Anda di halaman 1dari 2

A-D

A. Transaksi Jual beli (KOOP EN VERKOOP)

Transaksi Jual beli merupakan jenis transaksi yang paling populer dan paling banyak dilakukan
umat manusia. Dalam transaksi jual beli penjual berhak mendapatkan pembayaran sekaligus
wajib menyerahkan barang kepada pembeli, sedangkan pembeli berhak mendapatkan barang
sekaligus wajib membayar sejumlah uang kepada penjual.

Hanya saja prosedur jual beli tergantung pada jenis objek yang digunakan transaksi, misalnya
untuk jual beli tanah dan bangunan harus dilakukan dr hadapan pejabat pembuat akte/Notaris
dan masih di daftarkan dan di registrasi di Badan Pertanahan Nasional (BPN)

B. Sewa Menyewa (Huur En Everhuur)

Transaksi Sewa menyewa merupakan perjanjian dengan mana pihak satu mengikatkan diri untuk
memberi kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu tertentu.

Orang dapat menyewakan berbagai jenis barang baik barang tetap maupun bergerak.

Definisi menurut Oky devyany burhamzah , dalam Perjanjian sewa menyewa pemilik barang
hanya menyerahkan pemakaian dan pungutan hasil dari suatu barang yang disewakan,
sedangkan hal milik masih sepenuhnya milik pemilik barang (yang menyewakan.

Kewajiban Pihak yang menyewakan :

1. Barang harus diserahkan dalam keadaan baik.


2. Barang sewa wajib dijaga, dan yang rusak wajib diganti.
3. Menjamin terhadap penyewa untuk memakai barang dengan aman dan hati hati selama
waktu perjanjian sewa.
4. Menanggung segala kekurangan pada benda yang disewakan.

Kewajiban Penyewa :

1. Memakai barang sewa secara hati hati dan sesuai maksud perjanjian sewa.
2. Membayar biaya sewa pada waktu yang di tentukan
3. Ganti rugi jika ada barang yang rusak.
4. Mengembalikan barang sesuai dengan keadaan Sempurna.
5. Tidak boleh menyewakan lagi ke tangan orang lain.

C. Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja merupakan hubungan hukum antara pengusaha dengan pekerjaan
mengenai objek tertentu, yaitu pekerjaan. Perjanjian kerja ini diatur dalam UU NO 13 Tahun
2003. Perjanjian kerja terdiri dari dua kategori :
1. Perjanjian kerja waktu tertentu yang dibuat untuk pekerjaan tertentu menurut jenis,
sifat atau kegiatan pekerjaannya ( pekerjaan musiman, seperti tukang bangunan,
SPG dll).
2. Perjanjian kerja waktu tidak tertentu yang dibuat untuk pekerjaan yang jangka
waktunya tidak ditentukan ( pekerjaan tetap, seperti karyawan pabrik, karyawan
bank, dll).

D. Sewa Guna Usaha ( Leasing)


Leasing adalah sewa guna usaha antara seseorang atau pengusaha ( lessee) dengan lembaga
pembiayaan ( lessor) atas suatu barang modal.
Jenis – jenis transaksi leasing :
1. Operating lease, lessee hanya diberi hak untuk menggunakan barang modal sesuai
waktu yang di perjanjian tanpa diberi hak opsi untuk membeli barang di akhir masa
leasing.
2. Financial lease, lessee diberikan hak opsi untuk membeli barang di akhir masa
leasing.
3. Sales and leasing back, lessee memiliki barang modal tetapi tidak memiliki biaya
untuk operasional, lalu barang dijual kepada lessor dan lessor menyewakanya
kembali kepada lesse.

Perjanjian lessee tidak memuat hal – hal seperti berikut :

1. Suku bunga leasing dan jangka waktu leasing


2. Cara pembayaran dan besaran pembayaran tiap bulan atau periode
3. Biaya administrasi dan biaya asuransi jiwa, serta asuransi kerugian
4. Positif convenant (kewajiban untuk di lakukan lessee)
5. Negative convenant ( kewajiban untuk tidak dilakukan lessee)

Anda mungkin juga menyukai