Disusun oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kesempatan yang telah diberikan, sehingga laporan kebidanan komprehensif yang
membahas tentang “Asuhan Kebidanan Anak Sakit” dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan komprehensif ini disusun dalam rangka pemenuhan target laporan
komprehensif praktek klinik kebidanan fisiologis yang ditetapkan kepada mahasiswa
Prodi DIII Kebidanan Stikes dr.Soebandi Jember.
Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, antara lain:
1. Dosen pembimbing asuhan kebidanan fisiologis yang telah bersedia
membimbing dari pendidikan
2. Bidan pembimbing yang telah bersedia membimbing di tempat praktek
3. Serta berbagai pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan
ini.
Penulis manyadari bahwa laporan asuhan kebidanan komprehensif ini masih
jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun penulis.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.......................................................................................... 2
Kata Pengantar.................................................................................................. 3
Daftar Isi........................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 6
1.2 Tujuan........................................................................................................ 7
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................... 8
1.4 Manfaat....................................................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN TEORI.............................................................................. 9
2.1 Teori Bayi dan Balita Sakit......................................................................... 9
2.1.1 Bayi dan Balita...................................................................................... 9
1. Pengertian ...................................................................................... 9
2. Tahapan Perkembangan ................................................................. 9
3. Penyakit Infeksi pada Bayi dan Balita....................................................................... 12
2.1.2 Febris (Demam)..................................................................................... 13
1. Pengertian....................................................................................... 13
2. Etiologi............................................................................................ 13
3. Patofisiologi .................................................................................... 14
4. Gambaran Klinis.............................................................................. 15
5. Penatalaksanaan ............................................................................... 15
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan anak Sehat.................................................. 16
BAB 3 TINJAUAN KASUS.............................................................................. 20
3.1 Subjektif....................................................................................................... 20
3.2 Objektif........................................................................................................ 22
3.3 Analisa.......................................................................................................... 22
3.4 Penatalaksanaan............................................................................................ 22
BAB 4 PEMBAHASAN..................................................................................... 24
4
BAB 5 PENUTUP............................................................................................... 25
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 25
5.2 Saran.............................................................................................................. 25
Daftar Pustaka....................................................................................................... 26
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
Menurut Notoadmojo (2007) orang dengan pengetahuan yang baik akan
lebih memahami dan bertindak secara rasional dalam menghadapi suatu masalah.
termasuk pengetahuan ibu yang baik dan melakukan tindakan perawatan saat
anak mengalami demam. Kurangnya pengetahuan secara baik tentang demam
dapat mengakibatkan demam yang berlanjut seperti kejang demam.
Menurut data puskesmas Bedoro Kecamatan Sambungmacan Sragen
yang menjadi salah satu wilayah kerja puskesmas pada tahun 2013 pernah terjadi
2 kasus demam tinggi pada anak yang akhirnya anak tersebut meninggal.
Kurangnya pengetahuan orang tua yang tidak segera memberikan tindakan
perawatan demam dengan baik dan justru membawa ke pengobatan alternative
menjadikan anak tidak tertolong lagi. Kasus ini menjadi catatan penting bagi
seluruh kader posyandu maupun petugas kesehatan di puskemas bahwa
diharapkan tidak terjadi kembali kasus yang serupa di masa yang akan datang.
Penelitian Purwanti (2008) menyimpulkan tindakan ibu dengan member!
kompres air hangat dapat menurunkan demam pada anak.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis melakukan asuhan
kebidanan anak sakit pada By. “L” Umur 3 bulan di PMB L.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan Anak Sakit pada By.“L” umur 3
bulan dengan demam dengan pendekatan menejemen kebidanan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan secara
langsung dan komprehensif pada By.“L” umur 3 bulan dengan demam.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada By.“L”
umur 3 bulan dengan demam yang sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan
dengan pendekatan asuhan kebidanan.
8
BAB 2
TINJAUAN TEORI
9
9) Sudah mampu berguling dari posisi telungkup ke telentang, begitu
pula sebaliknya.
10) Mulai mengoceh satu atau dua patah kata walau masih belum jelas
11) Kakinya sudah mampu menjejak lantai jika diberdirikan
12) Sudah mampu duduk meski harus disangga.
b. Umur 6-12 bulan
1) Merangkak dan mendorong sedikit demi sedikit badannya
menggunakan lengan atau kaki, serta merangkak menggunakan
tangan dan lutut
2) Sudah mampu duduk sendiri dari posisi merangkak tanpa harus
dipegangi atau disangga
3) Sudah mampu belajar berdiri dengan cara berpegangan
4) Sudah dapat berkata mama dengan jelas
5) Dapat mengangkat sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
6) Memegang benda kecil seperti sereal yang berbentuk dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk mereka.
7) Berdiri sendiri bahkan berjalan tanpa bantuan orang lain.
8) Menunjuk benda yang mereka inginkan untuk mendapatkan
perhatian
9) Sudah dapat memberikan respons terhadap pertanyaan yang
diberikan, seperti menolak hal-hal yang tidak disukainya atau
mengatakan iya untuk yang disukainya
10) Sudah mampu mengemut makanan dalam mulut.
c. Umur 12-18 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan
2) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
3) Berjalan mundur 5 langkah
4) Memanggil ayah dengan kata “papa”, memanggil ibu dengan kata
“mama”
5) Menumpuk 2 kubus
10
6) Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis dan merengek,
melainkan bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau
menarik tangan ibu
7) Memeprlihatkan rasa cemburu atau bersaing
8) Berpartisipasi dalam permainan
d. Umur 18-24 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa berpeganga selama 30 detik
2) Berjalan tanpa terhuyung-huyung
3) Bertepuk tangan dan melambai-lambai
4) Menumpuk 4 buah kubus
5) Memungut benda kecil menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
6) Menggelindingkan bola ke arah sasaran
7) Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
8) Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga
9) Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri
e. Umur 24-36 bulan
1) Jalan naik tangga sendiri
2) Dapat bermain menendang bola kecil
3) Mencorat-coret dengan pensil di kertas
4) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata seperti mama dan papa
5) Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
6) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda
atau lebih
7) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta
8) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
9) Melepas pakaian sendiri
f. Umur 36-48 bulan
1) Berdiri 1 kaki selama 2 detik
2) Melompat dengan kedua kaki diangkat
11
3) Mengayuh sepeda roda tiga
4) Menggambar garis lurus
5) Menumpuk 8 kubus
6) Mengenal 2-4 warna
7) Menyebut nama, umur, dan tempat
8) Mengerti arti kata di atas, di bawah, dan di depan
9) Mendengarkan cerita
10) Mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri
11) Bermain bersama teman dan mengikuti aturan permainan
12) Mengenakan sepatu sendiri
g. Umur 48-60 bulan
1) Berdiri 1 kaki selama 6 detik
2) Melompat-lompat dengan satu kaki
3) Menari
4) Menggambar tanda silang
5) Menggambar lingkaran
6) Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
7) Mengancingkan baju atau pakaian boneka
8) Menyebut nama tanpa dibantu
9) Senang menyebut kata bantu
10) Senang bertanya tentang sesuatu
11) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata
12) Bicaranya mudah dimengerti
13) Bisa membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran dan
bentuknya
14) Menyebut angka, menghitung jari dan nama-nama hari
15) Menggosok gigi tanpa dibantu
16) Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal pergi ibunya
3. Penyakit Infeksi pada Bayi dan Balita
12
Menurut Rampengan (2008) penyakit infeksi yang menyertai bayi
dan balita dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Infeksi Bakteri, antara lain demam thypois, difteri, pertusis, dan
tetanus.
b. Infeksi Virus, antara lain parotitis epidemika, morbili atau campak.
c. Infeksi Parasit, antara lain malaria, askariasis dan toksoplasmosis.
13
Febris dapat timbul pada setiap keganasan yang berkembang
dnegna cepat, sebagai akibat dilepaskannya zat-zat pyrogen dari sel-sel
yang rusak atau dari suatu infeksi sekunder.
c. Reaksi-reaksi kerentanan / hipersensitivitas
Ferbis dapat disebabkan oleh karena suatu kerentanan terhadap
obat-obatan atau protein-protein asing dan biasanya bersamaan dengan
urtikaria, gatal-gatal, muntah, rasa nyeri di persendian dan
albuminuria.
d. Penyakit-penyakit kolagen
Febris dapat merupakan gejala dari lupus erytematous sistemik
dan poliartritis nadosa.
e. Gangguan mekanisme pengaturan suhu
Mekanisme yang mengatur suhu dapat terganggu pada
berbagai keadaan dengan akibat hiperpireksa. Ini dapat terjadi pada
heat stroke, dan kerusakan pada hipotalamus.
f. Gangguan peredaran darah
Penyakit yang dapat menyebabkan febris antara lain: infark
miokard, infark paru dan hemoragi subarachnoid.
g. Penyebab-penyebab lain:
Seperti penyakit crohn, krisis tiroid, dan sepsi gigi.
3. Patofisiologi
Demam dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau
oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit yang
disebabkan bakteri, tumor otak dan dehidrasi (Corwin, 2003)
Menurut Siswono (2007), faktor patofisiologi lainnya seperti:
a. Dalam 24 jam, kenaikan suhu dapat beravariasi ±0,5oC. Suhu dapat
turun pada pagi hari dan naik pada malam hari.
b. Suhu tubuh diatur melalui para prostaglandin pada hipotalamus dengan
mengubah konstruksi sistem peredarah darah.
14
4. Gambaran klinis
Menurut Donald Wong (2004), febris (demam tinggi) mempunyai
gejala sebagia berikut:
a. Adanya peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal
b. Kulit kemerahan
c. Kulit hangat bila disentuh
d. Kulit tampak mengkilat
e. Peningkatan fekruensi pernapasan
f. Takikardi
g. Kejang demam
5. Penatalaksanaan
a. Menurut Shvoong (2010), cara menurunkan suhu tubuh agar dalam
batas normal, yaitu:
1) Menyiapka air hangat
2) Mencelupkan washlap atau handuk kecil ke waskom dan
mengusapkan ke seluruh tubuh
3) Melakukan tindakan tersebut beberapa kali (setelah kulit kering)
4) Mengeringkan tubuh dengan handuk
5) Menghentikan prosedur bila suhu tubuh mendekati normal
b. Menurut Rahmansyah (2010), penatalaksanaan balita sakit dengna
febris yaitu:
1) Antipiretik
2) Antibiotik sesuai program
3) Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
4) Memberikan minum yang banyak
5) Kompres dengan air hangat, hindari kompres alkohol atau es
6) Kompres di daerah lipatan
7) Anjurkan banyak istirahat
15
2.2. Menejemen Asuhan Kebidanan Anka Sakit
16
a. BB lahir : 2500-4000 gram
b. PB lahir : 47-53 cm
5. Riwayat Kesehatan Terakhir
a. Imunisasi dasar : HB0, BCG, Polio1, DPT1 Polio2
b. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
Lamanya :-
Rawat/tidak :-
Pengobatan :-
c. Alergi : tidak ada
d. Penyakit sekarang : demam
6. Pola Kebiasaan
Kebiasaan 3 bulan Keterangan
Nutrisi
Minum Bayi minum ASI setiap 2 jam sekali dan
atau saat bayi ingin menyusu
Eliminasi
BAB 1-2 kali sehari
BAK
4-6 kali sehari
Personal hygiene
Mandi Mandi 2 kali sehari, pagi dan sore
Ganti popok Ganti popok setiap setelah BAB dan BAK
R/ ibu mengerti.
19
BAB 3
TINJAUAN KASUS
dengan Demam
No,Register :-
Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 29 Desember 2020 Jam: 06.30 WIB
Tempat : PMB L
Pengkaji : Alivia Eka Putri
20
7. Riwayat Kesehatan Terakhir
e. Imunisasi dasar : HB0, BCG, Polio1, DPT1 Polio2
f. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
Lamanya :-
Rawat/tidak :-
Pengobatan :-
g. Alergi : tidak ada
h. Penyakit sekarang : demam
8. Pola Kebiasaan
Kebiasaan 3 bulan Keterangan
Nutrisi
Minum Bayi minum ASI setiap 2 jam sekali dan
atau saat bayi ingin menyusu
Eliminasi
BAB 1-2 kali sehari
BAK
4-6 kali sehari
Personal hygiene
Mandi Mandi 2 kali sehari, pagi dan sore
Ganti popok Ganti popok setiap setelah BAB dan BAK
21
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : tidak pucat
b. Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
c. Dada : retraksi dada tidak tampak, wheezing dan ronchi tidak
terdengar.
d. Abdomen : perut bulat teraba lunak, tidak ada benjolan abnormal
e. Ekstremitas :
Atas : tidak odema
Bawah : tidak odema
R/ ibu mengerti.
22
melakukannya.
23
BAB 4
PEMBAHASAN
Saat penulis melakukan asuhan kebidanan anak sakit bayi L umur 3 bulan
dengan menerapkan menejemen asuhan kebidanan, maka penulis akan membahas
serta membandingkan antara teori dan pelaksanaan teori dengan kenyataan yang
terjadi saat memberikan asuhan.
Pasien dibawa ke PMB L pada tanggal 29 September 2020 dan ibunya
mengatakan ingin memeriksakan bayinya karena rewel, dan badannya panas sejak
kemarin malam. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa suhu
bayi 38oC dan anak mengalami demam tinggi. Dan ibu mengatakan bahwa kemarin
malam bayi sudah dikompres di dahinya dengan air hangat
Menurut teori Febris (demam) adalah suatu keadaan dimana suhu badan
melebihi 37oC karena disebabkan oleh jangkitan atau radang (Rizali, 2002). Menurut
Fajan (2003), febris adalah meningkatnya temperatur suhu secara abnormal.
Sedangkan menurut Fadjari (2003), febris yaitu meningkatnya suhu tubuh yang
melewati batas normal yaitu melebihi 38oC. Menurut Rahmansyah (2010),
penatalaksanaan bayi dan balita sakit dengan febris yaitu: Antipiretik, Antibiotik
sesuai program, Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, Memberikan
minum yang banyak, Kompres dengan air hangat, hindari kompres alkohol atau es,
Kompres di dahi dan daerah lipatan, Anjurkan banyak istirahat.
Menurut penulis, berdasarkan teori dan dari data hasil pemeriksaan serta
anamnesa. Dari hasil anamnesa ibu mengatakan bahwa bayinya rewel dan panas,
serta telah di kompres air hangat di dahinya. Dan dibuktikan pada hasil pemeriksaan
yang menunjukkan suhu bayi tinggi 38oC. Dan penatalaksanaan untuk bayi demam
yaitu salah satunya dengan dikompres air hangat pada dahi serta daerah lipatan. Jadi
antara hasil anamnesa dan pemeriksaan terhadap teori sesuai tidak ada kesenjangan.
24
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Anak Sakit pada bayi L adalah melakukan asuhan
kebidanan anak sakit secara komprehensif, meliputi data subjektif, data objektif,
diagnose, dan masalah yang dialami serta penatalaksanaan yang akan dilakukan
serta konseling tentang penatalaksanaan bayi dengan demam.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Orangtua
Diharapkan orang tua rutin mengompres dan memberikan obat pada
bayinya, agar bayi bisa segera membaik. Dan menganjurkan ibu untuk segera
menemui tenaga kesehatan apabila bayi tidak membaik atau ada masalah lain.
25
DAFTAR PUSTAKA
26