FILA FARDILA
1602405079
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
i
KESEJAHTERAAN PETANI SAWIT DI DESA SASSA
KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN
LUWU UTARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Cokroaminoto Palopo
FILA FARDILA
1602405079
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Menyetujui,
Mengesahkan
iii
iv
v
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
5. Ibu Erni Firdamayanti, S.TP., M.Si.,selaku pembimbing II yang telah rela
meluangkan waktunya di sela-sela tugas dalam rangka membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
6. Para dosen pengajar dan para staf pada universitas Cokroaminoto Palopo yang
telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan sehingga dapat diterapkan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Para sahabat yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu yang selama ini
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan
apabila ada yang tidak tersebutkan penulis mohom maaf, dengan besar harapan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya
bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
semoga segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari
Allah SWT, Amin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Fila Fardila
vii
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT KETERANGAN HASIL UJI SIMILITARY ..................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI .......................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori.................................................................................... 5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 10
2.3 Kerangka Pikir................................................................................ 12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 13
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 13
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 13
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 14
3.5 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 14
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 14
3.7 Definisi Operasional ....................................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian ............................................................................... 16
ix
4.2 Pembahasan .................................................................................... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 31
5.2 Saran ............................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32
LAMPIRAN ..................................................................................................... 34
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Produksi kelapa sawit di Luwu Utara .................................................................2
2. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa Sassa, kecamatan Baebunta,
Kabupaten Luwu Utara tahun 2019 ....................................................................15
3. Jumlah penduduk dan mata pencaharian Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara tahun 2019 ....................................................................17
4. Sarana dan prasarana di Desa Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu
Utara tahun 2019 .................................................................................................18
5. Identitas responden menurut umur di Desa Sassa kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara .......................................................................................19
6. Identitas Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sassa Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara .......................................................................20
7. Lama Bekerja atau Bertani Responden di Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara .......................................................................................21
8. Jumlah tanggungan keluarga Responden di Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara .......................................................................................22
9. Identitas responden berdasarkan luas lahan kepemilikan yang di usahatanikan
di Desa Sassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara ...........................23
10. Perubahan harga kelapa sawit di Desa Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Utara .........................................................................................................24
11. Kesejahteraan petani responden di Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara .......................................................................................25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuesioner Penelitian.................................................................................... 35
2. Wawancara Penelitian ................................................................................. 40
3. Analisis Data ............................................................................................... 42
4. Jawaban Wawancara Responden................................................................. 43
5. Dokumentasi................................................................................................ 45
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
sawit juga memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat dalam rangka
penopang perekonomian, sektor perkebunan, dan perikanan. Di sektor
perkebunan, kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan unggulan
dan Kabupaten Luwu Utara adalah Kabupaten pengembangan kelapa sawit
terbesar di Sulawesi Selatan, dapat dilihat dari tabel produksi di bawah ini:
terjadi penurunan harga, korban yang paling dirugikan pada perubahan harga
kelapa sawit tentunya adalah petani sawit itu sendiri. Akibatnya banyak petani
sawit melakukan masa panen yang sudah tidak teratur hingga buah mengalami
pembusukan. Sementara itu mereka harus menghidupi kebutuhan keluarga
maupun biaya lainnya seperti pendidikan bagi anak-anak mereka, biaya sosial dan
sebagainya.
Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini akan membantu
masyarakat mengetahui sejauh mana kesejahteraan petani kelapa sawit di Desa
Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Dengan pertimbangan yang
telah ditemukan diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Kesejahteraan Petani Sawit di Desa Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Utara”.
1. Bagi penulis, dengan menulis studi mandiri ini dan melakukan observasi
penulis meningkatkan keterampilan menyusun, serta menambah pengetahuan
mengenai dampak perubahan harga kelapa sawit.
2. Bagi masyarakat khususnya petani, memberi pengetahuan dan masukan bagi
masyarakat di Desa Sassa.
3. Bagi dunia akademik, studi ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi
peneliti-peneliti selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan tanaman yang sudah sejak lama dan banyak
diusahakan di Indonesia yang dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan,
baik itu bahan membuat minyak masak, minyak industri, bahan bakar (biodiesel).
Komoditas kelapa sawit di Indonesia dengan potensi yang baik tersebut
negara Indonesia memiliki kesempatan besar dalam berkompotisi di kancah
internasional dalam bidang komoditas minyak sawit yang sangat menjanjikan bagi
kita, dimana negara indonesia memiliki kondisi yang cocok untuk tanaman kelapa
sawit yang tumbuh subur setelah dicoba di beberapa daerah bisa tumbuh dengan
baik seperti iklin tropis (sinar matahari dan curah hujan merata sepanjang tahun)
serta areal lahan yang masih luas untuk di jadikan perkebunan kelapa sawit
(Hermawan, 2012).
Kelapa sawit tersebut tersebut banyak ditemukan di daerah hutan Brazil
dibandingkan dengan Amerika tetapi pada kenyatannya tanaman kelapa sawit
hidup subur di luar daerah asalnya, sepertiIndonesia, Thailand, Malaysia, dan
Papua Nugini (Fauzi et al, 2012).
Budidaya tanaman kelapa sawit yang dilakukan diikuti oleh K. Schadt
menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia dihasilkan bibit yang
baik dan berkualitas. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di
dunia yang mulai mengekspor minyak sawit pada tahun 1919 sebesar 576 ton ke
negara-negara Eropa, kemudian tahun 1923 mulai mengekspor minyak inti sawit
sebesar 850 ton luas areal perkebunannya saat itu sebesar 5.123 ha. Indonesia
memiliki potensi yang sangat baikdalam perkebuanan kelapa sawit dimasa depan
karena keguanaanya sebagai pemimpin pasar.Adrien Haller adalah perintis usaha
perkebunan kelapa sawit di Indonesia, seorang berkebangsaan Belgia yang telah
belajar banyak tetntangkelapa sawit di Afrika. Keempat biji kelapa sawit yang
dibawa dari Maritius dan Amsterdam untuk ditanam di Kebun Raya Bogor yang
ternyata berhasil tumbuh dengan subur. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan
dan dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911 (Fauzi et al, 2012).
6
2. Harga
peranan pentingpada harga memegangdalam hal pemasaran baik itu bagi
penjual maupun pembeli. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam
melakukan pembelian dan tidak boleh di kesampingkan oleh perusahaan. Menurut
Philip Kotler dan Gary Armstong 2008 (dalam Sucahyo, 2014) bahwa harga
sebagai sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau sejumlah
dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh suatu manfaat dari
memiliki serta menggunakan suatu produk atau jasa. Menurut Basu Swasta 2002
(dalam Sucahyo, 2014) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi barang beserta pelayanannya.
Jadi dari definisi diatas dapat diketahui bahwa harga tersebut yang dibayar
oleh pembeli sudah termasuk layanan penjualan. Adapun tujuan dari harga
tersebut dapat meningkatkan penjualan dan memaksimalkan keuntungan yang
diperoleh, mendapatkan pangsa pasar dan mempertahankan market share,
mempertahankan stabilitas harga dan mencapai laba maksimum. Perusahaan dapat
menetapkan harga untuk menarik pelanggan baru atau secara menguntungkan
mempertahankan pelanggan yang sudah ada pada tingkat yang lebih spesifik lagi,
(Sucahyo, 2014).
3. Kesejahteraan
Kesejahteraan bukanlah hal yang baru lagi bagi kita baik dalam wacana
global maupun nasional.Dimana kesejahteraan itu meliputi keselamatan,
keamanan, serta kemakmuran. Pengertian sejahtera menurut W.J.S
Poerwadarminta dimana kesejahteran meliputi seluruh bidang kehidupan manusia
suatu keadaan yang aman, sentosa, dan makmur. Dalam arti lain sejahtera berarti
menunjuk ke keadaan yang baik dimana masyarakat terpenuhi akan keamanan,
keselamatan, dan kemakmuran ini dapat terpenuhi maka akan terciptalah
kesejahteraan.
Kesejahteraan masyarakat pada intinya mencakup tiga konsepsi, yaitu:
1. Kondisi kehidupan yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah,
rohaniah, sosial.
7
faktoreksternal, kesejahteraankeluargaperludipeliharadandikembangkan,
sertagoncangandanketeganganjiwaantarkeluargaperludihindarikarenadapatmengga
nggukenyamanandanketentramankehidupanberkeluarga (BKKBN,2015).
Adapunindikatorkeluargasejahtera yang disusunsecaraurutsebagaiberikut:
1. Keluarga Pra sejahtera
Keluarga pra sejahtera ialah keluarga yang belum dapat memenuhi salah
satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs) sebagai keluarga sejahtera
I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan
kesehatan.
2. Keluarga Sejahtera Tahap I
a. Anggotakeluargamelaksanakanibadahmenurutagamanyamasing-masing.
b. Biasanyaseluruhanggotakeluargamakandua kali dalamsehari.
c. Setiapanggotakeluargamemilikipakaian yang berbedauntukdipakai di rumah,
pakaiansekolahataukerjadanjugapakaiansaatbepergian.
d. Bagianterluasdarilantaibukanberupatanah.
e. Bilaanaksakitataupasanganusiasuburinginmelakukan KB
makaakandibawakesaranakesehatandanakandiberiobatataucara KB modern.
3. Keluarga Sejahtera Tahap II
a. Anggotakeluargamelaksanakanibadahsecarateratur.
b. Setidaknyakeluargamenyediakan protein berupadaging-
daginganatauikanatautelurseminggusekali.
c. Anggotakeluargamemperolehsetidaknyasatustelpakaiansetiaptahunnya.
d. Luaslantairumahsetidaknyaberukurandari 8 meter persegiuntuk
setiapanggotakeluarga.
e. Seluruhanggotakeluargapadatigabulanterakhirdalamkeadaansehatsehinggadapa
tmengerjakantugasnyamasing-masing.
f. Seluruhanggotakeluarga yang berumur 10-60 tahunbiasmembaca.
g. Setidaknyasatuanggotakeluargamemilikipenghasilantetap.
h. Seluruhanak yang berusia 6-15 tahunbersekolahpadasaatini.
i. Bilamemilikiduaanakataulebihkeluarga yang
berstatuspasanganusiasuburmemakaikontrasepsisaatini
(terkecualijikasedanghamil).
10
3. Petra Uli Lubis, 2018 “Dampak Perubahan Harga Tandan Buah Segar
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Plasma Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Hidup Layak Di Desa Surya Adi Kabupaten Oki”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis pendapatan petani plasma
kelapa sawit pada saat harga TBS rendah dan saat harga TBS tinggi, 2)
Menghitung tingkat kontribusi pendapatan usahatani kelapa sawit, non kelapa
sawit dan luar usahatani terhadap pendapatan total rumah tangga petani plasma
12
Perubahan Harga
Kesejahteraan Petani
Keluarga pra sejahtera
Keluarga sejahtera tahap I
Keluarga sejahtera tahap II
Keluarga sejahtera tahap III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitia
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
yaitu mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana
adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada dilapangan.
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh 2 orang yaitu
pewawancara dan narasumber yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan oleh pewawancra secara langsung. Dimana untuk mengetahui
dampak dari perubahan harga kelapa sawit terhadap kesejahteraan petani sawit
tersebut.
2. Kuesioner
Pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan yang ditujukan pada
responden. Daftar pertanyaan yang dibuat sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu tentang dampak perubahan harga kelapa sawit
terhadap kesejahteraan petani sawit. Jenis kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini kuesioner terbuka.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan melalui
pemgamatan (observasi) wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk
responden yaitu petani kelapa sawit di Desa Sassa.
2. Data sekunder
Data yang bersumber dari kantor desa yang terkait serta hasil-hasil laporan
atau tulisan yag dianggap dapat mendukung kegiatan penelitian seperti buku,
jurnal dan skripsi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Sassa termasuk dalam wilayah Kecamatan Baebunta, Kabupaten
Luwu utara dengan luas wilayah 2.465 km2. Jarak dari pusat kota kabupaten 18
km dan pusat wilayah kecamatan 6 km. Dimana Desa Sassa terdiri dari 6 Dusun
yaitu Dusun Sassa, Dusun Makumpa, Dusun Pulao, Dusun Kumbari, Dusun Buso,
dan Dusun Sabbang Loang.
a. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan sekelompok orang yang bertempat tinggal pada
suatu tempat atau mendiami suatu wilayah yang memiliki aturan yang mengikat
sehingga dapat berdampingan secara utuh dan diatur oleh kaidah-kaidah yang
berlaku di daerah tersebut. Keberadaan penduduk pada suatu wilayah akan
mempengaruhi besarnya jumlah penduduk, besarnya nilai usaha dari luas maupun
komoditi yang diusahakan merupakan potensi suatu daerah.
1) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang tinggal di Desa Sassa sebanyak 4.480 jiwa yang
terdiri dari 867 KK penduduk laki-laki 2.245 jiwa, sedangkan penduduk
perempuan 2.235 jiwa.
Jumlah penduduk dan mata pencahariannya biasanya berbeda sebab
keadaan suatu penduduk dalam suatu wilayah akan di tentukan oleh mata
pencaharian dan pekerjaannya. Sumber kehidupan setiap masyarakat tidaklah
sama ada yang berasal dari petani, buruh tani, PNS, wiraswasta, TNI, POLRI.
Jumlah penduduk Desa Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara
berdasarkan mata pencahariannya dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 2. Jumlah penduduk dan mata pencaharian Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara tahun 2019.
No Mata Pencaharian Jumlah Jumlah
(Jiwa) (%)
1 Petani/Pekebun 508 72,78
2 Buruh Tani/Buruh Nelayan 120 17,2
3 PNS 60 4,59
4 Wiraswasta/Pedagang 28 4,01
5 TNI 5 0,71
6 POLRI 5 0,71
Jumlah 698 100,0
Sumber: Data primer setelah diolah (2019)
Tabel 6. Lama bekerja atau bertani responden di Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara.
No Lama Bekerja/Bertani Jumlah Persentase
(Tahun) (Jiwa) (%)
1 5-10 12 40,0
2 11-15 8 26,7
3 16-20 10 33,3
Jumlah 30 100,0
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan data pada tabel 6 dengan melihat lama waktu petani untuk
berusahatani kelapa sawit menandakan bahwa pengalaman dan keterampilan yang
dimiliki cukup matang sehingga dalam bertindak, petani akan lebih berhati-hati
dalam berhubungan dengan usahataninya.
4) Jumlah Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga yaitu jumlah anggota kelurga yang biaya hidupnya
ditanggung oleh kepala keluarga atau dimana suatu keluarga yang berada atau
hidup dalam satu rumah dan makan bersama merupakan tanggungan keluarga.
Banyaknya anggota keluarga dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja atau
berusahatani, hal ini disebapkan makin banyaknya anggota keluaraga dalam
keluarga tersebut maka makin banyak pula kebutuhan yang harus dupenuhi.
Hal ini disebabkan makin banyaknya anggota keluarga dalam kelurga
tersebut yang harus di nafkahi maka makin banyak pula kebutuhan yang harus di
penuhi sehingga petani akan selalu berusaha dan bersungguh-sungguh untuk
meningkatkan usahataninya. Jumlah tanggungan kelurga dari responden di Desa
22
Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
masyarakat kelola adalah lahan milik sendiri, dapat dilihat pada tabel dibawah
besarnya luas lahan usahatani petani responden sebagai berikut:
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa luas lahan yang dimiliki
responden sangat berpengaruh terhadap hasil produksi yang didapat. Apabila
petani memiliki lahan garapan yang luas maka akan besar pula hasil produksi
yang di dapat.
6) Perubahan Harga Kelapa Sawit
Perubahan harga kelapa sawit di Desa Sassa Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara dimana telah mengalami kenaikan harga. Hal tersebut
membuat petani yang berusahatani kelapa sawit sedikit menikmati hasil produksi
dengan harga yang semakin meningkat. Perubahan harga kelapa sawit di Desa
Sassa Kecamatan Baebunta kabupaten Luwu Utara dapat dlihat pada tabel di
bawah sebagai berikut:
4.2. Pembahasan
Perubahan harga adalah suatu kegiatan yang sifatnya fleksibel, dimana
setiap saat dapat berubah menurut waktu dan tempatnya dimana peristiwa tersebut
dapat dilakukan oleh dua belah pihak yang sama-sama memiliki kesepakatan
dalam transaksi untuk pertukaran barang dan jasa. Jadi penjulan kelapa sawit di
Desa Sassa langsung ke pedagang pengumpul dikarenakan dengan luas lahan
yang terbatas. Hasil produksi kelapa sawit yang di jual ke padagang pengumpul
tersebut saling menguntungkan karena jika di pedagang pengumpul uang yang di
terima, hasil penjualan kelapa sawit di terima di tempat.
Petani kelapa sawit yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini
yang menyatakan bahwa perubahan harga kelapa sawit di Desa Sassa Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara yang saat ini kini mulai mengalami kenaikan
harga. Disebabkan adanya tambahan pembangun pabrik kelapa sawit sehingga
pedagang pengumpul yang langsung ke pengolah industri tidak lagi mengalami
antrian atau yang membuat hasil produksi kelapa sawit yang di beli mangalami
pembusukan atau bahkan mengurangi mutu kelapa sawit menjadi kurang bagus
yang mangakibatkan kerugian. Dengan demikian petani responden sedikit
menikmati hasil produksi kelapa sawit yang bisa mencukupi kelangsungan
hidupnya sehari-hari atau kebutuhan ekonomi.
29
seperti para pemuda pengangguran sekarang bekerja menjadi buruh panen dan
pengangkut kelapa sawit. Dengan bertambahnya pendapatan tersebut membuat
kebutuhan minimum masyarakat dapat terpenuhi seperti kebutuhan akan sandang,
pangan, papan yang awalnya penghasilan mereka hanya cukup untuk kehidupan
sehari-hari, kini setelah mereka mengelolah tanaman kelapa sawit mereka mampu
mengembangkan taraf kehidupan mereka seperti membangun rumah, membeli
kendaraan, menyekolahkan anak-anak mereka kejenjang pendidikan yang lebih
tinggi dan sebagainya.
Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kesejahteraan petani
responden yang masuk dalam kategori keluarga sejahtera tahap I sebanyak 22
orang, dan keluarga sejahtera tahap II sebanyak 6 orang, sedangkan pada keluarga
sejahtera tahap III sebanyak 2 orang.Jadi petani responden tersebut dikatakan
sejahtera karena sudah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Mukmin Pohan (2015), menyatakan
bahwa dampak penurunan harga sawit dalam kaitannya pada kondisi sosial
ekonomi keluarga di Pantai Timur Sumatera Utara yang berprofesi sebagai petani
sawit, dalam hal ini dampak penurunan harga terhadap kondisi sosial ekonomi
petani tidak positif yang berarti penurunan harga kelapa sawit memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi sosial petani, baik dalam segi
pendapatan, pendidikan, maupun kesehatan.
Kelemahan penelitian berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
terdapat suatu kelemahan ataupun kekurangan dalam penyusunan skripsi yaitu
masih terdapat jawaban dari wawancara yang tidak konsisten karena responden
yang kurang teliti dengan pertanyaan-pertanyaan yang di berikan.Kelebihan
penelitian berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka terdapat kelebihan
dari suatu penelitian yaitu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan
dengan jelas di sesuaikan dengan judul dan mengarah pada fokus permasalahan
yang akan dirumuskan, penentuan teori dimana berkaitan terhadap judul tulisan
sehingga pembaca dapat mengetahui apa yang penulis paparkan pada penelitian
ini.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas tersebut maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perubahan harga kelapa sawit di Desa Sassa Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Utara untuk saat ini mengalami kenaikan harga. Dimana transaksi
penjualan dilakukan secara langsung di kebun kelapa sawit yang dilakukan
oleh dua belah pihak yaitu petani dan pedagang pengumpul. Selain itu adanya
tambahan pembangunan pabrik kelapa sawit yang juga mempengaruhi
perubahan harga tersebut.
2. Tingkat kesejahteraan petani sawit di Desa Sassa telah mengalami peningkatan
kesejahteraan karena adanya perkebunan kelapa sawit tersebut menyebapkan
pendapatan masyarakat mulai bertambah yang dimana sebelumnya masyarakat
yang tidak memiliki pekerjaan sekarang bekerja menjadi buruh panen dan
pengangkurt kelapa sawit. Dengan bertambahnya pendapatan tersebut dapat
mengembangkan taraf kehidupan mereka menjadi lebih baik. Sehingga
perubahan harga kelapa sawit dan tingkat kesejahteraan petani saling berkaitan
dimana apabila kelapa sawit mengalami kenaikan harga, maka kesejahteraan
petani akan meningkat begitu pula sabaliknya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dengan adanya perubahan harga
pembelian kelapa sawit yang mengalami peningkatan di Desa Sassa Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara tersebut maka petani yang berusahatani kelapa
sawit sedikit menikmati hasil panen dalam meningkatkan pendapatan maupun
kesejahteraan keluarga.. Bagi peneliti selanjutnya penulis mengamatkan agar
penelitian tentang kesejahteraan petani sawit untuk meningkatkan ekonomi
keluarga tidak samapi disini saja, penelitian ini sangat penting melihat sampai
dimana kesejahteraan petani dalam meningkatkan ekomoni keluarga tersebut.
32
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2018. Luas Lahan dan produksi Perkebunan Kelapa Sawit.
Luwu Utara.
Sudremi, Y. 2007. Pengntar Sosial Ekonomi SMA/MA 2 Kelas XI. Bumi Aksara.
Jakarta.
LAMPIRAN
35
36
37
KUESIONER
Judul Penelitian : Kesejahteraan Petani Sawit di Desa Sassa Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara
Petunjuk pengisian:
1. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis, mohon dijawab dengan
benar.
2. Bacalah dan jawablah semua pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang
terlewatkan, saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasamanya
Ibu/Bapak yang telah meluangkan waktunya.
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Pekerjaan :
7. Jumlah Anggota Rumah Tangga :
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah menjadi petani kelapa sawit meupakan pekerjaan utama anda?
a. Ya
b. Tidak
12. Bagaimanakah tingkat kesejahteraan anda apabila mengalami kenaikan harga
kelapa sawit?
a. Menurun
b. Tetap
c. Meningkat
13. Bagaimanakah tingkat kesejahteraan anda apabila mengalami penurunan
harga kelapa sawit?
a. Menurun
b. Tetap
c. Meningkat
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah keluarga menyediakan protein berupa daging-dagingan atau ikan, telur
seminggu sekali?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah keluarga makan bersama sekali sehari?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah setiap anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dipakai
dirumah/sekolah/kerja dan saat bepergian?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah anggota keluarga memperoleh setidaknya satu stel pakaian setiap
tahunnya?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah bagian terluas dari lantai/berpa luas rumah anda?
a. Ya
b. Tidak
11. Bila ada anak sakit atau pasangan usia subur apakah ingin melakukan KB
maka akan di bawa kesarana kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakh anggota keluarga pada tiga bulan terakhir dalam keadaan sehat?
a. Ya
b. Tidak
13. Apakah seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca?
a. Ya
b. Tidak
14. Apakah seluruh anak yang berusia 6-15 tahun bersekolah pada saat ini?
41
a. Ya
b. Tidak
15. Apakah ada salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap?
a. Ya
b. Tidak
16.Apakah sebahagian dari hasil penghasilan disisihkan untuk keluarga?
a. Ya
b. Tidak
17. Apakah sekali dalam enam bulan keluarga melakukan rerkreasi bersama?
a. Ya
b. Tidak
18. Apakah keluarga ikut serta dalam kegiatan masyarakat di tempat tinggalnya?
a. Ya
b. Tidak
19. Apakah keluarga memperoleh berita di surat kabar/TV/radio/majalah?
a. Ya
b. Tidak
20. Apakah anggota keluarga menggunakan sarana transportasi?
a. Ya
b. Tidak
21. Apakah keluarga memberikan sumbangan untuk kegitan sosial masyarakat
secara teratur?
a. Ya
b. Tidak
42
WAWANCARA
Judul Penelitian : Kesejahteraan Petani Sawit di Desa Sassa Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara
Petunjuk pengisian:
3. Wawancara ini semata-mata untuk keperluan akademis, mohon dijawab
dengan benar.
4. Bacalah dan jawablah semua pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang
terlewatkan, saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasamanya
Ibu/Bapak yang telah meluangkan waktunya.
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Pekerjaan :
7. Jumlah Anggota Rumah Tanga :
Jawab:...........................................................................................................
.......................................................................................................................
Tabel 13. Identitas Petani Responden Kelapa Sawit di Desa Sassa Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
No Nama Umur Pendidikan Jumlah Lama Luas Status
Responden (Tahun) Tanggungan Bekerja Lahan Lahan
(Orang) (Tahun) (Ha)
1 Sahijul Latepu 50 SMA 3 13 8 Milik
2 Muharju 44 SD 6 17 3 Milik
3 Mausa 54 SMA 5 13 4 Milik
4 Muliadi 44 SD 5 12 2 Milik
5 Akib Hamdin 46 SMA 4 15 2 Milik
6 Sunardi 37 SD 6 7 2 Milik
7 Anton Sujarwo 33 SD 2 5 2 Milik
8 Juharmin 27 SMP 3 6 1 Milik
9 ABD. Rahim 27 SMA 4 5 1 Milik
10 Sinala 55 SMA 1 16 2 Milik
11 Surahman 52 SMP 1 8 1 Milik
12 Muh. Sumar 34 SD 3 7 1 Milik
13 Masgul SH 30 SMA 3 8 1 Milik
14 Pahadas 41 SMA 4 8 1 Milik
15 Didung 43 SMP 4 7 1 Milik
16 Saiful 39 SMP 7 17 3 Milik
17 Jumaidin 40 SMA 5 13 2 Milik
18 Jusrana 50 SMA 4 16 2 Milik
19 Syafrullah 45 SMP 5 18 2 Milik
20 Arsad 42 SD 8 20 2 Milik
21 Sumatri 48 SD 3 15 2 Milik
22 Hamka 42 SD 5 16 2 Milik
23 Rudin 42 SD 6 16 1 Milik
24 Muh. Ali 45 SD 9 17 2 Milik
25 Surianto 55 SMA 5 16 3 Milik
26 Panaba 52 SD 6 12 1 Milik
27 Supardi 50 SMA 1 14 4 Milik
28 Jumardin 30 SD 5 7 2 Milik
29 Suparlin 31 SMA 3 7 3 Milik
30 Jusman 32 SMA 7 6 3 Milik
Sumber: Data Penelitian Setelah Diolah (2020)
43
Keterangan:
Apabila salah satu indikator kesejahteraan tahap II tidak terpenuhi maka akan masuk pada sejahtera tahap I begitupun seterusnya
apabila salah satu indikator dari sejahtera tahap III tidak terpenuhi maka masuk pada sejahtera tahap II.
45
Lampiran 5. Dokumentasi