Anda di halaman 1dari 3

INTERPRETASI RELIABILITAS

Vita Amalia_1512000171

Matkul : Penyusunan Skala dan Psikometrika


Resume Interpretasi Reliabilitas

Reliabilitas suatu pengukuran juga bisa dilihat dari :

1. Banyak sedikitnya varian error yang muncul. Jika dalam suatu pengukuran
varian error yang didapat besar maka pengukuran semakin kurang reliabel,
sebaliknya jika varian error semakin sedikit maka pengukuran juga semakin
reliabel.
2. Konsistensi, jika seseorang diukur beberapa kali dengan tes yang sama dan
memperoleh hasil yang sama persis maka tes tersebut dikatakan reliabel
3. Proporsi variasi hasil skor tes, jika dalam suatu tes skor yang didapat
bervarriasi semua tidak ada yang sama maka tes tersebut dikatakan reliabel.
4. Interpretasi ini digunakan sebagai dasar untuk rumus menghitung reliabilitas.

Setelah adanya asumsi – asumsi mengenai skor tes, koefisien reliabilitas


ditentukan oleh beberapa interpretasi reliabilitas :

1. Interpretasi pertama.

Langkah- langkah mengetahui reliabilitas suatu alat ukur dengan interpretasi


yang 1:

- Mencari atau menyusun IST yang parallel IST’


- Menyebarkan, memberikan tes ITS dan IST’ pada sejumlah orang yang
sama
- Skor IST dan IST’ dikorelasikan (rxx’) korelasi ini terjadi kedua tes yang
parallel.
- Skor dari rxx’ dinamakan reliabilitas
- R=korelasi
- Pendapatan reliabilitas dengan cara ini tidak mungkin idlkaukan karena
untuk mendapatkan tes yang parallel itu sulit dan tidak mungkin.
2. Interpretasi kedua
Interpretasi ini masih menjelaskan cara reliabilitas yang pertama. Interpretasi
ini memunculkan adanya sumbangan efektif, yaitu mengetahui koefisien
reliabilitas mengandung kebermaknaan atau tidak. Misalnya 0,802 menjadi
0,64. Kebermaknaan itu memiliki skor 0,64 artinya hasil 0,64 tersebut berarti
menggambarkan skor yang sebenarnya dan sisanya akan dipengaruhi oleh
faktor lain. Jika skor tersebut 1,00 maka nilai sebenarnya hasil tes tersebut
=100 %. Relabilitas alat ukur tidak ada yang memilki nilai 1,00. Semakin
besar hasil kuadrat maka semakin menggambarkan keadaan sebenarnya.
3. Interpretasi ketiga.
Mencari reliabilitas dengan cara mengkorelasikan skor 2 tes yang parallel
hasilnya sama jika menggunakan cara dengan membandingkan varian skor
murni dan varian skor x suatu tes. Satu alat ukur digunakan pada subjek
mengahilkan varian skor murni dan varian skor tampak. 2 varian skor
tersebut dibandingkan. Jika nilai alat ukur 0,80. Diketahui skor x =100 maka
skor t= 80 (varian skor x 80% =skor t) 80% berasal dari koefisien reliabilitas
alat ukur.
4. Interpretasi keempat
Untuk mencari reliabilitas bisa dengan cara korelasi antara skor x dan t
dikuadratkan sama dengan korelasi alat ukur. Korelasi x dengan t selalu
lebih besar atau sama dengan korelasi antara x dengan y (x dan y adalah
berbeda tes). Reliabilitas suatu alat ukur tinggi maka validitas juga tinggi.
5. Interpretasi kelima
Reliabilitis sama dengan 1 dikurangi korelasi anatra x dengn error
pengukuran jika x berkorelasi dengan e besar maka reliabilitasnya semakin
kecil. Sebaliknya jika korelasi xe kecil maka reliabilitas tinggi karena
pengukuran tidak menghasilkan eror.
Semakin heterogen suatu kelompok maka semakin reliable. Artinya jika nilai
skor suatu kelas sama semua (homogen) maka reliabilitasnya rendah,
sebaliknya jika nilai skor suatu kelas bervariasi atau tidak ada yang sama
maka semakin reliable.
6. Interpretasi keenam
Interpretasi ini menjelaskan lebih jauh dari interpretasi kelima. Korelasi varian
skor e dalam varian skor tampak sama dengan koefisien reliabilitas suatu
alat ukur. Semakin besarnya varian eror maka semakin rendah reliabilitasnya,
begitupun sebaliknya. maka, jika suatu kelas homogen diukur dan dihitung
akan relative lebih rendah dibandingkan mengukur suatu kelas yang
heterogen.

Anda mungkin juga menyukai