Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN ANAK SAKIT

PADA BY. “L” UMUR 3 BULAN


DENGAN DEMAM

Disusun oleh:

ALIVIA EKA PUTRI


NIM: 18030004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
dr.SOEBANDI JEMBER

1
LEMBAR PENGESAHAN

Mahasiswa

Alivia Eka Putri


18030004

Pembimbing Lahan Tanggal

Lolok Rita Magdalena, STr.Keb. ...........................................

Pembimbing Akademik Tanggal

Ernawati Anggraeni, SST., M.M. ...........................................

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kesempatan yang telah diberikan, sehingga laporan kebidanan komprehensif yang
membahas tentang “Asuhan Kebidanan Anak Sakit” dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan komprehensif ini disusun dalam rangka pemenuhan target laporan
komprehensif praktek klinik kebidanan fisiologis yang ditetapkan kepada mahasiswa
Prodi DIII Kebidanan Stikes dr.Soebandi Jember.
Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, antara lain:
1. Dosen pembimbing asuhan kebidanan fisiologis yang telah bersedia
membimbing dari pendidikan
2. Bidan pembimbing yang telah bersedia membimbing di tempat praktek
3. Serta berbagai pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan
ini.
Penulis manyadari bahwa laporan asuhan kebidanan komprehensif ini masih
jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun penulis.

Jember, 03 Januari 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.......................................................................................... 2
Kata Pengantar.................................................................................................. 3
Daftar Isi........................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 6
1.2 Tujuan........................................................................................................ 7
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................... 8
1.4 Manfaat....................................................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN TEORI.............................................................................. 9
2.1 Teori Bayi dan Balita Sakit......................................................................... 9
2.1.1 Bayi dan Balita...................................................................................... 9
1. Pengertian ...................................................................................... 9
2. Tahapan Perkembangan ................................................................. 9
3. Penyakit Infeksi pada Bayi dan Balita....................................................................... 12
2.1.2 Febris (Demam)..................................................................................... 13
1. Pengertian....................................................................................... 13
2. Etiologi............................................................................................ 13
3. Patofisiologi .................................................................................... 14
4. Gambaran Klinis.............................................................................. 15
5. Penatalaksanaan ............................................................................... 15
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan anak Sehat.................................................. 16
BAB 3 TINJAUAN KASUS.............................................................................. 20
3.1 Subjektif....................................................................................................... 20
3.2 Objektif........................................................................................................ 22
3.3 Analisa.......................................................................................................... 22
3.4 Penatalaksanaan............................................................................................ 22
BAB 4 PEMBAHASAN..................................................................................... 24

4
BAB 5 PENUTUP............................................................................................... 25
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 25
5.2 Saran.............................................................................................................. 25
Daftar Pustaka....................................................................................................... 26

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh diatas normal, yaitu
diatas 38°C. Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula
merugikan. Pada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan
tubuh yang bermanfaat karena timbul dan menetap sebagai respon terhadap suatu
penyakit, namun suhu tubuh yang terlalu tinggi juga akan berbahaya (Tjahjadi,
2007).
Pada dasarnya terdapat dua kondisi demam yang memerlukan
pengelolaan yang berbeda. Pertama adalah demam yang tidak boleh terlalu cepat
diturunkan karena merupakan respon terhadap infeksi ringan yang bersifat self
limited. Kedua adalah demam yang membutuhkan pengelolaan segera karena
merupakan tanda infeksi serius dan mengancam jiwa seperti pneumonia,
meningitis, dan sepsis. Oleh karena itu pemahaman mengenai pengelolaan
demam pada anak yang baik menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami
(Hasan, 2007).
Pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer merupakan
cara yang akurat untuk mengetahui ada tidaknya demam, akan tetapi hal ini
masih sangat jarang dilakukan ibu-ibu di rumah. Pengukuran suhu tubuh yang
paling sering dilakukan ibu adalah dengan perabaan. Menurut Purwoko (2006),
94% ibu menggunakan perabaan untuk menilai suhu tubuh anaknya. Hal ini
menjadi kendala untuk mendapatkan data yang objektif mengenai demam.
Banyak ibu yang mengira bahwa bila tidak diobati, demam anaknya akan
semakin tinggi. 1 2 kondisi tersebut mencerminkan bahwa pengetahuan tentang
demam pada ibu masih kurang tepat. dengan pengetahuan yang masih kurang
menjadikan ibu terbatas dalam melakukan tindakan pengobatan kepada anak
secara rasional.

6
Menurut Notoadmojo (2007) orang dengan pengetahuan yang baik akan
lebih memahami dan bertindak secara rasional dalam menghadapi suatu masalah.
termasuk pengetahuan ibu yang baik dan melakukan tindakan perawatan saat
anak mengalami demam. Kurangnya pengetahuan secara baik tentang demam
dapat mengakibatkan demam yang berlanjut seperti kejang demam.
Menurut data puskesmas Bedoro Kecamatan Sambungmacan Sragen
yang menjadi salah satu wilayah kerja puskesmas pada tahun 2013 pernah terjadi
2 kasus demam tinggi pada anak yang akhirnya anak tersebut meninggal.
Kurangnya pengetahuan orang tua yang tidak segera memberikan tindakan
perawatan demam dengan baik dan justru membawa ke pengobatan alternative
menjadikan anak tidak tertolong lagi. Kasus ini menjadi catatan penting bagi
seluruh kader posyandu maupun petugas kesehatan di puskemas bahwa
diharapkan tidak terjadi kembali kasus yang serupa di masa yang akan datang.
Penelitian Purwanti (2008) menyimpulkan tindakan ibu dengan member!
kompres air hangat dapat menurunkan demam pada anak.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis melakukan asuhan
kebidanan anak sakit pada By. “L” Umur 3 bulan di PMB L.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan Anak Sakit pada By.“L” umur 3
bulan dengan demam dengan pendekatan menejemen kebidanan.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data subjektif secara
lengkap pada By.“L” umur 3 bulan dengan demam di PMB L.
2. Mampu melakukan pengkajian data yang meliputi data objektif secara
lengkap pada By.“L” umur 3 bulan dengan demam PMB L.
3. Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan dan
masalah pada By.“L” umur 3 bulan dengan demam PMB L.
7
4. Mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan secara komprehensif
pada By.“L” umur 3 bulan dengan demam di PMB L.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Asuhan Kebidanan pada By.“L” umur 3 bulan dengan
demam di PMB L.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan secara
langsung dan komprehensif pada By.“L” umur 3 bulan dengan demam.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada By.“L”
umur 3 bulan dengan demam yang sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan
dengan pendekatan asuhan kebidanan.

8
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1. Teori Bayi dan Balita Sakit


2.1.1 Bayi dan Balita
1. Pengertian
Bayi adalah masa anak yang berumur 0 sampai 1 tahun. Terdapat
dua masa pada bayi yaitu masa neonatal usia 0-28 hari dan masa pasca
neonatal 28 hari smapai 1 tahun. Balita adalah semua anak termasuk bayi
baru lahir yang berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (Ferry, 2007).
Sedangkan menurut Depkes RI (2008), balita adalah anak usia 12-59 bulan.
Pada masa balita ini merupakan masa dimana pertumbuhan fisik anak
relatif lebih cepat, namun bayi lebih rentan terhadap penyakit.
2. Tahapan Perkembangan
Tahapan perkembangan bayi dan balita sebagai berikut:
a. Umur 0-6 bulan
1) Mengangkat kepala dan dadanya ketika berada dalam posisi
tengkurap
2) Mata sudah mulai merespons dengan mengikuti gerakan benda dan
cahaya di sekitarnya
3) Memainkan jari-jarinya dengan cara membuka dan menutup jari,
menggenggam benda di tangan, serta memasukkan jari ke dalam
mulut
4) Sudah dapat memainkan kakinya
5) Mampu membedakan suara yang dikenal dengan suara lainnya
6) Mencoba mengambil benda-benda yang menggantung, meski dia
belum mampu menggapainya
7) Tersenyum kepada orang asing yang mengajak bermain atau
berbicara kepadanya
8) Sudah mulai bisa kontak mata dengan orang sekitar

9
9) Sudah mampu berguling dari posisi telungkup ke telentang, begitu
pula sebaliknya.
10) Mulai mengoceh satu atau dua patah kata walau masih belum jelas
11) Kakinya sudah mampu menjejak lantai jika diberdirikan
12) Sudah mampu duduk meski harus disangga.
b. Umur 6-12 bulan
1) Merangkak dan mendorong sedikit demi sedikit badannya
menggunakan lengan atau kaki, serta merangkak menggunakan
tangan dan lutut
2) Sudah mampu duduk sendiri dari posisi merangkak tanpa harus
dipegangi atau disangga
3) Sudah mampu belajar berdiri dengan cara berpegangan
4) Sudah dapat berkata mama dengan jelas
5) Dapat mengangkat sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk.
6) Memegang benda kecil seperti sereal yang berbentuk dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk mereka.
7) Berdiri sendiri bahkan berjalan tanpa bantuan orang lain.
8) Menunjuk benda yang mereka inginkan untuk mendapatkan
perhatian
9) Sudah dapat memberikan respons terhadap pertanyaan yang
diberikan, seperti menolak hal-hal yang tidak disukainya atau
mengatakan iya untuk yang disukainya
10) Sudah mampu mengemut makanan dalam mulut.
c. Umur 12-18 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan
2) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
3) Berjalan mundur 5 langkah
4) Memanggil ayah dengan kata “papa”, memanggil ibu dengan kata
“mama”
5) Menumpuk 2 kubus
10
6) Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis dan merengek,
melainkan bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau
menarik tangan ibu
7) Memeprlihatkan rasa cemburu atau bersaing
8) Berpartisipasi dalam permainan
d. Umur 18-24 bulan
1) Berdiri sendiri tanpa berpeganga selama 30 detik
2) Berjalan tanpa terhuyung-huyung
3) Bertepuk tangan dan melambai-lambai
4) Menumpuk 4 buah kubus
5) Memungut benda kecil menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
6) Menggelindingkan bola ke arah sasaran
7) Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
8) Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga
9) Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri
e. Umur 24-36 bulan
1) Jalan naik tangga sendiri
2) Dapat bermain menendang bola kecil
3) Mencorat-coret dengan pensil di kertas
4) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata seperti mama dan papa
5) Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
6) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda
atau lebih
7) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta
8) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
9) Melepas pakaian sendiri
f. Umur 36-48 bulan
1) Berdiri 1 kaki selama 2 detik
2) Melompat dengan kedua kaki diangkat
11
3) Mengayuh sepeda roda tiga
4) Menggambar garis lurus
5) Menumpuk 8 kubus
6) Mengenal 2-4 warna
7) Menyebut nama, umur, dan tempat
8) Mengerti arti kata di atas, di bawah, dan di depan
9) Mendengarkan cerita
10) Mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri
11) Bermain bersama teman dan mengikuti aturan permainan
12) Mengenakan sepatu sendiri
g. Umur 48-60 bulan
1) Berdiri 1 kaki selama 6 detik
2) Melompat-lompat dengan satu kaki
3) Menari
4) Menggambar tanda silang
5) Menggambar lingkaran
6) Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
7) Mengancingkan baju atau pakaian boneka
8) Menyebut nama tanpa dibantu
9) Senang menyebut kata bantu
10) Senang bertanya tentang sesuatu
11) Menjawab pertanyaan dengan kata-kata
12) Bicaranya mudah dimengerti
13) Bisa membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran dan
bentuknya
14) Menyebut angka, menghitung jari dan nama-nama hari
15) Menggosok gigi tanpa dibantu
16) Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal pergi ibunya
3. Penyakit Infeksi pada Bayi dan Balita

12
Menurut Rampengan (2008) penyakit infeksi yang menyertai bayi
dan balita dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Infeksi Bakteri, antara lain demam thypois, difteri, pertusis, dan
tetanus.
b. Infeksi Virus, antara lain parotitis epidemika, morbili atau campak.
c. Infeksi Parasit, antara lain malaria, askariasis dan toksoplasmosis.

2.1.2 Febris (Demam)


1. Pengertian
Febris (demam) adalah suatu ekadaan dimana suhu badan melebihi
37oC karena disebabkan oleh jangkitan atau radang (Rizali, 2002). Menurut
Fajan (2003), febris adalah meningkatnya temperatur suhu secara
abnormal. Sedangkan menurut Fadjari (2003), febris yaitu meningkatnya
suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu melebihi 38oC.
2. Etilogi
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan
toksemia, keganasan reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan
pusat regulasi suhu sentral (misalnya: erdarahan otak dan koma). Pada
dasarnya yang harus diperhatikan untuk mencapai ketepatan diagnosis
penyebab demam, antara lain: letelitian pengambilan riwayat penyakit
pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan
evaluasi pemeriksaan laboratorium, serta penunjang lain secara tepat dan
holistik (Rahmansyah, 2010)
Menurut Corwin (2003), penyebab febris dibagi menjadi 7, yaitu:
a. Infeksi
Febris dengan infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
protozoa, dan metazoa.
b. Neoplasma

13
Febris dapat timbul pada setiap keganasan yang berkembang
dnegna cepat, sebagai akibat dilepaskannya zat-zat pyrogen dari sel-sel
yang rusak atau dari suatu infeksi sekunder.
c. Reaksi-reaksi kerentanan / hipersensitivitas
Ferbis dapat disebabkan oleh karena suatu kerentanan terhadap
obat-obatan atau protein-protein asing dan biasanya bersamaan dengan
urtikaria, gatal-gatal, muntah, rasa nyeri di persendian dan
albuminuria.
d. Penyakit-penyakit kolagen
Febris dapat merupakan gejala dari lupus erytematous sistemik
dan poliartritis nadosa.
e. Gangguan mekanisme pengaturan suhu
Mekanisme yang mengatur suhu dapat terganggu pada
berbagai keadaan dengan akibat hiperpireksa. Ini dapat terjadi pada
heat stroke, dan kerusakan pada hipotalamus.
f. Gangguan peredaran darah
Penyakit yang dapat menyebabkan febris antara lain: infark
miokard, infark paru dan hemoragi subarachnoid.
g. Penyebab-penyebab lain:
Seperti penyakit crohn, krisis tiroid, dan sepsi gigi.

3. Patofisiologi
Demam dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau
oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit yang
disebabkan bakteri, tumor otak dan dehidrasi (Corwin, 2003)
Menurut Siswono (2007), faktor patofisiologi lainnya seperti:
a. Dalam 24 jam, kenaikan suhu dapat beravariasi ±0,5oC. Suhu dapat
turun pada pagi hari dan naik pada malam hari.
b. Suhu tubuh diatur melalui para prostaglandin pada hipotalamus dengan
mengubah konstruksi sistem peredarah darah.
14
4. Gambaran klinis
Menurut Donald Wong (2004), febris (demam tinggi) mempunyai
gejala sebagia berikut:
a. Adanya peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal
b. Kulit kemerahan
c. Kulit hangat bila disentuh
d. Kulit tampak mengkilat
e. Peningkatan fekruensi pernapasan
f. Takikardi
g. Kejang demam

5. Penatalaksanaan
a. Menurut Shvoong (2010), cara menurunkan suhu tubuh agar dalam
batas normal, yaitu:
1) Menyiapka air hangat
2) Mencelupkan washlap atau handuk kecil ke waskom dan
mengusapkan ke seluruh tubuh
3) Melakukan tindakan tersebut beberapa kali (setelah kulit kering)
4) Mengeringkan tubuh dengan handuk
5) Menghentikan prosedur bila suhu tubuh mendekati normal
b. Menurut Rahmansyah (2010), penatalaksanaan balita sakit dengna
febris yaitu:
1) Antipiretik
2) Antibiotik sesuai program
3) Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
4) Memberikan minum yang banyak
5) Kompres dengan air hangat, hindari kompres alkohol atau es
6) Kompres di daerah lipatan
7) Anjurkan banyak istirahat
15
2.2. Menejemen Asuhan Kebidanan Anka Sakit

Asuhan Kebidanan Anak Sakit


Pada By.“L” Umur 3 Bulan
Dengan Demam

Tanggal/Jam pengkajian : tanggal dan jam pengkajian digunakan untuk


menegtahui kapan neonatus mendapatkan pelayanan.
Tempat pengkajian : digunakan untuk mengetahui dimana bayi
mendapatkan pelayanan.
Nama pengkaji : untuk mengetahui siapa yang melakukan pelayanan
terhadap neonatus.
2.2 1 DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Bayi
1) Nama orang tua/ nama bayi: untuk mengetahui identitas bayi mencegah
adanya kejadian bayi tertukar.
2) Umur bayi : untuk mengetahuiumur bayi
3) Tanggal lahir : untuk mengetahui kapan bayi lahir agar mudah dalam
melakukan pelayanan
4) Jenis kelamin : untuk mengetahui jenis kelamin bayi agar mudah dalam
melakukan pendekatan dan pelayan.
5) Alamat : agar bidan lebih mudah untuk melakukan kunjungan rumah.

2. Alasan Datang/Kunjungan: untuk mengetahui alasan pasien datang


3. Riwayat Kesehatan Sekarang, Dahulu, dan Keluarga
Ibu mengetakan bahwa tidak sedang dan menderita penyakit menular
(hepatitis, TBC, PMS, HIV/AIDS), munurun (DM, asma, hipertensi), sistemik
(jantung, ginjal).
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

16
a. BB lahir : 2500-4000 gram
b. PB lahir : 47-53 cm
5. Riwayat Kesehatan Terakhir
a. Imunisasi dasar : HB0, BCG, Polio1, DPT1 Polio2
b. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
Lamanya :-
Rawat/tidak :-
Pengobatan :-
c. Alergi : tidak ada
d. Penyakit sekarang : demam
6. Pola Kebiasaan
Kebiasaan 3 bulan Keterangan

Nutrisi
Minum Bayi minum ASI setiap 2 jam sekali dan
atau saat bayi ingin menyusu

Eliminasi
BAB 1-2 kali sehari
BAK
4-6 kali sehari
Personal hygiene
Mandi Mandi 2 kali sehari, pagi dan sore
Ganti popok Ganti popok setiap setelah BAB dan BAK

Istirahat Tidur 14-16 jam per hari

2.2 2 DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan umum
a Keadaan umum : untuk mengetahui kondisi unum dari bayi
b Kesadaran : untuk mengetahui kesadaran bayi
c Tanda-tanda vital : untuk mengetahui tanda vital dari bayi
2. Pemeriksaan fisik
a Wajah : untuk mengetahui apakah ada kelainan pada wajah
b Mata : untuk mengetahui apakah kondisi mata baik/tidak
17
c Dada : untuk mengetaui bentuk dada, putting susu, bunyi nafas,bunyi
jantung.
d Abdomen : untuk mengetahui bentuk abdomen, kembung atau tidak,
dan kondisi tali pusat bayi
e Ekstremitas
1) atas : untuk mengetahui kondisi tangan dan jumlah jari lengkap.
2) bawah : untuk mengetahui kondisi kaki dan jumlah jari kaki
lengkap

2.2 3 ANALISA DATA


a. Diagnosa (analisa dari data subjektif dan objektif)
Bayi “L” Umur 3 Bulan dengan demam
b. Masalah ( masalah yang dialami bayi)

2.2 4 PENATALAKSANAAN (tindakan atau pelayanan yang akan diberikan


kepada anak sakit)
Jam Penatalaksanaan Paraf
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan pada bayinya. Bayi demam tinggi
dengan suhu 38oC.

R/ ibu mengerti.

2. Memberitahu ibu untuk mengompres bayinya


saat dirumah menggunakan air hangat.
Mengompres dibagian dahi dan lipatan yaitu di
ketiak dan di selangakangan.

R/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

3. Memberitahu ibu untuk memakaiakn bayinya


pakaian yang tipis dan menyerap keringat.

R/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

4. Menganjurkan ibu untuk lebih sering menyusui


18
bayinya.

R/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

5. Memberikan terapi sirup etamox dan anaton


diminum 3x ½ sendok setiap hari. Anjurkan
untuk diminumkan rutin setiap hari.

R/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

6. Menganjurkan ibu untuk membawa bayi ke


petugas kesehatan jika belum ada perubahan
atau apabila bayi mengalami gangguan
kesehatan.

R/ ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

19
BAB 3
TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Anak Sakit

Pada By. “L” Umur 3 Bulan

dengan Demam

No,Register :-
Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 29 Desember 2020 Jam: 06.30 WIB
Tempat : PMB L
Pengkaji : Alivia Eka Putri

3.1 DATA SUBJEKTIF


1. Identitas Bayi
Nama bayi : Bayi “L”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 3 Bulan
Tempat, tanggal lahir : Jember, 22 September 2020
Alamat : Krajan A, Wonorejo - Kencong
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan bahwa bayinya rewel, menangis terus, dan badannya panas
sejak tadi malam. Serta bayi telah dikompres air hangat di dahinya.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang, Dahulu, dan Keluarga
Ibu mengetakan bahwa tidak sedang dan menderita penyakit menular
(hepatitis, TBC, PMS, HIV/AIDS), munurun (DM, asma, hipertensi), sistemik
(jantung, ginjal).
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
c. BB lahir : 2800 gram
d. PB lahir : 49 cm

20
7. Riwayat Kesehatan Terakhir
e. Imunisasi dasar : HB0, BCG, Polio1, DPT1 Polio2
f. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
Lamanya :-
Rawat/tidak :-
Pengobatan :-
g. Alergi : tidak ada
h. Penyakit sekarang : demam
8. Pola Kebiasaan
Kebiasaan 3 bulan Keterangan

Nutrisi
Minum Bayi minum ASI setiap 2 jam sekali dan
atau saat bayi ingin menyusu

Eliminasi
BAB 1-2 kali sehari
BAK
4-6 kali sehari
Personal hygiene
Mandi Mandi 2 kali sehari, pagi dan sore
Ganti popok Ganti popok setiap setelah BAB dan BAK

Istirahat Tidur 14-16 jam per hari

3.2 DATA OBJEKTIF (O)


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
Pernafasan : 46 kali/menit
Suhu : 38oC
N : 148 kali/menit

21
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : tidak pucat
b. Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
c. Dada : retraksi dada tidak tampak, wheezing dan ronchi tidak
terdengar.
d. Abdomen : perut bulat teraba lunak, tidak ada benjolan abnormal
e. Ekstremitas :
Atas : tidak odema
Bawah : tidak odema

3.3 ANALISA (A)


Diagnosa : By. “L” Umur 3 bulan dengan demam

3.4 PENATALAKSANAAN (P)


Jam Penatalaksanaan Paraf

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang


telah dilakukan pada bayinya. Bayi demam
tinggi dengan suhu 38oC.

R/ ibu mengerti.

2. Memberitahu ibu untuk mengompres


bayinya saat dirumah menggunakan air
hangat. Mengompres dibagian dahi dan
lipatan yaitu di ketiak dan di
selangakangan.

R/ ibu mengerti dan bersedia


melakukannya.

3. Memberitahu ibu untuk memakaiakn


bayinya pakaian yang tipis dan menyerap
keringat.

R/ ibu mengerti dan bersedia

22
melakukannya.

4. Menganjurkan ibu untuk lebih sering


menyusui bayinya.

R/ ibu mengerti dan bersedia


melakukannya.

5. Memberikan terapi sirup etamox dan


anaton diminum 3x ½ sendok setiap hari.
Anjurkan untuk diminumkan rutin setiap
hari.

R/ ibu mengerti dan bersedia


melakukannya.

6. Menganjurkan ibu untuk membawa bayi


ke petugas kesehatan jika belum ada
perubahan atau apabila bayi mengalami
gangguan kesehatan.

R/ ibu mengerti dan bersedia


melakukannya.

23
BAB 4
PEMBAHASAN

Saat penulis melakukan asuhan kebidanan anak sakit bayi L umur 3 bulan
dengan menerapkan menejemen asuhan kebidanan, maka penulis akan membahas
serta membandingkan antara teori dan pelaksanaan teori dengan kenyataan yang
terjadi saat memberikan asuhan.
Pasien dibawa ke PMB L pada tanggal 29 September 2020 dan ibunya
mengatakan ingin memeriksakan bayinya karena rewel, dan badannya panas sejak
kemarin malam. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa suhu
bayi 38oC dan anak mengalami demam tinggi. Dan ibu mengatakan bahwa kemarin
malam bayi sudah dikompres di dahinya dengan air hangat
Menurut teori Febris (demam) adalah suatu keadaan dimana suhu badan
melebihi 37oC karena disebabkan oleh jangkitan atau radang (Rizali, 2002). Menurut
Fajan (2003), febris adalah meningkatnya temperatur suhu secara abnormal.
Sedangkan menurut Fadjari (2003), febris yaitu meningkatnya suhu tubuh yang
melewati batas normal yaitu melebihi 38oC. Menurut Rahmansyah (2010),
penatalaksanaan bayi dan balita sakit dengan febris yaitu: Antipiretik, Antibiotik
sesuai program, Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, Memberikan
minum yang banyak, Kompres dengan air hangat, hindari kompres alkohol atau es,
Kompres di dahi dan daerah lipatan, Anjurkan banyak istirahat.
Menurut penulis, berdasarkan teori dan dari data hasil pemeriksaan serta
anamnesa. Dari hasil anamnesa ibu mengatakan bahwa bayinya rewel dan panas,
serta telah di kompres air hangat di dahinya. Dan dibuktikan pada hasil pemeriksaan
yang menunjukkan suhu bayi tinggi 38oC. Dan penatalaksanaan untuk bayi demam
yaitu salah satunya dengan dikompres air hangat pada dahi serta daerah lipatan. Jadi
antara hasil anamnesa dan pemeriksaan terhadap teori sesuai tidak ada kesenjangan.

24
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Anak Sakit pada bayi L adalah melakukan asuhan
kebidanan anak sakit secara komprehensif, meliputi data subjektif, data objektif,
diagnose, dan masalah yang dialami serta penatalaksanaan yang akan dilakukan
serta konseling tentang penatalaksanaan bayi dengan demam.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Orangtua
Diharapkan orang tua rutin mengompres dan memberikan obat pada
bayinya, agar bayi bisa segera membaik. Dan menganjurkan ibu untuk segera
menemui tenaga kesehatan apabila bayi tidak membaik atau ada masalah lain.

25
DAFTAR PUSTAKA

Rasinta. 2017. http://eprints.ums.ac.id/55600/3/BAB%20I.pdf (diakses 04-01-2021


pukul 10.00 WIB)

Susilo, tri. 2011. http://digilib.ukh.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-trisusilow-59-1-trisusi-


i.pdf (diakses 03-01-2021 pukul 22.00 WIB)

26

Anda mungkin juga menyukai