NIM : 041477841
TUGAS 2 AUDIT SDM
1. a. Dalam melakukan audit SDM ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan, sebut
dan jelaskan satu persatu pendekatan tersebut.
Berikut ini 5 (lima) pendekatan utama Human Resource Audit :
Dari keberadaan beberapa data yang tersimpan, audit SDM menghasilkan standar statistik
mengenai kegiatan ataupun program apa yang harus dievaluasi oleh perusahaan.
Human Resource Audit mendasarkan diri pada keahlian konsultan ataupun temuan-
temuan riset yang dipublikasikan sebagai standar mengenai kegiatan ataupun program
apa saja yang harus dievaluasi oleh perusahaan. Konsultan ataupun publikasi temuan riset
bisa membantu mendiagnosa penyebab masalah-masalah SDM.
Dengan elemen percontohan dari sistem informasi SDM, audit SDM akan melihat
beberapa penyimpangan ataupun deviasi dari hukum, kebijakan dan prosedur perusahaan.
Melalui upaya pencarian fakta, Human Resource Audit dapat menentukan apakah sudah
ada pemenuhan antara kebijakan perusahaan dengan regulasi formal.
b. Pendekatan mana yang paling sering digunakan oleh suatu organisasi, sebutkan
kelebihan pendekatan tersebut
Untuk database yang berisikan ribuan transaksi, yang tidak mungkin dilakukan
dengan cara manual, maka TABK sangat membantu untuk memfokuskan audit.
TABK mampu memeriksa 100% seluruh transaksi dalam sebuah database.
TABK mampu memberikan informasi untuk analisis data dan melihat profil data.
Waktu untuk proses audit lebih cepat
Manfaat :
Kekurangan TABK
Namun demikian, Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) juga tidak terlepas
dari adanya kekurangan. Sekalipun TABK/CAATT merupakan teknik audit modern
dengan berbagai kelebihan dibandingkan dengan audit secara manual, namun tetap
harus diakui bahwa audit dengan teknik ini tetap mempunyai keterbatasan.
Keterbatasan tersebut diantaranya adalah tidak adanya “peluru perak” dalam
mengembangkan keahlian penguasaan software-software Generalized Audit Software
(GAS) terhadap staf audit. Software-software tersebut pada umumnya harus dipelajari
dalam waktu yang lama, sehingga sebuah KAP yang menginginkan staf-stafnya
mahir dalam penguasaan software-software GAS ini harus “menginvestasikan” dana
dalam jumlah yang cukup besar untuk membekali mereka dengan serangkaian
pelatihan-pelatihan penggunaan software ini. Pada beberapa kasus, pelatihan-
pelatihan tersebut malah menjadi percuma karena tidak langsung dipraktekkan pada
audit yang dilakukan. Hal ini karena untuk menjadi mahir, software-software ini
menuntut pengembangan dan pemeliharaan keahlian secara berkelanjutan.