60-Article Text-248-1-10-20210506
60-Article Text-248-1-10-20210506
Abstrak
Keselamatan pasien merupakan hak pasien, pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.
Keselamatan pasien menjadi prioritas untuk layanan kesehatan di seluruh dunia. Insiden keselamatan pasien
menimbulkan dampak buruk dan kerugian berupa kematian, gangguan fungsi tubuh atau kecacatan, kerugian
finansial dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Salah satu faktor untuk
meningkatkan keselamatan pasien adalah kepemimpinan. Kepemimpinan dengan gaya kepemimpinan yang efektif
dapat meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran gaya kepemimpinan
yang efektif untuk meningkatkan keselamatan pasien. Design penelitian ini yaitu study literatur tentang gaya
kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan keselamatan pasien. Hasil peneltian menunjukan bahwa gaya
kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah gaya kepemimpinan transformasional.
Kesimpulan Gaya kepemimpinan transformasional berkontribusi positif untuk iklim keselamatan.
Abstract
Patient safety is a patient's rights, the patient has the rights to get their own safety and security while in hospital
care and health services must be put the safety of the patient's life first. Patient safety is a priority for healthcare
services around the world. Patient safety incidents cause adverse effects and losses in the form of death, impaired
body function / disability, financial losses and reduce public confidence in hospital services. One of the factors to
improve patient safety is leadership. Effective leadership style can improve patient safety. The purpose of this study
is to describe an effective leadership style to improve patient safety. The design of this study is a literature study on
effective leadership styles to improve patient safety. The results of this study indicate that an effective leadership
style to improve patient safety is a transformational leadership style. Conclusion The transformational leadership
style contributes positively to the safety climate.
Insiden keselamatan pasien menimbulkan prestasi besar (Kostik, Sahin, Demir, &
dampak buruk dan kerugian berupa Kavumcubasi, 2005) diperkuat oleh
kematian, gangguan fungsi tubuh/ penelitian Pollard, Avella, Hockin, &
kecacatan, kerugian keuangan dan Samson, (2008) bahwa kepemimpinan
menurunkan kepercayaan masyarakat penting dalam opersional organisasi dan
terhadap pelayanan rumah sakit. Angka kesuksesan tergantung pada efektifitas
insiden keselamatan pasien dikatakan pemimpin tanpa kepemimpinan organisasi
sebagai fenomena gunung es, angka insiden tidak dapat eksis karena tidak ada perintah,
yang ada hanya sebagian kecil dari kebijakan, standar, dan proses untuk
kemungkinan angka kejadian yang mencapai tujuan organisasi.
sebenarnya. USA memberikan kontribusi Pengaruh kepemimpinan sangat penting
tingginya angka kejadian kematian pada sebagaimana disampaikan oleh Casida &
pasien rawat inap setiap tahunnya 44.000– Parker (2011) bahwa kinerja yang unggul
98.000 (Cosway, Stevens, & Panesar, 2012; dan efektifitas organisasi adalah tampilan
Reason, 2008), di Inggris diperkirakan yang konsisiten dari perilaku kepemimpinan
sekitar 850.000 kejadian buruk terjadi transformasional. Diperkuat dengan hasil
pertahunnya disebabkan oleh kesalahan penelitian Lawton, Carruthers, Gardner,
dalam identifikasi pasien, dengan kerugian Wright, & McEachan (2012) diidentifikasi
satu milyar pound sterling pertahun dan di sepuluh kegagalan laten yang mendukung
Australia 8% dari pasien yang dirawat kesalahan pengobatan salah satunya adalah
mengalami peristiwa yang merugikan pengawasan dan kepemimpinan. White
dengan kerugian sebesar 4,7 milyar dolar (2012) juga menyoroti dalam studi kasusnya
Australia pertahun (Murphy & Kay, 2004; bahwa kerja tim akan mengalami kerusakan
White, 2012). dan tidak terkoordinasi bila tidak ada
Faktor-faktor yang menyebabkan insiden kepemimpinan yang jelas dalam
keselamatan pasien adalah keterampilan mengendalikan situasi sehingga perawat
klinis dan non klinis perawat dalam melakukan tugas sesuai kemauan dan
melaksanakan keselamatan pasien. Insiden inisiatifnya sendiri dan komunikasi tidak
keselamatan pasien diperkirakan 70-80% efisien ke seluruh tim dan terdapat
disebabkan oleh keterampilan non klinis ketidaksesuaian tugas.
meliputi komunikasi, kerjasama tim, Menurut Permenkes (2011)
kepemimpinan dan followership, kesadaran kepemimpinan berperan dalam
terhadap situasi yang terjadi, dan meningkatkan keselamatan pasien yaitu
pengambilan keputusan (Flin, O’Connor & mendorong dan menjamin implementasi
Crichton, 2008; Yule, Flin, Peterson, brown program keselamatan pasien, menjamin
& Maran, 2006; Westli, Johnsen, Eid, berlangsungnya program proaktif untuk
Rasten & Brattebo, 2010). Kepemimpinan identifikasi risiko keselamatan pasien dan
yang tidak baik merupakan salah satu faktor program menekan atau mengurangi insiden,
yang menyebabkan insiden keselamatan mendorong dan menumbuhkan komunikasi
pasien. dan koordinasi, mengalokasikan sumber
Kepemimpinan untuk meningkatkan daya yang adekuat, mengukur dan mengkaji
perilaku perawat dalam melaksanakan efektifitas kontribusinya dalam
keselamatan pasien yaitu kepemimpinan meningkatkan kinerja rumah sakit dan
yang baik. Kepemimpinan adalah faktor keselamatan. Kepemimpinan yang baik
yang paling penting untuk mencapai ditunjukkan pulaoleh komunikasi yang baik,
Mulyatiningsih, Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien | 28
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) Vol.4 No.1 (April 2021) P-ISSN : 2723-7915
E-ISSN : 2623-0283
mentoring, dan kemampuan untuk maju terjadinya cedera yang disebabkan oleh
(Luthra,A., & Dahiya, R., 2015). kesalahan dalam melakukan atau tidak atau
Pemimpin keperawatan mulai dari tidak melakukan tindakan yang seharusnya
pimpinan terendah yaitu ketua tim, kepala dilakukan.
ruangan, kepala instalasi rawat inap/jalan Tujuan keselamatan pasien adalah
sampai kepala bidang keperawatan harus terciptanya budaya keselamatan pasien di di
mempunyai keterampilan kepemimpinan rumahsakit, meningkatnya akuntabilitas,
dan merupakan sesuatu yang dipersyaratkan menurunnya kejadian tidak diharapkan
atau kompetensi yang harus dipenuhi untuk (KTD), terlaksananya program program-
menduduki jabatan tersebut. Meningkatkan program pencegahan sehingga tidak terjadi
keselamatan pasien dalam organisasi pengulangan kejadian yang tidak
perawatan kesehatan membutuhkan diharapkan.
kepemimpinan yang efektif di semua Tujuh Langkah menuju keselamatan
tingkatan (Boamah & Clarke, 2018). pasien adalah bangun kesadaran akan nilai
Perawat sebagai manajer asuhan dan keselamatan pasien dimulai dari
manajer pelayanan harus memenuhi menciptakan kepemimpinan dan budaya
kompetensi tersebut, sebagaimana yang terbuka dan adil, Pimpin dan dukung
disampaikan oleh Krugman & Smith (2003) staf dengan cara membangun komitmen dan
bahwa kepemimpinan sangat penting dalam fokus yang kuat dan jelas tentang
pengelolaan pasien sehingga mendapatkan keselamatan pasien, integrasikan aktivitas
hasil yang optimal. Manajer perawat yang pengelolaan risiko dengan mengembangkan
menggunakan kekuasaan dan sistem dan proses pengelolaan risiko serta
menggabungkannya dengan kepemimpinan, lakukan identifikasi dan kajian hal yang
fungsi manajemen dan kompetensi akan potensial bermasalah, kembangkan sistem
meningkatkan efektifitas (Garsia & Barbara, pelaporan dengan cara memastikan staf agar
2009). dengan mudah dapat melaporkan
Kepemimpinan dengan gaya kejadian/insiden, serta rumahsakit mengatur
kepemimpinan yang seperti apa yang efektif pelaporan kepada KKPRS, libatkan dan
untuk meningkatkan keselamatan pasien. berkomunikasi dengan pasien dengan cara
Dalam jurnal ini akan melakukan mengembangkan cara-cara komunikasi yang
penelusuran terkait gaya kepemimpinan terbuka dengan pasienm belajar dan berbagi
yang efektif untuk meningkatkan pengalaman tentang keselamatan pasien
keselamatan pasien. untuk mendorong staf melakukan analisis
akar masalah untuk belajar bagaimana dan
Tinjauan Teoritis mengapa kejadian itu timbul, Cegah cedera
Keselamatan Pasien merupakan suatu melalui implementasi sistem keselamatan
sistem di rumahsakit yang menjamin bahwa pasien dengan menggunakan infromasi yang
asuhan asuhan pasien lebih aman. Sistem ada tentang kejadian/masalah untuk
tersebut meliputi: Kajian risiko, Identifikasi melakukan perubahan sistem pelayanan.
dan pengelolaan hal yang berhubungan Gaya kepemimpinan dan
dengan risiko pasien, Pelaporan dan analisis kecenderungannya, yang harus diperhatikan
insiden, Kemampuan belajar dari insiden adalah bagaimana seorang manajer
dan tindak lanjut serta implementasi solusi keperawatan harus dapat memiliki inisiatif,
untuk meminimalkan timbulnya risiko. mampu mengembangkan dan memahami
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah perubahan-perubahan yang terjadi, yang
Mulyatiningsih, Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien | 29
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) Vol.4 No.1 (April 2021) P-ISSN : 2723-7915
E-ISSN : 2623-0283
kepemimpinan yang efektif yaitu Loffi, Z., Shoorideh, F.A., Mohtashami, J., Nasiri,
kepemimpinan transformasional. M., (2018). Relationship between ethical
leadership and organizational commitment of
nurses with perception of patient safety
Daftar Referensi
culture. Journal of nursing management 26
Boamah, S., (2018). To patient care quality: The role (6), 726-734.
of transformational leadership and workplace Luthra, A. & Dahiya, R., (2015). Effective leadership
empowerment. Canadian journal of nursing is all about communicating effectively:
research 50 (1), 9-19. connecting leadership and communication,
Boamah, S.A., Laschinger, H.K.S., Wong, C., Clarke, IJMBS Vol.5.
S. (2018). Effect of transformational Mabesau. (2012). Kepemimpinan TNI Angkatan
leadership on job satisfaction and patient Udara. Jakarta: Mabesau Cilangkap.
safety outcomes. Nursing outlook 66 (2), 180- Marquis, B.L., & Huston, C.J. (2012). Leadership
189. roles & management functions in nursing:
Casida, J., & Parker, J. (2011). Staff nurse Theory & application. Philadelphia: Wolters
perceptions of nurse manager leadership styles Kluwer Health/Lippincott Williams &
and outcomes. Journal of Nursing Wilkins.
Managemen. Vol.19/No.19. Merril, Collete, K., (2015). Leadership style and
Cosway, B., Stevens, A.C., & Panesar, S. (2012). patient safety implications for nurse managers.
Clinical leadership: A role for students? JONA volume 45-issue 6-p319-324.
British Journal of Hospital Medicine. Murphy, M.F. & Kay, J.D.S. (2004). Patient
Vol.73/No.1. identification: problems and potential
Fischer, S.A., (2016). Transformational leadership in solutions. Blackwell Publishing Ltd. Vox
nursing a concept analysis. Journal of Sanguinis. Vol.87/No.2.
advanced nursing 72 (11), 2644-2653. Northouse, Peter.G., (2007). Leadership Theory and
Flin, R., O’Connor, & Crichton, M. (2008). Safety at Practise. California: Sage Publications, Inc.
the sharp end: A guide to non-technical skills. Pollard, B.M., Avella, J., Hockin, R., & Samsom, L.
Ashgate Publishing. (2008). The effects of leadership style on the
Garsia, S.B., Barbara, L.P, & Heater A.C. (2009). job performance of nurses. UMI Microform
Toward a framework for an inclusive model of Reason, J. (2008). The human contribution: Unsafe
social justice leadership preparation. acts, accidents and heroic recoveries. Ashgate
Hofmann, D.A. & Jones, L.M., (2005). Leadership, Publishing, Farnham.
collective personality, and performance. Robbins, S.P. (2006). Perilaku organisasi. Indonesia:
Journal of Applied Psychologi. Vo..90, No.3, PT Indeks Kelompok Gramedia.
509-522. Ring, L., Fairchild, R. M., (2013). Leadership and
Kementerian Kesehatan RI, (2009). Undang-Undang patient safety: A review of the literature.
No. 36 tentang Kesehatan. https://doi.org/10.1016/S2155-
Kementerian Kesehatan RI, (2011). Peraturan 8256(15)30164-2.
menteri kesehatan nomor Skogstad, A., Einarsen, S., Torsheim. T., at all,
169/MENKES/PER/VIII/2011 tentang (2007). The destructiveness of laisses faire
keselamatan pasien rumah sakit. leadership behavior. Journal of occupational
Kostik, Z., Sahin, B., Demir, C., Kavuncubasi, S. health psychology 12 (1).80.
(2005). An evaluation of the leadership Storr, J., Topley, K., & Privett, S., (2005). The ward
attitudes of managers in turkish armed forces' nurse's role in infection control. Nursing
hospitals. Military Medicine. Vol.170/No.3. Standard. Vol.19/No.41.
Krugman, M., & Smith, V. (2003). Chargenurse Swanburg, R.C. (2002). Pengantar kepemimpinan &
leadership development and evaluation. manajemen keperawatan: Untuk perawat
JONA. Vol.33/No.5. klinis. Jakarta: EGC.
Lawton, R., Carruthers, S., Gardner, P., Wright, J., & Westli, H.K., Johnsen, B.H., Eid, J., Rasten, I., &
McEachan, R.C. (2012) Identifying the latent Brattebø, G. (2010). Teamwork skills, shared
failures underpinning medication mental models, and performance in simulated
administration errors: An exploratory study. trauma teams: an independent group design.
Health Research and Educational Trust. Scandinavian Journal of Trauma,
Vol.47/No.2.
Mulyatiningsih, Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien | 34
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) Vol.4 No.1 (April 2021) P-ISSN : 2723-7915
E-ISSN : 2623-0283