Anda di halaman 1dari 8

1

BENJOLAN PADA KULIT


Benjolan pada kulit dapat berasal dari kulit (epidermis, dermis, subkutis), otot, dan tulang

BENJOLAN YANG BERASAL DARI KULIT


A. Tumor jinak
1. Keratosis Seboroik
 Sinonim : nevus seboroik, kutil senilis, veruka seboroik senilis, papiloma sel basal
 Definisi : tumor jinak yang berasal dari proliferasi epidermal yang sering dijumpai pada orang
tua berupa tumor kecil atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan kulit.
 Anamnesis
■Biasanya asimptomatik, pasien hanya mengeluh terdapat bejolan hitam terasa tidak nyaman.
■Lesi kadang dapat terasa gatal, ingin digaruk atau di jepit.
■Pasien kadang terasa benjolan semakin membesar secara lambat.
■Lesi tidak dapat sembuh sendiri secara tiba-tiba.
■Sebagian kasus terdapat riwayat keluarga yang diturunkan.
■Lesi dapat timbul diseluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki serta membran mukosa.(4)
 Pemeriksaan Fisik
lesi berupa papul atau plak yang agak menonjol, namun dapat juga terlihat menempel pada
permukaan kulit. Lesi biasanya memiliki pigmen warna yang sama yaitu coklat, namun kadang
kadang juga dapat ditemukan yang bewarna hitam atau hitam kebiruan, bentuk bulat sampai
oval, ukuran dari miliar sampai lentikular bahkan sampai 35x15cm. pada lesi multiple distribusi
seiring dengan lipatan kulit. Permukaan lesi biasanya berbenjol benjol. Pada lesi yang memiliki
permukaan halus biasanya terkandung jaringan keratotik yang menyerupai butiran gandum. Pada
perabaan terasa lunak dan berminyak.
 Pemeriksaan Penunjang : histopatologi.
 Pengobatan
- Medikamentosa : Amonium lactat lotion, Trichloroacetic acid dan tazarotene krim 0,1% dioles 2
kali sehari dalam 16 minggu menunjukkan perbaikan keratosis seborik pada 7 dari 15 pasien.
- Bedah : Krioterapi, Bedah listrik (electrosurgery), Elektrodesikasi, Laser CO2, Bedah skalpel,
Dermabrasi

2. Dermatofibroma
 Definisi : suatu nodul yang berasal dari mesodermal dan dermal. Belum diketahui secara pasti
apakah lesi ini merupakan murni suatu neoplasma atau reaksifibrotik dari trauma minor, gigitan
serangga, infeksi virus, ruptur kista, atau berasal dari folikulitis. Umumnya ditemukan pada
wanita usia muda.
2

 Gejala klinis ; rasa gatal hebat pada daerah lesi dan nyeri saat perabaan tetapi tidak umum.
Terkadang pasien juga tidak bergejala. Predileksi dapat pada semua bagian tubuh, tetapi pada
umumnya ditemukan pada daerah anterior dan tungkai bawah serta punggung. Bentuk khas
pada dermatofibroma adalah nodul kecil, dengan ukuran 3-10 mm, namun ada juga sampai
diameter 1-3 cm. Bentuknya dapat berupa papul, plak atau nodul, batas tegas, menetap dalam
kulit dan dapat ditekan ke bawah atau sedikit meninggi. Suatu tanda klinis khas yaitu “dample
sign” atau “Fitzpatrick’s sign” yakni jika sisi lateral ditekan maka akan membentuk cekungan
pada kulit di atasnya. Pada dermatofibroma multiple seringkali terdapat lingkaran
hiperpigmentasi yang sempit mengelilingi nodul, berwarna coklat hingga merah.
 Terapi : eksisi ekiliptik. Atau dengan mengikis daerah lesi menggunakan pisau bedah no. 15 agar
dapat terjadi luka yang diharapkan akan bergranulasi dan reepitelisasi.

3. Keloid
 Definisi: pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai dengan beratnya
trauma.Cenderung timbul pada usia dewasa muda dan jarang pada usia tua pada orang yang
berbakat. Pertumbuhannya cenderung progresif.
 Predileksinya terutama di daerah sternum, bahu, cuping telinga, pinggang, dan wajah.
 Gejala klinis
Keloid terbentuk 2-4 minggu atau lebih dari 1 tahun setelah trauma. Selain itu keloid dapat
juga timbul spontan dan sering ditemukan adanya riwayat keluarga yang menderita keloid.
Harus dibedakan antara istilah keloid dan parut hipertrofik. Pada paru hipertrofik, besar parut
sesuai dengan lukanya. Parut ini tidak melewati batas tepi luka, timbul segera setelah luka
biasanya 4 minggu dan akan mengalami regresi.
 Terapi
- konservatif (keloid yang tidak terlalu luas dan tebal): penyuntikan kortikosteroid (misalnya
golongan triamcinolon) intralesi keloid. Penyuntikan ini diulang 2-3 minggu sekali sampai efek
yang diinginkan tercapai.
- Pembedahan : bedah beku, bedah laser, bedah listrik, dan cryosurgery

4. Kista Ateroma
 Sinonim : kista sebacea, kista epidermal
 Definisi : benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk
dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar
tersebu yang . dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau jerawat.
 Gejala klinis
3

Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya.
Isinya cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika
terjadi peradangan. Banyak dijumpai di kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat,
misalnya di muka, kepala, punggung.
 Penatalaksanaan
- eksisi dengan mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya.
- infeksi sekunder, dan terbentuk abses,  dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah +
antibiotik

5. Kista Dermoid
 Sinonim : kista dermoid brankhiogenik.
 Definisi : kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis
dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional, jarang terjadi,
mengenai pria dan wanita sama banyaknya
 Manifestasi klinik
nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran l-4 cm, mudah digerakkan dari kulit diatasnya
dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan
kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan rambut,
juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan
leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium.
 Pemeriksaan penunjang Histopatologi
 Terapi : eksisi total.

6. Kista Epidermoid
 Definisi berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan subkutis akibat trauma tajam.
 Gejala klinis : kista dengan dinding putih tebal, bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu
hasil keratinisasi, sebagian mengandung elemen rambut (pilar atau trichilemmal cyst). Kista ini
biasa ditemukan pada telapak kaki atau telapak tangan, yaitu yang epidermalnya tebal dan
mudah mengalami trauma. Kista jarang menjadi besar tetapi cukup menggangu karena
lokasinya. Kista epidermoid banyak terjadi pada umur 30-40 tahun.
 Terapi : eksisi lengkap termasuk punctum pada permukaan kulit dan meluas ke bawah sampai
dinding kista.

7. Keratoakantoma
4

 Definisi : tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti
daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan lengket. Diduga sinar
matahari memegang peran yang penting
 Tempat predileksi : di daerah kulit yang berambut (wajah, lengan dan punggung tangan)
 Gejala klinis : Cedera ringan merupakan faktor pemicu. Pada mulanya tampak sebagai
beruntusan/bisul kecil dengan bagian tengah yang keras. Kemudian akan terbentuk benjolan
bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang
mengandung bahan yang lengket. Pertumbuhannya sangat cepat dan dalam waktu 1-2 bulan,
ukurannya bisa mencapai 5 cm. Beberapa bulan kemudian keratoakantoma akan menghilang
dengan sendirinya tetapi mungkin akan meninggalkan jaringan parut.
 Pemeriksaan penunjang : Untuk memperkuat diagnosis dan memastikan bahwa kelainan yang
terjadi bukan merupakan suatu keganasan, bisa dilakukan biopsi.
 Terapi :
1. Pembekuan oleh larutan nitrogen, baik dalam bentuk semprotan atau dioleskan dengan kapas.
2. Kuretase dan kauterisasi.
3. Eksisi
4. Radioterapi
5. Pemberian 5 –Fluorouracil topical dalam waktu 1-6 minggu, sedangkan pemberian 5 –
Fluorouracil injeksi intralesi dapat mengobati lesi dalam waktu 1-9 minggu. Selain itu dapat pula
diberikan imiquimod, podophyllum resin, metotrexate injeksi intra lesi, interferon alfa-2 injeksi
intra lesi, dan isotretinoin.

8. Hemangioma
 Definisi : tumor yang terdiri atas pembuluh darah. Ada dua golongan besar, yaitu jenis kapiler
dan jenis kavernosa.
 Gejala klinik :
Hemangioma jenis kapiler / nevus kapilare seperti buah arbei menonjol, berwarna merah cerah
dengan cekungan kecil. Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada usia lahir, membesar
cepat dan menetap pada usia kira-kira delapan bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan
dan menjadi pucat karena fibrosis seteleh usia satu tahun.
Hemangioma kavernosum terdiri atas jalinan pembuluh darah yang membentuk rongga.
Kelainannya berada di jaringan yang lebih dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor
kebiruan yang dapat dikempeskan dengan penekanan, tetapi menonjol kembali setelah
penekanan dilepaskan. Hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi spontan, malah sering
progresif. Jenis kavernosum bisa meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Jaringan di atas
hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi.
5

 Tata Laksana
- Hemangioma kapilare : tidak memerlukan tindakan selain pemasangan pembalut elastis dengan
sedikit penekanan secara terus menerus.
- hemangioma kavernosum satu-satunya terapi ialah ekstirpasi.

B. Tumor Ganas Kulit

1. Karsinoma Sel Basal


 Definisi : suatu tumor ganas kulit yang paling sering pada manusia yang berasal dari
pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit. Biasanya mengenai pada daerah
yang sering terpajan dengan sinar matahari. KSB ini pertumbuhannya lambat dan jarang
metastasis, bersifat invasive.
 Predileksinya terutama pada wajah (pipi, dahi, hidung, lipat nasolabial, daerah periorbital), leher.
Meskipun jarang dapat pula di jumpai pada lengan, tangan, badan , tungkai, kaki, dan kulit
kepala.
 Gambaran klinik KSB bervariasi
* Nodulo-ulseratif, termasuk ulkus rodens.
* Berpigmen.
* Morfea atau fibrosing atau sklerosing.
* superficial.
* Fibroepitelioma.
 Pemeriksaan Penunjang: biopsy.
 Penatalaksanaan : pembedahan

2. Karsinoma Sel Skuamosa


 Definisi : kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis. Penyakit Bowen adalah suatu
bentuk karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada epidermis dan belum menyusup ke jaringan
di bawahnya (dermis).
 Predileksi : pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membrane mukosa
kulit putih  muka dan ekstremitas, sedangkan kulit berwarna gelap di daerah tropic
ekstremitas bawah, badan, dan dapat pula dijumpai bibir bawah serta punggung tangan
 Gambaran klinis
* Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa krusta atau ulkus dengan tepi
yang berbatasan kurang jelas.
* Nodul kemerahan dengan permukaan yang papilomatosa atau verukosa yang menyerupai
bunga kol.
6

* Ulkus dengan krusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam
perjalanan penyakitnya, lesi akan meluas dan mengadakan metastasis ke kelenjar limfe regional
atau ke organ-organ dalam.
* KSS yang timbul dari kulit normal (de novo) lebih sering mengadakan invasi yang cepat dan
terjadi metastasis, dibandingkan lesi yang timbul dari keratosis aktinik
 Pemeriksaan Penunjang : biopsy.
 Penatalaksanaan : mengangkat tumor, baik dengan cara kuretasi dan elektrodesikasi maupun
memotongnya dengan pisau bedah.

3. Melanoma Maligna
 Definisi : tumor ganas kulit yang sangat ganas dan berasal dari sistem melanositik kulit.
Biasanya menyebabkan metastasis yang sangat luas dalam waktu singkat, tidak saja melalui
aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah ke alat-alat dalam,
serta dapat menyebabkan kematian
 Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir separuh kasus
tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen
 Gejala klinis :
Tanda-tanda peringatan akan terbentuknya melanoma:
* Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang semakin
membesar
* Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit
sekelilingnya
* Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau
bentuk
* Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat

Diagnosis ditegakkan melalui gejala klinisnya. Tanda yang dapat dilihat adalah berdasarkan empat
ciri berikut:
1. Bentuk : Ketumbuhan mempunyai bentuk yang tidak seragam , misalnya tidak simetri. (A-
asymmetry)
2. Linkungan: Linkungan adalah tidak jelas, terutamanya untuk melanoma. (B-border)
3. Warna : Pelbagai warna boleh dilihat dan distribusi warna tidak seragam. (C-colour)
4. Diameter : Diameter lebih besar daripada 5-6 milimeter. (D-diameter)
 Pemeriksaan Penunjang : biopsy dan Pemeriksaan rontgen thorax, USG dan atau CT-Scan untuk
mengetahui daerah metastase.
7

 Penatalaksanaan : Semua tipe melanoma sebaiknya di eksisi pada kesempatan sedini mungkin.
Radioterapi dan krioterapi saat ini belum dapat membantu banyak dalam penyembuhan penyakit
ini.

BENJOLAN YANG BERASAL DARI TULANG

• Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat,berbatas tegas,gejalanya sedikit dan tidak
menyebabkan kematian.
• Jenis-jenis tumor tulang jinak :

1. Kista tulang : Merupakan lesi yang invasif dalam tulang


* Kista tulang aneurisma : sering terlihat pada dewasa muda yang ditandai dengan terabanya massa
yang nyeri pada tulang panjang,vertebra atau tulang pipih
* Kista tulang unikamera : terjadi pada anak-anak dan menyebabkan rasa tidak nyaman ringan dan
kemungkinan fraktur patologis pada humerus dan femur atas.Kadang-kadang dapat sembuh spontan.

2. Osteokondroma → Tumor yang membentuk tulang rawan ( kondrogenik )


* Merupakan tulang benigna yang paling sering
* Biasanya terjadi sebagai tonjolan tulang besar pada ujung tulang panjang (pada lutut dan bahu)
* Lapisan kartilago pada osteokondroma dapat mengalami transformasi maligna setelah trauma dan
dapat terjadi kondrosarkoma
* Pengobatan : Pengobatan yang biasanya dilakukan berupa kuretase diikuti bone graft.

. 3. Osteoid osteoma → Tumor yang membentuk tulang ( osteogenik )


• Tumor nyeri yang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
• Jaringan neoplastik ini dikelilingi oleh pembentukan tulang reaktif yang membantu pada
identifikasi radiologis
• Terapi:
* Operatif, dengan melakukan eksisi lengkap daripada nidus.
* Tulang sklerotik di sekitar nidus tidak perlu dieksisi, karena dengan eksisi nidus, dengan sendirinya
tulang skelerotik tersebut menghilang.

Tumor tulang ganas ( maligna ) Primer

• Tumor tulang maligna primer relative jarang dan biasanya tumbuh dari sel jaringan ikat dan
penyokong atau elemen sumsum tulang (myeloma)
8

• Jenis-jenis tumor tulang ganas


1. Osteosarcoma → Tumor yang membentuk tulang ( osteogenik )
• Adanya sel-sel ganas yang menghasilkan osteoid atau tulang
• Merupakan tumor tulang ganas yang paling sering dan paling fatal
• Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru →penyebab mortalitas tinggi karena
sarcoma sering sudah menyebar keparu ketika pasien pertama kali berobat
• Lebih sering terjadi pada pria umur 10 sampai 25 tahun (pada tulang yang sedang tumbuh cepat)
dan pada kelompok lebih tua yang menderita penyakit akibat pajanan radiasi
• Gejala :
- Nyeri
- Pembengkakan
- Keterbatasan gerak
- Penurunan berat badan
- Massa tulang dapat teraba dan tidak bisa digerakan
• Tulang yang paling sering terkena :
- Distal femur
- Proksimal tibia
- Proksimal humerus
• Pemeriksaan
- Anamnesa : adanya riwayat trauma sebelumnya
- Massa : terdapat massa yang dapat dipalpasi
- Radiologis
- CT Scan

2. Kondrosarkoma→ Tumor yang membentuk tulang rawan ( kondrogenik )


• Merupakan tumor maligna primer kedua terbanyak
• Merupakan tumor besar yang tumbuhnya lambat dan mengenai orang dewasa (pria lebih sering)
• Area yang tersering :
- Pelvis - Humerus
- Rusuk - vertebra
- Femur - Tibia
• Metastasis jarang hanya terjadi kurang dari separuhnya
• Eksisi blok luas atau amputasi ekstremitas yang terkena dapat menyebabkan peningkatan angka
ketahanan hidup,tetapi tumor ini dapat kambuh.

Anda mungkin juga menyukai