Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MENGWI II
Jl. Raya TumbakBayuh-Pererenan,Br. Gunungpande- Tumbakbayuh
Tlp. (0361) 8442063 , (0361) 9075411
Email: mengwidua@gmail.com,Website : http//dikes.badung.go.id/puskesmasmengwidua

KERANGKA ACUAN PENANGANAN


COVID-19

UPTD PUSKESMAS MENGWI II


TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN
PENANGANAN COVID-19

Tanggal ....Januari 2021

Menyetujui
(Penanggungjawab UKM Esensial) Pemegang Program

dr.Gede EkaWijaya I Gusti Ayu Rai WInda


Apsari
NIP.19730815 200501 1 010 NIP.19880508 201903 2 004

Mengetahui
Kepala UPT. Puskesmas Mengwi II

dr. I Putu Milantika,M.P.H


NIP. 19780121 20051 1 006

KERANGKA ACUAN
PENANGANAN COVID-19

1. Pendahuluan

Virus merupakan salah satu penyebab penyakit menular yang perlu diwaspadai.
Dalam 20 tahun terakhir, beberapa penyakit virus menyebabkan epidemi seperti severe
acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) pada tahun 2002-2003, influenza
H1N1 pada tahun 2009 dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) yang pertama
kali teridentifikasi di Saudi Arabia pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2019,
Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya.
Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga
saat ini berjumlah jutaan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien
berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi
Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi
coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-
nCoV). Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus
baru tersebut SARS-CoV-2 dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019
(COVID-19). Virus corona ini menjadi patogen penyebab utama outbreak penyakit
pernapasan. Virus ini adalah virus RNA rantai tunggal (single-stranded RNA) yang dapat
diisolasi dari beberapa jenis hewan, terakhir disinyalir virus ini berasal dari kelelawar
kemudian berpindah ke manusia. Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan
apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring
dengan waktu. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari
manusia ke manusia. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa COVID-19
menjadi pandemi di dunia. Kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan pada
tanggal 2 Maret 2020 atau sekitar 4 bulan setelah kasus pertama di Wuhan, Cina. Kasus
pertama di Indonesia ditemukan sebanyak 2 kasus dan terus bertambah. Per tanggal 11
Oktober 2021, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai + 4 juta kasus.
Puncak kasus COVID-19 pertama terjadi pada bulan Januari 2021 dengan jumlah kasus
harian mencapai 14.000 kasus baru.

2. Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan pembangunan
kesehatan tersebut diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah
dan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilakukan upaya-upaya
kesehatan. Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan dan pengendalian penyakit
menular. Penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi pandemic adalah covid
19. Program pencegahan dan pengendalian penyakit Covid 19 yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian karena Covid 19 bersama lintas program dan
sektor terkait.
COVID-19 adalah penyakit saluran pernafasan menular yang disebabkan oleh
virus baru SARS-CoV-2. Adapun gejala penyakit Covid 19 antara lain demam, batuk,
lemas, nyeri tenggorokan, kehilangan indra peciuman, kehilangan indra perasa dan sesak
nafas. Dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit Covid 19
dibutuhkan adanya kerjasama lintas program dan sektor terkait. Melalui kerjasama
tersebut diharapkan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit covid
19 akan mendapat dukungan baik politis maupun operasional dari institusi lain sesuai
dengan porsi masing-masing
Puskesmas memegang peranan penting sebagai unit pelayanan kesehatan
terdepan dalam upaya pengendalian penyakit menular yang salah satunya adalah covid
19. Puskesmas diharapkan dapat melakukan pencegahan penularan penyakit serta
mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat covid 19 baik dengan penanganan aktif
maupun dengan penyuluhan.
Dasar Hukum :
PERMENKES NO. 43 TAHUN 2017 TENTANG PUSKESMAS
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/413/2020 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
a. VISI dan MISI PUSKESMAS
• VISI : Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah kerja
UPT.Puskesmas Mengwi II
• MISI
1. Memberikan pelayanan yang merata dan bermutu
2. Menjalin kordinasi / kerja sama dengan lintas sektoral terkait
3. Mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat
b. Tata Nilai : CERDAS

 C : Cekatan
 E : Efektif efisien
 R : Ramah
 D : Dedikasi
 A : Akuntabel
 S : Sinkronisasi

3. Tujuan Umum dan Khusus


a. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelacakan kontak kasus Covid 19 untuk
menangani Covid 19 sedini mugkin sehingga penyebaran kasus dapat ditekan di
wilayah kerja Puskesmas Mengwi II.
b. Tujuan khusus
1. Menurunkan positivity rate COVID-19
2. Terlaksananya talalaksana penanganan Covid 19 sesuai standar.
3. Meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19
4. Menurunkan angka kematian pasien COVID-19
5. Menurunkan kasus akktif COVID-19
6. Evaluasi pelaksanaan kontak tracing COVID-19

7. Kegiatan Pokok

NO Kegiatan Rincian Kegiatan Pelaksanaan


pokok Metode Teknologi
1 Pelacakan kontak 1.Melakukan koordinasi Wawancara Handphone,
kasus COVID-19 dengan dinas kesehatan Laptop
tentang kasus konfirmasi
COVID-19 serta tracer
BOK pusekesmas
2.Menghubungi pasien Wawancara Handphone
via daring untuk
konfirmasi hasil dan
identifikasi
3.Melakukan koordinasi Wawancara Handphone
dengan klian serta
babinsa-babinkantibmas
4.Melakukan kunjungan Wawancara Handphone,
rumah untuk pelacakan dan Obervasi Kendaraan
kontak erat dan KIE
karantina-isolasi dengan
protocol kesehatan
dimasa pandemi
2 Testing on 1.Menyusun Jadwal Analisa Laptop
location untuk
kontak erat
2.Melakukan Koordinasi Wawancara Handphone
dengan PJ Pustu
3.Melakukan Testing Laptop
pemeriksaan Rapid
antigen dan Swabb PCR
dengan protokol
Kesehatan dimasa
pandemi
4.Pengiriman specimen Ambulance
ke laboratorium
kesehatan daerah atau
rujukan kabupaten
3 Pemantauan 1.Mengkoordinasi Wawancara Handphone,
karantina dan pelaksanaan isolasi Laptop,
isolasi terpusat Ambulance
2.Melaksanakan Wawancara Handsphone,
pemantauan karantina dan Observasi Laptop
kontak erat selama 14
hari
4 Analisa data 1.Melakukan koordinasi Wawancara Handphone,
dengan tracer untuk Laptop
cleaning dan manajemen
data
2.Melakukan analisis data Analisa Laptop
bulanan

8. Cara melaksanakan kegiatan

No Kegiatan Pokok Cara Melaksanakan Peran lintas Peran lintas sektor Ket
Kegiatan program
1 Pelacakan 1.Melakukan 1.Promkes 1.Perbekel/Lurah
kontak kasus koordinasi dengan memberikan -Memfasilitasi data
COVID-19 dinas kesehatan informasi tentang -Memberikan akses
tentang kasus kesehatan. pendataan
konfirmasi COVID- 2. PJ UKM 2.Babinsa-
19 serta tracer BOK 3..Program Kes Ibu Babinkantibmas
pusekesmas Bila ada data Ibu -Ikutserta dalam
2.Menghubungi hamil yang kunjungan rumah
pasien via daring terkonfirmasi kasus 3. Sekolah
untuk konfirmasi positif agar dapat -Memfasilitasi data,
hasil dan identifikasi dilakukan penangan memberi akses
3.Melakukan dan pemantauan pendataan
koordinasi dengan kesehatan ibu hamil 4. Tempat kerja
klian serta babinsa- -Memfasilitasi data,
babinkantibmas memberikan akses
4.Melakukan pendataan
kunjungan rumah
untuk pelacakan
kontak erat dan KIE
karantina-isolasi
dengan protocol
kesehatan dimasa
pandemi
5.Pencatatan dan
pelaporan
2 Testing on 1.Menyusun Jadwal 1.Promkes 1.Perbekel/Lurah
location untuk 2.Melakukan memberikan -Memberikan akses
kontak erat Koordinasi dengan PJ informasi tentang pelaksnaaan
Pustu kesehatan. kegiatankegiatan
3.Melakukan 2..Program Kes Ibu 2.Babinsa-
pemeriksaan Rapid Bila ada data Ibu Babinkantibmas
antigen dan Swabb hamil yang -Ikut serta dalam
PCR dengan protokol terkonfirmasi kasus
Kesehatan dimasa positif agar dapat kunjungan rumah
pandemi dilakukan penangan 3. Sekolah
4.Pengiriman dan pemantauan -Memfasilitasi data,
specimen ke kesehatan ibu hamil memberi akses
laboratorium 3. Tim Swabber pelaksnaan kegiatan
kesehatan daerah atau 4. Tempat kerja
rujukan kabupaten -Memfasilitasi data,
5.Pencatatan dan memberikan akses
pelaporan pelaksnaan kegiatan

3 Pemantauan 1.Mengkoordinasi 1. PJ Pustu dan Tim 1.Danramil


karantina dan pelaksanaan isolasi KBS -Ikut serta dalam
isolasi terpusat kunjungan rumah
2.Melaksanakan -Membantu dalam
pemantauan karantina penjemputan pasien
kontak erat selama 14 yang akan isolasi
hari terpusat

4 Analisa data 1.Melakukan


koordinasi dengan
tracer untuk cleaning
dan manajemen data
2.Melakukan analisis
data bulanan

9. Jadwal pelaksanaan Kegiatan

no Kegiatan Ja Feb Mar Apr Mei Ju Ju Ags Se Okt Nop De


n n l p s
1 Pelacakan kontak Tentatif
kasus COVID-19
2 Testing on location Tentatif
untuk kontak erat
3 Pemantauan Tentatif
karantina dan
isolasi
4 Analisa data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Sasaran

Kasus konfirmasi positif COVID-19 berserta kontak eratnya baik di lingkungan


keluarga, tempat kerja atau sekolah, tetangga maupun masyrakat umum yang ada
melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19

11.Evaluasi, Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Untuk memantau perkembangan dan dampak pelaksanaan kegiatan ini dilakukan
monitoring yang dilakukan setiap akhir kegiatan dan evaluasi secara berkala dan
berkesinambungan, sesuai jadwal yang telah disusun setiap bulan dan dilaporkan ke
Dikes kabupaten Badung.

12.Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Untuk mempermudah laporan dari tingkat desa, puskesmas, kabupaten, provinsi
kini proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan dapat dilkakukan secara koputerisasi.
Setelah data masuk ketingkat puskesmas dan diolah secara komputerisasi dapat dengan
mudah dan langsung data secara cepat dan tepat. Laporan yang keluar dari tingkat
puskemas akan diproses sedemikian rupa untuk dapat menjadi konsumsi ditingkat
kabupaten, provinsi dan pusat.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap hari, data yang didapat di masukkan
dalam web link yang diberikan oleh dinas dan diisi setiap hari. Laporan yang
terkait.laporan setiap bulan berupa: Monev, Register kasus, Register Swabb

Anda mungkin juga menyukai