Anda di halaman 1dari 20

STANDARDISASI

PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

Pendidikan dan Pelatihan Pengawas Operasional Madya

1
2
PENGERTIAN
STANDARDISASI
Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan,
memberlakukan, memelihara, dan mengawasi Standar yang
dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua
Pemangku Kepentingan

STANDAR
Persyaratan teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata
cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak/Pemerintah/keputusan internasional yang terkait dengan
memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa
depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya

3
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
• Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi
Nasional
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2016 tentang Standardisasi
Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara

4
JENIS STANDAR
JENIS STANDAR
1. Standar Nasional Indonesia (SNI)
Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan
berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Standar Kompetensi Kerja


a. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Standar Kompetensi Kerja Khusus
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang dikembangkan dan
digunakan khusus di bidang pertambangan mineral dan batubara
i. Pengawas Operasional Pertama
ii. Pengawas Operasional Madya
iii. Pengawas Operasional Utama
6
STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI

P S
K
7
Proses Penyusunan SNI

1. Penyusunan : Konseptor, Komtek, Stakeholder


2. Rapat Teknis : Konseptor, Komtek, Stakeholder
(Bisa beberapa kali)
3. Konsensus : Konseptor, Komtek, TAS,
Stakeholder
4. Jajak Pendapat : BSN
5. Penetapan SNI : BSN
TAHAP PERUMUSAN SNI

9
Proses Penyusunan SKKNI/SKKK

1. Penyusunan : Konseptor, Stakeholder


2. Pra Konvensi : Konseptor, Stakeholder
3. Konvensi : Konseptor, Stakeholder,
Kemnaker
4. Penetapan SKKNI : Kemnaker
PENGEMBANGAN SKKNI/SKKK

RIP
PEMETAAN SKKNI
KEBUTUHA
N SKKNI

KAJI ULANG SKKNI PERUMUSAN RSKKNI

PENERAPAN SKKNI VERIFIKASI RSKKNI =


RSKKNI 1

PENETAPAN SKKNI VALIDASI > PRA


KONVENSI = RSKKNI 2

PEMBAKUAN > KONVENSI VERIFIKASI – RSKKNI 2


= RSKKNI 3

11
Data SNI/SKKNI/SKKK

S N I (158)
•KT 13.05 Perlindungan Lingkungan 15 SNI
•KT 13.06 K3 Pertambangan 24 SNI
•KT 73.01 Komoditas Pertambangan95 SNI
•KT 73.02 Teknik Pertambangan 24 SNI

S K K N I (15)
•12 SKKNI Sudah Ditetapkan
•3 RSKKNI Sedang Proses Penetapan

SKKK
Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan
Minerba
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
PROFESI

PENDIDIKAN & PELATIHAN SERTIFIKASI REGISTRASI/ LISENSI


BERBASIS KOMPETENSI KOMPETENSI PROFESI

MEMASTIKAN
MEMASTIKAN
KESESUAIAN
MENGEMBANGKAN DAN UNTUK
KOMPETENSI MEMELIHARA TUJUAN
KOMPETENSI PENERAPAN WAJIB

Ijazah (pendidikan)
Sertifikasi Kompetensi Registrasi/Lisensi Personil
& Sertifikat Pelatihan
LEMBAGA PENDIDIKAN LSP 13
OTORITAS KOMPETEN
& LEMBAGA PELATIHAN
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI

6 MEMBENTUK LSP
3
MENUNJUK 5
ASSESSOR LAPORAN

8
7 REKOMENDASI ASSESSMEN

PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI


KOMITE TEKNIK* TIM ASSESSOR KOMPETENSI

4 ASSESSMEN

PESERTA di TUK
1 MENGAJUKAN
PERMOHONAN
9
2 SURVAILEN
Memilih TUK
PESERTA UJI KOMPETENSI 14
TANTANGAN
 Kesadaran stakeholder untuk menggunakan SNI rendah
 Informasi mengenai SNI dan cara mendapatkan SNI terbatas
 Peraturan perundang undangan yang mendorong penggunaan
SNI terbatas

1. Informasi terkait SKKNI kepada stakeholder terbatas


2. RIP SKKNI belum ditetapkan
3. MEA
4. Jumlah LSP dan ruang lingkupnya terbatas
5. Pemanfaatan standar kompetensi sebagai alat kebijakan
perusahaan dalam kegiatan usaha pertambangan belum optimal
6. Partisipasi para pemangku kepentingan dalam pengembangan dan
penerapan SKKNI masih kurang
7. Anggaran terbatas
15
STRATEGI (1)
1. Meningkatkan komunikasi dengan instansi/lembaga dan lintas
Kementerian serta para pemangku kepentingan lainnya
2. Membuat program pengembangan SNI, antara lain:
 Road Map SNI periode 4 tahun-an
 Forum Group Discussion
 Evaluasi Kinerja dan Anggota Komite Teknik
3. Sosialisasi Standardisasi, berupa:
 SNI Corner
 Seminar
 Pembinaan Pemerintah Daerah dan Perusahaan Pertambangan

16
STRATEGI (2)
4. Mengusulkan aspek terkait standardisasi di dalam rancangan
suatu peraturan perundang undangan

5. Mengusulkan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan


kegiatan pengembangan SNI

17
STRATEGI (3)
1. Meningkatkan pelayanan informasi terkait SKKNI, melalui:
 Standard Corner, website resmi DJMB, penyampaian surat
resmi ke instansi/lembaga yang berkepentingan
 Pembinaan pada Pemerintah Daerah
 Pembinaan dan pengendalian SKKNI terhadap
industri/perusahaan, asosiasi profesi, kelembagaan
pendidikan vokasi/keterampilan, kelembagaan pelatihan
kerja dan LSP
2. Meningkatkan koordinasi untuk mempercepat penetapan
SKKNI yang sudah di ajukan
3. Mendorong para pemangku kepentingan untuk membentuk
LSP baru

18
STRATEGI (4)

4. Terus mengusulkan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan


kegiatan pengembangan SNI
5. Mengusulkan aspek pembinaan dan pengendalian SKKNI di
dalam rancangan suatu peraturan perundang undangan
atau pedoman

19
20

Anda mungkin juga menyukai