PSIKOMETRI
RELIABILITAS
Disusun Oleh :
Azhari Cahyadi Nurdin (17081868)
Budi Meliana (17081878)
Judith Allen (17081885)
b. Asumsi 2 : ϵ(X) = T
Skor murni T merupakan nilai harapan X ( Expected Value of X ), yaitu ϵ(X).
Sekor T merupakan harga rata-rata dari distribusi teoretik skor X apabila individu
yang sama dikenai tes yang sama berulangkali dengan asumsi pengulangan tes itu
dilakukan tidak terbatas banyaknya sedangkan setiap pengulangan tes adalah
independen satu sama lain.
c. Asumsi 3 : ρet = 0
Koelasi antara error pengukuran dan skor murni adalah 0. Menurut asumsi ini,
suatu kelompok populasi subjek yang dikenai tes distribusi eror pengukuran E dan
distribusi skor murni T adalah independen satu sama lain. Variasi eror tidak
tergantung pada variasi skor murni.
d. Asumsi 4 : ρe1e2 = 0
Bila E1 melambngkan error pada pengukuran ataau pada tes pertama dan E 2
melambangkan error pada tes yang ke dua maka asumsi ini mengatakan bahwa
distribusi eror pengukuran error pengukuran pada kedua tes tersebut, yaitu E 1 dan E2,
tidak berkorelasi satu sama lain. Artinya besarnya error tes tidak tergantung pada
error tes lain
e. Asumsi 5 : ρe1e2
Error pada suatu tes ( E1 ) tidak berkorelasi dengan skor murni pada tes lain
( T2 ). Artinya error pada suatu tes tidak tergantung pada skor murni pada tes lain.
Asumsi ini tidak berlaku apabila salah-satu tes yang bersangkutan ternyata mengukur
atribut yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya error pada pengukuran yang
lainnya.
Yang dimaksud dengan error dalam pengukuran adalah penyimpangna sekor nampak dari
skor harapan teoritik yang terjadi tidak secara sistematik.
Berkaitan asumsi-asumsi diatas dirumuskan pula konsep tes yang pararel. Dua bentuk
tes dapat disebut paralel apabila subjek, sekor murni, dan varian errornya sama dan sama
besar. Walaupun demikian distribusi skor tampak subjek tidak harus berkorelasi sempurna.
Terdapat pula tes dengan sifat essentially T-equivalent, tes dengan sifat ini adalah dua
tes yang besaran skor murni setiap indivdu pada kedua tes selalu tetap. Keduanya tetap saja
memiliki varian error yang berbeda karena belum tentu keduanya adalah tes bersifat paralel.
Namun setiap tes paralel pasti memiliki sifat essentially T-equivalent.
Kepustakaan:
Azwar, S. (2015). Dasar-dasar Psikometrika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar