinjaman pada umumnya adalah 1,3 hingga 6 bulan dan pada akhir periode,
Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang atau melunasi pinjaman tersebut. Perseroan
menghadapi risiko pergerakan suku bunga di pasar karena suku bunga untuk setiap pinjaman
ditetapkan pada tanggal penarikan dan/atau perpanjangan pinjaman tersebut.
Kas dan setara kas Perseroan dan entitas anak meliputi kas, kas di bank dan deposito
berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal perolehannya.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya,perbedaan utama dalam posisi keuangan
merefleksikan peningkatan aset lancar, investasi pada aset tetap dan meningkatnya pinjaman
bank menjelang akhir tahun. neraca secara umum menguat sementara rasio utang terhadap
ekuitas tetap berada pada kisaran yang konservatif, menunjukkan arus kas yang kuat dari
penjualan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 17 Juni 2017 (risalah
dibuat oleh notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dengan akta No. 49) memutuskan untuk
membagikan dividen kas sejumlah Rp 5.002.629 juta [Rp 2.600 (Rupiah penuh) per
saham].Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 21 Juni 2016 (risalah
dibuat oleh notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., dengan akta No. 56) memutuskan untuk
membagikan dividen kassejumlah Rp 5.002.629 juta [Rp 2.600 (Rupiah penuh) per saham].
Persediaan dinilai menurut harga yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
bersih yang dapat direalisasi Biaya perolehan barang jadi rokok dihitung berdasarkan biaya
produksi rata-rata sebenarnya, ditambah biaya pembungkusan dan pita cukai (termasuk PPN
dan pajak rokok) untuk rokok yang telah dibungkus dan diberi pita cukai. Biaya perolehan
barang jadi kertas karton dihitung berdasarkan biaya produksi rata-rata sebenarnya, ditambah
biaya pembungkusan.Biaya perolehan barang dagangan dihitung dengan metode
FIFO. Biaya perolehan barang dalam pengolahan dihitung berdasarkan biaya produksi rata-
rata sebenarnya sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
Biaya perolehan baha baku/pembantu, suku cadang dan keperluan pabrik dihitung
dengan metode rata-rata. Biaya perolehan pita cukai (termasuk PPN dan pajak rokok)
diperhitungkan berdasarkan identifikasi khusus terhadap harga beli aktualnya.
Analisa lengkap umur piutang usaha telah disajikan dalam catatan 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian. Pada akhir tahun 2017, jumlah piutang usaha yang jatuh tempo
setelah 30 hari turun menjadi 7,6% dari jumlah piutang usaha secara keseluruhan,
dibandingkan 11,3% pada tahun 2016. Perputaran piutang usaha tetap stabil di tahun 2016
maupun 2017, masing-masing 10 dan 9,8 hari.
2. Kebijakan Deviden
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2017 menyetujui pembagian dividen
senilai Rp 2.600 per lembar saham yang diambil dari laba tahun 2016. Seperti pada tahun
2016, pembayaran dividen yang disetujui untuk tahun 2017 ini jauh melampaui kebijakan
pembagian dividen sebesar 20% hingga 40% dari laba bersih per saham mengingat kebutuhan
pembiayaan Perseroan saat ini dan kondisi perbankan yang lebih kondusif.
Semua usulan terkait pembagian dividen yang diajukan kepada pemegang saham telah
mempertimbangkan kondisi arus kas, belanja modal atau kebutuhan pembiayaan lainnya
jika ada, rasio utang terhadap ekuitas dan ketersediaan fasilitas serta biaya kredit perbankan.
3. Kebijakan Struktur Modal
Perseroan mengelola struktur permodalan dan imbal hasil bagi pemegang saham
secara optimal dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal.
Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat
menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham atau menjual aset untuk
mengurangi utang. Perseroan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal.
Rasio ini dihitung dengan membagi total liabilitas dengan total ekuitas. Pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016, rasio utang terhadap modal adalah masing masing sebesar 58%
dan 59%.
4. Ramalan Keuangan
* hanya meramalkan dengan metode trend bebas dimana hanya meramalkan penjualan PT
Gudang Garam 2018
Tahun Y X X.Y 𝑿𝟐
2014 65,185,850 0 0
2015 70,365,573 1 70,365,573 1
2016 76,274,147 2 152,548,294 4
2017 83,305,925 3 249,917,775 6
TOTAL 218,857,348 6 472,831,642 11
Perhitungan : Y= a+ b.X
Maka di dapat persamaan :
218,857,348 = 4a+ 6b
472,831,642 = 6a + 11b
1,313,144,088 = 24a+36b
1,891,326,568 = 24a+44b
Maka untuk proyeksi 2018 tahun 2018 dengan memisalkan X sama dengan 4 diperoleh
persamaan proyeksi dengan persamaa hasil Y= 812,559,384.25 + 72.272.810 (X ) yang
dimana diperoleh hasil proyeksi mengalami kenaikan modal sekitar 1,101,650,624.25
dibuktikan dengan penjualan selama 2016- 2017 meningkat*.
*Note : Meningkatnya pendapatan sebesar 9,2% menjadi Rp 83,3 triliun (2016: naik 8,4%
menjadi Rp 76,3 triliun) tercapai karena adanya penyesuaian harga jual rata-rata per batang
sepanjang tahun 2017 sebesar 8,4% untuk SKT dan 7,1% untuk SKM, serta kenaikan volume
penjualan keseluruhan sebesar 2,0% menjadi 78,7 miliar batang. Penjualan ekspor senilai Rp
2,7 triliun menyumbang 3,3% dari total pendapatan (2016: 3,9%) dan 4,4% dari total volume
penjualan rokok (2016: 5,3%).
Dalam tabel tersebut terjadi proyeksi kenaikan pada penjualan yang akan berdampak pada
biaya dan deresiai yang akan ikut naik kegunaan dari proyeksi laporan laba rugi ialah untuk
mengetahui seberapa besar laba di tahan akan di dapatkan untuk perusahaan Gudang Garam
mendapatkan laba yang di tahan
Perhitungan AFN :
Aset Lancar
2017 2016
43,764,490 ÷ 22,611,042 41,933,173 ÷ 21,638,565
1: 1,935 1 : 1,937
Maka dari data diatas kita dapat menginterpretasikan bahwa setiap 1 rupiah hutang dijamin
dengan 1,935 aktiva lancar pada 2017 maka kita dapat menyimpulkan bahwa perbandingan
antara 2017 dan 2016 mengalami penurunan pada 2017 penurunan ini sangat kecil hanya
sebesar 0,002 maka ini kemungkinan akan berdampak kecil sekali pada profitabilitas
perusahaan walaupun tidak banyak karena pada tahun 2017 sudah mendekati kisaran angka 2
karena rasio lancar untuk perusahaan normal ialah kisaran angka 2.
Rasio Cepat
Hutang Lancar
2017 2016
*5,844,201÷ 37,920,289 *4,387,951 ÷ 37,545,222
0.154 :1 0.117 :1
Sama seperti rasio sebelumnya, setiap 1 rupiah dijamin oleh 0.258 aktiva lancar di luar persediaan
pada data PT GUDANG GARAM Tbk Dan Entitas Anak pada tahun 2017 yang dimana terjadi
kenaikan dari tahun sebelumnya 0,037 dari tahun 2016. Sama halnya dengan rasio lancar angka yang
terlalu tinggi untuk aktiva lancar menunjukkan kelebihan kas atau piutang sedangkan angka rasio
yang terlalu kecil menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi.
Perputaran piutang
2017 2016
5,407,741÷ *2,159,523 3,719,523÷ *1,829,023.5
2.337 kali 2.034kali
*( 2,229,097 + 2,089,949 / 2) *( 2,089,949 + 1,568,098 /2)
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada PT GUDANG GARAM DAN ENTITAS ANAK
perputaran piutangnya naik yang bisa disebabkan oleh perusahaan yang bisa menambah
penjualan kreditnya dan menjaga rata –rata piutang yang seharusnya tetap rendah sehingga
perputaran piutang menjadi kas akan lebih cepat. Dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan
pada perputaran piutang dan peningkatan pada rata –rata piutang maka perputaran piutang
menjadi kas pada 2017 naik dibandingkan tahun 2016.
Margin Laba
Laba Bersih
Penjualan Bersih
2017 2016
7,755,347 ÷ 83,305,925 6,672,682 ÷ 76,274,147
9.31 % 8.74 %
Dalam tahun 2017 perusahaan Gudang Garam mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,57 %
dibanding dengan tahun 2016 dengan demikian kita dapat melihat margin laba bersih yang di
dapat perusahaan setelah adanya pengurangan dengan pajak terhadap penjualan perusahaan.
Perputaran Aset
Penjualan Bersih
2017 2016
83,305,925÷ *64,855,782 76,274,147÷ *34,651,023.5
*(66,759,930 +62,951,634)/2) *(62,951,634 + 63,505,413)/2)
1.28 kali 2.20 kali
Rasio perputaran aset ini digunakan untuk seberapa efisiennya sebuah perusahaan
menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Ini artinya, semakin tinggi rasionya
semakin efisien perusahaan tersebut menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.
Dalam Tahun 2017 mengalami enurunan rasio perputan sebesar 0.92 kali yang menandakan
perusahaan kurang memanfaatkan asetnya. Sebaiknya analisi ini dibandingkan lagi dengan
perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama.
Pengembalian Aset
Laba Bersih
2017 2016
7,755,347 ÷ *64,855,782 6,672,682÷ *34,651,023.5
*(66,759,930 +62,951,634)/2) *(62,951,634 + 63,505,413)/2)
11.9% 19.2 %
Dalam pengelolaan asetnya dalam setahun PT Gudang Garam Tbk mengalami penurunan
dalam analisis ini pengeloaan aset yang digunakan untuk menghasilkan laba mengalami
penurunan yang sebesar 7.3% .Tingkat Pengembalian Aset atau Return on Assets ini
sebenarnya juga dapat dianggap sebagai imbal hasil investasi (return on investment) bagi
suatu perusahaan karena pada umumnya aset modal (capital assets) seringkali merupakan
investasi terbesar bagi kebanyakan perusahaan.
2017 2016
7,755,347 ÷ 42,187,664 6,672,682 ÷ 39,564,228
18.3% 16.9%
Pengembalian Atas Ekuitas Pemegang Saham Biasa (ROE) digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang
sudah diinvestasikan pemegang saham. Dari hasil perhitungan diatas PT Gudang Garam
berhasil menaikkan labanya yang bermodalkan ekuitas sebesar 1.4 % yang dapat digunakan
dalam pengukuran peluang investasi bagi investor dan menunjukkan bahwa pada PT Gudang
Garam daat mengelola manajemen biaya efektif nya.
5. Rencana Akuntasi
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang reguler, misalnya
laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran atau bulanan. Sementara itu organisasi
sektor publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan
informasi yang sifatnya segera. Untuk melakukan perencanaan temporer diperlukan informasi
yang sifatnya temporer.
Untuk organisasi sektor publik karena sifatnya tidak mengejar laba serta adanya
pengaruh politik yang besar, amak alat pengendalinya lebih banyak berupa peraturan
birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja terutama pengukuran ekonomi, efisiensi dan
efektivitas (value for money), akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam
pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasi keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran
moneter.
e. Produk Baru
PT Gudang Garam Tbk. masih mengandalkan produk yang ada saat ini untuk
menggenjot penjualan pada tahun ini. Emiten bersandi saham GGRM itu akan absen
meluncurkan produk baru pada sisa tahun ini.Hingga saat ini, perusahaan yang berkantor
pusat di Kediri, Jawa Timur itu baru meluncurkan satu produk limited edition kepada
konsumen, yakni sigaret kretek tangan (SKT) yang dikemas di dalam kaleng.
"Sampai saat ini belum ada produk yang dijadwalkan keluar. Hanya ada limited
edition itu, SKT dalam kaleng dalam rangka ulang tahun ke-60 kami," kata Direktur dan
Corporate Secretary Gudang Garam Heru Budiman di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa
(28/8/2018).Dia menambahkan, produk limited edition itu tidak akan menunjang kinerja
penjualan perseroan secara signifikan pada tahun ini. Sebab, produk yang dikemas
merupakan produk lama. "Ini tidak diharapkan bisa menunjang karena hanya kemasan yang
baru."
Heru masih belum memaparkan kinerja perseroan pada paruh pertama tahun ini.
Namun, berdasarkan dana Nielsen, pada 6 bulan pertama tahun ini permintaan konsumen
cukup positif terhadap semua kategori produk utama industri rokok nasional.
Nielsen mencatat, terjadi penurunan total volume penjualan industri rokok sebesar
7,9% menjadi 131,4 miliar pada tengah tahun pertama 2018. Kontribusi terbesar adalah SKM
Full Flavour yakni 41,2% dari total penjualan pasar. Penjualan jenis ini naik 0,3% menjadi
54,1 miliar batang. Adapun kategori lainnya menurun, di mana penjualan SKM rendah tar
nikotin turun sebesar 13,7% dan SKT turun sebesar 11,3%. Sementara itu, permintaan
terhadap rokok putih turun sebesar 12,2%. Namun GGRM tidak bermain pada produk ini.
Kinerja GGRM pada kuartal I/2018 membukukan pendapatan senilai Rp21,98 triliun,
meningkat sebesar 10,07% secara year on year (yoy), dari sebelumnya Rp19,97 triliun. Laba
bersih GGRM per Maret 2018 mencapai Rp1,89 triliun. Nilai itu meningkat tipis 0,13% yoy
dari sebelumnya Rp1,88 triliun.Heru menambahkan, sejauh ini GGRM belum memiliki
rencana untuk melakukan ekspansi. Baik dalam bentuk pendirian pabrik baru maupun
menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk memperluas akses pasar. "Belum ada ekspansi
sejauh ini."