Anda di halaman 1dari 3

PUTING SUSU DATAR

No : .../Ch.M.T/B/I/
Dokumen 2022
No Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman : 2
Puskesmas Dr.Erwine.S.Wattimena,MKM
Ch.M.Tiahahu NIP:197109272006042019
A. Pengertian Inverted nipple adalah satu keadaan dimana putting susu datar atau
terlalu pendek sehingga dapat menimbulkan masalah dalam
menyusui Terdapat beberapa bentuk puting susu. Pada beberapa
kasus seorang ibu merasa putingnya datar atau terlalu pendek akan
menemui kesulitan dalam menyusui bayi. Hal ini bisa berdampak
bayi tidak bisa menerima ASI dengan baik dan cukup.Pada
beberapa kasus, putting dapat muncul kembali bila di stimulasi,
namun pada kasus-kasus lainnya, retraksi ini menetap.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan inverted nipple
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Ch.M.Tiahahu Nomor ...
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Ch.M.Tiahahu
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
E. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Kesulitan ibu untuk menyusui bayi
2. Puting susu tertarik
3. Bayi sulit untuk menyusui
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Adanya puting susu yang datar atau tenggelam dan bayi sulit
menyusui pada ibu.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam penegakan
diagnosis
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
tidak memerlukan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis klinis ini terbagi dalam :
1. Grade 1
a. Puting tampak datar atau masuk ke dalam
b. Puting dapat dikeluarkan dengan mudah dengan tekanan jari pada
atau sekitar areola.
c. Terkadang dapat keluar sendiri tanpa manipulasi
d. Saluran ASI tidak bermasalah, dan dapat menyusui dengan biasa.
2. Grade 2
a. Dapat dikeluarkan dengan menekan areola, namun kembali masuk
saat tekanan dilepas
b. Terdapat kesulitan menyusui.
c. Terdapat fibrosis derajat sedang.
d. Saluran ASI dapat mengalami retraksi namun pembedahan tidak
diperlukan.
e. Pada pemeriksaan histologi ditemukan stromata yang kaya
kolagen dan otot polos.
3. Grade 3
a. Puting sulit untuk dikeluarkan pada pemeriksaan fisik dan
membutuhkan pembedahan untukdikeluarkan.
b. Saluran ASI terkonstriksi dan tidak memungkinkan untuk
menyusui
c. Dapat terjadi infeksi, ruam, atau masalah kebersihan
d. Secara histologis ditemukan atrofi unit lobuler duktus terminal
dan fibrosis yang parah
Komplikasi
Risiko yang sering muncul adalah ibu menjadi demam dan
pembengkakan pada payudara.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan Non-Medikamentosa
Untuk puting datar/tenggelam (inverted nipple) dapat diatasi setelah
bayi lahir, yaitu dengan proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai
langkah awal dan harus terus menyusui agar puting selalu tertarik.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengatasi puting
datar/terbenam, yaitu:
1. Penarikan puting secara manual/dengan tangan. Puting ditarik-
tarik dengan lembut beberapa kali hingga menonjol.
2. Menggunakan spuit ukuran 10-20 ml, bergantung pada besar
puting. Ujung spuit yang terdapat jarum dipotong dan penarik spuit
(spuit puller) dipindahkan ke sisi bekas potongan. Ujung yang
tumpul di letakkan di atas puting, kemudian lakukan penarikan
beberapa kali hingga puting keluar. Lakukan sehari tiga kali; pagi,
siang, dan malam masing-masing 10 kali
3. Jika kedua upaya di atas tidak memberikan hasil, ibu dapat
memberikan air susunya dengan cara memerah atau menggunakan
pompa payudara.
4. Jika putting masuk sangat dalam, suatu usaha harus dilakukan
untuk mengeluarkan putting dengan jari pada beberapa bulan
sebelum melahirkan.
Konseling dan Edukasi
1. Menarik-narik puting sejak hamil (nipple conditioning exercises)
ataupun penggunaan breast shield dan breast shell. Tehnik ini akan
membantu ibu saat masa telah memasuki masa menyusui.
2. Membangkitkan rasa percaya diri ibu dan membantu ibu
melanjutkan untuk menyusui bayi. Posisikan bayi agar mulutnya
melekat dengan baik sehingga rasa nyeri akan segera berkurang.
Tidak perlu mengistirahatkan payudara, tetapi tetaplah menyusu on
demand
Kriteria Rujukan: -
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
F. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil Memberikan tata laksana pada


menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

G. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum

Anda mungkin juga menyukai