Anda di halaman 1dari 3

Hansen Fernando

325180087
Manajemen Keuangan
Kelas DX

3) Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu
proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai
dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan
keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka
kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai perusahaan sangat penting karena
dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang
saham (Bringham Gapensi,1996), Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab
dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan
pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang
merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset.
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan
tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan
penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham
perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak
terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa
merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan
alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi
nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan
memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari
kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
5

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, manajemen piutang mampu mengontrol siklus
piutang mulai dari terjadinya piutang hingga penagihan sehingga tidak mengganggu aliran
kas perusahaan.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam penerapan manajemen piutang yaitu
sebagai berikut.

 Analisa standar kredit


Dengan menentukan standar kredit, perusahaan bisa menentukan besaran pemberian
kredit serta jangka waktu yang diberikan untuk melakukan pelunasan. Salah satu
analisisnya menggunakan analisa 5c yaitu :

1. Characteristic: Perilaku pemohon pinjaman yang meliputi kejujuran,


keterbukaan, pengalaman dalam meminjam, dan perilaku umum lainnya.
2. Capability: Kemampuan pemohon pinjaman dalam mengelola usahanya.
3. Capital: Utang yang diberikan bukan satu-satunya sumber daya. Namun
pemohon juga harus memiliki modal.
4. Collateral: Pemohon harus bisa memberikan jaminan pinjaman.
5. Condition: Keadaan yang terjadi ketika adanya transaksi atau permohonan
piutang baik secara makro maupun mikro.

Analisis 5p :
1. Party: Pengelompokan calon pemohon pinjaman.
2. Purpose: Tujuan pemohon pinjaman. Apa yang akan dilakukan dan digunakan
dari dana pinjaman tersebut.
3. Prospect: Memprediksi efektivitas hasil dari pinjaman yang diberikan.
4. Protection: Adanya perlindungan atau jaminan atas aset atau uang yang
dipinjamkan.
5. payment: menganalisis apakah kredit yang dipinjamkan mampu dikembalikan
atau tidak.

Analisi 3r
1. Return: Tingkat keberhasilan dari aktivitas piutang baik bagi peminjam
maupun pemohon pinjaman.
2. Repayment: Kemampuan pemohon pinjaman untuk melunasi pinjamannya.
3. Risk: Kemampuan pemohon dalam menanggung risiko apabila tidak mampu
mengembalikan hutangnya.
 Menghindari Bad debt / piutang tak tertagih
1. Lakukan follow up secara intensif
Kyk telpon orngnya gtu gtu kyk follow up trus biar ga kabur
2. Terrapin denda
Ini hubungannya ke syarat yang 2/15 n 30 gtu gtu kalo ada denda kan pasti jdi
ga tlat byar

Anda mungkin juga menyukai