Anda di halaman 1dari 8

Bab 7

Hukum Aneka Perjanjian


Tukar-menukar, Sewa-menyewa,
Waralaba

Sumber:
- Benny Mangowal PHD.
- Dedy Oktarino, SH
- Edwin Syah Putra, SH
Perjanjian Tukar Menukar
• Suatu perjanjian dengan mana kedua
belah pihak mengikatkan dirinya untuk
saling memberikan suatu barang secara
bertimbal balik sebagai gantinya suatu
barang lain.
• pasal 1541 - 1547 KUHPER
• Perjanjian tukar menukar mendapat hak
menuntut diserahkannya hak milik atas
barang yang menjadi objek tukar menukar,
yang berlaku pada ketentuan jual beli
Perjanjian Sewa Menyewa
• Perjanjian sewa-menyewa dibagi
tiga menurut rincian dari pasal
KUHPER:
1. Perjanjian sewa-menyewa
2. Perjanjian sewa-beli
3. Perjanjian leasing
• Perjanjian sewa menyewa diatur
dalam pasal 1548 - 1552
Perjanjian sewa menyewa
1. Kewajiban pemilik/yang menyewakan:
• Menyerahkan barang yang disewakan kepada
penyewa
• Memelihara barang yang disewakan
sedemikian rupa sehingga itu dapat dipakai
sampai waktu penyewa menggunakannya
• Memberikan kepada si penyewa kenikmatan
tenteram dari barang yang disewakan selama
berlangsungnya penyewaan.
*Semua diatur dalam kontrak sewa-menyewa
Perjanjian sewa menyewa
1. Kewajiban penyewa:
• Memakai barang yang disewa sebagai
seorang bapak rumah yang baik sesuai
dengan tujuan yang diberikan kepada barang
itu menurut perjanjian sewanya.
• Membayar sewa pada waktu yang sudah
ditentukan
Apabila ada gangguan dari pihak ke tiga maka
menurut pasal 1533 dipikul oleh pemilik
*Semua diatur dalam kontrak sewa-menyewa
Perjanjian sewa Beli
• Perjanjian sewa-beli merupakan suatu perjanjian tak
bernama (Innominaat/onbenoemde) karena perjanjian
tersebut tidak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUH Perdata) Indonesia.
• Dalam Paal 1 huruf a Keputusan Menteri Perdagangan dan
Koperasi Nomor: 34/KP/II/80 tentang perizinan sewa-beli,
jual beli dengan angsuran dan sewa(renting) disebutkan
pengertian sewa-beli adalah: "Jual-beli barang dimana
penjual melakukan penjualan barang dengan cara
memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh
pembeli dengan pelunasan atas harga yang telah
disepakati bersama dan diikat dalam suatu perjanjian, serta
hak milik atas barang tersebut baru beralih dari penjual
kepada pembeli setelah total harganya dibayar lunas oleh
pembeli kepada penjual."
• Dari pengertian sewa-beli seperti tersebut di atas dapat
dikatakan bahwa sewa-beli adalah suatu jual-beli yang
dilakukan oleh penjual kepada pembeli, dimana selama
sewa-beli tersebut masih berlangsung si penjual disebut
dengan penjual sewa sedangkan si pembeli dsebut dengan
pembeli sewa
Perjanjian Leasing
• Leasing adalah perjanjian sewa-menyewa
yang di dalamnya mengandung klausul
berupa opsi (pilihan) debitur ketika
perjanjian berakhir, apakah ia akan
membeli benda yang disewakan semula
atau ingin melanjutkan sewa-menyewa
semula
Perbedaan Sewa-beli & Leasing
SEWA BELI
1. Merupakan gabungan sewa dan beli. Bila obyek tidak mampu dibayar
maka barang dapat ditarik kembali. Namun bila angusuran dilunasi maka
objek menjadi objek jual beli sehingga terjadi peralihan hak milik.
2. Harga barang yang dijual sudah ada sejak awal perikatan; sehingga
tidak dapat terhindar dari Resiko Ekonomis;

LEASING
1. Merupakan perjanjian sewa menyewa yang mengandung Hak Opsi, yaitu
untuk membeli atau memperpanjang sewanya.
2. Untuk barang-barang modal dalam usaha yang harganya mahal;
3. Harga barang baru muncul setelah debitur memilih utk membeli; sehingga
dapat menghindari Resiko Ekonomis;
4. Tidak dikenal oleh KUHPER
5. Motivasi angsuran adalah untuk membayar sewa saja dan tidak
mempengaruhi pembelian. Harga jual hanya dipengaruhi PASAR terbaru
saat debitur memilih opsi membeli.

Anda mungkin juga menyukai