Contoh Demokrasi :
1. Jenis-Jenis Demokrasi
• Demokrasi Langsung
Contoh : Ikut mencoblos saat pemilu atau pilkada, dan memilih secara langsung ketua
kelas.
• Demokrasi Perwakilan
• Referendum Wajib
Contoh : Pemungutan suara pemisahan Timor-Timur, dan persetujuan yang diberikan oleh
rakyat terhadap pembuatan UUD.
• Referendum Tidak Wajib
Contoh : Peranan partai politik tidak begitu menonjol tetapi kehendak rakyat dapat diketahui
secara langsung dalam demokrasi.
• Referendum Konsultatif
Contoh : Rayat sendiri kurang memahami tentang ini maka pada saat materi UU rakyat hanya
diminta persetujuan.
• Demokrasi Formal
• Demokrasi Material
Contoh : Rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan
sistem referendum.
• Demokrasi Liberal
Contoh : Dalam demokrasi ini adanya sistem multi partai dan Demokrasi ini telah mendorong
untuk lahirnya partai-partai politik.
• Demokrasi Rakyat adalah Demokrasi dimana rakyat yang menentukan saat ada masalah
penting.
Demokrasi liberal atau demokrasi parlementer berlaku pada tahun 1950—1959. Pada saat itu,
konstitusi yang berlaku adalah UUDS 1950. Berdasarkan UUDS 1950, sistem pemerintahan dan
demokrasi yang diterapkan di Indonesia, yaitu sistem parlementer dan demokrasi liberal.
Artinya, kabinet yang menterinya diajukan oleh parlemen (DPR) dan bertanggung jawab kepada
parlemen (DPR).
Dalam sistem parlementer ini, kepala pemerintahan adalah perdana menteri dan presiden hanya
sebagai kepala negara..
Dampaknya, yaitu:
2. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin atau demokrasi terkelola yaitu seluruh keputusan serta pemikiran berpusat
pada pemimpin negara saja. Menurut TAP MPRS No. VIII/MPRS/1965, demokrasi terpimpin
adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
yang berasaskan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong bagi semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan Nasakom.
Pada saat itu, konstitusi yang berlaku adalah UUD 1945 dan Presiden Sukarno berkedudukan
sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang berlandaskan pada sistem presidensial
(presidesiil). Para menteri berada di bawah wewenang presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
Akan tetapi karena adanya penafsiran yang salah terhadap demokrasi terpimpin, terjadi berbagai
penyimpangan terhadap UUD 1945. Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain MPRS
dan DRR tunduk kepada Presiden seumur hidup, terjadinya pembelokan politik luar negeri yang
bebas dan aktif ke arah politik yang condong dan komunis.
3.Demokrasi Pancasila (1966—sekarang)
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang merupakan perwujudan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Wawasan Nusantara Diperlukan oleh bangsa indonesia karena berfungsi sebagai panduan,
pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara dapat
dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
Wawasan nusantara juga berfungsi sebagai pertahanan dan keamanan nasional yang mengarah
pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan ini meliputi tanah air dan segenap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada 13 Desember 1957, atas inisiator Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja mengemukakan
sebuah deklarasi. Dengan salah satu isi dari Deklarasi Djuanda sebagai berikut:
manfaat Deklarasi Djuanda bagi Indonesia adalah ditetapkannya batas laut Indonesia, dimana
pada awalnya laut-laut yang ada di antara pulau-pulau di Indonesia merupakan laut bebas,
setelah Deklarasi Djuanda laut-laut tersebut menjadi laut teritorial dan Indonesia juga memiliki
zona ekonomi eksklusif sepanjang 200 mil dari garis pantai pulau terluar, serta dengan adanya
deklarasi Djuanda tersebut maka seluruh wilayah perairan Indonesia akan terlindungi hukum.
Dan dalam usaha pertahanan dan keamanan Indonesia sudah disepakati secara nasional bahwa
itu merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. berarti bukan hanya tanggung
jawab TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga ikut memikul tanggung jawab terhadap
pertahanan dan kemanan negara, dengan demikian TNI dan POLRI manunggal dengan bersama
masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI, UUD 1945 dan usaha pertahanan dan keamanan ini
dilaksanakan dengan menggunakaan Sistem Pertahanan dan keamanan Rakyat Semesta dimana
pada hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan rakyat yang
seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh
wilayah negara sebagai suatu kesatuan pertahanasn yang utuh dan menyeluruh..
4.Upaya bela Negara di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh militer, tetapi wajib
dilakukan oleh setiap warga Negara.
A.Jelaskanlah bagaimana/apa upaya yang bisa dilakukan oleh Warga Negara non Militer
dalam membela Negara dan apa pula yang dilakukan oleh Militer dalam membela negara.
Pembahasan :
Upaya yang bisa dilakukan oleh warga negara non militer untuk membela negara
Keikutsertaan warga negara melalui Pendidikan Kewarganegaraan,pelatihan dasar kemiliteran
secara wajib, pengabdian sesuai profesi,kesadaran setiap warga negara akan hak dan
kewajibannya,mencintai negara.
B.Bagaimana menurut pendapat saudara, apakah setiap warga Negara Indonesia dewasa
ini sudah ikut berpartisipasi dalam upaya bela negara ? beri contoh !
Pembahasan :
Sudah, walaupun tidak semua yang mengikuti tapi kebanyakan warga negara indoneseia sudah
berpartisipasi dalam membela negara seperti : menaati peraturan hukum,melestarikan
budaya ,mencintai produk-produk dalam negeri,mencintai tanah air, belajar dengan rajin sebagi
pelajar pengabdian sesuai profesi dan masih banyak lagii.