Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANUGERAH YUDHA PRADITYA

NBI / KELAS : 1121900130 / AA


MATKUL : PKN

EAS PKN

1. Sebagai suatu kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis bangsa


yang berisi ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam
maupun luar, yang mengancam
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

2. terdapat 4 macam sistem demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan


ketatanegaraan Indonesia.

DEMOKRASI PARLEMENTER (LIBERAL)

Diberlakukannya UUD 1945 pada periode pertama yaitu tahun 1945-1949, adalah
awal mula dipraktikannya demokrasi ini. Namun, demokrasi parlementer ini tidak
berjalan dengan baik. Kehidupan politik dan pemerintahan pada masa itu tidak
stabil, akibatnya program-program yang dibuat pemerintah tidak bisa dijalankan
dengan baik dan berkesinambungan. Akhirnya demokrasi ini berakhir secara
yuridis pada 5 Juli 1959, bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945.

DEMOKRASI TERPIMPIN

Pada tanggal 22 April 1959, Presiden Soekarno memberikan amanat kepada


konstituante tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin. Ada 5 pokok demokrasi
terpimpin, di antaranya:
1. Demokrasi terpimpin bukanlah diktator.
2. Demokrasi terpimpin cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa
Indonesia.
3. Demokrasi terpimpin berarti demokrasi di segala persoalan kenegaraan dan
kemasyarakatan, meliputi politik, sosial, dan ekonomi.
4. Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
5. Pada demokrasi terpimpin, oposisi diharuskan dapat melahirkan pendapat
yang sehat dan membangun.

DEMOKRASI PANCASILA PADA ERA ORDE BARU

Demokrasi pancasila lahir atas berbagai bentuk permasalahan yang dialami bangsa
Indonesia selama berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.
Demokrasi Pancasila itu pangkalnya adalah kekeluargaan dan gotong royong.
Kalau kamu main ke sebuah desa kamu pasti akan melihat semangat kekeluargaan
yang ada pada masyarakat desa, dan itu sudah lama dianut oleh mereka.
Jadi, hal paling penting dalam demokrasi Pancasila adalah nilai-nilai yang
menjunjung tinggi kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia,
menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah, rasa
tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing, dan mewujudkan keadilan sosial.

DEMOKRASI PANCASILA PADA ERA REFORMASI

Perbedaan demokrasi Pancasila pada era reformasi dengan era orde baru terletak
pada aturan pelaksanaannya. Kalau kita lihat pada peraturan perundang-undangan
dan praktik pelaksanaannya, banyak lho perubahan yang terjadi. Kebanyakan,
perubahannya itu terletak pada perbaikan kebijakan-kebijakan yang dirasa kurang
sejalan dengan konsep demokrasi.

Nah beberapa perubahannya itu seperti:

1. Pemilihan umum yang lebih demokratis


2. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
3. Mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis. Seperti halnya peraturan-
peraturan yang dijalankan serta hukum.
4. Memaknai demokrasi pancasila sebagai nilai-nilai budaya politik yang
memengaruhi sikap hidup politik pendukungnya
5. Partai-partai politik kini lebih dapat mandiri
3. 1) Asas Kesajahteraan dan Keamanan
=> Asas ini sangat mendukung bela negara karena dengan adanya kesejahteraan
dan keamanan nasional maka rakyat akan mudah terkendali saat proses bela
negara.
2) Asas Integral nasional
=> Asas ini sangat mendukung karena dengan adanya integral nasional maka
keberagaman masyarakat di Indonesia dapat menguatkan rasa persatuan dan
kesatuan.
3) Asas mawas luar dan mawas dalam
=> a. Asas Mawas Luar
Yaitu asas waspada terhadap ancaman dari luar negeri yang dapat
mengguncangkan ketahanan nasional
=> b. Asas Mawas Dalam
Yaitu asas waspada terhadap ancaman ketahanan nasional dari dalam negeri. Jika
ini terjadi , maka akan terhadi perpecah belah antar keberagaman rakyat.
4) Asas kekeluargaan
=> Asas ini juga mendukung dalam proses bela negara yang digunakan untuk
menguatkan rasa kekeluargaan sesama lain.

4. Politik
a.PengertianPolitik dalam hal ini diartikan sebagai asas, halun, kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Oleh karena itu masalah politik
sering dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada
ditangan pemerintah. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor:1)Sektor
masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input), terwujud dalam
pernyataan keinginan dan tuntutan kebutuhanmasyarakat.2)Sektor pemerintahan
berfungsi sebagai keluaran (out-put) yang berupa kebijaksanan dan melahirkan
peraturan perundang-undangan, yang merupakan keputusanpolitik.Sistem politik
menentukan kehidupan politik dilaksanakan sebagai pencerminan interaksi antara
masukan dan keluaran. Keseimbangan antara masukan dan keluaran selalu
berubah-ubah secara dinamis sesuai dengan tingkat stabilitas nasional. Upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya
mencari
7keseimbangan dan keserasian antara masukan dan keluaran berdasarkan Pancasila
yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila, dimana dalam
penyelenggaraannya diatur sebagaiberikut:1)Kebebasan individu tidak bersifat
mutlak, tetapi harus dilaksanakan secara bertanggungjawab, dan kebebasan harus
melekat pada kepentingan bersama.2)Tidak akan terjadi “dominasi mayoritas”
sebab tidak selaras dengan semangat kekeluargaan yang mengutamakan
musyawarah untuk memperoleh mufakat

Aspek Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan


pertahan dan keamanan bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi ATHG yang datang dari luar dan dalam, yang langsung dan tidak
langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara berdasarkan Pancasila dan UUD l945.Ujud ketahanan dibidang keamanan
tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang dilandasi bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-
hasilnya serta kemampuan mempertahanankan kedaulatan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman (Sumarsono, 2000: 125).Dengan demikian ketahanan di
bidang keamanan adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela negara atau suatu perjuangan rakyat semesta;
dimana seluruh kekuatan IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun, dikerahkan
secara terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan
Sistem Ketahanan Nasional, menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD l945 yang ditandai dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut:1)Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta
kemerdekaan, perang merupakan pilihan terakhir untuk mempertahankan NKRI
dan integrasinasional.2)Pertahanan Keamanan dilandasi landasan ideal Pancasila,
landasan konstitusional UUD l945, landasan visional Wawasan Nusantara.
Pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan kewajiban bangsa Indonesia
untukmewujudkannya.3)Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu
yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap WNI wajib ikut
bela negara, dilakukan dengan kesadaran dan tanggungjawab rela berkorban,
mengabdi kepada bangsa-negara, pantang menyerah.Upaya pertahanan dan
keamanan negara yang melibatkan kekuatan nasional dirumuskan dalam doktrin
pertahanan dan keamananNKRI.4)Pertahanan dan keamanan diselenggarakan
dengan Sishankamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat total, kerakyatan,
kewilayahan. Pendayagunaan dalam mengelola Pertahanan dan Keamanan
dilakukan secara optimal, terkoordinasi untuk mewujudkan kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan negara dalam keseimbangan, keserasian,
antara kepentingan kesejahteraan dankeamanan.5)Segenap kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta, diorganisasikan ke dalam
TNI dan Polri. Pembangunan APRI yang jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang, tentara nasional. Perannya tetap diabdikan untuk kepentingan bangsa
Indonesia dan keutuhan NKRI (Sumarsono, 2000:127)

Anda mungkin juga menyukai