1. Kenyataan di lapangan ada berberapa puskesmas yang ga memfasilitasi Swab PCR buat
konfirmasi, akan tetapi kalo ada klinis pasien yg sesak + demam + rapid antigennya
positif dan dinyatakan positif covid dan harus dirawat sesuai aturan dari PKM tersebut.
Disitu kita sebagai dokter internsip ikut serta merawat / terlibat dalam penanganan covid
pasien tersebut. Kalau merujuk dari KMK 4239 kan ga cocok nih sama kriteria,
bagaimana kira-kira ya jalan keluarnya?
JAWAB
Tetap mengajukan apalagi kalau pendamping minta kalian ikut urus surat-surat,
kalian akalin aja kalimatnya biar terpampang nyata bahwa kalian merawat pasien
covid
Untuk Puskesmas, pemantauan isoman (dapat), untuk yg merawat (harusnya bisa
masuk kategori wisma karantina)
Tambahan untuk di puskesmas bisa kordinasi dengan bagian surveillance untuk
ngelengkapin berkas 1-6 yg di atas
2. Untuk RS, alur pengurusan insentif covidnya bagaimana dan untuk password dan
username kita kita minta kemana ya?
JAWAB
Lihat guideline, username dan password cek notes
Jika tidak bisa, tanyakan ke pendamping
Pendamping gatau? Edukasi, ada grup pendamping, di share informasi disitu
Kalau masih gatau juga, tanya dirut/kapus/coba tonton video tanya jawab interaktif
3. Kami di karimun dokbingnya ga mau ngurus masalah insentif, katanya menurut dari
KMK yang dapat insentif pidi itu yg turun melakukan tracing dan swab, sedangkan kita
bertugas di poli, uda turun di ukpnya ada pasien swab positif. Dilema gimana ya
penyelesaiannya? Apakah bisa dibantu? Kami sekarang malah ada 2 sejawat yang
diturunkan ke rsud tj batu, wisma covidnya. Karena di Kepri karimun sekarang uda
orange statusnya
JAWAB
4. Apa ada syarat buat keluarnya insentif covid ini untuk dokter internsip, kaya pembimbing
wahana di seluruh Indonesia, minimal 50/75% dari total jumlah wahana yg menyetujui
baru bisa cair dananya atau gmana?
JAWAB
Tidak ada, dana cair jika memenuhi aturan dan diajukan sesuai timeline yang pusat
tetapkan
5. Kami di Puskesmas t.tinggi dan kebun lada binjai sumatra utara tidak diajukan
penerimaan insentif covid karena yang periksa pasien covid adalah dinkesnya, tidak
dilakukan pemeriksaan di pkm nya
JAWAB
Pakai jalur lain selain pemeriksaan. Harusnya bisa dengan jalur triage/IGD/mantau
isoman untuk dapat ajukan insentifnya (karena pasti akan terpapar covid disitu)
6. Kalau memantau isoman 1 pasien apakah hanya boleh dipantau oleh 1 nakes? Terus pas
jaga triage/IGD yang dapat insentif hanya kalau ada pasien terkonfirmasi covid atau yang
penting jaga igd/triage?
JAWAB
Landasan utama di KMK confirmed. NAMUN bisa didiskusikan dengan wahana
apakah ada kebijakan lain
Kita hitungannya per hari terpapar pasien terkonfirmasi ketika jaga di IGD/bangsal
Meskipun ketika kita jaga IGD, ketemu pasien suspek covid dengan hasil pcr blm
diketahui, tetapi bisa di klaim ketika kedepannya Ketika ternyata pasien trsebut PCR
(+)
Jadi tetap harus ada data confirmed nya, diitung per hari, jadi kalo hari itu dapat 1
pasien / 50 pasien covid itungan duitnya sama (per hari)
SESI 2 (5 JUNI 2021)
7. Izin bertanya terkait poin SK tim verifikator dari dinkes itu kita mintanya ke dinkes
langsung?
JAWAB
SK verifikator dimintakan ke TU faskes masing2 / admin / direksi kalau di RS
8. Poin yang dibilang bisa dapat insentif itu harus home visit ke wisma dll atau screening
atau kita menswab dengan bukti PCR positif aja sudah cukup?
JAWAB
Disesuaikan dengan stasenya apakah PKM/RS, sesuai KMK yg sudah di share
Melakukan pemeriksaan swab dengan hasil PCR positif tetap bisa dapat insentif
baik di RS maupun PKM
9. Ijin bertanya tapi mau cerita dulu. Jadi di RS ku ini agak sulit masalah insentif covid
karena kebijakannya agak beda, tapi mungkin ada beberapa teman yang sama. Kalau
2020 itu uang insentif covid kan masuk RS dahulu baru dibagi, sedangkan 2021 ini
langsung masuk ke rekening nakes. Nah dari RS ku ini menganggap bahwa tidak hanya
nakes yang layak mendapat insentif, tetapi para petugas farmasi, cleaning service, dll
juga layak diberikan karena pasti masuk ke ruangan yang berhubungan dengan covid.
Akhirnya, RS membuat aturan untuk uang yg di dapat di rekening nakes, dikirim ke
rekening RS, setelah dari rekening RS dikembalikan ke nakes dan jajaran staffnya tetapi
sudah sesuai ketentuan (misal nakes dpt 5 juta, akhirnya cuma bisa dapat 2 juta), nah dari
teman-teman adakah yang punya masalah kayak gini? Soalnya selain masalah di
pembagian insentif ini, nakes itu sebenernya layak diberi pemeriksaan swab bulanan
tetapi ternyata di RS ku gak jalan karena begitulah.. Mungkin ada saran dari teman-teman
kalau semisal urusan uang yang dilempar-lempar kayak gini, baiknya tetap mengurus
atau tidak? Karena rencana RS saya juga ingin meng-acc tidak memberi insentif covid
untuk isip karena kebijakan di tahun 2021 seperti ini. Padahal kami tetap jaga di IGD
Triase, ikut pemeriksaan di uang isolasi IGD, dan juga ikut swab pasien susp. COVID
maupun pasien yang akan di ranap.
JAWAB
Jelaskan ke pendamping kalau insentif pidi itu sesuai KMK, duit CS dll bukan urusan
PIDI karena yang menjalankan RS bukan PIDI
Selain itu kamu approach aja PIC jateng lewat koor ny @Adinda Luthfia
Karena sudah jelas aturan inputnya adalah nomor rekening nakes yang masuk
termasuk PIDI, kalau dimasukin ke aplikasi nama kalian pas pengisian itu otomatis yg
keluar no rek individual kok. Gimana caranya ngerubah jadi rek rs? Sepertinya agak
mission impossible
10. Mau bertanya untuk pengajuan insentif covid per bulan apa ada masa batas waktu
pengajuan, kalau ada kita bisa tau dari mana ya batas waktunya, soalnya pendamping
kami belum dapat info soal batas waktu pengajuan berkas untuk insentif covid kita.
JAWAB
Adaa. Pengumuman resminya emang agak random, ga semua telinga denger, tau2
nanti dah mepet deadline aja. Makanyaa nanti saling berbagi info di grup ini ya
11. Kondisinya saya di NTB rumah sakit swasta bukan rujukan covid. Kami bertugas di
IGD , untuk pengajuan insentif nya apakah benar sesuai hari kerja kami di IGD? Bukti
apa yang perlu dilampirkan untuk pengajuan insentif? Karena kondisinya di RS kami saat
ini pembimbing hanya akan mengajukan insentif covid berdasarkan jumlab hari kontak
yang dilihat dari rekam medis pasien bila kami ada memeriksa pasien yang terkonfirmasi
positif covid melalui antigen, jadi bukan berdasarkan hari kerja kami di IGD
JAWAB
Benar semua mau pemerintah atau swasta sistem hari kerja
Aku juga RS swasta dan sudah diajukan RS, bukti yang dibutuhkan tergantung
wahananya mau ngurusin atau ngga. Kalau aku alhamdulillah diurusin. Kalau RS
kalian minta kalian urus sendiri upload aja sesuai berkas nakes yg word ku kirim
kemaren karena yang perlu di upload di aplikasinya sesuai isi berkas nakes. RS ku
bisa mengajukan suspek/confirmed dan sekarang kriteria confirmed kan bisa gejala
klinis + antigen positif. Selain itu dengan pertimbangan PCR ga sehari jadi, sedangkan
ada deadline pengajuan insentif, maka RS ku menerima suspek/confirmed. Jadi
pastikan lagi ke wahana masing2
12. Di wahana kami hanya tersedia rapid antibody, jadi begitu ada yg IgG atau IgM nya
reaktif langsung tegak diagnosa suspek dan langsung isolasi atau isoman tergantung
keluarga pasien ,apakah ini bisa dikategorikan untuk usulan insentif, karna confirm nya
covid harus swab + 2x
JAWAB
Pada wahana dengan keterbatasan sarana prasarana pemeriksaan bisa dikomunikasikan
dengan pendamping dan pimpinan wahana. Karena logically jika selama ini nakes di
wahana klian bisa melakukan pengajuan insentif covid nakes padahal cuman punya lab
antibodi, kalian harusnya juga di acc
13. Misalkan dalam setengah bulan (14 hari kerja) kita bertugas di RS dan setengah bulan
sisanya kita sudah di-rolling masuk bertugas di PKM (14 hari sisanya di PKM), apakah
kita dapat mengklaim kedua tempat tersebut dalam kurun bulan yg sama atau bagaimana?
JAWAB
Bisa banget. Karna kalau kalian perhatikan isi file berkas nakes disana ada keterangan
periode waktu penugasan kalian dan dimana tempatnya. Jadi yaa bisa2 aja diajuin
walaupun dlm bulan yg sama udh pindah stase.
15. Maaf izin bertanya, untuk bulan mei ini apakah kami bisa mengajukan insentif mengingat
kami buat mei belum 14 hari pengawasan? Terus rekeningnya jadi satu ama bni apa beda
rekening?
JAWAB
Bisa diajukan meskipun belum 14 hari krn sudah ada rumus hitungannya
REKENING INSENTIF COVID BERBEDA DENGAN REKENING BBH
MOHON KEPADA KOOR PROVINSI UNTUK SEGERA KOORDINASI
DENGAN PIC PROVINSI DAN ADMIN BNI YG MENGURUS PROVINSI
KALIAN
16. Tambahan TS, saya dari wahana di DKI Jakarta, sebenarnya wajib kah bagi kita
mengurus insentif ini? Karena baru saja tadi saya coba konfirmasi ke pihak PKM namun
di wahana saya khususnya PKM sama sekali tidak ada negosiasi/aju banding terkait
insentif covid. Dan sudah diputuskan bulat oleh kapusnya untuk dok iship TIDAK
mengajukan pengajuan insentif covid dikarenakan kami juga tidak dibolehkan turun
partisipasi untuk swab dan lainnya jadi tidak memenuhi persyaratan KMK itu. Mohon
arahannya TS, sebenarnya yang benarnya gimana dan persyaratan dapat insentif yang
fixnya itu apa?
JAWAB
Semua pidi boleh mengajukan asal memenuhi syarat sesuai KMK. Berkas yg
diperlukan serta ketentuannya gimana sudah di share kemarin ya, ada beberapa file.
Kalau kalian mau mengajukan tapi ga diberi jalan oleh pendamping, minta tolong koor
nya @Nadhia Purwati utk bantu komunikasikan ke PIC biar dimediasi ya
17. Di puskesmas kami diberikan insentif covid dengan syarat hasil swab kami sendiri yg
melakukan dan terbukti positif dilanjutkan dengan pemantauan isolasi hingga 14 hari,
jika salah satu diatas tidak dilakukan maka tidak diberikan insentif covid. Apakah benar
begitu atau mungkin ada kesalahpahaman dari pihak pendamping?
JAWAB
Kalimat di KMK adalah tanda koma dan bukan kata “dan”
Salah satu juga bisa jadi duit, tapi yaa dikomunikasikan yaa sama pendamping, berdoa
lalu berdiskusi baik2, semoga ada jalan
18. Untuk masalah SK tim covid, nama pidi yg bertugas di puskesmas apakah harus di ikut
sertakan dengan nama-nama nakes tim covid yg diajukan oleh PKM? Atau apakah boleh
SK pidi dan nakes PKM itu terpisah? Terus apabila wajib satu SK nama peserta pidi dan
nakes PKM dalam satu SK, apakah pihak puskesmas (wahana) tidak akan bermasalah
ketika ad audit dari BPK dll, karena SK yg dikeluarkan itu satu, tapi nominal yang di
klaim nya berbeda tiap anggota dalam SK tersebut, terus di transfer di rekening yang
berbeda, Kalau memang boleh PIDi satu sk dengan nakes puskes yg diajukan dalam tim
covid pkm. Apakah ada payung hukumnya untuk puskesmas (wahana)? Misal seperti
surat resmi atau sejenisnya ketika ketika audit nanti? Terima kasih
JAWAB
Saya salah satu chief dari wahana 7 provinisi ini shania, dari palembang, sumatera
selatan, Dan ini yang menjadi kendala kami untuk dapat support dari pembimbing dan
kepala wahana, Karena takutnya bermasalah karena wahana mengeluarkan 2 SK tim
covid yg berbeda
Artinya surat tugas pidi itu tidak akan menganggu surat tugas nakes pkm yg telah
dikeluarkan ya (karena terpisah). Jadi bisa digunakan KMK sebagai dasar hukum
apabila ada audit di kemudian hari wahana ditanya mengenai surat tugas pidi itu
TAMBAHAN
Maaf aku masih kurang paham semisal itu kan perpindahan dri pkm ke Rs batas
maksmialnya 5 juta. Tapi kalau di balik dri Rs ke pkm itu jadi 2.5 juta kan padahal dia di
rs udah lebih dri 10 hari? Mohon pencerahannya nya batas maksimal itu bagaiaman ya?
JAWAB:
Jadi gini, kalau dalam sebulan kalian mix pkm n rs ec pindah stase, ajukan kedua2nya, yg
jadi acuan pagu maksimalnya yang RS which is 5jokut. No matter asalnya dari rs ke pkm
atau pkm ke rs, itungan total ny diambil pagu terbesar yaitu RS
Kita awal surat tugas kan tanggal 24. Misalkan pengawasan pasien covid di puskesmas,
tapi terkonfirmasi PCR sblm tgl 24 apakah bisa dapet insentifnya???
JAWAB:
Bisa kan mengawasi isoman jadinya statusnya