Anda di halaman 1dari 54

PROGRAM PENINGKATAN MUTU

RUMAH SAKIT JANTUNG &


PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA

Disampaikan oleh :
Ka Sub Komite Peningkatan Mutu
RSJPDHK
Dr Rita Sekarsari, SKp., Sp KV.,
MHSM

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Pasal 40

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
MUTU
Crosby :
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah
ditetapkan

Regulasi sebagai
dasar pelaksanaan
asuhan
REGULASI RUMAH SAKIT
Dokumentasi sebagai
bukti dokumen

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

REGULASI (policy and procedure)


PANDUAN KEBIJAKAN

SPO

DOKUMEN BUKTI

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dalam konteks Asuhan Pasien /Patient Care
PCC merupakan induk dari Standar Akreditasi Rumah Sakit SNARS
edisi 1

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Process
Struktur Outcome
Transformation
Resource Input Proses
Product Output

Standar

Supaya bisa diukur Evaluasi Kinerja

 SDM
Mutu adalah kepatuhan terhadap  Fasilitas
standar  Indikator Mutu
 Keselamatan Pasien
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Rumah Sakit Sebagai Sistem TERBUKA

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Operasional Unit Kerja

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
al
nsi
de
Kre

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
FOKUS AREA PMKP

1.

2.

3.

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
4.

5.

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PENGELOLAAN KEGIATAN PMKP

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
TUPOKSI KOMITE PMKP

1. Motor penggerak penyusunan program PMKP RS


2. Monitor dan memandu penerapan program PMKP di unit
kerja
3. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan
unit pelayanan dalam memilih prioritas perbaikan,
pengukuran mutu/indikator mutu dan menindaklanjuti
hasil capaian indikator.

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
4. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan
prioritas program di tingkat unit kerja serta menggabungkan
menjadi prioritas RS secara keseluruhan. Prioritas program RS
ini harus terkoordinasi dengan baik dalam pelaksanaanya
5. Menentukan profil indikator mutu, metode analisis dan validasi
data dari data indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh
unit kerja di rumah sakit.
6. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan
jenis data dan bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
7. Menjalin komunikasi yg baik dng semua pihak terkait dan
menyampaikan masalah terkait perlaksanaan program
mutu dan keselamatan pasien.
8. Terlibat secara penuh dlm keg. Diklat PMKP
9. Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah -
2 mutu secara rutin kepada semua staf.
10.Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan
penerapan program PMKP

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Quality and Safety Commitee Structure

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PROGRAM PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN

NO PROGRAM PMKP
1 Pemilihan fokus pelayanan prioritas dan indikator mutu tingkat rumah
sakit dan tingkat unit pelayanan.

2 Pengumpulan data, validasi, supervisi, analisa, rencana perbaikan,


pelaporan, penyampaian feedback dan publikasi indikator mutu di
tingkat rumah sakit dan unit pelayanan untuk indikator yang telah dipilih
/ diprioritaskan.
3 Monitoring Clinical Pathway dan Panduan Praktik Klinis

4 Analisis dan investigasi insiden kejadian keselamatan pasien,


pelaporan dan memberikan feedback terkait insiden keselamatan
pasien (Sentinel, KTD, KNC, KPC)

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PROGRAM PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
PROGRAM PMKP
5 Melakukan failure mode effect analysis / FMEA (analisis efek modus
kegagalan) setahun sekali pada proses berrisiko tinggi yang
diprioritaskan.
6 Pengukuran budaya keselamatan pasien
7 Melakukan monitoring mutu pelayanan yang diberikan oleh dokter praktik
mandirI
8 Edukasi PMKP, SKP, PPI, Sistem Manajemen Data kepada staf terkait
dan kepada peserta program orientasi pegawai dan peserta didik di
rumah sakit.

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Pr
og
PM ram
Kajian Pemilihan Prioritas Pengukuran Pelayanan Klinis RSJPDHK, 2018 KP

Berdasarkan : 1.Misi
2.Capaian indikator mutu yang masih rendah
 Fokus perbaikan
1.Variasi perlu diperbaiki
 Proses 3.Perbaikan akan menurunkan LOS & biaya
 Hasil praktik klinis & 4.Perbaikan yang berdampak pada sistem
manajemen 5.Riset klinik dan program pendidikan

1. MISI a. Bedah Jantung Dewasa terbanyak


Pelayanan CABG : 748 (2016); 801 (2017), 7.09%
Kardiovaskular b. Bedah Jantung Pediatrik terbanyak adalah
Berkualitas
TOF: 176 (2016), 180 (2017); 2%
c. Intervensi Non Bedah terbanyak adalah
Primary PCI: 535 (2016); 773 (2017),44.5%
d. Kasus Medis terbanyak : SKA > 2500 pasien (23%)
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Kajian Pemilihan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Prioritas RSJPDHK, 2018
2. PERMASALAHAN a. Mortalitas CABG 4%, di negara maju <1%.
Capaian Indikator Mutu yang
b. Mortalitas TOF 4,5% di negara maju <1%.
Masih Rendah
c. Mortalitas Infark Miokard Akut 8.75 % (target 8.3%) di negara
maju <5%.
d. Capaian Door To Balloon Time < 90 menit 91.3% (target 85%
) di negara maju < 60 menit.
e. Waktu Penyampaian Hasil Lab. Kritis adalah < 30 menit
adalah 98.69% (target 100%).
f. Waktu Tunggu Pelayanan Lab. Cito IGD < 60 menit 86.8%
(target 75%) dan target 2018 dinaikan 80% (dengan
penambahan item).
g. Ketersedian Obat dan Alkes di Trolley Emergency adalah
91.3% (target 100%).

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Kajian Pemilihan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Prioritas RSJPDHK,
2018
2. PERMASALAHAN f. Kepatuhan Monitoring Suhu dan Kelembaban Ruang Kritis
Capaian Indikator
adalah 94.9% (target 100%).
Mutu yang Masih
Rendah g. Utilisasi Laboratorium Kateterisasi adalah 82.23% (target
85%).
h. Kalibrasi Alat Medis Kritis sesuai Jadwal adalah 94.1%
(target 100%).
i. Ketersedian Rekam Medis Rawat Jalan adalah 93%
(target 100%).
j. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah 0.86‰
(target ≤ 3.5‰).

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Kajian Pemilihan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Prioritas RSJPDHK, 2018
3. VARIASI PERLU 1. Biaya dan Length Of Stay (LOS) MCI
DIPERBAIKI 2. Biaya dan Length Of Stay (LOS) CABG
Pelayanan Berdampak 1. Biaya dan Length Of Stay (LOS) TOF
Biaya
4. PERBAIKAN akan 1. Perbaikan kepatuhan Clinical Pathway MCI
menurunkan LOS & Biaya 2. Perbaikan kepatuhan Clinical Pathway CABG
1. Perbaikan kepatuhan Clinical Pathway TOF
5. PERBAIKAN yang 1. Electronic Medical Record – memperbaiki pelayanan (dimulai dari
berdampak pada sistem rawat jalan)
2. Electronic Prescribing – memperbaiki manajemen obat

6. RISET KLINIK DAN 1. Publikasi internasional 2017 adalah 9 publikasi, ditingkatkan di 2018
PROGRAM PENDIDIKAN dengan target minimal 10 publikasi.
2. Mendorong hasil riset di RSJPDHK sebagai media promosi di tingkat
internasional.
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
a.Bedah Jantung Dewasa: Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
Membuat kajian b.Bedah Jantung Pediatrik: Reparasi Tetralogy of Fallot (TOF)
TAHAPAN
pemilihan MENENTUKAN
pelayanan PRIORITAS PENGUKURAN PELAYANAN KLINIS
c.Intervensi Non Bedah: Percutaneous Coronary Intervention
prioritas (PCI)
d.Perawatan Medikal, Infark Miokard Akut (IMA)
ICU Dewasa, ICU Pediatrik, Instalasi Gawat Darurat
Memetakan unit Intensive Cardiovacular Care Unit (ICVCU),
pelayanan Intermediate Ward Medikal (IWM), Bedah – Anestesi
dan Perfusi Dewasa, Bedah Pediatrik.

 ISKP : 4
Memilih : IAK, IAM,  IAK : 21
Keselamatan Pasien  IAM : 4

• KSM Bedah Jantung Dewasa : PPK  CP : CABG, MVR,


AVR Menetapkan 5 PPK dan
• KSM Bedah Jantung Anak : PPK CP : TOF, ASD,VSD Clinical Pathway (10)
• KSM Intervensi Non Bedah : PPK  CP : PCI
• KSM Keperawatan Akut & Intensif : PPK  CP : STEMI,
NSTEMI, ADHF
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
NO INDIKATOR AREA KLINIK (IAK) : 21 INDIKATOR

NO INDIKATOR AREA KLINIK (IAK) : 21 INDIKATOR 11 Angka Mortalitas Pasien Bedah Pintas Koroner Elektif
1 (target ≤ 3%)
Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
(FORNAS) (target 95%) 12 Angka Mortalitas Pasien Reparasi Tetralogy Of Fallot
(TOF) (target ≤ 3,5%)
2 Waktu Tunggu Pengisian Trolley Emergency (target ≤ 2
13 Ketepatan terhadap Waktu LOS CABG sesuai CP (6
jam)
hari) (target 75%)
3 Prolong Intubasi > 24 Jam pada Pasien Pasca Operasi 14 Ketepatan terhadap Waktu LOS TOF sesuai CP (8 hari)
Elektif Isolated CABG (target 6%) (target 70%)
4 Kelengkapan Asesmen Awal Prabedah CABG (target 15 Door To Balloon Time < 90 Menit (target 90%)
85%) 16 Waktu lapor hasil tes laboratorium kritis < 30 menit
5 Kejadian Ekstubasi Tidak Terencana (target ≤ 0,25%) (target 100%)
17 IAK - Waktu tunggu pelayanan laboratorium Cito < 60
6 Emergency Response Time (target ≤ 5 menit)
menit (target 80%)
7 Kepatuhan Penatalaksanaan Pasien di IGD (target ≤ 6 18 Jumlah Publikasi Internasional (target 10)
jam)
19 Kelengkapan Asesmen Awal Prabedah CABG (target
8 Kepatuhan Kebersihan Tangan di Unit Gawat Darurat 85%)
(target ≥ 90%) 20 Angka Infeksi Daerah Operasi (IDO) (target ≤ 2%)
9 Angka mortalitas Infark Miokard Akut (target ≤ 8,7%)
21 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ( target ≤ 3,5)
10 Utilisasi Laboratorium Katerisasi (target 85%)
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM) : 4
NO NO
PASIEN (ISKP) : 4 INDIKATOR INDIKATOR
1 Kepatuhan Verifikasi dalam Pemberian 1 Kalibrasi Alat Medis Kritis Sesuai Jadwal
Elektrolit Pekat (target 100%) (target 100%)
2 Kepatuhan Verifikasi Pemberian Obat 2 Terpenuhi Pengembangan Diri bagi
High Alert Pasien (target 100%) Profesional Pemberi Asuhan (target 95%)
3 Implementasi Prosedur TBaK di Rawat 3 Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien
Inap (target 100%) (target 60%)
4 Penerapan Keselamatan Operasi (target 4 Monitoring Nilai DDD (Defined Daily Doses)
100%) Antimikroba Meropenem (target dilakukan
monitoring)

TOTAL INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT :


29 INDIKATOR
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
CONTOH
CAPAIAN PROGRAM PMKP
PERIODE JANUARI - AGUSTUS 2018

1. INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT


2. KINERJA DPJP TERKAIT MUTU : PPK dan CP
3. INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
4. RCA
5. FMEA
6. PELATIHAN TERKAIT PMKP

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Indikator Area Klinis (IAK)
Ketepatan terhadap Waktu LOS CABG sesuai CP 6 Hari
100% Analisis :
Capaian Triwulan II (67,1%) dan Semester
80% I 2018 (64,8%) belum mencapai target 75%
76,0% 74,1%
69,8% yang ditentukan.
67,1% 64,8%
60% 62,2%
54,8% 54,5% Kendala :
Pada bulan Januari sampai Maret form CP
40%
belum direvisi
Varian belum dicatat secara baik
20%

Rekomendasi :
0% 0,0%
BelumDiukur 0,0%
BelumDiukur
Jan Feb Mar Apr Mei Jun TW II TW II SM I SM I • Peratahankan capaian yang sudah baik
2017 2018 2017 2018 dan tinggkatkan
Target Capaian • Laporkan dan catat varian yang terjadi

Definisi : Lama perawatan kasus CABG sesuai CP dalam hari (6 hari)


Numerator : Kepatuhan melakukan identifikasi pasien rawat inap ketika pemberian obat, darah atau produk darah;
pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau memberikan pengobatan atau
tindakan lain
Denominator : Jumlah pasien rawat inap
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Evaluasi Biaya CABG
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2018 Pr
o
PM gram
140.000.000 90 KP

80
120.000.000

70 Analisa
100.000.000 - Pada TW 2 terdapat efisiensi
60 sebesar 8,7 %,
80.000.000 - TW I: rata-rata biaya CABG Rp
50
Biaya RS

133.169.213 /kasus

Kasus
60.000.000 40 - TW II: Rp 121.605.451/kasus.
- Terdapat efisiensi setelah
30
40.000.000
implementasi Clinical Pathway
20 yang sudah diperbaharui (Maret
2018)
20.000.000
10

- -
TW 1 TW 2

Rata-Rata Biaya RS Jumlah Kasus


Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
Instrumen: The Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ, 2016)
N = 476

Gambaran Budaya Keselamatan Pasien dari 12 Dimensi di RSJPDHK Tahun Indeks Budaya Keselamatan di RSJPDHK
2018 Tahun 2018
Perbaikan yang Berkelanjutan (OrganisationalLearning-Continuous Improvement) 93%

Umpan Balik dan Komunikasi Mengenai Kesalahan(Feedback and Communication About Errors) 83%

Kerjasama dalam Satu Unit (Teamwork WithinUnits) 83% 68,3%

Dukungan Manajemen Terhadap KeselamatanPasien (Management Support For Patient Safety) 77%

Kerjasama Antar Unit (Teamwork Across Units) 74%


0,0% 50,0% 100,0% 150,0%
Frekuensi Melaporkan Jika Ada InsidenKeselamatan Pasien (Frequency Of EventsReported) 70%

Harapan dan Tindakan Manajer MempromosikanKeselamatan Pasien (Manager Expectations andActions Promoting Patient Safety) 69%
Capaian ini lebih tinggi 3,3% jika
dibandingkan dengan capaian rerata
Persepsi Keseluruhan Staf di Rumah Sakit TerkaitKeselamatan Pasien (Overall Perceptions of PatientSafety) 65%
Survei Budaya Keselamatan Pasien yang
63%
dilakukan AHRQ di 306 rumah sakit di
Keterbukaan Komunikasi (CommunicationOpenness)

Operan dan Transisi (Handoffs and Transitions) 62% Amerika Serikat pada Tahun 2018 yang
Respon Tidak Mempersalahkan TerhadapKesalahan (Nonpunitive Response To Errors) 45% mencapai 65% (Hospital Survey On
Penempatan Staf atau Kepegawaian (Staffing) 42%
Patient Safety Culture - 2018 User
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Database Report, AHRQ).
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Kinerja DPJP Terkait Mutu*)
*) Record DPJP ada di Komite Medik
Evaluasi Kepatuhan DPJP
terhadap Clinical Pathway

Kesesuaian dengan CP
(Indikator Proses)

CLINICAL PATHWAY

Ketepatan Length of Stay (LOS)


Evaluasi Penerapan Clinical (Indikator Output)
Pathway

Kepatuhan Average LOS


(Indikator Output)

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
RCA ( 2018 ) : PEMBERIAN DIGOXIN

Langkah 1 : KTD Pasca Pemberian Digoxin


Identifikasi IKP

Langkah 7 : Langkah 2 : SK Tim (17 April 2018)


Rencana Aksi & Tentukan Tim
Revisi SOP, Edukasi, Pelatihan Rekomendasi Investigaror Ekstrim (grading MERAH) dan KTD
Komunikasi Efektif
SENTINEL, sehingga perlu dilakukan RCA

Direct Cause : Keracunan akibat


pemberian digoxin melebihi dosis
Langkah 6 :
Root Cause : Masalah komunikasi Langkah 3. Kumpulkan
Brainstorming, Analisis
antar dokter dan perawat Data dan Informasi
Informasi
Rekam Medik, Wawancara, Dokumen,
Regulasi, Referensi

• Instruksi tertulis tidak sama


dengan lisan Langkah 5 :
• Verifikasi CPPT tidak dilakukan Langkah 4 :
Case
Kronologis
• Telaah resep tidak dilakukan Mangement
Kejadian
• Pengenceran obat tidak Problem (CMP)
Pasien masuk rawat (16/04/2018)  Dinyatakan meninggal
dilakukan oleh Apoteker/ TTK (24/04/2018
• Pemberian dosis berlebihan

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
FMEA 2018
Dari 267 Risk Registri  32 1. Pilih Proses
yang Berisiko dan
kategori EKSTRIM Membentuk Tim Salah dalam Penyiapan dan Pengemasan Obat

7. Implementasi dan
2. Membuat Alur
Monitor Proses yang
Proses
Diredesain

1. Penyalinan terapi  2. Pengkajian resep


SPO baru, Pemindahan Depo  3. Billing  4. Pembuatan e-ticket DDD 
DIlaksanakan 5. Pengemasan obat  6. Pengecekkan
obat  7. Serah terima obat

3. Brainstorm Potensial
6. Analisis dan Uji Coba
Modus Kegagalan, Dampak,
Proses Baru
Penyebab Modus Kegagalan

Hasil Uji Coba : Applicable


(dapat diterapkan)

5. Redesain 4. Risk Priority


Revisi SPO, Pemindahan Depo Farmasi Proses Number (RPN)
RPN tertinggi : Petugas salah mengambil obat
Rawat Inap dari GP 1 Lt. 3 ke Gd. Utility

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Implementasi FMEA

SEBELUM SESUDAH
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELATIHAN PMKP BAGI PIMPINAN & STAF
PELATIHAN PESERTA PENYELENGARA PELATIHAN PESERTA PENYELENGARA

Workshop PMKP Direksi, Komite Keperawatan, KARS/ Eksternal Komunikasi Komite Mutu, Ka Bidang RSJPDHK /Internal
Komite Mutu, Ka Bidang Efektif, Ka Instalasi, Ka Ru, PJ Ruangan,
PPA

Workshop PMKP Ka Instalasi, Ka Ru, PJ Ruangan, RSJPDHK /Internal


Staf PPA KARS / IN HOUSE K3 & Disaster Ka Instalasi, Ka Ru, PJ Ruangan, RSJPDHK /Internal
Staf PPA

PPI Semua Pegawai RSJPDHK/ Internal Lean Manjemen Ka Instalasi, Ka Ru, PJ Ruangan, RSJPDHK/ Internal
Staf PPA UGM / IN HOUSE
Sistem Manajemen PJ Data Mutu RSJPDHK/ Internal
Data Mutu KARS / IN HOUSE Pecampuran Obat PPA Perawat, TTK Farmasi, RSJPDHK/ Internal
Apoteker

Workshop Champion Keselamatan Pasien PERSI / IN HOUSE


Keselamatan Pasien dan PPA Anatesi Sedasi PPA Dokter RSJPDHK/ Internal

Workshop SNARS Direksi, Komite Keperawatan, RSJPDHK / Internal


Komite Mutu, Ka Bidang KARS/ Pembicara BHD Semua Pegawai RSJPDHK / Internal
Ka Instalasi, Ka Ru, PJ Ruangan, Tamu
PPA
ACLS PPA : Seluruh Dokter & Perawat RSJPDHK / Internal

Pelatihan Instrumen Komite Mutu & Sub Komite, KARS/ Ekternal


SNARS Bidang Medik & Keperawatan

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
12
DISKUSI PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGI SURVEI VERIFIKASI

2017

 Stdr PPI
 Stdr PPK
 Stdr KPS

 Stdr MFK
 Stdr MPO
 Stdr TKP
 Stdr SKP

 Stdr MKI
 Stdr PAB
 Srdr PMKP

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
FEED BACK CAPAIAN MUTU KEPADA CHAMPION MUTU
SEBELUM DI LAPORKAN KE DIREKSI DAN DEWAS

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
SOSIALISASI SPO PENGURANGAN RISIKO JATUH
INSTALASI DIAGNOSTIK NON-INVASIF, POLI KLINIK

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELATIHAN PPI : MEDIS, NON MEDIS

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN DATA MUTU
DAN
PELATIHAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELATIHAN CUCI TANGAN

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELATIHAN BENCANA BAGI SELURUH STAFF

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PRE CONFERENCE SEBELUM TRACER
ASESOR INTERNAL

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
PELATIHAN RUANG ISOLASI

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
SUPERVISI DATA MUTU: DIREKSI, KOMITE, BIDANG

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
CONFERENCE PEMBAHASAN HASIL
SUPERVISI, TRACER
JAJARAN DIREKSI, Ka KMMR dan MANAJER 72

Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Anda mungkin juga menyukai