Mrk. 6:45-52
Pendahuluan:
· Ketakutan dapat dialami oleh siapa saja, takut tentang keadaan diri, masa depan, takut kalau
tidak dapat jodoh, takut tidak dapat pekrjaan dan lain-lain.
Contoh: Seseorang yang datang ke pendeta karena sudah melakukan dosa kesombongan, di
depan cermin ternyata salah nilai diri.
· Tuhan Yesus yang memanggil pasti Dia akan bertanggung-jawab, Dia tidak membiarkan orang
percaya tenggelam (ay. 45-48).
Peristiwa saat matahari terbenam
Payah menyiksa atau menyusahkan
· Kadang-kadang ketika kita ikut Yesus, bukankah kita tidak melihat pertolongan-Nya? Akhirnya
putus asa, seolah tidak ada pengharapan dan akhirnya takut.
· (ay. 48), Ia hendak melewati mereka, tidak peru timbul keraguan tentang kesungguhan Kristus
untuk menolong.
Penerapan:
Banyak ora ng hari ini tidak menyadari bahwa Tuhan tidak pernah tinggakan kita,
mengapa perlu takut akan hal yang akan terjadi, masa depan masih tanda tanya.
Tuhan memberi pertolongan tidak terlambat, mungkin bagi manusia terlambat, tidak
juga pertolongannya terlalu cepat (pas waktunya). Kadang kita merasa kepayahan, sudah Tuhan
tidak tahu buat apa lagi. Ini mengandung pengertian bahwa manusia harus berani. Berhentilah
merasa takut, pada saat kita sudah kepayahan, tidak tahu bagaimana lagi, ingat pas waktu Tuhan
menolong.
Contoh: Studi tour di danau Poso (Tentena)
Penerapan:
· Berani, bersemangat dan tenanglah (c. f: Mat. 14:27)
· Beriman
· Ketika kita takut hal yang sangat pentinmg adalah berdoa, sama dengan yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus, doa adalah sebuah fokus hiudup ketika kita berdoa, kita tidak menarik Allah turun
ke posisi kita supaya Ia menyelesaikan apa yang kita tugaskan kepada-0Nya, tetapi sebaliknya
doa menarik kita lebih dekat pada Allah supaya kita menerima kekuatan-Nya untuk nmelakukan
perintah-Nya.