a. Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evaluasi pelaksanaan tugas audit.
b. Sebagai pedoman spesifik dan
langkah-langkah yang harus diikuti dalam
mengumpulkan bukti.
c. Sebagai sarana perbandingan data
yang dikumpulkan dari tahun-tahun
sebelumnya.
d. Sebagai alat untuk mengontrol dan
mencatat pelaksanaan yang tepat
dari
pekerjaan audit dan juga untuk meninjau pekerjaan audit.
e. Sebagai alat bantu bagi auditor junior yang belum punya banyak pengalaman
dalam tahap-tahap pelaksanaan audit.
f. Sebagai bukti audit yang mendukung pendapat auditor.
g. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
penilai fungsi audit internal untuk
menilai dan mengevaluasi upaya audit yang telah dilaksanakan.
Dengan Smart Auditing kegiatan pemeriksaan dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat karena dilakukan secara online tanpa harus berada di objek pemeriksaan (SKPD).
Hal ini dapat dilakukan karena dokumen pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan
sudah diinput oleh masing-masing SKPD ke dalam sistem sehingga database terpusat
secara elektronik, dengan cara ini memberi kemudahan dan kecepatan kepada auditor
mengakses dokumen pertanggung-jawaban kegiatan dan keuangan secara real time
pada sistem aplikasi e-auditing kapanpun dan dimanapun auditor tersebut berada.
Penerapan Smart Auditing sangat menunjang kelancaran kegiatan pengawasan dan
pengendalian program dan kegiatan SKPD yang dilaksanakan Inspektorat dalam
rangka Probity Audit untuk deteksi dini fraud yang mungkin dapat terjadi
karena pelaksanaan pemeriksaan dokumen SPJ dapat dilakukan lebih cepat secara real
time dengan sistem online tidak terbatas ruang dan waktu. Hal ini memberi dampak
pada penyusunan dokumen SPJ di seluruh SKPD menjadi lebih teratur dan tepat
waktu, Akses terhadap dokumen SPJ menjadi mudah dan terdapat database dokumen
SPJ secara terpusat untuk seluruh SKPD. Sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas
dan kinerja pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan dan keuangan pada seluruh
SKPD lingkup Pemerintah Kota Makassar dan menjadikan
pengawasan internal mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pemerintah daerah.
Dalam menyajikan temuan audit, hendaknya laporan temuan audit dapat meyakinkan
berikut :
a. Benar, berisikan fakta dan temuan-temuan yang terukur
b. Penting, laporan berisi temuan serta dampak apabila tidak di tindak lanjuti.
Fakta dan temuan yang terukur berarti bahwa masalah yang terjadi
adalah
nyata dan bukan hal yang di cari-cari.
Contoh:
Pada organisasi pemerintah, setiap laporan hasil pemeriksaan
BPK disampaikan
kepada DPR/DPD/DPRD (lembaga legislatif) sesuai dengan
kewenangannya
ditindaklanjuti, antara lain dengan membahasnya bersama pihak
terkait. Selain disampaikan kepada lembaga perwakilan, laporan hasil
pemeriksaan juga disampaikan oleh BPK kepada pemerintah.
Dalam hal laporan hasil pemeriksaan keuangan, hasil pemeriksaan
BPK digunakan oleh pemerintah untuk melakukan koreksi dan
penyesuaian yang diperlukan, sehingga laporan keuangan yang
telah diperiksa (audited financial statement) memuat koreksi dimaksud
sebelum disampaikan kepada DPR/DPRD.
b. Pelaksanaan Tindak Lanjut Proses pelaksanaan tindak lanjut dibagi dalam tiga
bagian sebagai berikut: