Oleh :
NH0118088
MAKASSAR
2022
USULAN PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN PERSONAL
HYGIENE LANSIA DI DESA PANAIKANG KECAMATAN
PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA
III. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan World Health Organization (WHO), pada
tahun 2015, populasi penduduk dunia usia 60 tahun atau lebih
mencapai 900 juta jiwa, terdapat 125 juta jiwa yang berusia 80
tahun atau lebih, tahun 2050, di perkirakan mencapai 2 milliar jiwa
pada semua global. Akan terdapat hampir sebanyak 120 juta jiwa
yang tinggal di Cina, serta 434 juta orang di usia ini pada seluruh
dunia (Titis Sriyanti, Anita Dwi Ariyani, 2020). Di Indonesia
jumlah lansia mencapai 23,66 juta jiwa penduduk lansia pada
Indonesia 9,03%. Diprediksi pada tahun 2020 jumlah penduduk
lansia 27,08 juta, tahun 2025, 33,69 juta, tahun 2030, 40,95 juta
serta tahun 2035, 48,19 juta (Friska et al., 2020).
Berdasarkan data Kementerian kesehatan Indonesia hampir
setengah dari populasi lansia mengalami keluhan kesehatan yaitu
panas 33,43%, batuk 62,56%, pilek 42,36%, asma 17,35%, diare
6,3%, sakit kepala 32,57%, sakit gigi 5,56%. Keluhan - keluhan
kesehatan ini berkaitan dengan kebersihan diri atau personal
hygiene lansia (Kemenkes RI, 2014) (Jacob Orlando Pereira, Nia
Lukita Ariani, 2018).
Perilaku menjaga kebersihan diri dapat dilihat dari faktor-
faktor yang berpengaruh dalam personal hygiene seperti praktik
sosial, pilihan pribadi, citra tubuh, status sosial ekonomi,
pengetahuan dan motivasi, budaya serta kondisi fisik. Dampak
fisik yang ditimbulkan dari kurangnya personal hygiene antara lain
banyaknya gangguan kesehatan karena tidak terpeliharanya
kebersihan diri dengan baik. Masalah gangguan fisik antara lain
gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, gangguan fisik pada kuku dan
masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene seperti
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai serta
mengasihi, ekspresi menurun, dan gangguan pada interaksi sosial
(Hardono, Siti Tohiriah, Wisnu Probo Wijayanto, 2019).
Berdasarkan dari hasil Riskesdas 2018 tingkat
ketergantungan pada lansia adalah ketergantungan mandiri/ ringan
96,3%, ketergantungan sedang 1,2% dan ketergantungan berat/total
2,6% (Riset Kesehatan Dasar, 2018). Hasil penelitian Hardiana
Chairil (2017) ditemukan Perilaku personal hygiene mulut
responden lansia dalam kategori tidak baik sebanyak 52,5%, dan
perilaku personal hygiene kuku dalam kategori tidak baik sebanyak
69,5% (Hadi & Muliani, 2020).
Lansia mengalami penurunan fisik dan penurunan
psikologis yang menyebabkan rentan terkena gangguan kesehatan
dan penurunan massa otot serta fleksibilitasnya. Hal ini dapat
mempengaruhi kemampuan lansia dalam memenuhi aktivitasnya
sehari-hari. Kemandirian diperlukan untuk tetap produktif di usia
lanjut. Persoalan kelemahan fisik atau kurangnya kemandirian pada
lansia sangatlah berpengaruh pada perawatan diri, jika seorang
lansia tak mampu melakukan aktivitasnya tentu kurang adanya
perawatan diri yang baik, sementara kemandirian pada lansia
sangat penting untuk merawat dirinya sendiri dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia (Dewi Norratri et al., 2021).
Kualitas hidup lansia bisa dilihat jika lansia mampu
melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti makan, berpakaian,
buang air besar, kecil dan mandi. Seseorang yang mandiri akan
mampu mengaktualisasikan dirinya (self actualized) tidak
menggantungkan diri di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Dorothea Orem yang memiliki teori
kemandirian, menyatakan bahwa manusia mempunyai kemampuan
dalam melakukan perawatan diri secara mandiri sesuai dengan
tujuan profesi keperawatan yaitu mencapai tingkat perawatan
mandiri pasien secara maksimal (Sumbara et al., 2019).
Sebuah studi menunjukkan bahwa di Panti Sosial Lanjut
Usia Tresna Werdha Kota Semarang, personal hygiene lansia yang
kurang baik lebih tinggi dibanding yang baik dimana banyak di
pengaruhi oleh pengetahuan personal hygiene lansia yang rendah
(Trisnani et al., 2017). Menurut Observasi di Panti Sosial Tresna
Werdha Teratai Palembang Tahun 2015 ada sekitar 40% dari 61
lanjut usia dibantu dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri.
Proses penuaan dan munculnya berbagai penyakit, menyebabkan
lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan kebersihan diri secara
mandiri, sehingga perlu dibantu oleh petugas panti(Latifah, 2021).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) di Provinsi Sulawesi
Selatan pada tahun 2020 terdapat 0,92 juta jiwa 10,20% penduduk
lansia. Presentase penduduk lansia terbesar terdapat pada
Kabupaten Soppeng yakni mencapai 16,25%, Kota Makassar
12,95%, dan Wajo 12,67% (BPS, 2020). Profil kesehatan
kabupaten Gowa berdasarkan data lanjut usia, pada tahun 2016
usia 60 tahun ke atas untuk penduduk laki-laki mencapai 3,96%
sebanyak 13,005 jiwa, sedangkan penduduk lanjut usia perempuan
mencapai 7,63% sebanyak 25,996 jiwa (profil kesehatan kabupaten
gowa,2016) (Asikin & Asikin, 2021).
Berdasarkan survei awal di desa panaikang kecamatan
pattallassang kabupaten gowa ditemukan sebanyak 184 lansia yang
berpotensi mengalami kemunduran dalam kemandirian melakukan
aktivitas harian. Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat
sebagian besar lansia tidak dapat melakukan personal hygiene
secara mandiri karena penurunan daya tahan fisik serta faktor
penyakit yang diderita lansia. Diperkuat lagi dengan hasil
wawancara salah satu masyarakat yang memiliki lansia
mengatakan, keluarganya membantu lansia untuk aktivitas sehari
hari dalam personal hygiene salah satunya mandi dan makan
karena lansia tersebut sudah mengalami penurunan daya tahan fisik
sehingga untuk berjalan dan melakukan aktivitas lainnya harus
dibantu dengan keluarga. Ditambah dengan komplikasi penyakit
yang diderita membuat lansia tidak dapat melakukannya secara
mandiri. Mengingat pentingnya kemandirian dalam aspek lansia
dalam memenuhi aktivitasnya sehari – hari maka penelitian ini
bermaksud untuk mengamati hubungan kemandirian dengan
personal hygiene lansia di Desa Panaikang Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara
kemandirian dengan personal hygiene lansia di Desa Panaikang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kemandirian dengan personal hygiene lansia di Desa Panaikang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Tahun 2022.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengukur tingkat kemandirian lansia menggunakan
pendekatan Katz Index di desa panaikang kecamatan
pattallassang kabupaten gowa tahun 2022.
b. Untuk mengidentifikasi pola perilaku personal hygiene
lansia di Desa Panaikang Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa Tahun 2022.
c. Untuk menganalisis hubungan antara tingkat kemandirian
dan perilaku personal hygene lansia di Desa Panaikang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa tahun 2022.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat
kepada berbagai pihak antara lain :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk :
a. Memberikan sumbangsi pemikiran bagi masyarakat
khususnya keluarga dan lansia tentang kemandirian dengan
perilaku personal hygiene lansia di Desa Panaikang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
b. Sebagai referensi pada penelitian – penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan kemandirian dengan perilaku
personal hygiene lansia di Desa Panaikang Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Gowa.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat
kepada berbagai pihak antara lain :
a. Manfaat ilmiah
Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan
sebagai masukan bagi perawat dalam memberikan
intervensi keperawatan terkait hubungan kemandirian
dengan personal hygiene lansia di Desa Panaikang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
b. Bagi institusi
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi
bahan bacaan dan informasi bagi peneliti selanjutnya
khususnya Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar
yang tertarik untuk meneliti hal yang serupa.
c. Tempat penelitian
Hasil penelitian ini bisa menjadi informasi kepada
masyarakat mengenai kemandirian dengan personal
hygiene lansia di Desa Panaikang Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Gowa.
Self care
Nursing
Agency
Personal
Kemandirian hygiene
lansia
Variabel moderasi
1. Umur dan status
perkembangan
2. Kesehatan
fisiologis
3. Fungsi kognitif
4. Fungsi psikososial
5. Tingkat stress
6. Ritme biologi
7. Pelayanan
kesehatan
Keterangan :
: variabel independen
: variabel dependen
: variabel moderasi (potensial confounding)
D. Hipotesis penelitian
Berdasarkan uraian di atas dan landasan dasar pemikiran
variabel penelitian, maka dalam studi dirumuskan hipotesis
penelitian yang akan diuji melalui pembuktian uji hipotesis, yakni:
1. Hipotesis alternatif (Ha)
Ada hubungan kemandirian dengan personal hygiene lansia di
desa panaikang kecamatan pattallassang kabupaten gowa.
2. Hipotesis nol (Ho)
Tidak ada hubungan kemandirian dengan personal hygiene
lansia di desa panaikang kecamatan pattallassang kabupaten
gowa.
(
Z √ 2 PQ +Z β √ P 1 Q1 + P2 Q2
)
2
n 1=n2= α
P 1−P2
Keterangan :
Q2=1−P 2=1−0.15=0.85
Q 1=1−P 1=1−0.18=0.82
¿0.18-0.15= 0.03
( )
2
1.96 √ 2(0.15)(0.85)+ 0.84 √(0.18)(0.82)+(0.15)(0.85)
n 1=n2= =328,17=328
0.03