Anda di halaman 1dari 3

Materi

A. Definisi Tali Pusat


Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord. Merupakan saluran
kehidupan bagi janin selama ia di dalam kandungan, sebab selama di dalam rahim tali
pusatlah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin yang berada di
dalamnya. Tali pusat merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan pada bayi yang
baru lahir. Bayi yang baru lahir kurang lebih dua menit akan segera di potong tali
pusatnya kira-kira dua sampai tiga sentimeter yang hanya tinggal pada pangkal
pusat(umbilicus), dan sisa potongan inilah yang sering terinfeksi Staphylococcus aereus,
pada ujung tali pusat akan mengeluarkan nanah dan pada sekitar pangkal tali pusat akan
memerah dan disertai edema (Musbikin, 2005). Pada keadaan infeksi berat, infeksi dapat
menjalar hingga ke hati (hepar) melalui ligamentum (falsiforme) dan menyebabkan abses
yang berlipat ganda. Pada keadaan menahun dapat terjadi granuloma pada ocalti
(Prawirohardjo, 2007). Infeksi tali pusat adalah suatu penyakit toksemik akut yang
disebabkan oleh clostridium tetani dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa
disertai gangguan kesadaran (Mieke, 2006).
Diameter tali pusat antara 1 cm – 2,5 cm, dengan rentang panjang antara 30 cm – 100
cm, rata-rata 55 cm, terdiri atas alantoin yang rudimenter, sisa-sisa amfalo mesenterikus,
dilapisi membran makus yang tipis, selebihnya terisi oleh zat seperti agar-agar sebagai
jaringan penghubung mukoid yang disebut jeli whartor. Setelah talipusat lahir akan
segera berhenti berdenyut, pembuluh darah tali pusat akan menyempit tetapi belum
obliterasi, karena itu tali pusat harus segera dipotong dan diikat kuat-kuat supaya
pembuluh darah tersebut oklusi serta tidak terjadi perdarahan.
Memotong tali pusat, dengan menjepit tali pusat harus menggunakan klem DTT atau
steril dengan jarak kira-kira 3cm dari umbilicus bayi yaitu jepitan pertama, dilakukan
pengurutan tali pusat bayi ke arah ibu dengan memasang klem kedua dengan jarak 2cm
dari klem pertaama. Gunakan tangan kiri di antara sela jari tengah tali pusat dipotong di
antara kedua klem.

B. Definisi Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan
steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat.
C. Tujuan Perawatan Tali Pusat
Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009) ada empat, yaitu:
1) Untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih.
2) Untuk mencegah infeksi tali pusat pada bayi baru lahir.
3) Untuk membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering dan lepas.
4) Untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.

D. Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat yang Benar


1) Peralatan yang Dibutuhkan
 Sediakan air DTT hangat
 Washlap
 Kassa steril

2) Prosedur Perawatan Tali Pusat


 Cuci tangan
 Dekatkan alat
 Buka bedong bayi, lepas baju dan celana bayi
 Lepas bungkus tali pusat
 Bersihkan tali pusat, dengan cara:
a. Pegang bagian ujung
b. Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang
c. Disabuni pada bagian batang dan pangkal
d. Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang
e. Keringkan sisa air dengan kassa steril
f. Tali pusat tidak dibungkus jika masih belum kering sempurna, dan setelah
kering dapat dibungkus dengan kassa yang steril, bersih, dan kering.
 Pakaikan popok, ujung atas popok di bawah tali pusat, dan talikan di pinggir.
Keuntungannya, tali pusat tidak lembab, jika pipis tidak langsung mengenal tali
pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
 Bereskan alat
 Cuci tangan
E. Prinsip Perawatan Tali Pusat
 Jangan membubuhkan apapun pada pangkal tali pusat
 Rawat tali pusat bersih dan kering
 Bila tali pusat kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi, keringkan
dengan kain lembut
 Bila ada tanda-tanda infeksi segera dibawa ke pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai