Anda di halaman 1dari 3

Razzaki Hilal Ramadhan Heryanto UTS

101218056 GEOKIMPET
UJIAN TENGAH SEMESTER
GEOKIMIA PETROLEUM (12319)

Sebuah perusahaan yang beroperasi di Papua, pada suatu saat, mengambil empat buah
sampel singkapan yang diperkirakan berasal dari satu formasi. Keempat sampel tersebut
dianalisis geokimia secara berjenjang. Analisis pertama untuk mengetahui kandungan TOC-
nya agar diketahui kekayaannya (Tabel 1). Geologiwan di perusahaan tersebut kemudian
memilih dua sampel untuk analisis berikutnya, yaitu analisis Rock-Eval. Hasil pirolisis Rock-
Eval diberikan pada Tabel 2. Hasil analisis Rock-Eval tampak kurang memuaskan, tetapi
geologiwan tersebut memutuskan untuk menganalisis reflektansi vitrinit sebagai analisis tahap
ketiga. Hasil analisis reflektansi vitrinit diberikan pada Tabel 3. Anggaplah Saudara geologiwan
(eksplorasionis) yang bekerja di perusahaan tersebut, maka silakan interpretasi hasil analisis
yang diperoleh dari empat sampel singkapan tersebut secara lengkap.

Di samping interpretasi rutin yang harus Sdr. lakukan, silakan juga menjelaskan:
• Mengapa tidak diperoleh nilai Tmax dari pirolisis Rock-Eval?
• Walau hasil pirolisis Rock-Eval tidak memuaskan, mengapa geologiwan tersebut tetap
melakukan analisis reflektansi vitrinit?
• Setelah hasil analisis reflektansi vitrinit diperoleh, menurut Sdr. apakah keputusan
geologiwan tersebut untuk menganalisis reflektansi vitrinit adalah keputusan yang
benar atau salah?

Tabel 1. Hasil analisis TOC empat sampel singkapan dari Papua

Kode sampel Deskripsi singkat litologi TOC (% berat)

004 Serpih, kelabu gelap 0,94

005 Serpih, hitam kehijauan 2,10

006 Serpih kelabu-kehijauan gelap 0,13

007 Serpih kelabu gelap 0,37


Razzaki Hilal Ramadhan Heryanto UTS
101218056 GEOKIMPET
Tabel 2. Hasil pirolisis Rock-Eval dua sampel singkapan dari Papua

TOC mg HK/g batuan Tmax


Kode PI PY HI OI
(%) S1 S2 S3 (oC)

004 0,94 0,02 0 0 ** 1,0 0,02 0 0

005 2,10 0,01 0 2,04 ** 1,0 0,01 0 97


PY = pyrolysis yield (S1 + S2)
HK = hidrokarbon
** : tidak didapatkan hasil

Tabel 3. Hasil analisis reflektansi vitrinit empat sampel singkapan dari Papua

Jumlah
No Kode Ro rerata (%) Ro minimum Ro maksimum
hitungan
1 004 1,94 16 1,78 2,10

2 005 2,18 8 2,11 2,24

3 006 Barren - - -

4 007 2,49 5 2,26 2,72


Razzaki Hilal Ramadhan Heryanto UTS
101218056 GEOKIMPET

HASIL ANALISIS

Berdasarkan data pada Tabel 1. Yang menunjukan hasil dari analisis TOC pada 4 sampel
singkapan di Papua dapat di analisis dengan klasifikasi Peters dan Cassa (1994)
menyebutkan:

Kekayaan material organik Klasifikasi Waples (1985), Peter dan Cassa (1994)

Dan pada analisis Tabel 1. Sampel kode 004 memiliki litologi serpih dengan warna
kelabu gelap memiliki nilai TOC 0,94 % wt yang mana memiliki nilai kuantitas Cukup (Fair),
pada sampel kode 005 memiliki litologi serpih dengan warna hitam kehijauan memiliki nilai
TOC 2,10 % wt yang mana memiliki kuantitas Sangat Baik (Very Good), pada sampel
kode 006 memiliki litologi serpih dengan warna kelabu kehijauan gelap memiliki nilai TOC
0,13 % wt yang mana memiliki kuantitas Buruk (Poor), dan pada sampel kode 007
memiliki litologi serpih dengan warna kelabu gelap memiliki kuantitas TOC 0,37 % wt yang
mana memiliki kuantitas Buruk (Poor).

Berdasarkan data pada Tabel 2. Yang menunjukan hasil dari Pirolisis Rock-Eval di 2
sampel singkapan dari Papua yang tidak memuaskan. Dan dapat dilihat dengan yang mana
masing – masing sampel kode 004 dan 005 tidak memiliki nilai S2 (Nol), sehingga tidak
dapat menghasilkan nilai Tmax (oC).

Mengapa geologist tetap melakukan analisis reflektansi vitrinit dan dilakukannya analisis
reflektansi vitrinit merupakan keputusan yang benar, dikarenakan guna memastikan tipe dari
kerogen dan tingkat kematangan material organik dengan Klasifikasi Peters dan Cassa, (1994).

Kematangan material organik Klasifikasi Peters dan Cassa, (1994)

Bedasarkan data pada Tabel 3. Yang menunjukan hasil dari analisis reflektansi vitrinit di
4 sampel singkapan dari Papua, pada kode sampel 004, 005, dan 007 memiliki nilai dari Ro
rerata, Ro minimun, dan Ro maksimum. Sedangkan pada kode sampel 006 tidak memiliki nilai
Ro rerata, Ro minimun, dan Ro maksimum atau disebut Barren.

Anda mungkin juga menyukai