Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devi Ayu Agustina

NIM : E2A020065

Matkul : Perbankan Syariah

Kelas : A2 Manajemen

1 Hal yang dilarang dalam pelaksanaan bisnis perbankan Syariah

Bank Umum Syariah dilarang:

a. melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah;

b. melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di pasar modal;


c. melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf b dan
huruf c; dan

d. melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah.

2. Bank Syariah adalah bank yang dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.(UU no.21
th 2008)

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

- Pada bank konvensional, mereka beraktivitas dengan prinsip konvensional yang mengacu pada
peraturan nasional dan internasional berdasarkan hukum berlaku. Sementara, prinsip bank syariah
didasarkan pada hukum Islam dan mengacu pada Al Quran dan Hadist, serta diatur oleh fatwa Ulama.
Sehingga, seluruh aktivitas keuangannya menganut prinsip Islami.

- Bank konvensional memiliki tujuan keuntungan dengan bebas nilai atau dengan prinsip yang dianut
oleh masyarakat umum. Sedangkan bank syariah tidak hanya berorientasi pada profit saja, tapi juga
pada penerapan nilai syariahnya. Sehingga, aktivitas perbankan yang mereka jalankan juga
memperhatikan aspek akhirat.

- Pada bank konvensional, menerapkan suku bunga dan perjanjian secara umum yang didasarkan pada
aturan nasional. Sedangkan bank syariah tidak menerapkan bunga dalam transaksinya, karena
menganggap bunga sebagai bagian dalam riba.

- Bank konvensional dapat melakukan pengelolaan dana di dalam seluruh lini bisnis menguntungkan di
bawah naungan Undang-Undang.Sedangkan, bank syariah menggunakan aturan Islam dalam mengelola
uang nasabahnya. Bank syariah akan mengelola dana nasabah pada lini bisnis yang diizinkan oleh aturan
Islam.
3

Tanggal Hari Saldo

1-6 6 4.000.000

7-14 8 9.000.000

15-19 5 12.000.000

20-26 7 13.000.000

27-30 4 9.000.000

30 47.000.000

SRRH : Rp. 1.566.666.7

Saham Mudharabah Rp. 250.000.000

Pendapatan bulan berjalan Rp. 25.000.000

Nisabah 25℅

Nasabah 75℅

Jadi hak bagi hasil nasabah adalah 29.374.9875

4 MURABAHAH Akad jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli.
Jenis dan Jumlah barang dijelaskan dengan rinci. Barang diserahkan setelah akad jual beli dan
pembayaran bisa dilakukan secara mengangsur/cicilan atau sekaligus.

5 Kolektibilitas pembiayaan adalah klasifikasi status pembayaranangsuran atau pembiayaan beserta bagi
hasil, margin atau ujrohnya.

a. Mudharabah & Musyarakah, Pembayaran Angsuran Pokok tepat Waktu; dan ada tunggakan belum
melampaui 30 hari Atau RP > 80%Proyeksi Pembayaran (PP).

b. Murabahah, Istishna, Qordh & Multijasa, Pembayaran tepat waktu, tidak ada tunggakan serta sesuai
persyaratan akad. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau margin yang telah
melewati 30 hari dan belum melampaui 90 hari.

c. Ijarah, Pembayaran sewa tepat waktu. Terdapat tunggakan sewa telah melewati 30 hari belum
melampaui hari 90 hari

d. Salam, Piutang salam belum jatuh tempo. Piutang salam telah jatuh sampai dengan 30 hari dan belum
melampaui 90 hari.

Anda mungkin juga menyukai