Anda di halaman 1dari 3

D8

Strategi fungsional adalah strategi yang membantu perusahaan menentukan cara menggunakan dan
mengelola sumber daya dan keterampilan dengan cara yang paling efisien di setiap area operasinya,
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jenis utama dari strategi fungsional adalah:
1. Strategi produksi
Strategi produksi menentukan serangkaian tindakan yang harus diikuti untuk mencapai proses
produksi barang atau penyediaan layanan. Ini memerlukan seperangkat keputusan tentang tujuan,
kebijakan dan program aksi yang harus dikembangkan untuk melaksanakan proses produksi.
Strategi ini dilakukan untuk menetapkan apa yang menjadi produk unggulan, produk kompetitif,
produk baru, sesuai dengan kompetensi pokok yang dimiliki perusahaan. Strategi produksi
memungkinkan kita mengikuti langkah – langkah yang diperlukan agar proses produksi dapat
diprediksi lebih awal dan dilakukan tanpa membuat kesalahan.
2. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen. Hal ini didasarkan pada definisi produk, bentuk komersialisasi, distribusi, dan layanan
purna jual. Semua keputusan ini akan difokuskan untuk mencapai kepuasan maksimal dari
kebutuhan konsumen. Strategi ini digunakan untuk menetapkan pasar mana yang akan digarap,
kondisi pasar yang bagaimana yang akan diinginkan, dan lain sebagainya.
3. Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusia merupakan keseluruhan rangkaian tindakan yang berupaya
memaksimalkan potensi dan kompetensi tenaga kerja di perusahaan baik di tingkat pribadi maupun
kelompok. Tujuannya adalah untuk membuat kinerjanya seefisien mungkin dan untuk mencapai
tujuan yang diusulkan.
4. Strategi keuangan
Strategi keuangan harus secara spesifik mendefinisikan bagaimana proses pembiayaan perusahaan
akan dicapai dan apa yang akan menjadi sumber utama untuk melakukannya. Strategi keuangan
sangat penting, karena berdampak besar pada hasil umum operasi perusahaan, karena menentukan
bagaimana memperoleh sumber daya untuk operasinya. Strategi ini juga dapat menciptakan
keunggulan bersaing melalui biaya modal/dana yang lebih rendah dan kemampuan yang fleksibel
untuk meningkatkan jumlah modal demi mendukung suatu strategi bisnis.
5. Strategi penelitian dan pengembangan
Strategi penelitian dan pengembangan merupakan keseluruhan rangkaian tindakan yang ditujukan
untuk menerapkan teknik dan prosedur baru untuk meningkatkan rantai produksi dan proses
penyampaian nilai bagi pelanggan. Salah satu pilihan dalam strategi ini adalah apakah perusahaan
akan menjadi pemimpin teknologi (technological leader) yaitu menjadi pelopor inovasi, atau menjadi
pengikut teknologi (technological follower) yaitu meniru produk pesaing.

Sumber Referensi :
https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-strategi-fungsional.html
https://belajarmanagement.wordpress.com/2010/08/16/6-jenis-strategi-fungsional/
http://riskymahira.blogspot.com/2013/01/strategi-fungsional-dan-pilihan.html
Kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat yang selama ini dilakukan secara manual dengan cara
pemeriksaan dokumen SPJ dan dilakukan di objek pemeriksaan (SKPD) yang membutuhkan waktu
dan tenaga yang banyak, dengan Smart Auditing kegiatan pemeriksaan dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat karena dilakukan secara online tanpa harus berada di objek pemeriksaan
(SKPD).

Penerapan Smart Auditing sangat menunjang kelancaran kegiatan pengawasan dan pengendalian
program dan kegiatan SKPD yang dilaksanakan Inspektorat dalam rangka Probity Audit untuk
deteksi dini fraud yang mungkin dapat terjadi karena pelaksanaan pemeriksaan dokumen SPJ
dapat dilakukan lebih cepat secara real time dengan sistem online tidak terbatas ruang dan waktu.

1. Mewujudkan pola pemeriksaan laporan pertanggungjawaban keuangan SKPD secara


elektronik dan online yang lebih cepat dan mudah
2. Dengan Smart Auditing dapat dilakukan deteksi dini atas potensi penyimpangan yang dapat
terjadi pada SKPD dalam pengelolaan keuangan dan kegiatan.
3. Dengan Smart Auditing kegiatan audit dapat dilakukan dengan tepat waktu, teratur dan
terdokumentasi dengan baik.
4. Mewujudkan database pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan secara terpusat.
Sehingga memudahkan lembaga pengawasan lainnya (BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal)
dalam mengakses dokumen pertanggungjawaban keuangan SKPD dalam proses pelaksanaan
audit.
5. Pengawasan yang dilakukan dengan inovasi Pemeriksaan Berbasis Elektronik (Smart
Auditing) meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan
dan keuangan pada seluruh SKPD.
6. Dengan Smart Auditing, kegiatan pemeriksaan yang dilakukan menjadi lebih mudah dan
cepat serta menjadi solusi kekurangan jumlah auditor yang dihadapi selama ini karena
dilakukan secara elektronik dan on-line tanpa harus berada di objek pemeriksaan dan bisa
dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui komputer/laptop maupun smartphone.

1. Pemeriksaan dokumen pertanggungjawaban kegiatan/keuangan masih dilakukan secara


manual
2. Penyusunan dokumen pertanggungjawaban kegiatan/keuangan tidak tepat waktu dan tidak
teraturnya pengarsipan dan proses pendokumentasiannya oleh SKPD
3. Tidak terdapat database pertanggungjawaban kegiatan/keuangan secara terpusat dan akses
terhadap dokumen pertanggungjawaban keuangan susah.
4. Kurangnya jumlah auditor dibandingkan dengan jumlah besaran dana, program dan kegiatan
yang diawasi.
5. APIP melakukan kegiatan pemeriksaan lebih cepat dan menyeluruh walaupun dengan
jumlah auditor terbatas karena akses terhadap dokumen pertanggungjawan kegiatan dan
keuangan dengan sistem online sehingga dapat dilakukan Probity Audit untuk deteksi dini
potensi penyimpangan.
6. SKPD lebih tertib dan tepat waktu dalam menyusun dokumen pertanggungjawaban
keuangan sehingga meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pertanggungjawaban
pengelolaan kegiatan dan keuangan pada seluruh SKPD.
7. Aparat pemeriksa lainnya, baik Internal maupun eksternal lebih mudah mengakses dokumen
pertanggungjawaban yang ada pada database untuk tujuan pemeriksaannya.
PERBAIKAN TUGAS 3 SOAL NOMOR 3

Nama : Agfinda Chandra Cahyani


NIM : 030422927
UPBJJ : Semarang

Sebutkan 7 manfaat penggunaan teknologi dalam kegiatan audit di inspektorat.


1. Mewujudkan pola pemeriksaan laporan pertanggungjawaban keuangan SKPD secara elektronik
dan online yang lebih cepat dan mudah.
2. Penyusunan dokumen pertanggungjawaban kegiatan/keuangan dapat dilakukan dengan tepat
waktu, teratur dan terdokumentasi dengan baik.
3. Mewujudkan database pertanggungjawaban kegiatan/keuangan secara terpusat dan akses
terhadap dokumen pertanggungjawaban keuangan menjadi lebih mudah.
4. Smart Auditing menjadi solusi kekurangan jumlah auditor yang dihadapi selama ini.
5. Akses terhadap dokumen pertanggungjawan kegiatan dan keuangan dilakukan dengan sistem
online sehingga dapat dilakukan Probity Audit untuk deteksi dini potensi penyimpangan.
6. SKPD lebih tertib dan tepat waktu dalam menyusun dokumen pertanggungjawaban keuangan
sehingga meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan dan
keuangan pada seluruh SKPD.
7. Aparat pemeriksa lainnya, baik Internal maupun eksternal lebih mudah mengakses dokumen
pertanggungjawaban yang ada pada database untuk tujuan pemeriksaannya.

Sumber Referensi :

https://jipp.sulselprov.go.id/direktori/read/143

Anda mungkin juga menyukai