Anda di halaman 1dari 20

ETIKA DAN MORAL

KEILMUAN
RESTESA RAHMAYUMITA (2110247624)

MAGISTER PENDIDIKAN IPA


UNIVERSITAS RIAU
TOPIK KAJIAN

ETIKA DAN MORAL


KEILMUAN

Pengertian Hakikat Hubungan

Etika Ilmu Pengetahuan


Etika dan Moral
(1) Deskriptif; (2) Normatif dan Etika

Moral Ilmu Persoalan


(1) Subjektif; (2) Objektif Pengetahuan Etika Ilmu
Pengetahuan
LATAR BELAKANG

Ilmu dan etika merupakan Sebagai sebuah disiplin ilmu dan


sumber ilmu pengetahuan keilmuan, terkandung nilai-nilai seperti:
yang diharapkan dapat  Etika
meminimalisir dan meng-  Moral
hentikan perilaku menyim-  Norma
pang di masyarakat.  Kesusilaan (Atmadinata, 2018)

Dalam pandangannya, seseorang dinilai mengukur suatu perbuatan berdasarkan


dengan norma atau prinsip moral (Syukur, 2015).

Apabila suatu perbuatan sesuai dengan prinsip yang bersangkutan, maka


disebutkan bahwa perbuatan tersebut baik, adil, jujur dan sebagainya,
begitupun sebaliknya (Syukur, 2015).
Perlu adanya rumusan yang jelas dalam etika berilmu agar manusia
dapat berperilaku tanpa merugikan orang lain (Muktapa, 2021).
RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari etika dan moral?


2. Bagaimana hakikat etika dan moral dengan
ilmu pengetahuan?
3. Bagaimana hubungan antara ilmu
pengetahuan dan etika?
4. Apa persoalan etika ilmu pengetahuan?
TUJUAN DAN MANFAAT

TUJUAN:
1. Untuk menjelaskan pengertian etika dan moral
2. Untuk mengetahui hakikat etika dan moral dengan ilmu
pengetahuan
3. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu pengetahuan dan etika
4. Untuk mengetahui persoalan etika ilmu pengetahuan

MANFAAT:
Agar pembaca lebih mengetahui dan memahami tentang etika
dan moral keilmuan dalam filsafat ilmu.
PENGERTIAN ETIKA
Etimologis
 Berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti kebiasaan, adat,
cara berpikir.
 Dalam istilah latin “ethos” disebut dengan mos atau diistilahkan
dengan perkataan moral (moralitas).
(Siregar, 2015)

Terminologi
 Etika berarti ilmu tentang adat kebiasaan atau tentang apa yang
biasa dilakukan.
 Etika merupakan sistem moral dan prinsip-prinsip dari perilaku
manusia yang dijadikan standar dalam menilai baik-buruk,
benar-salah, serta sesuatu yang bermoral atau tidak.
(Atmadinata, 2018)
PENGERTIAN MORAL
Etimologis
 Berasal dari bahasa Latin “mos” (jamak: mores) yang berarti tata
cara atau adat istiadat.
 Dalam KBBI, moral berarti akhlak, budi pekerti atau susila.
(Syukur, 2015)

Terminologi
 Moral berarti nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi
individu atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
 Moral menyangkut prinsip benar-salah dan menjadi standar
perilaku manusia.
(Atmadinata, 2018)
PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL

Pada hakikatnya, etika dan moral memiliki makna yang sama.


Keduanya mengandung makna perilaku yang baik dari seseorang
atau sekelompok orang sebagai pedoman dari tuntutan hati nurani
orang yang bersangkutan dan masyarakat demi terciptanya rasa
kemanusiaan, kejujuran dan keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat (Siregar, 2015).

Esensi moralitas lebih menekankan pada sistem nilai agar hidup


dengan baik sebagai manusia, sedangkan etika lebih kepada sikap
kritis terhadap tindakan individu atau kelompok dalam
melaksanakan ajaran moral. Dengan demikian, etika bermakna
sebagai sikap tanggung jawab yang diambil terhadap berbagai
ajaran moral (Muktapa, 2021).
MACAM-MACAM ETIKA

Deskriptif: Berorientasi pada hal-hal yang bersifat


realistis terkait dengan nilai maupun perilaku manusia
yang sesuai dengan situasi nyata yang konkrit dan
membudaya. Misalnya tentang sikap individu dalam
menjalani kehidupan atau kondisi tertentu yang
memungkinkan manusia berprilaku secara etis (Syukur,
ETIKA 2015).

Normatif: Berorientasi pada idealitas sikap dan pola


perilaku yang seharusnya dilakukan seseorang. Etika
normatif memuat norma-norma yang mendasari tingkah
laku manusia sehingga perilakunya tidak keluar dari
bingkai norma yang telah ada (Syukur, 2015).
MACAM-MACAM MORALITAS

Subjektif: Memandang perbuatan sebagai


perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan
persetujuan si pelaku sebagai individu. Selain
itu, juga dipengaruhi dan dikondisikan oleh latar
belakang, pendidikan, kemantapan emosi dan
sifat-sifat pribadi lainnya (Muktapa, 2021).
MORALITAS
Objektif: Memandang manusia semata sebagai
sebuah perbuatan yang telah dikerjakan, bebas
lepas dari pengaruh apapun termasuk pelaku
sendiri (Muktapa, 2021).
HAKIKAT ETIKA DAN MORAL
DENGAN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu berasal dari bahasa Yunani “scientia” atau dalam Bahasa Arab dari
kata “ilm” yang berarti tahu, mengetahui atau memahami. Ilmu merupakan
pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis yang dapat diterima oleh
akal melalui pembuktian empiris (Syukur, 2015).

Ilmu pengetahuan dapat berasal dari pengetahuan, namun tidak semua


pengetahuan itu ilmu. Syarat suatu pengetahuan dapat dikategorikan ilmu
diantaranya:

Memiliki objek material/bahan kajian Sistematis Bersifat universal

Terdapat metode tertentu suatu ilmu dalam mencari kebenaran

(Wilujeng, 2013)
HAKIKAT ETIKA DAN MORAL DENGAN ILMU
PENGETAHUAN

 Etika sebagai filsafat moral memiliki kedudukan sebagai ilmu, bukan ajaran.
 Ajaran moral mengajarkan bagaimana kita hidup, sementara etika ingin
mengetahui mengapa kita mengikuti ajaran moral tertentu atau bagaimana
cara mengambil sikap yang bertanggung jawab saat berhadapan dengan
berbagai ajaran moral.
(Sya’roni, 2014)

 Etika sebagai suatu ilmu yang merupakan cabang dari filsafat membahas
tentang sistem nilai (moral) yang berlaku.
 Moral merupakan ajaran sistem nilai baik-buruk yang diterima sebagaimana
adanya, sedangkan etika adalah kajian tentang moral yang bersifat kritis dan
rasional.
(Wilujeng, 2013)
HAKIKAT ETIKA DAN MORAL DENGAN ILMU
PENGETAHUAN

Etika bermakna sejajar dengan moral karena etika keilmuan merupakan


etika normatif yang merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat
dipertanggung jawabkan secara rasional dan diterapkan dalam ilmu
pengetahuan (Syukur, 2015).

Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa


merendahkan martabat atau mengubah hakikat kemanusiaan (Ningrat,
2016).

Sejatinya ilmu digunakan manusia sebagai sarana pendukung pemenuhan


kebutuhan hidup disegala bidang termasuk dalam mengatasi
permasalahan dan persoalan hidup (Muktapa, 2021).
HAKIKAT ETIKA DAN MORAL DENGAN ILMU
PENGETAHUAN

Tujuan etika keilmuan adalah agar dapat menerapkan prinsip-prinsip


moral, yaitu yang baik dan menghidarkan dari yang buruk dalam perilaku
keilmuannya (Ningrat, 2016).

Persoalan dalam etika keilmuan mengacu pada elemen-elemen kaidah


moral, yakni hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma
yang bersifat kegunaan (utilitaristik). Hati nurani disini merupakan
penghayatan tentang yang baik dan buruk berhubungan dengan perilaku
manusia (Rahayu, 2015).
HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN
DAN ETIKA
 Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki individu atau kelompok untuk
menilai apakah tindakan atau perbuatan yang telah dilakukan itu baik atau
buruk, salah atau benar. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan sangat berguna
dalam memberikan pedoman dan tujuan masing-masing individu
(Atmadinata, 2018).
 Etika sebagai bagian dari filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang
nilai-nilai moral manusia (Siregar, 2015).
 Dalam perspektif aksiologi, ilmu harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral dan etika. Artinya, ilmu harus bisa digunakan dan
dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat (Ningrat, 2016).
 Pentingnya etika dan moral dalam ilmu pengetahuan menyangkut
tanggung jawab manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia itu sendiri (Atmadinata, 2018).
PERSOALAN ETIKA ILMU PENGETAHUAN

 Pada dasarnya, ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk pelayanan


eksistensi manusia dan bukan untuk menghancurkan eksistensi manusia itu
sendiri.
 Beberapa permasalahan terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
contohnya pada perkembangan ilmu bioteknologi, perkembangan yang
dicapai sangat maju seperti rekayasa genetika.
 Perkembangannya menimbulkam kekhawatiran berbagai kalangan, apabila
akibatnya tidak dapat dikendalikan maka akan terjadi bencana besar bagi
kehidupan manusia.
 Sebagai contoh, rekayasa genetika dulunya bertujuan untuk mengobati
penyakit keturunan seperti diabetes, saat ini rekayasa genetika tidak hanya
bertujuan untuk pengobatan tetapi untuk menciptakan manusia-manusia
baru yang sangat berbeda dari segi fisik maupun sifatnya.
(Atmadinata, 2018)
KESIMPULAN

 Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu


atau masyarakat untuk menilai suatu tindakan yang akan
dilakukan. Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan
umat manusia tanpa merendahkan martabat seseorang.
 Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam
pengembangan keilmuan dan teknologi adalah dimensi
aksiologis, yang mana berkaitan dengan manfaat dan/atau
kemaslahatan dari ilmu dan teknologi yang
dihasilkan/digunakan. Ilmu dan teknologi tidaklah bebas
nilai, melainkan harus terikat dengan aturan agama, etika,
estetika dan moral.
DAFTAR PUSTAKA

Atmadinata, Z. (2018). Etika dan Moral dalam Ilmu Pengetahuan. Program Pascasarjana,
UIN Antasari Banjarmasin. Diakses dari https://pdfcoffee.com/etika-dan-moral-dalam-
pengetahuandocx-pdf-free.html
Jaudi, J. (2021). Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat
Ilmu. Adabuna: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan, 1(1), 33-51. Diakses dari
https://www.ejournal.iaidalwa.ac.id/index.php/adabuna/article/view/490
Muktapa, M. I. (2021). Implikasi Filsafat Ilmu dan Etika Keilmuan dalam Pengembangan
Ilmu Pengetahuan Modern. Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi
Pendidikan), 3(2), 20-29. Diakses dari https://belaindika.nusaputra.ac.id/article/view/73
Ningrat, H. K. (2016). Etika Keilmuan dan Tanggung Jawab Sosial Ilmuwan (Sebuah
Kajian Aksiologis). Biota: Biologi dan Pendidikan Biologi, 9(1), 96-117. Diakses dari
https://biota.ac.id/index.php/jb/article/view/41
Rahayu, S. W. (2015). Kontribusi Filsafat Ilmu Terhadap Etika Keilmuan Masyarakat
Modern. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 17(3), 533-553. Diakses dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/kanun/article/view/6086
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, F. (2015). Etika sebagai filsafat ilmu (pengetahuan). Jurnal De’Rechtsstaat, 1(1),
54-61. Diakses dari https://scholar.archive.org/work/v4otdqqaxjhklawcsuwcp2au2e/
access/wayback/http://ojs.unida.ac.id/index.php/LAW/article/viewFile/416/pdf
Syabani, R. M. (2019). Ilmu Pengetahuan dan Etika. An-Nidhom: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 4(1), 129-135. Diakses dari http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/
index.php/annidhom/article/view/4429
Sya'roni, M. (2014). Etika keilmuan: Sebuah kajian filsafat ilmu. Jurnal Theologia, 25(1),
245-270. Diakses dari https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/
article/view/346
Syukur. (2015). Etika dan Moral dalam Ilmu Pengetahuan. Program Pascasarjana
Supervisi PAI, IAIN Salatiga. Diakses dari https://123dok.com/document/zllm14rz-etika-
dan-moral-dalam-ilmu-pengetahuan.html
Wilujeng, S. R. (2013). Filsafat, etika dan ilmu: Upaya memahami hakikat ilmu dalam
konteks keindonesiaan. HUMANIKA, 17(1). Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/
index.php/humanika/article/view/5313
Thank you

Anda mungkin juga menyukai