Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

(PPI)

TAHUN 2022

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BENTENG
Jalan Benteng Kidul Nomor 70
Kel. Benteng Kec.Warudoyong Kota Sukabumi 43132 Telp. 0266 225219
Email : puskesmasbenteng16@gmail.com
BAB I DEFINISI

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan


perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari
sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada
berbagai fasilitas kesehatan.

BAB II RUANG LINGKUP

Ruang lingkup program PPI meliputi kewaspadaan isolasi, penerapan PPI


terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) berupa
langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs, surveilans HAIs,
pendidikan dan pelatihan serta penggunaan anti mikroba yang bijak.Disamping
itu, dilakukan monitoring dan audit secara berkala.
Pedoman ini digunakan untuk panduan bagi petugas kesehatan di
Puskesmas dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi pada
pelayanan terhadap pasien yang menderita penyakit menular baik kontak
langsung, droplet dan udara.

BAB III TATALAKSANA

Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatanserta
masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan
penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.
Bagi pasien yang memerlukan isolasi, maka akan diterapkan kewaspadaan
isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasarkan transmisi.

1. APD

pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk memproteksi


diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius.

2. KEBERSIHAN TANGAN

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan


sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh,
atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs)bila tangan tidak
tampak kotor.

3. DEKOMENTASI PERALATAN DAN PERAWATAN PASIEN

Dalam dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan


penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning, disinfeksi,
dan sterilisasi) sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO)

4. PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Pengendalian lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan, antara lain


berupa upaya perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan permukaan
lingkungan, serta desain dan konstruksi bangunan, dilakukan untuk
mencegah transmisi mikroorganisme kepada pasien, petugas dan
pengunjung.

5. PENGELOLAAN LIMBAH

fasilitas pelayanan kesehatan sebagai sarana pelayanan kesehatan


adalah tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat, dapat menjadi
tempat sumber penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan, juga menghasilkan
limbah yang dapat menularkan penyakit.

Fasilitas pelayanan kesehatan harus mampu melakukan minimalisasi


limbah yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah yang
dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), menggunakan
kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle).

6. PENATALAKSANAAN LINEN

Linen terbagi menjadi linen kotor dan linen terkontaminasi. Linen


terkontaminasi adalah linen yang terkena darah atau cairan tubuh
lainnya, termasuk juga benda tajam. Penatalaksanaan linen yang
sudah digunakan harus dilakukan dengan hati-hati. Kehatian- hatian ini
mencakup penggunaan perlengkapan APD yang sesuai dan
membersihkan tangan secara teratur.

7. PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS

Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap semua petugas baik


tenaga kesehatan maupun tenaga nonkesehatan. Fasyankes harus
mempunyai kebijakan untuk penatalaksanaan akibat tusukan jarum atau
benda tajam bekas pakai pasien, yang berisikan antara lain siapa yang
harus dihubungi saat terjadi kecelakaan dan pemeriksaan serta konsultasi
yang dibutuhkan oleh petugas yang bersangkutan.

8. PENEMPATAN PASIEN

Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non


infeksius.Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri.

9. KEBERSIHAN PERNAFASAN ETIKA BATIK/BERSIN

Diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi dengan jenis
transmisiairborne dan droplet. Fasilitas pelayanan kesehatan harus
menyediakan sarana cuci tangan seperti wastafel dengan air mengalir,
tisu, sabun cair, tempat sampah infeksius dan masker bedah.

10. PRAKTEK PENYUNTIKAN YG AMAN

Pakai spuit dan jarum suntik steril sekali pakai untuk setiap
suntikan,berlaku juga pada penggunaan vial multidose untuk
mencegah timbulnya kontaminasi mikroba saat obat dipakai pada
pasien lain. Jangan lupa membuang spuit dan jarum suntik bekas
pakai ke tempatnya dengan benar.
BAB IV DOKUMENTASI

Pencatatan dilaksanakan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan yaitu


pencatatan kegiatan pencegahan dan pengendalian ppi. Formulir pencatatan terdiri
dari:

a. Format ceklis laporan harian cuci tangan


b. Format ceklis laporan harian penggunan APD
c. Format ceklis laporan pengendalian lingkungan

Anda mungkin juga menyukai