Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PEMBIAYAAN

DAN PENILAIAN AGUNAN/JAMINAN

Oleh:
SUKAMTO
Manajemen Pembiayaan

Adalah kegiatan Bank mengalokasikan danannya dalam


bentuk pembiayaan untuk memperoleh keuntungan
(profitability) dengan memperhatiakan tingkat
keamananya (safety).
PEGERTIAN PEMBIAYAAN
UU no.21 Tahun 2008 tentang
 pasal 1 butir 12 tahun 1998 jo.UU perbankan syariah sebagaimana
no.7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 butir 25 pembiayaan adalah
Pembiayaan adalah: Penyediaan uang penyediaan dana atau tagihan yang
atau tagihan yang dipersamakan dipersamakan dengan itu berupa:
dengan itu berdasarkan persetujuan  Transaksi bagi hasil dalam bentuk
atau kesepakatan antara bank Mudharobah dan Musyarakah;
dengan pihak lain yang mewajibkan  Transaksi sewa menyewa dalam bentuk
pihak yang dibiayai untuk Ijarah atau sewa beli dalam bentuk
mengembalikan uang atau tagihan Ijarah Muntahiyah bit tamlik;
tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil”  Transaksi jual beli dalam bentuk
piutang Murabahah, salam, dan
Istishna;
 Transaksi pinjam meminjam dalam
bentuk piutang qordh; dan
 Transaksi sewa-menyewa jasa dalam
bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
Jenis Jenis Pembiayaan
Berdasarkan jenis akad: Berdasarkan Jangka
 Pembiayaan bagi hasil: Waktu:
Mudharobah dan  Pembiayaan Jangka Pendek
Musyarakah; (short term financing), yaitu
 Pembiayaan sewa pembiayaan yang berjangka
menyewa: Ijarah dan Ijarah waktu maksimal 1 tahun.
Muntahiyah bit tamlik, Ijarah  Pembiayaan jangka
multijasa; menengah (medium term
 Pembiayaan jual beli: financing), yaitu pembiayaan
Murabahah, salam, dan yang berjangka waktu 1-3
Istishna; tahun.
 Pembiayaan pinjam  Pembiayaan jangka Panjang
meminjam: qordh (long term financing) yaitu
pembiayaan yang berjangka
waktu lebih dari 3 tahun
Jenis Jenis Pembiayaan
Berdasarkan Sektor Usaha: Berdasarkan Aspek Kegunaan:
 Kredit Pertanian  Pembiayaan Investasi
 Peternakan
Penggunaan untuk membangun
usaha, pembelian mesin produksi,
 Real estate kredit investasi periode waktu realtif
 Jasa lama.
 Perdagangan  Pembiayaan Modal Kerja
 Hotel, restoran
Penggunaan untuk meningkatkan
kegiatan operasional produksi,
 dll membeli bahan baku, mmembayar
pegawai atau yang lainnya yang
berkaitan dengan proses produksi.
 Pembiayaan Konsumtif
Penggunaanya untuk memenuhi
kebutuhan diluar usaha dan
investasi.
Proses pembiayaan
 Pengajuan pembiayaan
oleh nasabah • Analisa pembiayaan
 Investigasi, adalah • Pemutusan Pembiayaan
kegiatan untuk mengenali
pemohon pembiayaan • Dokumentasi
melalui: Dokumen, Legalitas,
Pengumpulan data melalui Analisa, Persetujuan,
pemenuhan persyaratan
Akad, Jaminan,
Menggali informasi melalui
pihak lain (Inter bank Penutupan asuransi.
Checking, Trade • Realisasi Pembiayaan
Checking)
Dokumen pembiayaan

Legalitas Pemohon Legalitas Usaha


Surat keterangan Bekerja
 KTP suami/Istri 

 Surat Izin Praktek


 Surat Nikah  Akte Pendirian dan perubahannya
 Pengesahan Akte Pendirian
 Kartu Keluarga  NPWP
 Curiculum Vitae  SIUP (surat izin usaha
perdagangan)
Pengurus Perusahaan  TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
SITU (surat Izin Tempat Usaha)
 Berita acara Susunan 

 Surat Izin Gangguan (HO)


Pengurus
Dokumen pembiayaan

Dokumen Keuangan Dokumen Lainya

 Slip Gaji  Company Profile


 Daftar Nama, Alamat, Telp
 Copy Rekening Bank 3 Suplier
bulan terakhir  Daftar Nama telp
 Laporan Keuangan 2 Pelanggan
tahun terakhir  Merk Dagang/Hak Paten
 Pola usaha/Produksi
 Nota/Kwitansi/Faktur  Spesifikasi Barang yang
Usaha dihasilkan
Prinsip Pemberian Pembiayaan
Prinsip 5 C + 1 S:
 Character
Pemberian
pembiayaan Character atau watak calon nasabah merupakan faktor penting menjadi
pertimbangan dalam memutuskan apakah yang bersangkutan layak
harus dibiayai. Ini bisa dilihat dari wawancara awal, dan informasi masyarakat
dilakukan sekitar dan system informasi debitur (SID)
dengan  Capacity
sangat hati Kemampuan nasabah dalam mengelola usaha, ini akan menentukan
hati besar kecilnya pendapatan usaha dimasa datang.
 Capital
Mengetahui modal nasabah ini penting, dimana bank mengetahui
struktur modal nasabah, uang tunai, tabungan atau aset lain. Semakin
besar modal, semakin besar pula menanggung resiko.
 Condition Of Ekonomi
 Apakah makro ekonoi saat ini baik untuk usaha nasabah
 Collateral
Jaminan yang diberkan harus ( marketability, Ascertainability of value, Stability of
value, Transferability )

 Syariah
Bahwa usaha nasabah sesuai dengan prinsip syariah.
Prinsip Pemberian Pembiayaan
Prinsip 3 R + 1 H:
 Return (Hasil yang di capai)
Pemberian
pembiayaa Yaitu menilai atas hasil yang akan dicapai oleh nasabah setelah dibantu
dengan pembiayaan.
n harus
 Repayment (kemampuan membayar kembali)
dilakukan
dengan Melihat kemampuan membayar nasabah yang akan dibiayai, sehingga bank
bisa menganalisa seberapa lama pembiayaan ini diberikan.
sangat hati
 Risk Bearing ability (Kemampuan menanggung Resiko)
hati
Yaitu upaya bank untuk mengetahui dan menilai kemampuan nasabah
menanggung resiko bila terjadi sesuatu, misalnya kegagalan usaha. Ini bisa
dilihat dari modal, atau sumber sumber pendapatan.
 Halal
Yaitu upaya bank untuk melihat dan meniliti cara dan operasional usaha
nasabah, apakah sesuai syariah apa tidak.
Agunan (Collateral)
Kriteria Barang Agunan
 Agunan diperlukan untuk
memperkecil resiko-resiko yang  Mempunyai nilai ekonomis: dapat
merugikan serta untuk melihat dinilai dengan uang dan memiliki
kemampuan nasabah dalam harga yang relatif stabil
menanggung pembayaran (valuability)
kembali atas  Mudah dijadikan uang melalui
hutang/pembiyaan yang transaksi jual beli (marketability)
diterima.  Dapat dinilai secara umum &
pasti tidak dipengaruhi faktor
subyektifitas tinggi
(ascertainability)
 Mempunyai nilai yuridis
(legalitas), memiliki bukti
kepemilikan yang sah & kuat dan
dapat dipindahtangankan
kepemilikan.
Penilaian Agunan

 Agunan harus dinilai pada


saat dilaksanakan analisis
pembiayaan.
 Penilaian yang terlalu tinggi
(over value) berakibat
membawa kerugian bila
likuidasi/penjualan barang
agunan tidak dapat
menutupi kewajiban nasabah
Dasar Penilaian Agunan

 Harga Buku:
Harga beli dikurangi
penghapusan/penyusutan yang pernah
dilakukan terhadap barang tersebut
 Harga pasar:

Nilai barang tersebut bila dijual pada


saat pelaksanaan taksasi.
Informasi Harga Pasar

 Mencek langsung kepada penjual


 Meminta invoice/faktur pembelian
 Melalui Media Massa
 Membandingkan dengan harga beli pada
nasabah lain yang dibiayai.
 Meminta surat keterangan kelurahan, BPN,
Pemda dan masyarakat sekitar.
 NJOP PBB
Jenis Agunan berdasarkan Sifatnya

 Agunan Kebendaan
 Agunan non Kebendaan
Agunan Kebendaan

 Benda tidak bergerak: Tanah dan


Bangunan, Pesawat Terbang, Kapal
Laut dengan bobot 20 m3 keatas.
 Benda Bergerak: Kendaraan bermotor,
Peralatan Kantor, Persediaan barang,
perhiasan, Mesin-mesin, surat
berharga, deposito, Kapal dengan
bobot dibawah 20 m3.
Agunan Non Kebendaan

 Personal Guarantee: Jaminan seseorang


pihak ketiga yang menjamin pembayaran
kembali kepada kreditur, sekirannya yang
berhutang tidak mampu memenui
kewajiban finansiilnya.
 Corporate Guarantee: Jaminan
perusahaan (pihak ketiga) yang menjamin
pembayaran kembali kepada kreditur
sekirannya yang berhutang tidak mampu
dalam memenuhi kewajiban finansiilnya.
Pengikatan Jaminan

 Benda tidak bergerak: Tanah dan Bangunan,


Pesawat Terbang, Kapal Laut dengan bobot 20 m3
keatas. Pengikatan jaminan:
SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak
tanggungan)
APHT ( Akte Pembebanan Hak Tanggungan)
 Benda Bergerak: Kendaraan bermotor, Peralatan
Kantor, Persediaan barang, perhiasan, Mesin-
mesin, surat berharga, deposito, Kapal dengan
bobot dibawah 20 m3. Pengikutan Jaminan:
Fiducia
Objek Hak Tanggungan

 Berdasar UU No 4 tahun 1996, hak


tanggungan adalah hak jaminan
yang dibebankan atas asset berupa
tanah.
 Hak milik (HM)

 Hak Guna Banugnan (HGB)

 Hak Guna Usaha (HGU)


Fiducia

 Fiducia atau FEO(Fiduciare Eigendoms


Overdracht) adalah pengalihan hak
kepemilikan atas suatu barang namun
penguasaan dan pemanfaatanya tetap
berada ditangan nasabah.
 Kendaraan bermotor
 Tagihan
 Mesin
 Bangunan yang didirikan diatas tanah
orang lai yang tidak dapat dibebani HT.

Anda mungkin juga menyukai