Anda di halaman 1dari 9

Variabel

1. Faktor Pribadi
 Definisi (dari 3 pendapat)
1) Faktor pribadi merupakan cara mengumpulkan dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi
seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi (Lamb, 2001).
2) Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi seperti umur dan
tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
konsep diri pembeli. (Hurriyati, 2010)
3) Setiadi (2003:13) berpendapat bahwa faktor pribadi bisa di definisikan sebagai karakteristik
psikologis yang dimiliki oleh individu yang berbeda dengan individu lainnya, yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan
yang berguna dalam menganalisis keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah
produk

 Teori-Teori (yang penting)


1) Pribadi
Perilaku seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
kepribadian dari konsumen yang bersangkutan.Faktor pribadi menggabungkan antara
tatanan psikologis dan pengaruh lingkungan.Termasuk watak, dasar seseorang, terutama
karakteristik dominan mereka. Meskipun kepribadian adalah salah satu konsep yang
berguna dalam mempelajari perilakukonsumen, beberapa pemasar percaya bahwa
kepribadian mempengaruhi jenis-jeni dan merek-merek produk yang dibeli Keputusan
membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, karakteristik tersebut meliputi : usia
dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri,
serta nilai dan gaya hidup pembeli. Mangkunegara, (2005), Kepribadian dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan
perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif,
IQ, emosi, cara berpikir, persepsi) dan faktor eksternal dirinya (lingkungan fisik, keluarga,
masyarakat, sekolah, lingkungan alam)

2) Faktor Pribadi
Faktor Pribadi Faktor pribadi merupakan cara mengumpulkan dan mengelompokkan
kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi (Lamb, 2001).
Perilaku seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kepribadian
dari konsumen yang bersangkutan. Faktor pribadi menggabungkan antara tatanan
psikologis dan pengaruh lingkungan. Termasuk watak, dasar seseorang, terutama
karakteristik dominan mereka. Meskipun kepribadian adalah salah satu konsep yang
berguna dalam mempelajari perilaku konsumen, beberapa pemasar percaya bahwa
kepribadian mempengaruhi jenis-jenis dan merek-merek produk yang dibeli. Faktor pribadi
merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai sifat untuk bisa menentukan
keputusannya sesuai dengan keinginannya tanpa ada paksaan dari pihak lain. Meskipun
disadari bahwa relatif sulit untuk mengetahui dan mengukur kepribadian konsumen, bukan
berarti bahwa hal ini menyulitkan pemasar dan membuat pemasar tidak dapat berbuat
apapun. Pada hakekatnya kepribadian adalah suatu kondisi kenyataan yang melekat pada
konsumen. Adanya berbagai karakteristik kepribadian mengimplikasikan bahwa pemasar
dapat mensegmentasikan pasarnya sesuai dengan karakteristik kepribadian. Faktor pribadi
sangat mempengaruhi dalam keputusan pembelian, termasuk usia, umur dan daur
hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri (Tatik
Suryani, 2012).

3) Faktor Pribadi
Keputusan sesorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yang terdiri
dari usia dan tahap daur-hidup pembeli, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri pribadi pembeli (Simamora, 2008:10). Setiadi (2003:13)
berpendapat bahwa faktor pribadi bisa di definisikan sebagai karakteristik psikologis yang
dimiliki oleh individu yang berbeda dengan individu lainnya, yang menyebabkan tanggapan
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan yang berguna dalam
menganalisis keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk. Faktor pribadi ini
terdiri dari:
a. Usia dan Siklus Hidup Tahapan siklus hidup psikologis orang dewasa mengalami
“perjalanan“ dan “perubahan” sepanjang hidupnya. Pemasar memberikan perhatian yang
besar pada perubahan situasi hidup dan dampak situasi itu terhadap perilaku konsumsi.
Nasabah akan mengubah jasa yang mereka konsumsi sepanjang kehidupan mereka.
Kebutuhan dan selera nasabah akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh
tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar hendaknya memperhatikan perubahan minat
pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia (Noviasari & Ikram,
2013:259-260). Menurut Kotler (2011) seorang manusia mengubah barang dan jasa yang
mereka beli sepanjang waktu di kehidupan yang mereka lalui. Mereka memakan makanan
bayi pada tahun-tahun pertama kehidupan, menyantap aneka makanan pada masa-masa
pertumbuhan, remaja dan pendewasaan dan melakukan diet khusus pada tahun-tahun
terakhir mereka. Selera mereka terhadap pakaian, furniture, dan rekreasi juga berkaitan
dengan usia. Sedangkan daur hidup keluarga adalah tahap-tahap yang akan dilalui keluarga
ketika mereka tumbuh dewasa di sepanjang masa.
b. Gaya Hidup Merupakan pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Kotler (2011) gaya hidup merupakan suatu
pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dan ditunjukkan dalam aktivitas,
minat, dan opininya. Nasabah yang berasal dari tempat asal, subkultur, kelas sosial,
ekonomi, dan pekerjaan yang sama dapat saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya
hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin
dalam kegiatan, minat dan pendapatannya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh
pemasar bank secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai nasabah yang
secara terus-menerus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku
nasabah (Noviasari & Ikram, 2013:260).
c. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian merupakan karakteristik psikologis seorang
individu yang berbeda dengan individu lainnya yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan
dengan menggunakan ciriciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan,
kemampuan berorientasi, pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat
menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen, asalkan jenis
kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan dengan akurat dan asalkan terdapat korelasi
yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merek. Berkaitan
dengan kepribadian adalah konsep diri seseorang. Pemasar berusaha mengembangkan citra
merek yang sesuai dengan citra pribadi pasar sasaran. Kotler (2011) berpendapat bahwa
kepribadian adalah karakteristik psikologis unik seseorang yang menghasilkan tanggapan-
tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya. Sedangkan konsep
diri adalah apa yang dimiliki seseorang individu pelanggan dalam memberikan banyak
kontribusi yang mencerminkan identitas mereka. Setiap individu pelanggan mempunyai
kepribadian yang khas atau unik, dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.
Kepribadian konsumen mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan
tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat
untuk menganalisis perilaku nasabah bagi beberapa pilihan produk atau merek bank. Atau
pemasar bank juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seorang nasabah. Untuk
memahami perilaku nasabah pemasar dapat melihat pada hubungan antara konsep diri dan
harta milik nasabah. Konsep diri ini telah berbaur dalam tanggapan nasabah terhadap citra
mereka (Noviasari & Ikram, 2013:260).

 Dimensi Indikator

Internal Umur dan Tahap Siklus Hidup

Pekerjaan

Situasi ekonomi

Kepribadian dan Konsep Diri pembeli

Gaya Hidup

 Artikel
Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Perilaku Konsumen

Ringkasan Artikel

Tahun Penulis Judul Metoda Kesimpulan


2018 Sufitrayati Faktor-Faktor analisis faktor budaya, faktor sosial,
Nailufar Yang regresi faktor pribadi dan faktor psikologis
Mempengaruhi linier berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan berganda keputusan nasabah dalam memilih
Nasabah Dalam Bank Syari’ah di Kota Banda Aceh,
Memilih Bank yang dibuktikan dengan hasil
Syari’ah Di Kota penelitian menunjukkan
Banda Aceh persentase 81,6% dan yang
sisanya sebesar 18,4%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar
variabel yang diteliti.
2020 Hudani Pengaruh Faktor regresi variabel faktor budaya (X1)
Budaya, Faktor linier berpengaruh positif signifikan
Social, Dan berganda terhadap keputusan pembelian.
Faktor Pribadi Variabel sosial (X2) tidak
Terhadap berpengaruh positif signifikan
Keputusan terhadap keputusan pembelian,
Pembelian sedangkan variabel faktor pribadi
(X3) berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2017 Andespa Pengaruh Faktor analisis - usia dan siklus hidup yang dimiliki
Pribadi regresi oleh masyarakat Sumatera
Terhadap Minat linier Barat berpengaruh secara
Menabung berganda signifikan terhadap minat
Nasabah Di menabungnya di bank syariah.
Bank Syariah Dengan maksud lain usia dan
siklus hidup berpengaruh
secara nyata (signifikan)
terhadap minat menabung
nasabah di bank Syariah
- gaya hidup yang dimiliki oleh
masyarakat Sumatera Barat
berpengaruh secara signifikan
terhadap minat menabungnya
di bank syariah. Dengan
maksud lain gaya hidup
berpengaruh secara nyata
(signifikan) terhadap minat
menabung nasabah di bank
syariah.
- kepribadian dan konsep diri yang
dimiliki oleh masyarakat
Sumatera Barat berpengaruh
secara signifikan terhadap
minat menabungnya di bank
syariah. Dengan maksud lain
kepribadian dan konsep diri
berpengaruh secara nyata
(signifikan) terhadap minat
menabung nasabah di bank
syariah.

Daftar Pustaka

Sufitrayati dan Nailufar, Fanny (2018), "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan


Nasabah Dalam Memilih Bank Syari’ah Di Kota Banda Aceh", Ihtiyath, Vol. 2 No. 1.

Hudani, Amalina (2020), “Pengaruh Faktor Budaya, Faktor Social, Dan Faktor Pribadi
Terhadap Keputusan Pembelian”, Entrepreneurship Bisnis Manajemen Akuntansi (E-
BISMA), Vol. 1 No. 2.

Andespa, Roni (2017), “Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Minat Menabung Nasabah Di Bank
Syariah”, Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 2 No. 2
2. Faktor Sosial
 Definisi
1) Faktor sosial adalah faktor yang meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja,
kebebasan berpolitik dan hubungan kemasyarakatan. Blum dalam Sutrisno (2009: 82).
2) Menurut Kotler dan Keller (2012) faktor sosial seperti kelompok sosial, keluarga, serta
peranan dan status sosial merupakan aspek eksternal yang menstimulasi keputusan
pengambilan keputusan konsumen
3) Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara
dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terusmenerus
bersosialisasi di antara mereka sendiri baik secara formal dan informal (Lamb,2001:210)

 Teori-Teori (yang penting)


1) Faktor Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian konsumen sangatdipengaruhi oleh faktor perilaku konsumen,
sepertiyang dijelaskan oleh Nugroho Setiadi (2008:11),keputusan pembelian dari pembeli
sangatdipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi,dan psikologis dari pembeli.
Sebagian besar adalahfaktor yang tidak bisa dikendalikan oleh pemasar,tetapi harus
benar-benar diperhitungkan.Keputusan pembelian konsumen bisa ditelitidari faktor
perilaku konsumen agar pemasaran bisalebih tepat sasaran, seperti yang dijelaskan
olehFreddy Rangkutti (2009:96), perilaku konsumendipengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial,pribadi dan psikologis. Pemasaran suatu produk bisa dilakukandengan
meneliti terlebih dahulu dari faktor perilakukonsumen agar lebih tepat sasaran, seperti
menelitifaktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.Seperti yang dijelaskan oleh Sofjan
Assauri(2011:137), faktor yang mempengaruhi perilakukonsumen atau pembeli barang-
barang konsumsi,terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadiperseorangan, dan
psikologi.Pembelian dipengaruhi oleh faktor perilakukonsumen, Berdasarkan uraian
diatas, dapatdisintesiskan bahwa keputusan pembelian sangatdipengaruhi oleh faktor
perilaku konsumen, seperti :faktor budaya, sosial, faktor pribadi, dan faktorpsikologis.
2) Faktor Sosial
Dalam kegiatan pemasaran pasti memiliki tujuan untuk mempengaruhi konsumen
supaya bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan.
(Basu Swasta, 2005:105) Hal tersebut sangat penting untuk memahami “mengapa” dan
“bagaimana” perilaku konsumen demikian sehingga perusahaan dapat mengembangkan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produknya secara lebih baik.
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial,
pribadi, dan psikologis. Faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran
sosial dan status adalah yang mempengaruhi perilaku pembelian. Ketiga faktor diatas akan
dibahas satu persatu yaitu sebagai berikut: Menurut BasuSwasta (2005:105) Kelompok
referensi (reference group) adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kemudian
Keluarga menurut Philip Kotler (2008:171) adalah organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok
referensi utama yang paling penting dalam masyarakat. Seseorang umumnya
berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya, posisi seseorang dalam setiap kelompok
dapat di identifikasikan dalam peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang
diharapkan dapat dilakukan seseorang, setiap peran menyandang status. Orang memilih
produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual
atau status yang diinginkan dalam masyarakat (Philip Kotler, 2008: 172).
 Dimensi Indikator

Ekstrnal Kelompok

Keluarga

peran

status sosial

 Artikel
Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Perilaku Konsumen

Ringkasan Artikel

Tahun Penulis Judul Metoda Kesimpulan


2018 Suryadi Analisis Faktor Metode variabel sosial memiliki
Sosial, Pribadi, penelitian dalam pengaruh signifikan terhadap
Dan Psikologis penelitian minatmenabung. Variabel
Terhadap menggunakan pribadi tidak memiliki pengaruh
Minat penelitian signifikan terhadap
Nasabah kuantitatif. minatmenabung. Variabel
Menabungdi pengolahan data psikologis tidak memiliki
Kssps Bmt dianalisis pengaruh secara
Baskara Asri menggunakan signifikanterhadap minat
Sejati Cabang ujivaliditas, menabung.
Sekampung Di reliabilitas, uji
Kabupaten normalitas,
Lampung linieritas,
Timur homogenitas,
dan analisis
regresilinier
berganda
menggunakan
rumus Cronbach
Alpha dengan
menggunakanSP
SS version 21 for
windows dan
menggunakan
Microsoft Excel
2007
2016 Saputra Analisis Analisis Regresi semua variabel independen
Ghani Pengaruh Linear Berganda berpengaruh signifikan
Pendidikan terhadap pengetahuan
Dan Faktor masyarakat (Y). Dari hasil uji t
Sosial hanya pendidikan (X1) yang
Terhadap berpengaruh signifikan
Pengetahuan terhadap pengetahuan
Masyarakat masyarakat (Y), sedangkan
Tentang Bank variabel independen faktor
sosial (X2) bernilai positif dan
tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengetahuan
Syariah (Studi masyarakat (Y). Dari hasil uji F
Kasus Di diperoleh kesimpulan bahwa
Dusun variabel pendidikan (X1) dan
Pandean faktor sosial (X2) secara
Pundung serentak berpengaruh
Wukirsari signifikan terhadap
Imogiri Bantul) pengetahuan masyarakat (Y),
yang ditunjukkan oleh nilai
signifikasi F sebesar 0,016 pada
α sebesar 0,05.

Daftar Pustaka

Suryadi, (2018), “Analisis Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Minat Nasabah
Menabungdi Kssps Bmt Baskara Asri Sejati Cabang Sekampung Di Kabupaten Lampung
Timur”, Jurnal Fidusia Ilmiah Keuangan dan Perbankan, Vol.1 No.1

Saputra, Angga Dwi., Ghani, Abdul (2016), “Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Faktor Sosial
Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Bank Syariah (Studi Kasus Di Dusun
Pandean Pundung Wukirsari Imogiri Bantul)”, Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 4
No.1

3. Faktor Budaya
 Definisi
1) Menurut kotler (2005:224) kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari
keinginan dan perilaku konsumen.
2) (Lamb, 2001:202). Faktor budaya adalah kebiasan suatu masyarakat dalam menanggapi
sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka
menerima informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka
tentang apa yang mereka rasakan
3) Faktor budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya
dari kelompok kultur lainnya (Lamb, 2001: 202).

 Teori-teori (yang penting)


1) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen. Menurut kotler (2005:202) para
konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan
sekitarnya. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktorfaktor kebudayaan, sosial, pribadi
dan psikologi. Sebagian besar faktor ini tak terkendalikan oleh pemasar, namun harus
diperhitungkan. faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut. Faktor Kebudayaan.
2) Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku pembelian
konsumen dalam faktor kebudayaan ini terdapat beberapa komponen antara lain: Budaya,
budaya merupakan faktor penentu yang paling mendasar dari segi keinginan dan perilaku
seseorang karena kebudayaan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Menurut
kotler (2005:224) kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan
perilaku konsumen. Sub-budaya, sub budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok
ras, dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting,dan
pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan mereka
3) Faktor Budaya. Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Kebudayaan merupakan faktor paling utama dalam perilaku
pengambilan keputusan dan perilaku pembelian (Setiadi,2003:331),(Lamb, 2001:202).
Faktor budaya adalah kebiasan suatu masyarakat dalam menanggapi sesuatu yang
dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka menerima informasi,
posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka tentang apa yang
mereka rasakan. Budaya adalah suatu kekuatan dalam mengatur perilaku manusia. Ini
terdiri dari seperangkat pola perilaku yang ditularkan dan dipelihara oleh anggota
masyarakat tertentu melalui berbagai cara (Arnolds & Thompson, 2005). Sebagai contoh,
anggota dalam budaya yang sama memiliki kesamaan bahasa instruksi pola dan imitasi
dan mereka berbagi nilai yang sama. Nilai-nilai ini cenderung mempengaruhi perilaku
konsumen dan mengatur pilihan kriteria yang digunakan oleh konsumen individu (Tahmid
Nayeem, 2012:78). Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat
secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-
simbol. Setiap budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang menyediakan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggota-anggotanya. Subbudaya
meliputi kebangsaan, agama, ras dan daerah geografis (Anoraga,2000:227). Hubungan
Faktor Budaya dengan Keputusan Pembelian. Budaya, sub²budaya dan kelas sosial sangat
penting bagi perilaku pembelian (Kotler dan Keller,2009:214). Budaya merupakan faktor
penentu keinginan dan perilaku seseorang paling mendasar. Dengan kata lain merupakan
faktor paling utama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian
(Setiadi,2003:331). Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, tetapi
perilaku manusia umumnya dipelajari. Faktor budaya merupakan sekelompok nilai-nilai
sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-
anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol (Anoraga, 2007:227). Faktor budaya
memberikan pengaruh paling luas dan mendalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar
harus mengenali peran yang dimainkan oleh budayabudaya, sub-budaya, dan kelas sosial.
Budaya mengacu pada gagasan, simbol-simbol yang memiliki makna untuk berkomunikasi,
nilai, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat dan dapat dilihat
dari kepercayaan, pandangan dan kebiasaan konsumen terhadap suatu produk. Semakin
tinggi kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk, maka semakin tinggi pula
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Hubungan faktor budaya dengan
keputusan membeli nampak jelas pada penelitian Lawan A. Lawan dan Rahmat Zanna
bahwa dari variabel budaya, ekonomi dan pribadi terhadap perilaku pembelian konsumen
pakaian di negara bagian Borno Nigeria menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan,
budaya (T=14,83, p<0,000), ekonomi (T=11,89, p< 0,000) dan pribadi (T=16.12, p< 0,000).
Hal ini dapat dijelaskan bahwa konsumen yang sebagian besar kolektivis di alam pasti akan
sangat sadar budaya. (Lawan, 2013 : 526).

 Dimensi Indikator

Eksternal Nilai

Persepsi
Preferensi

Kebudayaan

Agama

Kelompok ras

Wilayah geografis

Kelas sosial

 Artikel
Pengaruh Faktor Budaya Terhadap Perilaku Konsumen

Ringkasan Artikel

Tahun Penulis Judul Metoda Kesimpulan


2020 Antika Pengaruh Kuantitatif variabel personal
Faktor Budaya tidak berpengaruh positif
Sosial Personal terhadap keputusan menabung.
dan Psikologis Terlihat bahwa variabel
Mahasiswa personal mempunyai nilai
IAIN Ponorogo thitung 2,330
Terhadap > ttabel 1,984 dan signifikansi
Keputusan 0,022 lebih kecil dari 0,05. Hal
Menabung di ini dikarenakan bahwa
Perbankan pengalaman mahasiswa dalam
Syariah menggunakan bank syariah
masih sangat sedikit. Oleh
karena
itu pihak perbankan syariah
melakukan peningkatan
promosi
supaya banyak peminatnya.

Daftar Pustaka

Antika, Rindi (2020), “Pengaruh Faktor Budaya Sosial Personal dan Psikologis Mahasiswa IAIN
Ponorogo Terhadap Keputusan Menabung di Perbankan Syariah”, Undergraduate (S1)
thesis, IAIN Ponorogo.

Anda mungkin juga menyukai