Anda di halaman 1dari 2

Nurva Natasyah (20059028)

Manajemen Keuangan 2
LIKUIDASI
A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi adalah proses menjual semua aset untuk menyelesaikan kewajiban kepada
kreditor, mendistribusikan dana yang tersisa kepada pemegang saham, dan ditutupnya
suatu perusahaan sebagai sebuah badan hukum oleh likuidator.
1. Memahami Likuidasi dalam Bisnis
Banyak pemilik bisnis yang tidak memahami likuidasi. Padahal, secara sederhana
likuidasi mengacu pada proses ketika sebuah perusahaan secara resmi tutup dan
asetnya mereka realisasikan. Hal ini biasanya akan terjadi karena perusahaan
tidak bisa membayar hutang ketika jatuh tempo. Selain itu, perusahaan juga
mengalami liabilitas melebihi asetnya. Meski memang istilah likuidasi lebih
umum ada dalam konteks perusahaan yang bangkrut. Namun, istilah ini juga bisa
kamu gunakan dalam konteks perusahaan yang sedang melakukan akuisisi.
2. Memahami Likuidasi Bagi Direktur Perusahaan
Bagi seorang direktur perusahaan, likuidasi yaitu kondisi dimana kurator
berlisensi akan secara resmi ditunjuk untuk menutup perusahaan. Dan dalam hal
ini, kekuasaan direktur pun berhenti. Dengan begitu, maka direktur harus bekerja
sama dengan likuidator, karena bisa memahami situasi perusahaan terkait lebih
baik. Hal lain yang tidak kalah penting dilakukan yaitu penyelidikan atas perilaku
direktur selama periode sebelum masa bangkrut. Jika direktur diketahui
memprioritaskan kepentingan pribadi diatas kepentingan kreditornya, maka
setelah perusahaan dinyatakan bangkrut, bisa dimintai pertanggungjawaban atas
tuduhan penyelewengan bisnis.

B. Jenis-Jenis Likuidasi
Berikut jenis-jenis likuidasi yang perlu diketahui:
1. Likuidasi Wajib
Jenis likuidasi ini dilakukan pada saat terjadinya pembubaran sebuah perusahaan, dan
perusahaan tersebut tidak dapat melakukan tindakan hukum kecuali untuk keperluan
proses likuidasi. Ini terjadi ketika sebuah perusahaan sudah tidak mampu
membayarkan hutangnya. Pihak kreditor bisa memutuskan untuk mengajukan petisi
agar perusahaan ditutup, diamini oleh perusahaan, pemegang saham dan penerima
resmi.
2. Likuidasi Sementara
Likuidasi sementara menjadi proses yang dilakukan saat terjadinya pelanggaran
hukum oleh sebuah perusahaan ataupun adanya resiko terhadap aset perusahaan.
Maka likuidasi sementara akan menjadi pilihan yang diambil, melalui likuidator yang
telah ditunjuk untuk mempertahankan dan melindungi aset perusahaan sampai
terjadinya sidang petisi.
3. Likuidasi Sukarela
Likuidasi sukarela merupakan proses likuidasi yang cukup berbeda, tanpa melalui
petisi. Likuidasi jenis ini terjadi karena adanya kesepakatan antara para kreditor,
minimal 75% suara mayoritas wajib menyetujuinya. Likuidasi jenis ini juga harus
mendapat persetujuan oleh dewan perusahaan, dimana direktur perusahaan dan para
pemegang saham ikut dalam keputusan tersebut, biasanya pertimbangan ini diambil
ketika perusahaan sudah tidak lagi mampu dalam menjalankan bisnisnya yang justru
bisa semakin merugi.

Anda mungkin juga menyukai