Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN HIPERTENSI

1.    FASE PRA INTERAKSI


Prainteraksi merupakan masa persiapan sebelum berinteraksi dengan

pasien/klien. Dalam role play berikut.perawat melakukan kegiatan-kegiatan

dengan :

 Mengumpulkan data tentang keadaan pasien/klien, yaitu melihat atau

mempelajari status pasien, melihat operan atau buku laporan perawat

 Mencari literature atau pengetahuan tentang masalah yang berkaitan

dengan pasien/klien.

 Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan kekuatan diri/mengevaluasi diri

(dalam adegan perawat Nampak berfikir dan berfantasi)

 Perawat memeriksa kembali alat-alat seperti : Tensimeter ,Stetoskop, dll.

 Menulis rencana percakapan atau kegiatan yang akan dilakukan pada

saat interaksi

 Jika perawat sudah siap, rencanakan interaksi atau pertemuan dengan

pasien/klien. Atau keluarga yang bersangkutan

2.     FASE ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

Suster :  Selamat pagi bapak Andika, Perkenalkan saya Perawat “N”

yang akan merawat bapak hari ini, dari jam 9 sampai jam 9:20 nanti

(sambil tersenyum dan berjabat tangan)

Pasien :  iya sus, Suster Perawat Poli ya?

Suster  : iya pak

Evaluasi/validasi:

Suster  : Bagaimana perasaan bapak pagi ini?

Pasien :  Kepala saya terasa sakit dan Pusing.


Suster  : Apa semalam, tidurnya pulas?

Pasien  : tidak sus

Suster  : Tadi bapak sudah minum obat apa?

Pasien :  Belum ada sus

Suster  : Sudah berapa hari bapak mengalami hal ini?

Pasien :  Mulai Kemarin sus

b. Kontrak (Topik, Waktu, Tempat)

Suster :  Karena Tekanan Darah bapak masih Tinggi dan bapak merasa

pusing , bagaimana kalau sekarang duduk santai agar saya ajarkan

Tekhnik Relaksasi agar Sakit kepala dan Pusing yang Bapak rasakan

bisa berkurang, mungkin keluarga yang menunggu dapat belajar juga,

sebentar saya sedikit jelaskan baru saya coba praktekkan, apa bapak

bersedia jika saya jelaskan? (sambil tersenyum)

Pasien :  Iya sus

3.      FASE KERJA

Suster :  Sebelum saya ajarkan Tekhnik relaksasi napas dalam saya

akan jelaskan tujuan dan manfaat tindakan ini, tujuan Tekhnik

relaksasi napas dalam adalah untuk mengontrol pertukaran gas

agar menjadi efisien, mengurangi kinerja bernapas,

meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan

relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola

aktivitas otot-otot pernapasan yang tidak berguna,

melambatkan frekuensi pernapasan, mengurangi udara yang

terperangkap serta mengurangi kerja bernapas

Caranya bapak akan kita posisikan nyaman terlebih dahulu,

lalu suhu ruangan akan kita buat sejuk agar nyaman, bapak

Tarik napas dalam dengan udara dalam 3 hitungan (Hirup dua,


tiga), setelah itu Udara di hembuskan perlahan-lahan sambil

membiarkan tubuh menjadi rileks dan nyaman ya bapak

Suster :  Bagaimana bapak, sudah siap?

Pasien :  Iya sus, sudah siap.

Suster :  mari kita posisikan yang nyaman. iya bagus pak, Tarik napas

dalam dengan udara dalam 3 hitungan (Hirup dua, tiga),

setelah itu Udara di hembuskan perlahan-lahan sambil

membiarkan tubuh menjadi rileks ya pak?

Pasien :  Iya sus

Suster :  Tekhnik Relaksasi Napas dalam tadi bisa di ulang beberapa

kali sampai bapak terasa nyaman, apa bapak mengerti yang

saya jelaskan?

Pasien :  Iya ngerti sus

Suster :  Sejauh ini, apa yang bapak rasakan? Apakah lebih nyaman?

Pasien :  Iya sus

Suster :  Ada pertannyaan pak?

Pasien :  tidak ada sus, saya rasa sudah cukup

4.      FASE TERMINASI

a.    Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

Evaluasi subjektif:

Suster :  Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan tekhnik

napas dalam pak?

Pasien :  Agak lebih baik sus

Evaluasi Objektif:

Pasien Menunjukkan perasaan lebih nyaman, dan lebih rileks 

Suster :  Oh iya pak, bapak saya sarankan melakukan tekhnik tadi

apabila bapak merasa masih pusing,.

Pasien :  iya sus


b.    Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat):

Suster :  karena saya rasa bapak sudah lebih baik saya sudahi dulu,

nanti saya akan mengukur kembali tekanan darah bapak

setelah 2 menit apakah tekanan darah bapak sudah turu dan

bapak tdk pusing lagi

Suster :  Terima kasih atas kerja samanya pak,

Pasien :  Iya sus, sama sama

Anda mungkin juga menyukai