Anda di halaman 1dari 52

Agus P.

Priyono
SE, SH, M.Ak, Ak,
CPMA, CA, CFE, CPA, SAS, CACP

E-Bupot : Place your screenshot here

Pengaruhnya
Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak
Sabtu, 27 Juni 2020
KEMENTERIAN
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Pengantar: Kepatuhan Wajib Pajak

Teknologi Informasi Pajak : Elektronifikasi SPT

E-Bupot : Pembahasan

Informasi Terbaru : Prepopulated Pajak Masukan dan


SPT Masa PPN pada Aplikasi e- Faktur
PENGANTAR
KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Struktur penerimaan pajak Indonesia
Sumber penerimaan masih mengendalikan sektor industri, PPh dan PPN merupakan
jenis pajak yang porsinya paling besar
Komposisi Penerimaan Perpajakan Tahun 2015 dan 2019
4,7% 4,4% 2019
0,5% 2015
0,6
2,8% 1,6%
%

39,9% 52,1% 40,0


%
PPh Non Migas
PPN dan PPn BM
PBB
Pajak lainnya
PPh Migas

• Dalam 5 tahun terakhir, penerimaan pajak utamanya disumbang ▪ Perkembangan kontribusi sektoral pajak tidak mengalami
dari penerimaan PPh non-migas (52-57%) dan PPN (37-42%) perubahan yang signifikan dalam 5 tahun terakhir, di mana
• Sumbangan PPh migas masih cukup signifikan sekitar 3-5%, sektor industri masih menjadi sektor utama, diikuti oleh
namun berfluktuasi mengikuti perkembangan harga komoditas sektor perdagangan dan keuangan
minyak bumi dan gas di dunia ▪ Kontribusi pajak sektor pertanian relatif rendah karena
• Penerimaan PPh non-migas masih berbasis pada korporasi dan berbagai kebijakan pembebasan PPN
pemungutan final Di sisi lain, konstribusi pajak sektor konstruksi dan real estate
masih dibawah kontribusi PDBnya.

Badan Kebijakan Fiskal, 2020
Kinerja Perpajakan
Tren penurunan tax ratio, aktivitas perekonomian belum tertangkap
sepenuhnya dalam sistem perpajakan
Tax Buoyancy • Dalam beberapa tahun terakhir
2,5
2,1
pertumbuhan perpajakan selalu di bawah
2,0 pertumbuhan ekonomi nominal sehingga
1,5 1,4 terjadi penurunan rasio perpajakan
0,9
1,0 0,6
0,8 0,7 • Hal ini tercermin pada tax buoyancy di
0,5
0,5
0,3 bawah 1 yang mengindikasikan tergerusnya
- basis perpajakan karena tidak mampu
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 menangkap aktivitas perekonomian riil
(informal dan digital ekonomi)
Rasio Perpajakan Terhadap PDB • Berdasarkan tren, rasio perpajakan akan
12,0
terkoreksi kebawah kurang lebih 0,3% per
11,0 10,9
tahun
10,8
10,4 10,2 • Jika tidak ada perubahan kebijakan,
10, 9,9 9,76 peningkatan kepatuhan, dan ekstensifikasi
% PDB

0
9,0 y = -0,3169x + maka rasio perpajakan secara alamiah akan
11,366
8,69 terus menurun
8,0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Badan Kebijakan Fiskal, 2020
Latar Belakang
Tingkat Kepatuhan Penyampaian SPT Rendah

URAIAN/TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014


WP TERDAFTAR 7.137.023 10.682.099 15.911.576 18.640.757 22.030.583 24.347.770 27.379.255
WP TERDAFTAR WAJIB SPT 6.341.828 9.996.620 14.101.933 17.694.317 17.659.278 17.731.736 18.357.833
REALISASI SPT 2.097.849 5.413.114 8.202.309 8.177.319 9.234.778 9.951.731 9.970.859
RASIO KEPATUHAN 33,08% 54,15% 58,16% 46,21% 52,29% 56,12% 54,31%
Paradoks Indonesia
Mengapa tax
compliance
rendah?

… padahal
kedermawanan
tinggi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK
TOTAL COMPLIANCE MODEL

Enforcement

TAXPAYER
COMPLIANCE

Education Service
The Compliance Behavioural Model

Identify; legal action;


prosecute; investigate
COMPLIANT

NON-COMPLIANCE:
EVASION
Monitor; legal action;
NON-

CREATIVE
investigate
COMPLIANCE: EVASION
Monitor; Legal action to challenge;
TECHNICALLY

CREATIVE COMPLIANCE: “compliance checks”


COMPLIANT

AVOIDANCE (GAAR)
Monitor: inspect
CREATIVE COMPLIANCE
Monitor (lesser degree);
CAPITULATIVE COMPLIANCE examine; incentivise
COMPLIANT

Incentivise; accredited
COMMITTED COMPLIANCE clients
Data dan Fakta
Data dan Fakta
Latar Belakang

Law
Upaya menaikan
Enforcement kepatuhan ?
TEKNOLOGI
INFORMASI PAJAK
ELEKTRONIFIKASI SPT
ARAH KEBIJAKAN DJP

ELEKTRONIFIKASI SPT
eBilling Piloting e-

2019
PERKEMBANGAN E-Faktur per Bukti Potong
E-Filing PPh
2018
TEKNOLOGI 1 Juli 2016 Luar
INFORMASI Jawa & Bali Tahunan
PERPAJAKAN e-SPT Tahunan - e-Filing 1721 - e-SKD
Badan di KPP 2017 - e-Filing PPN
Pratama
E-Faktur per - e-Filing WP
2016
E-Faktur per
1 Juli 2015 Badan
1 Juli 2014
Jawa & Bali - e-Filing WP
45 PKP Ttu
OP
- e-Filing 1770
- KSWP
2015
e-SPT Masa - Mandatory e-Filing
PPh Pasal LTO & Madya
21/26 - Pre-filing capability
for individual tax
- Simplify form 1770
& 1771 payers

2014
- Integrated DGT (Prepopulated
online service return WP OP)
- 1770SS diterima - Mobile aplication
KPP langsung ke for e-Filing
DPC - e-Form
PrepopulAted Tax Returns ? Sumber : Forum OECD (2006)

 Istilah Pre-populated return atau pre-filed return


atau tax proposal diperkenalkan oleh negara-
negara Nordic (Denmark, Estonia, Finlandia,
Islandia, Noerwegia) kemudian berkembang di
Cile dan Spanyol
 Layanan pembuatan SPT Tahunan oleh otoritas
pajak (sebagai originator) dengan menggunakan
informasi yang diperoleh dari :
a.Informasi dari pihak ketiga
b.Informasi lain yang dimiliki oleh otoritas pajak
Informasi APA ?

 Penghasilan dari pemberi kerja, lembaga


investasi, perbankan dll (pihak
pemotong/pemungut)
 Asset (lembaga investasi,agen property,
dll)
 Kredit (lembaga keuangan/perbankan)
 Pelunasan pajak (witholding & WP sendiri)
KERANGKA
PrepopulAted Tax Returns
deem acceptance
Bank

Konfirmasi
SPT Kertas 4
Asuransi

1 MF 2 3 WP
Validasi
Witholding Agent
Prepopulated
Data Matching Tax Return

Lembaga
Investasi
efiling 4

Konfirmasi
WP

Pemberi Kerja

Ilustrasi dari uraian Forum OECD (2006)


Manfaat & Biaya PrePopulated SPT
Sumber : Forum OECD (2006)

 Memangkas biaya kepatuhan WP


 Risiko WP tidak mengungkap
 Mengurangi beban penelitian dan penilaian penghasilan yang tidak tersedia
dalam prepopulated SPT
SPT
 Mempercepat proses pengelolaan informasi
 Pengolahan data penyesuaian WP
terhadap data prepopulated SPT
SPT
 Meningkatkan kepastian hukum kepada WP
 Investasi infrastruktur TIK
 Mendorong kepatuhan pajak
 Mempercepat proses restitusi
Critical Success factors
Sumber : Forum OECD (2006)

 Sistem pemotongan dan pemungutan yang akurat


 Integritas sistem identifikasi WP
 Sistem pelaporan pihak ketiga yang komprehensif
 Sistem TIK yang efektif (high degree of automation
among information suppliers, large scale
information processing, automated and minimal
interaction with tax payer)
 Kerangka hukum yang kompatibel
kerangka
Data yang

Prepopulated Return DJP


diperoleh
Data
Penghasilan,
Harta &
Kewajiban Data Penghasilan
PPh Ps
4(2)
KPDE • Dari Pemungut

• Dari Pihak Ketiga


PPh
Pemotong/ Ps 21 Ledger
Pemungut PPh
Data
WP Data
Matching
Pembayaran
Ps 22
• PPh dipot/dipungut
PPh Validasi
Ps 23 Masterfil • PPh dibayar oleh WP

PPh e
Harta
Ps 26
&Kewajiban
• SPT Tahun sblumnya
PPh PPh Ps PPh
• Data Pihak Ketiga
Ps 25 4 (2) Ps 24
Data yang
dimiliki

WP
Penyempurnaan Proses Bisnis Perluasan Lingkup
• Penatausahaan Dokumen Aktivasi • Memperluas Lingkup dari DJP Online
• Syarat email aktif ke Layanan Pajak Online
• Pengecekan temporary eMail 4 1 • Memberikan Landasan Hukum EFIN
untuk layanan elektronik melalui
Penyedia Layanan SPT Elektronik

Latar Belakang
Perubahan

Percepatan Migrasi SPT


Elektronik 3 2
Penyelarasan Ketentuan
• Setiap WP diterbitkan EFIN • UU ITE, PER-05/PJ/2015 & PER-
• KP2KP aktivasi EFIN 28/PJ/2015
• Aktivasi melalui Pemberi Kerja • Pembuktian kebenaran fisik
atau lokasi lain yang dekat • WP yang tidak perlu aktivasi EFIN
dengan WP
Rumah Konfirmasi Dokumen adalah aplikasi
yang digunakan untuk melakukan konfirmasi
validitas dokumen perpajakan yang diterbitkan
oleh DJP. Ada dua fitur yang tersedia dalam
Rumah Konfirmasi Dokumen, yaitu Konfirmasi
Dokumen dan Konfirmasi Nomor Transaksi
Penerimaan Negara (NTPN).
E-Bupot

PEMBAHASAN
Skema Pajak Penghasilan di Indonesia

Membayar Pajak Memotong/Menyetor Menghitung PPh Yang


PPh Pihak Lain Terutang Selama Setahun

Menyetor Sendiri Dipotong/dipungut Melalui SPT Tahunan


Oleh Pihak Lain

PPh Pasal 25 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 SPT PPh Badan SPT PPh Orang Pribadi
PPh Pasal 22 PPh Pasal 22
STP Pokok PPh Pasal 25 PPh Pasal 23 PPh Pasal 23
PPh Pasal 24 PPh Pasal 26
Menyetor & Melaporkan SPT Tahunan
PPh Pasal 4 (2) PPh Pasal 4 (2) PPh Terutang Akhir Thn = XXXXX
Kredit PPh = =( XXXXX)
Kredit Pajak Kecuali PPh Pasal 4 ayat (2) Menyetor dan Melaporkan SPT PPh KB/LB/N = XXXXX
Masa

31
Skema Pemotongan/Pemungutan Pihak Lain(Ketiga)
PPN PPnBM

SKB/Suket Y Y SKB/Suket
N N N
PPh PSL 23 PPh FINAL PASAL 4 (2) PPh PSL 23 PPh PSL 21 PPh PSL 22 PPh PSL 4 (2)

PENGALIHAN HANYA 65 ORANG SELURUH


BADAN
2
TANAH/BNGNAN JENIS JASA PRIBADI JASA

PENGHARGAAN UNDIAN ATAU SELAIN UNDIAN HADIAH


PPh FINAL PASAL 4 (2) DIVIDEN,BUNGA ROYALTI PPh PASAL 23
Latar Belakang

Memberikan kemudahan bagi WP


untuk membuat dan melaporkan SPT Masa PPh
Pasal 23 dan/atau Pasal 26;

Memberikan kepastian hukum terkait


status dan keandalan Bukti Pemotongan;

Meningkatkan pelayanan kepada


Wajib Pajak Pemotong PPh Pasal 23 dan/atau
Pasal 26.
 Mengurangi beban administrasi KPP dan WP
 Pembenahan Kualitas Data Pihak Ke-3
 Peningkatan Layanan kepada WP

e-Bukti Pemotongan
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26
Strategi Penerapan PERdirjen SPT Masa
dan Bukti Pemotongan PPh 23/26
Tahap I-Sept 2017 Tahap II-Juli 2018 Tahap III-Mei 2019 Tahap IV-Okt 2019 Tahap V-Des2019 Tahap VI-Agt 2020
KEP - 178/PJ/2017 KEP - 178/PJ/2018 KEP - 425/PJ/2019 KEP - 599/PJ/2019 KEP - 652/PJ/2019 KEP - 269/PJ/2020

15 WP 153 WP 1.748 WP Semua WP


15 KPP Madya
Piloting Piloting Piloting Kanwil Khusus Luar Jakarta
Seluruh PKP
KPP Madya Jkt

e-SPT e-SPT e-SPT e-SPT e-SPT e-SPT


SPT SPT SPT SPT SPT SPT
Kertas Kertas Kertas Kertas Kertas Kertas
Keterangan:
Berlaku PER-04/PJ/2017 WP yang gunakan e-Bupot
Berlaku PER-53/PJ/2009 WP yang gunakan e-SPT
Berlaku PER-Unifikasi SPT Masa PPh WP yang gunakan SPT Kertas
Wajib Diperhatikan..
bagi Calon WP Peserta Implementasi aplikasi e-Bupot 23/26
Mempersiapkan semua
Memiliki Digital Certificate transaksi PPh 23/26 dengan
dan terdaftar di DJPOnline identitas NIK/NPWP bagi
WPDN yg tervalidasi

Kolom isian nomor SKB divalidasi Ketika SPT Masa PPh Unifikasi
by system. diberlakukan, WP juga sudah siap untuk
Perlu diperhatikan bagi SKB yang membuat Bukti Pemotongan PPh dengan
masih diproses manual di KPP  identitas NIK/NPWP bagi WPDN yg
tidak dapat divalidasi tervalidasi

Kolom isian SKD akan dilakukan


tanpa fisik melainkan input nomor
tanda terima dari sistem
PER-25/PJ/2018
PERBEDAAN E-SPT PPh, E-FAKTUR, & E-BUPOT
No Uraian E-SPT PPh E-Faktur E-Bupot
1 Instalasi Perlu Tidak Perlu
2 Input Data Off-Line Off-Line On-Line (Full web)
3 Penandatangan Basah/Stempel Pemberitahuan Input Data
Spesimen ttd
4 Ttd formulir Manual Elektronik
5 Salah isi form. Tidak ada sanksi Sanksi 2% x DPP Tidak ada sanksi
6 Nomor urut Internal E-Nofa sesuai Otomasi by sistem
formulir pemotong jatah
PERBEDAAN E-SPT PPh, E-FAKTUR, & E-BUPOT
No Uraian E-SPT PPh E-Faktur E-Bupot
7 Jenis Formulir Normal Normal, P’betulan, P’batalan,
Gabungan
8 Bentuk Kertas Paperless
9 Prosedur form. Tidak perlu Dilaporkan ke DJP dengan cara upload
lapor /upload & dan mendapat persetujuan DJP
persetujuan DJP
10 Pelaporan SPT Aplikasi terpisah Aplikasi yang sama
11 Database Komputer User Komputer User Server DJP
12 Salah Pbk Pbk / Kompensasi PPSTT
potong/pungut (Pengembalian)
PENGARUH E-BUPOT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAGI PEMOTONG BUPOT PPh 23/26


PPh PASAL 23/26 LEBIH VALID

KEPATUHAN LEBIH
DATA LEBIH CEPAT &
FORMIL BELUM
MATERIIL VALID

BAGI PENERIMA
PENGHASILAN SECARA
SISTEM WITHOLDING
TAX SUDAH SESUAI
djp
Prepopulated Pajak Masukan dan
SPT Masa PPN pada Aplikasi e-
Faktur

INFORMASI TERBARU
TUJUAN

Membantu Wajib Pembuatan


Pajak mengisi SPT Faktur Pajak
Masa PPN secara dan pelaporan
lengkap, benar, SPT Masa PPN
dan jelas, Membantu Wajib terhubung
khususnya pada Pajak mengisi SPT
form 1111 B1 untuk Masa PPN secara
nomor PIB lengkap, benar,
sehingga tidak dan jelas,
khususnya pada
terjadi kesalahan
form 1111 B2 untuk
input yang dapat Pajak Masukan.
merugikan hak
Wajib Pajak.
LATAR BELAKANG

VALIDASI
Tindak lanjut
Input
Manual NoPIB#NTPN

PIB
Pada SPT Masa
PPN
1 November 2019
LTO & Madya JKT

PERMASALAHAN:

• Masih banyak ditemukan KESALAHAN PENGISIAN NTPN pada inputan aplikasi e-Faktur
LATAR BELAKANG

VALIDASI PM
Input
Manual
Pada SPT Masa PPN

PERMASALAHAN:

• PKP diharuskan melakukan input secara manual


• Semakin banyak beredar aplikasi QR Scanner e-Faktur yang tidak resmi dan berisiko bagi PKP
• Koreksi salah pengkreditan karena lawan transaksi melakukan perubahan data Faktur
LATAR BELAKANG

Posting SPT

Lapor SPT
e-Faktur
Lapor SPT
DJPOnline

PERMASALAHAN:

• Pelaporan masih dilakukan pada aplikasi tersendiri (DJPOnline)


• Untuk data Faktur dalam jumlah besar dan dalam 1 Database, posting SPT membutuhkan
waktu lama
e-Faktur 3.0
Peremajaan Aplikasi e-Faktur

PREPOPULATED
PM
Tidak perlu input manual

Tidak perlu aplikasi QR Code scanner


khusus

Data e-Faktur Pajak Masukan atas


NPWP PKP tersedia by system

Masa Pengkreditan tersedia untuk


dipilih sesuai ketentuan
pengkreditan
Peremajaan Aplikasi e-Faktur

PREPOPULATED
PIB
No More Key in

Tidak ada lagi kesalahan input


NTPN

Data PIB atas NPWP PKP tersedia


by system DJP-DJBC

Masa Pengkreditan tersedia untuk


dipilih sesuai ketentuan
pengkreditan
Peremajaan Aplikasi e-Faktur

PREPOPULATED
SPT Pelaporan secara
prepopulated melalui e-
Faktur Web Based

Seluruh data Faktur PK, PM,


Dokumen Lain yang telah
diupload, tersedia saat akan
melaporkan SPT Masa PPN
Timeline Implementasi
PREPOPULATED PAJAK MASUKAN DAN SPT MASA
PPN PADA APLIKASI E-FAKTUR
EFAKTUR EFAKTUR
2.2 3.0

02FEB19 15JUL19 01NOV19 01FEB20 10JUN20 01AGT20 01NOV20

VALIDASI PIB PREPOP PREPOP

4 PKP di
Piloting SELURUH PKP
SELURUH
di KPP LTO, KPP
Madya Jakarta
PKP di KPP LTO dan perwakilan
KPP LTO2 PKP di KPP Madya
luar Jakarta

VALIDASI PIB VALIDASI PIB PREPOP PREPOP

27 PKP di
Piloting Piloting
SELURUH
IMPLEMENTASI

4 PKP di
terbatas pada NASIONAL
PKP di KPP LTO KPP LTO
dan KPP dan KPP
KPP LTO2 Madya Jakarta Madya
Jakarta
PKP
PREPOPULATED PAJAK MASUKAN DAN SPT
MASA PPN PADA APLIKASI E-FAKTUR

KPP Wajib
Pajak
3PKP KPP Wajib
Pajak
2PKP KPP 3PKP
Madya
Besar Satu Besar
Jaksel I
Empat
Sebelumnya 1 PKP Sebelumnya 1 PKP Sebelumnya 0 PKP

KPP Wajib
Pajak
2PKP KPP 3PKP KPP 5PKP
Madya Madya
Besar Dua
Sebelumnya 1 PKP Jakpus Sebelumnya 0 PKP Jaktim Sebelumnya 0 PKP

KPP Wajib
Pajak
2PKP KPP
Madya
3PKP KPP 4PKP
Madya
Besar Tiga
Sebelumnya 1 PKP Jakbar Sebelumnya 0 PKP Jakut Sebelumnya 0 PKP
Roadmap DJP ERA NEW NORMAL
Optimalisasi Penerimaan Negara Pandemi
Optimalisasi Penerimaan Pajak Melalui Peningkatan
Covid-19
Perluasan Basis Pajak Perekonomia mengubah
n
Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Penyusunan Policy yang arah
prioritas
Kepatuhan Sukarela Hukum yang Fair dan Berkeadilan Mendorong Perekonomian
1. Edukasi yang 1. Pemanfaatan Data Omnibus Law
Efektif 2. Pengawasan WP dan
2. Pelayanan yang Ekstensifikasi Berbasis
Berkualitas (3C: Kewilayahan Ada yang gagal
Click-Call- 3. Pengawasan WP Penentu dijalankan, ada yang
Counter) Penerimaan
4. Pemeriksaan & Penagihan
membuka peluang
5. Penegakan Hukum baru

Penambahan KPP Madya & Refocusing KPP Pratama Ada yang diperlambat
ada yang dipercepat
Probi IT SD Organisasi Regulas Kerjasama
s Data M i
Referensi

Yustinus Prastowo, Imajinasi Indonesia


Pasca-Pandemi, 04 Juni 2020
Sosialisasi SPT Masa & Bupot PPh 23/26
PER-04/PJ/2017, 19 Des 2018
Direktorat PP I, Sosialisasi Prepopulated
Pajak Masukan dan SPT Masa PPN pada
Aplikasi e- Faktur, 17 Juni 2020
DJP, Prepopulated Tax Return, 2016

Inside Tax, Menggali Ke(tidak)patuhan


Wajib Pajak, 14 Maret 2013

Anda mungkin juga menyukai